Anda dapat mengunduh Pelajaran disini.

Pengembangan tabiat dikatakan sebagai pekerjaan yang paling penting yang pernah dipercayakan kepada manusia. Selama satu jam kedepan kita akan mendalami hak istimewa kita dan tanggung jawab kita supaya menjadi serupa dengan tabiat Kristus. Bergabunglah bersama kami dalam waktu yang berharga ini untuk pembaharuan diri sebagaimana Pendeta Stephen Wallace akan membawa kita “Dari Kemuliaan kepada Kemuliaan.”

Kita akan maju secara sistematis dan selangkah demi selangkah dari pembelajaran kita mengenai pekerjaan terpenting yang pernah dipercayakan kepada manusia; dan apa itu? Saudaraku, bagi Anda yang sudah hadir sejak awal. Apakah pekerjaan terpenting yang pernah dipercayakan kepada manusia? Apa itu? Pembentukan tabiat. Ya,benar sekali. Apa? Maksud Anda, bahkan lebih penting daripada memenangkan jiwa? Ya, boleh jadi. Mengapa? Karena kita tidak mungkin melakukan pekerjaan yang sangat, sangat penting yaitu memenangkan jiwa dengan sukses, sampai kita telah melakukan pekerjaan terpenting dalam membangun tabiat. Amin? Anda lihat keefektifan kita sebagai pemenang jiwa berbanding lurus dengan keserupaan tabiat Kristus. Saya ingin mendengar “amin.” Saya akan memberi Anda kesempatan kedua. Efektivitas kita sebagai pemenang jiwa sebanding dengan tabiat kita yang serupa dengan Kristus. (Amin} Terima kasih.

Anda lihat, yang menjadikan kita sebagai orang-orang yang dapat Tuhan gunakan untuk menarik orang lain kedalam hubungan yang menyelamatkan dengan diri-Nya, adalah dengan mengijinkan Tuhan menjadikan kita wakil-wakil-Nya yang pengasih dan menyenangkan. Amin? {Amin} Kasih Kristuslah yang menarik jiwa, dan jika kasih itu tidak menarik jiwa melalui kita, kita tidak bisa mengharapkan orang lain untuk datang. Seperti bagian Kitab Suci kita dengan begitu jelas menyatakan di sana, dalam Yesaya 60, ayat 3, Kapankah orang lain berduyun-duyun datang?Saat mereka melihat kemuliaan, di dalam diri kita, terpantul; dan apa itu kemuliaan? Saya tahu beberapa dari Anda baru saja bergabung dengan kami. Selamat datang, tapi dimana Anda tadi malam? – “Kemuliaan “adalah istilah Alkitab untuk tabiat. Jadi ketika Alkitab mengatakan bahwa kemuliaan terlihat atas kita, itu mengatakan bahwa tabiat Kristus tercermin di dalam kita; dan ketika kemuliaan terlihat di dalam diri kita, maka saat itulah orang lain akan datang. Karena mereka melihat tabiat Yesus yang penuh kasih dan menyenangkan, dan itu menarik. “Amin”? {Amin} Itu menyenangkan. Itulah yang membuat kita menjadi pemenang jiwa yang efektif. Pembangunan tabiat, pekerjaan yang paling penting, dan kita telah mempelajari beberapa konsep yang sangat penting selain dari pada itu. Kita mulai dengan memastikan bahwa kita semua mengerti bahwa hal-hal rohani itu hanya, apa? … dilihat secara rohani {1 Kor 2:13-14} Tanpa bantuan Roh Kudus, saudara-saudaraku terkasih, kita tidak mungkin mengalami kuasa kebenaran yang membebaskan dan menguduskan. Kita mungkin bisa melakukan latihan intelektual, tetapi saudara, saudari, Tuhan melarang semua yang kita lakukan selama berjam-jam ini yang akan kita pelajari bersama, hanya untuk melakukan latihan intelektual. Tuhan menganugerahkan kita untuk memiliki pengalaman yang mengubahkan hidup. Apakah saya mendengar “amin”? Saya ingin menjadi lebih seperti Yesus dengan menggunakan waktu ini untuk mempelajari firman Tuhan bersama Anda. Setuju?

Saya ingin diubah oleh pembaharuan pikiran saya. {Rom 12:2} Saya ingin memprogram ulang … Saya ingin diprogram ulang oleh kebenaran, tetapi itu hanya bisa terjadi jika kita menerima kebenaran di bawah pengaruh … Roh Kebenaran, Roh Kudus. Kebenaran tidak memiliki kuasa kecuali diterima di bawah pengaruh dari Roh Kudus. Kita tidak mungkin dilatih dan diubah oleh pembaruan pikiran kita, kecuali kita mempelajari kebenaran di bawah kuasa Roh Kudus. Itu sebabnya sebelum kita lanjutkan, kita biasakan Apakah masih Anda ingat apa itu? Itu berhasil untuk saya dan saya harap itu berhasil untuk Anda juga. Kapanpun saya siap untuk membuka Alkitab, saya menggunakannya sebagai pengingat bahwa saya harus terlebih dahulu, apa? … membuka hati. Membuka hati kita. Anda mendengar ketukan pagi ini saudara-saudaraku? Lihatlah aku berdiri di depan pintu dan … mengetuk. {Wahyu 3:20} Dia ingin masuk, tapi Dia tidak bisa kecuali kita, apa? Kecuali kita mengundang Dia masuk. Dia tidak memaksakan jalan-Nya; Dia menunggu undangan kita. Dia ada di sini di tengah-tengah kita sebagai jemaat, kita tahu itu; Dia berjanji, “Di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, Aku ada di tengah-tengah mereka. “{Mat 18:20} Tapi tolong jangan puas dengan itu. Pastikan Dia ada di tengah-tengah Anda sebagai pribadi. Pastikan Anda telah membuka pintu hati Anda. Maukah Anda melakukan itu? … dan saat Anda berdoa agar Roh Kudus akan memberkati Anda dengan hadirat-Nya, berdoalah bahwa Dia akan menggunakan saya, maukah Anda? Saya akan berlutut. Saya menikmati… Saya mengundang Anda untuk bergabung dengan saya berlutut untuk beberapa saat dalam doa dalam hati.

Bapa di dalam surga dalam nama Yesus Kristus, saya datang atas nama saya sendiri, dan atas nama saudara dan saudari yang dibeli dengan darah. Pertama-tama, kami memuji-Mu karena mengizinkan kami memanggilmu Bapa. Sungguh suatu kehormatan. Kami belum menghargainya sebagaimana seharusnya, tetapi tolong kami untuk dapat menghargainya lebih lagi dan bantu kami untuk … menghargainya berdasarkan harga yang dibayarkan, mampukanlah kami. Suatu harga yang tak ternilai. Kami adalah anak-anak yang dibeli dengan darah. Engkau telah membayar segalanya untuk memberi kami hak istimewa itu, dan Bapa kami bersukacita atas hak istimewa itu. Senang sekali menjadi milik-Mu. Engkau menjaga anak-anakMu dengan baik. Kami berterima kasih atas penjagaan-Mu minggu ini. Kami berterima kasih Engkau telah membawa kami bersama ke tempat ini untuk menyembah-Mu. Kami berkumpul untuk itu, tetapi Bapa perkumpulan kami akan menjadi sia-sia, kecuali Engkau memberkati kami dengan Roh. Kami tidak bisa menyembahMu dalam roh dan kebenaran, kecuali jika Roh Kebenaran ada di sini. Bapa kami ingin mempelajari pekerjaan terpenting yang pernah dipercayakan kepada manusia. Kami ingin memahami dengan lebih baik lagi akan peran kerjasama kami dalam pengembangan tabiat seperti Kristus. Kami mulai menyadari bahwa kami tidak bisa menjadi saksi yang efektif untuk Raja, atau warga negara yang layak untuk Kerajaan, kecuali kami memiliki tabiat seperti Kristus. Karena Raja akan segera datang, dan hanya ada sedikit waktu tersisa, Bapa adalah sangat penting, dan mendesak bagi kami untuk belajar dengan rajin dan memahami peran kerja sama kami. Jadi mohon berkatilah kami melalui pencurahan Roh Kudus Mu. Khususnya saya. Saya tidak layak untuk memimpin dalam mempelajari Firman-Mu, dan Engkau tahu betapa saya sangat membutuhkan bantuan-Mu. Kendalikan saya: pikiran, tubuh, dan jiwa. Saya adalah milikMu, tiga kali saya menjadi milikMu, karena penciptaan, karena penebusan dan karena pilihan saya sendiri. Jadi tolong gunakan saya. Biarkan saya menjadi utusan-Mu pagi ini. Biarkan saya berbicara apa yang Engkau ingin saya katakan, tidak lebih, tidak kurang. Apa yang Engkau atur untuk disampaikan melalui saya, semoga itu menemukan hati dan pikiran yang mau menerima agar dapat mengubah kehidupannya. Kami ingin melalui belajar kebenaran, oleh Roh Kebenaran, menjadi lebih seperti Dia yang adalah Kebenaran, Yesus. Dalam nama-Nya kami berdoa. Amin.

Kita telah membuat kemajuan dan kita sekarang berada di halaman, berapa, kelas? Tujuh, terima kasih. Pelajaran 4 berjudul: Tuhan Telah Menunjukkan Kemuliaan-Nya kepada Kita. Ngomong-ngomong buat kalian yang belum punya lembarannya datanglah sore ini, dan nanti akan tersedia. Bisa diambil di luar sana, di lobi, dan itu untuk mereka yang berencana untuk datang secara teratur. Kami akan terus membagikan materi yang akan Anda masukkan ke dalam binder saat pelajaran berjalan. Kita mulai memahami beberapa hal yang sangat penting yang perlu saya ulas dengan cepat demi mereka yang baru saja bergabung dengan kita. Konsep pertama yang sangat penting yang kita ketahui, adalah bahwa istilah Alkitab untuk tabiat adalah apa? Kemuliaan; dan itu penting untuk diketahui, karena kita akan mempelajari apa yang dikatakan Tuhan tentang topik yang sangat penting ini. Dan jika kita ingin berhasil melakukannya, kita harus memahami istilah yang Tuhan gunakan untuk “tabiat.” Kata “tabiat” tidak muncul dalam King James Bible, tidak sekali pun. Itu tidak ada di sana, ,dan orang mungkin menyimpulkan bahwa Alkitab tidak berbicara tentang pengembangan tabiat. Tidak, itu kesimpulan yang salah. Seluruh Kitab Suci adalah tentang pengembangan tabiat. Tapi Anda tidak langsung mengenalinya kecuali Anda memahami istilah yang digunakan Alkitab untuk tabiat dan itulah “kemuliaan”. Oleh karena itu, judul seri kami, “Dari Kemuliaan kepada Kemuliaan”, sebenarnya “Dari tabiat kepada tabiat.” Begitulah cara kita bertumbuh menjadi serupa dengan tabiat Kristus. Hal lain yang sangat penting yang telah kita bahas, adalah definisi tabiat. Apakah tabiat itu? Ayo kelas, beri semangat saya! Apakah tabiat itu? Itu adalah gabungan pikiran dan perasaan. {5T 310.1} Ya. Baik. Terima kasih.

Tabiat adalah apa yang membuat kita menjadi siapa diri kita yang sebenarnya. Itu adalah sesuatu yang jauh lebih mendasar daripada cara kita berbicara dan bertindak, apa yang dinamakan berpura-pura. Apakah mungkin berpura-pura menjadi seseorang yang bukan diri Anda? Itu mungkin saja. Apakah mungkin melakukan itu bahkan dalam pengalaman keagamaan kita? Ya itu mungkin. Itu disebut “kemunafikan”. Adalah mungkin Anda berpura-pura menjadi orang Kristen tetapi sebenarnya Anda bukan orang Kristen. Lalu, apakah yang membuat kita menjadi diri kita yang sebenarnya? Seperti yang dikatakan orang bijak, “Sebagaimana seseorang berpikir dalam hatinya, demikianlah ia.” {Amsal 23:7} Saya katakan hati, tapi menunjuk pada dahi, karena itulah arti sebenarnya dari kata itu. Itulah jiwa, dan itu mengacu pada intelektual dan kasih sayang, pikiran dan perasaan. Demikianlah definisi kerja kita untuk tabiat. Testimonies, Volume 5, halaman 310: “Gabungan pikiran dan perasaan membentuk tabiat moral.” Konsep yang sangat penting, saudara-saudara terkasih. Mulai sekarang, pada saat Anda mendengar kata “kemuliaan”, saya ingin Anda memikirkan TABIAT dan setiap saat Anda mendengar kata “tabiat”, saya ingin Anda memikirkan gabungan PIKIRAN dan PERASAAN. Apakah kita semua setuju? Sangat penting. Tabiat adalah gabungan pikiran dan perasaan, dan itulah yang membuat kita menjadi diri kita yang sebenarnya.

Anda tahu, inilah tepatnya mengapa saya menjadi begitu prihatin ketika saya mendengar orang-orang berkata, “Baiklah, dia bisa mengatakan perkataan itu, tapi saya ingin tahu bisakah dia melakukan apa yang dia katakan?”Seolah-olah perbuatan itu adalah yang paling menentukan. Saudara-saudaraku yang terkasih, saya punya kabar bak untuk Anda. Sangatlahlah mungkin, bukan saja kita dapat mengatakannya, tetapi juga melakukan apa yang kita katakan, namun kita belum bertobat. Apakah kamu mendengar saya? Jika Anda dan saya memiliki motivasi ego yang kuat, kita dapat melakukan pekerjaan yang luar biasa untuk membawa perilaku kita sesuai dengan huruf harafiah hukum Taurat. {Rom 7:6} Kita bisa melakukan tindakan yang sesuai dengan kata-kata kita. Kita bisa menampilkan pertunjukan yang bagus. Kita dapat membuat semua orang tertipu, termasuk diri kita sendiri, dengan berpikir bahwa kita ini kaya, dan telah memperkayakan diri dan tidak kekurangan apa-apa. {Wahyu 3:17} Ooo! Tentang siapakah Saksi Sejati itu berkata demikian? Kita yang adalah! Gereja Laodikia di akhir zaman. Mengapa kita dapat menipu diri sendiri dengan begitu menakutkan? Kita berpikir bahwa kita kaya, dan telah memperkayakan diri dan tidak kekurangan apa-apa; dan kita bahkan tidak tahu bahwa kita melarat, miskin, buta, malang dan telanjang. {Wahyu 3:17} Itu penipuan diri yang cukup serius. Mengapa? Karena saudara-saudaraku terkasih, kita telah menilai diri kita sendiri berdasarkan kriteria yang dangkal. Kita telah menganalisis perilaku kita dan karena terlihat relatif baik – terima kasih; kita berperilaku jauh lebih baik dari kebanyakan orang – terima kasih … dan selain itu kita sebagai umat Masehi Advent Hari Ketujuh, kita mematuhi semua Sepuluh Perintah. Itu sudah cukup. Saya adalah umat Tuhan yang tersisa, hanya bersiap dan menunggu Yesus datang.

Hati-hati. Anda mungkin bukanlah seperti yang Anda pikirkan. Tapi Anda adalah apa yang Anda pikirkan. “Sebagaimana seseorang berpikir dalam hatinya, demikianlah ia.” {Amsal 23:7} Saudara-saudaraku terkasih, dalam mengevaluasi pengalaman Kekristenan kita, kita perlu melampaui analisis perilaku saja. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Kita perlu mulai melihat maksud, motif, di balik tingkah laku, karena sangatlah mungkin melakukan semua hal yang benar dengan semua alasan yang salah! {Amin} Saya mengetahui apa saya bicarakan dari pengalaman saya bertahun-tahun, dan inilah sebabnya mengapa saya begitu yakin tentang ini, karena sejak kecil saya menunjukkan tampilan luar yang sangat bagus. Saya seorang A.M. dan A.P. Apakah itu? Saya adalah anak misionaris dan anak pendeta. Saya dibesarkan di tempat terbuka untuk umum, dan saya belajar bagaimana berbicara dengan baik, dan melakukan sesuatu sesuai perkataan, karena reputasi ayah saya dipertaruhkan. Saya telah membodohi semua orang, termasuk diri saya sendiri, untuk waktu yang lama. Jadi tolong jangan membenci saya karena telah menyinggung sedikit di area ini. OK? Sangat mungkin untuk menipu diri sendiri, dan duduk di sini pagi ini. Apa yang menjadikan siapa sebenarnya kita adalah… apa yang terjadi di antara telinga kanan dan kiri, di mana hanya Anda dan Tuhan yang tahu apa yang terjadi.

Anda harus menyingkirkan pertanyaan APA yang saya lakukan, dan apa yang tidak saya lakukan, tetapi bertanya pada diri sendiri, MENGAPA saya melakukannya dan mengapa saya tidak melakukannya. Mengapa Anda ada disini pagi ini? Diberkatilah hatimu. Mengapa Anda di sini? Ya, karena itu yang diharapkan dari saya, dan Anda tahu, maksud saya, ini adalah hari ketujuh, dan saya harus pergi ke gereja pada hari Sabat. Itu adalah tugas. Saudara-saudaraku terkasih, saya harus mengatakan ini padamu. Jika memelihara Sabat bagi Anda adalah sebuah kewajiban, Anda tidak memelihara Sabat. Anda lihat, memelihara Sabat yang benar adalah suatu sukacita bagi mereka yang mencintai Tuhan atas hari Sabat. Bacalah, ada dalam Yesaya 58. Siapa yang bersukacita pada hari Sabat? Mereka yang bersukacita dalam Tuhan atas hari Sabat. Jika Anda berada di sini untuk alasan lain selain mencintai Tuhan dengan sepenuh hati, jiwa, dan pikiran {Mat 22:37}, ketahuilah bahwa Anda tidak memelihara Sabat. Saya tidak peduli seberapa benar dan baik perilaku Anda. Saya tidak peduli jika Anda mungkin dapat menahan diri dari pekerjaan yang menguntungkan, dan menghindari segala macam hal yang tidak pantas pada hari ini. Jika Anda tidak mencintai Tuhan atas hari Sabat, Anda belum menguduskan hari Sabat. {Amin} Sudah saatnya kita memahami kenyataan ini. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin}

Dan maafkan saya karena berbicara tegas kepada Anda, tetapi saudara-saudaraku terkasih, saya melakukannya karena saya mengasihi Anda. Saya ingin Anda menyadari segala bentuk kemunafikan apa pun, jika ada, selagi masih ada waktu untuk menjadi insaf. Anda tahu, apa yang benar-benar mengkhawatirkan saya adalah bahwa akan ada banyak orang Advent yang setia, yang tidak akan menyadari kemunafikan mereka, sampai semuanya sudah terlambat; dan mereka harus mendengar keputusan yang menentukan, “Enyahlah dari pada-Ku kamu sekalian pembuat kejahatan. Aku tidak pernah mengenalmu.” {Mat 7:23} “Apa putusannya? Tunggu dulu mungkin Engkau salah orang. Tidakkah Engkau memperhatikan bahwa saya memelihara Sabat selama bertahun-tahun? Bahkan saya pergi ke sekolah Sabat. Bukankah itu menambah poin ekstra?”

“Enyahlah dari pada-Ku, Aku tidak pernah mengenalmu.” Anda tidak pernah memiliki pikiran Kristus. Anda tidak pernah memiliki hati Kristus. Anda melakukan hal-hal yang benar, tetapi dengan alasan-alasan yang salah; dan mohon perhatikan, melakukan hal yang benar dengan alasan yang salah dalam penilaian Tuhan, adalah kejahatan. Beberapa orang akan sangat terkejut dan kecewa ketika mereka mengetahui hal itu terlambat. Silakan temukan kemunafikan itu sekarang jika perlu ditemukan. Anda ketahui, kita sekarang berada di Hari Pendamaian yang sebenarnya. Apakah Amda setuju dengan saya? Apakah sebagian dari Anda masih percaya itu? {Ya ya.} Saya berdoa agar Anda percaya itu. Itu adalah bagian dari pesan Advent yang agung. Kita berada di Hari Pendamaian yang sebenarnya; di Hari Pendamaian yang adalah simbol, apa yang dilakukan anak-anak Israel? Mereka menyelidiki hati mereka untuk melihat apakah kerohanian mereka sudah berkenan. {Im 23:27-32} Sekarang, jika penting untuk melakukan itu secara simbol, bukankah menurut Anda akan begitu lebih penting untuk melakukan yang sesungguhnya? Kita berada di dunia nyata sekarang. Kita harus menyelidiki hati kita: Apakah jiwa saya baik-baik saja? Apakah saya benar-benar seorang Kristen di mana saya berada … di antara telinga kanan dan kiri? “Sebagaimana seseorang berpkikir dalam hatinya, demikianlah ia” {Amsal 23:7} Oh, saudara, saudari, kiranya Tuhan menolong kita! Kiranya Tuhan menolong kita mempelajari apa artinya memiliki pikiran Kristus. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus. {Phil 2:5}

Anda tahu, itulah sebabnya saya khawatir tentang ini … pertanyaan ini. “Ya, dia dapat mengatakan dengan baik, tapi saya ingin tahu apakah dia melakukan yang dia katakan?” Apa pertanyaan yang sebenarnya harus dilontarkan? “Apakah yang ada dalam pikirannya?” Apakah saya mendengar “amin”? “Apakah yang ada dalam rahasia pikirannya membawa pikiran dan perasaannya selaras dengan makna rohani hukum, yaitu kasih?” Itulah yang membuat kita menjadi orang Kristen. Amin? {Amin} Jika Anda memiliki pikiran yang baik, Anda akan membicarakannya dengan orang lain, dan menjalankannya. Sehingga secara tiba-tiba, itu akan menjadi asli … … bukannya palsu; dan tiba-tiba itu akan menyenangkan, dan itulah yang membuat Anda menjadi pemenang jiwa yang efektif. Ketika Anda adalah orang yang penuh kasih dan menyenangkan, dan Anda melakukan hal-hal yang baik karena Anda mengasihi orang lain; bukan agar Anda bisa mendapatkan kredit atau mendapatkan poin. Anda lihat, itulah mengapa kuburan yang dilabur putih, kuburan putih, dalam Alkitab bahasa Inggris versi King James, tidak menjadi pemenang jiwa yang baik. Bukankah begitu? Apakah orang munafik bisa menjadi pemenang jiwa-jiwa? Mereka mungkin kelihatan sangat indah di luar. Mereka mungkin memiliki hidup yang baik. Oh, mereka bisa mengatakan yang baik, mereka melakukan yang mereka katakan, tetapi mereka bukanlah orang yang pengasih dan mudah dikasihi. Apakah Anda suka menghabiskan banyak waktu dengan orang munafik (kuburan yang dilabur putih)? Apakah Anda suka tinggal di dekat mereka (kuburan yang dilabur putih)? Tidak! Mengapa? Karena mereka adalah orang yang sangat menyusahkan. Mereka keras. Makam itu keras. Mereka dingin, dan sudutnya tajam; dan omong-omong, jika Anda mendekati mereka, ada semacam bau tak sedap; dan saya tidak berbicara tentang kekurangan deodoran. Saya sedang berbicara tentang MANUSIA LAMA di dalam kuburan putih, bau semacam itu muncul sesekali. Apakah Anda mengerti? Itu berbau keegoisan, bukan? Pantas saja. Tidak heran usaha memenangkan jiwa kita tidak seefektif yang kita inginkan.

Saudara-saudaraku terkasih, jika kita berusaha memenangkan jiwa karena alasan lain selain kasih yang terdalam bagi Tuhan dan kasih yang tidak egois bagi sesama, kita tidak mungkin memiliki kuasa penarikan yang positif pada jiwa-jiwa yang terhilang. Kita tidak bisa. Bagaimana kita menjadi seperti Kristus dalam tabiat? Kita harus … melakukan ini, jika kita ingin menjadi saksi yang efektif untuk Sang Raja, atau apa? … warga negara yang layak untuk Kerajaan. Jadi, bagaimana kita menjadi seperti Kristus dalam tabiat? Dengan memandang kemuliaan Tuhan. Tepat. Lihat, itulah ayat kunci kita: 2 Korintus 3:18: “Hanya dalam memandang kita diubahkan. Diubah menjadi serupa dengan apa yang kita… pandang”. Oleh karena itu jika saya akan diubah dari kemuliaan kepada kemuliaan, dan omong-omong, siapa yang mengubah saya? Apa kata ayat itu? Kita diubah dari kemuliaan kepada kemuliaan, diubah dari kemuliaan kepada kemuliaan oleh siapa? …Roh Tuhan. Hanya Roh Kudus yang dapat mengubah saya. Saya tidak dapat mengubah diri saya sendiri, tetapi saya harus bekerja sama dengan Roh Kudus dalam proses itu dengan melakukan, apa? Memandang kemuliaan Tuhan. Anda lihat, kita diubah menjadi serupa dengan apa yang kita lihat. Jadi lagu tema kita: “Pandanglah Pada Yesus.” Sewaktu kita memandang Dia, kita, oleh kuasa Roh, diubahkan, diubahkan menjadi serupa dengan apa yang kita lihat; dan sewaktu kita memandang kemuliaan Tuhan, kita sedang diubahkan dari kemuliaan kepada kemuliaan, bertumbuh semakin dewasa menjadi serupa dengan apa yang kita lihat. Apakah itu bisa diterima? Apakah Anda bisa memahami itu? Itu membawa kita pada pertanyaan yang sangat penting.

Bagaimana, dan di mana, Tuhan telah menyatakan kemuliaan-Nya kepada kita? Mengapa begitu penting untuk menjawabnya? Karena saudara-saudaraku terkasih, hanya dengan memandang kemuliaan, kita dapat … diubahkan. Maka menjadi keharusan, agar kita memahami bagaimana, dan di mana, Tuhan telah menyatakan kemuliaan-Nya kepada kita, agar kita dapat memandangnya, dan dengan demikian diubahkan. Apakah kalian dapat mengikuti? {Amin}

Sekarang diberkatilah hati mu, saya butuh tanggapan dari Anda. Saya seorang guru. Itulah saya, saya hanya seorang guru… dan Anda lihat, saya terus-menerus mengawasi wajah Anda. Saya harus mendapat tanggapan positif, yang setidaknya Anda mengerti apa yang telah saya komunikasikan, jika tidak, saya merasa harus mengulanginya lagi. Jadi, beri saya tanggapan.

Bagaimana dan dimana kemuliaan Tuhan dinyatakan? Saya ingin memberikan daftar di tujuh tempat dalam dua atau tiga seminar ke depan Berapa banyak? Tujuh tempat di mana Allah menyatakan kemuliaan-Nya kepada kita; tujuh cara dimana Allah menyatakan kemuliaan-Nya kepada kita. Mari kita mulai dengan nomor satu, daftar teratas. Apa, atau mungkin saya harus mengatakan siapa, yang terlintas dalam pikiran sebagai penyataan kemuliaan Tuhan? {Yesus Kristus} Yesus Kristus. Amin? {Amin} Ya! Apa yang dikatakan Kitab Suci tentang Yesus Kristus? Ibrani 1:3, itu menyebut Dia apa? “Cahaya kemuliaan Allah.” Apakah Yesus itu? “Cahaya.” Apa artinya? Itu artinya cahaya yang tidak pernah padam. Anda mengerti? Dia bukan hanya pantulan yang samar. Dia adalah apa? Kecemerlangan, cahaya yang tidak pernah padam dari kemuliaan Bapa-Nya Apa itu kemuliaan? Tabiat. Jadi, Paulus sedang memberi tahu kita di sini, dalam frasa yang luar biasa ini, bahwa Yesus adalah pancaran kemuliaan Bapa-Nya yang tak pernah padam. Dia adalah penyataan tabiat Allah yang paling utama dan paling sempurna. Setuju? {Amin} Saya hanya ingin membahas itu secara sepintas karena kita akan kembali ke hal itu, dan kita akan mempelajari tiga, setidaknya, pelajaran mengenai penyataan inti dari kemuliaan Allah di dalam Yesus Kristus. Itu akan dibahas selanjutnya dalam minggu ini, dan Anda semua akan kembali untuk mempelajari itu… Saya akan memberi kesempatan kedua… Anda semua akan mempelajari itu nanti… {Amin}

Cahaya kemuliaan-Nya: Yesus Kristus. Nomor satu dalam daftar di mana dan bagaimana Tuhan telah menyatakan kemuliaan-Nya kepada kita. Apa yang nomor dua? Ini sering kali terlewatkan, dan saya ingin menangani ini dengan sangat hati-hati. Mari kita bahas. Tuhan juga telah menyatakan kemuliaan-Nya kepada kita di dalam hukum-Nya. Di dalam apa, kelas? {Hukum} Dalam hukum-Nya. Mari kita bahas bersama hal ini. Ingat tadi malam kita mempelajari tentang Gunung Sinai, dan kita mendengarkan, percakapan antara Musa dan Tuhan. Itu tercatat di Keluaran 33, bukan? Ayat 18. Musa membuat permintaan yang luar biasa ini. “Tolong, tolong perlihatkanlah kiranya,”apa? “…Kemuliaan-Mu.” “Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu.” Musa secara khusus meminta untuk melihat kemuliaan Tuhan. Tuhan mengatakan kepadanya bahwa Ia akan melewatkan segenap kegemilangan-Nya dari depannya dan menyerukan nama TUHAN Tapi perhatikan apa lagi yang Tuhan perintahkan untuk dia lakukan. Pasal 34, ayat 1, ini sangat penting: “Berfirmanlah TUHAN kepada Musa, “Pahatlah dua loh batu sama dengan yang mula-mula.”

Omong-omong, apa yang terjadi dengan yang pertama? Ia melemparkannya ke bawah ketika ia melihat orang Israel menari-nari di sekitar anak lembu emas dan memecahkannya. {Kel 32:19} Ok? “Pahatlah dua loh batu sama dengan yang mula-mula, maka Aku akan menulis pada loh itu segala firman yang ada pada loh yang mula-mula yang telah kaupecahkan.” Sangat menarik.

Ketika Musa berkata, “Aku berdoa, tolong perlihatkan kiranya kemuliaan-Mu,” Tuhan berkata, “Saya pernah melakukannya… tetapi engkau memecahkannya. Begini saja, bawakan dua loh batu lagi dan Aku akan menuliskan sekali lagi tabiat-Ku, Kemuliaan-Ku.” Anda lihat saudara-saudaraku, hukum adalah transkrip tabiat Tuhan, yang merupakan kemuliaan-Nya. Apa Anda mengerti? Apa itu transkrip? Transkrip adalah versi tertulis dari sesuatu. Tuhan telah mendefinisikan bagi kita dalam Sepuluh Perintah, tabiat-Nya, kemuliaan-Nya.

Saya ingin mengukuhkan ini lebih lanjut dari Kitab Suci, dengan membawa Anda ke kitab Ulangan, Pasal 5, kita buka bersama. Ulangan, pasal 5. Omong-omong, Kita ada di sini di pasal kelima dari kitab Ulangan, yang adalah versi kedua dari Sepuluh Perintah. Anda mengetahuinya, bukan? Hanya untuk memperlihatkan bahwa, ayat 21: “Jangan mengingini istri sesamamu,” “jangan …” dan sebagainya. Itu adalah Perintah Kesepuluh. Sekarang, perhatikan apa yang Musa katakan berikutnya pada Sepuluh Perintah, ayat 22: “Firman itulah yang diucapkan TUHAN kepada seluruh jemaahmu dengan suara nyaring di gunung, dari tengah-tengah api, awan dan kegelapan, dan tidak ditambahkan-Nya apa-apa lagi. Ditulis-Nya semuanya pada dua loh batu, lalu diberikan-Nya kepadaku.” Musa berbicara kepada orang Israel dengan jelas tentang Sepuluh Perintah. Apakah Anda paham? Apa tanggapan bangsa Israel? Bagaimana tanggapan bangsa Israel? Apa yang mereka katakan? Ayat 24: “Dan kamu berkata: “Sesungguhnya, TUHAN, Allah kita, telah memperlihatkan kepada kita…” Apa? “…Kemuliaan-Nya.” Apa itu kemuliaan? Gunakan kunci penafsiran Anda. Kapanpun Anda melihat kata “kemuliaan”, pikirkan kata apa? “Tabiat.” “Tabiat.” Israel mengakui bahwa dalam penyataan Allah … dalam hukum Tuhan, mereka memiliki penyataan tentang tabiat Tuhan, Kemuliaan Tuhan. Apakah mereka benar dalam pengamatan itu? Perhatikan ayat 28: “Ketika TUHAN mendengar perkataanmu itu, sedang kamu mengatakannya kepadaku, maka berfirmanlah TUHAN kepadaku: Telah Kudengar perkataan bangsa ini yang dikatakan mereka kepadamu. Segala yang dikatakan mereka itu baik.” Dengan kata lain, ketika Israel memberi tanggapan terhadap hukum Tuhan, “Tuhan telah menunjukkan kepada kita kemuliaan-Nya, Tuhan berkata, “Kamu benar.” Jelaslah bahwa kemuliaan Allah dinyatakan dalam hukum-Nya. Apakah kita semua paham? {Amin}

Sekarang, setelah dibuktikan dari Kitab Suci, mari kita konfirmasi dari komentar Kitab Suci yang diilhami, yang kita miliki, yaitu tulisan-tulisan Roh Nubuat. Review dan Herald 4 Februari 1890. Kutipan: “Hukum yang diucapkan dari Sinai adalah,” apa? “transkrip tabiat Tuhan.” Amazing Grace, halaman 80: “Kemuliaan Kristus dinyatakan di dalam hukum, yang merupakan transkrip dari tabiat-Nya…” Saudara-saudaraku terkasih, di manakah Tuhan telah menyatakan kemuliaan-Nya kepada kita? Dalam hukum-Nya … dalam hukum-Nya Ketahuilah, bahwa jika kita ingin diubah dari kemuliaan kepada kemuliaan, kita harus memandang kemuliaan itu. Amen? Saya menasihati Anda, demi Anda dan demi Kristus, belajarlah untuk memandang kemuliaan Tuhan seperti yang dinyatakan dalam hukum-Nya. Apakah, mengapa, bagaimana kita lebih memahami dalam konteks ini. Daud berkata, “Betapa kucintai Taurat-Mu, aku merenungkannya sepanjang hari”? {Mz 119:97} Anda tahu, saya biasa menggaruk kepala dan bertanya-tanya Daud, apa yang begitu menarik bagimu tentang hukum Tuhan? Tentunya itu terjadi sebelum saya bertobat.

Dan omong-omong, dengarkan saya. Salah satu cara terbaik, salah satu cara terbaik untuk menguji, apakah Anda benar-benar bertobat, adalah dengan bertanya pada diri sendiri dengan jujur: “Bagaimana sikap saya terhadap hukum Tuhan?” Anda lihat, keinginan daging adalah, apa? …perseteruan terhadap Allah. Karena ia tidak takluk kepada hukum Allah hal ini memang tidak mungkin baginya. {Rom 8:7} Orang dengan keinginan daging tidak mampu untuk benar-benar mencintai hukum Tuhan. Kamu tidak mungkin mencintai hukum Tuhan dan saya tidak mungkin mencintai hukum Tuhan, kecuali saya mengizinkan Dia memberi saya hati yang baru yang tertulis hukum Allah di atasnya. dan kemudian saya menemukan ada perubahan radikal dalam sikap saya terhadap hukum itu. Jadi ketika saya menggaruk kepala dan berkata, “Daud, apa yang membuatmu begitu terpikat tentang hukum Tuhan? Bagaimana Anda bisa merenungkannya siang dan malam?” Itu tidak menarik bagi saya; itu hanya sebuah daftar hal yang tidak boleh dilakukan. Itu selalu membatasi saya, melarang saya melakukan hal yang sangat ingin saya lakukan, dan selalu membuat saya untuk melakukan hal-hal yang saya tidak ingin lakukan. Menyakitkan sekali. Tapi itulah sikap manusia alami terhadap hukum. Tidak ada pengalaman yang lebih tidak nyaman, dengarkan aku. Beberapa dari Anda mengalami ini, saya akan menjelaskannya. Tidak ada pengalaman yang lebih tidak nyaman bagi seseorang daripada mencoba untuk memelihara hati kedagingan dalam sebuah penghalang rohani; dan hukum adalah sebuah penghalang jika Anda belum bertobat. Sikap Anda terhadap hukum negatif, tetapi Anda mungkin mengertakkan gigi dan membuat diri Anda menurut, karena merasa bertanggung jawab untuk menurut jika Anda ingin menjadi cukup baik untuk pergi ke surga. Atau untuk menjaga reputasi yang akan membuat Anda dihormati. Saudara-saudaraku yang terkasih, itu semua bukanlah penurutan. Mengapa?

Karena kasih adalah kegenapan hukum Taurat. {Rom 13:10} Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Jika Anda mematuhi hukum tetapi tidak dimotivasi oleh kasih, artinya Anda tidak menurut. Kamu tahu itu. Anda tidak mematuhi hukum Untuk mematuhi empat perintah pertama, Anda harus sangat mengasihi Tuhan. Untuk menuruti enam yang terakhir, Anda harus mengasihi orang lain seperti mengasihi dirimu sendiri … … tanpa pamrih; dan jika bukan itu motifnya, berarti Anda tidak menurut. Belum lagi fakta bahwa tidak ada kesenangan dalam ketaatan. Jika penurutan kita karena rasa tanggung jawab, itu pengalaman negatif. Itu tidak menjadi positif sampai kita memiliki kasih yang memotivasi itu. Kemudian itu akan menjadi kesenangan. Amin? Ketika Anda mengasihi seseorang, Anda tidak melakukan apa yang mereka ingin Anda lakukan, karena Anda pikir Anda harus; Anda melakukan apa yang mereka ingin Anda lakukan karena Anda suka menyenangkan mereka. Amin? {Amin} … dan saya harap itu sebabnya Anda di sini menyembah Tuhan pada hari ketujuh.

Anda lihat, hukum – transkrip tabiat Tuhan – Bagaimana menurut Anda? Apa tabiat Tuhan dalam satu kata? Apa itu? Allah adalah kasih. 1 Yohanes 4:8, “Allah adalah kasih.” Tentu saja, apakah hukum dalam satu kata? {Kasih} Kasih Karena itu adalah transkrip tabiat Tuhan, yang adalah kasih; maka, tentu saja, melaksanakan hukum Tuhan adalah merupakan, apa? ..Kasih. Mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh dan mengasihi orang lain tanpa mementingkan diri sendiri, menyimpulkan semuanya … itu masuk akal. Yesus menyimpulkannya seperti ini; Matius 22, ayat 37 dan berikutnya: “Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.” Ayat 38: “Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.” 39: “Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” Kasih. Kamu lihat, hukum mendefinisikan kasih dalam kaitannya dengan hubungan manusia. Empat yang pertama, memberi tahu kita bagaimana kasih berhubungan dengan Tuhan. Enam yang terakhir, memberi tahu kita bagaimana kasih berhubungan dengan sesama, satu sama lain. Kamu lihat, pikirkan seperti ini… Saat Anda menyinari sebuah prisma, apa yang terjadi? Itu mengeluarkan berbagai warna pelangi yang indah, yang merupakan paduan cahaya. Jika Anda mempunyai kasih dan memancarkannya melalui dua loh batu, maka kasih itu muncul dalam Sepuluh Hukum, yang merupakan paduan kasih. Hukum hanya mendefinisikan kasih, sekali lagi, dalam hal hubungan manusia… dalam hal hubungan manusia.

Tuhan tidak hanya mendefinisikan kasih untuk kita, menulisnya di loh batu, tapi Dia menunjukkannya, menjadi teladan penerapan kasih untuk kita, dengan mengutus Putra-Nya untuk menjadi wujud nyata hukum. Apakah Anda mendengar apa yang baru saja dikatakan? Dia mengutus Anak-Nya untuk menjadi hukum, apa? …Pribadi yang nyata Jika Anda ingin benar-benar melihat seperti apa hukum kasih itu, pelajari kehidupan Yesus Kristus. {Amin} Itulah kasih. Itu adalah ketaatan pada hukum. Seperti itulah kelihatannya. Saudara-saudaraku yang terkasih, jika kita mematuhi hukum, maka hidup kita juga akan terlihat seperti siapa? … Yesus. Amin? Anda tidak bisa membantahnya; dan alasannya, diberkatilah hati kita, alasan mengapa … hidup kita tidak seperti Kristus seperti yang seharusnya, karena kita belum belajar untuk mematuhi hukum … dengan alasan yang benar. Kita telah mencoba untuk mematuhi hukum karena alasan kepentingan diri sendiri, yang hanya membuat kita menjadi kuburan yang dilabur putih. Tuhan menolong kita belajar untuk melakukan hal yang benar dengan alasan yang benar. {Amin}

Dan, kemudian … kemudian, kita akan menjadi seperti Kristus dalam tabiat; dan akan ada hal manis, indah, menarik, tentang kita yang akan menarik orang kepada Yesus. Tapi tidak bisa … Sebelum alasan yang benar itu. Yesus, ketika Dia datang, bagaimana para malaikat mengumumkan kedatangan-Nya di perbukitan Betlehem? Apa syair lagu luar biasa yang mereka nyanyikan? Itu dicatat dalam Lukas 2:14: “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” Apakah Anda mendengar apa yang diberitahukan kepada kita di sana? Itulah tujuan Yesus datang. Itulah personifikasi, itu adalah penggenapan hukum. “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi,” Itulah empat perintah pertama; “dan damai sejahtera di bumi, di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” itulah enam perintah terakhir. Kamu lihat itu. Yesus mewujud-nyatakan hukum, dan untuk mengumumkan fakta bahwa Dia datang untuk melakukan itu, para malaikat berkata, “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” Anda tahu, inilah mengapa saya selalu ingin meringis ketika saya mendengar beberapa teman penginjil kita berkata, “Oh, jangan berikan aku hukum, berikan aku Yesus.” Teman-teman terkasih, Yesus adalah pewujud-nyataan hukum. {Amin} Dan omong-omong, banyak orang berkata, “Jangan beri aku hukum, berikan aku Yesus;” seolah-olah Yesus adalah standar yang lebih rendah dan lebih mudah untuk dipenuhi. Apa betul? Maksud saya, jika menurut Anda hukum adalah standar yang tinggi, lihatlah kehidupan Yesus! Lihatlah cinta tak terbatas dan rela berkorban yang Dia wujudkan. Itulah personifikasi hukum. Jika Anda benar-benar menginginkan standar yang tinggi, lihatlah Yesus. {Amin} … dan dalam memandang Yesus, Anda akan diubahkan. {Amin} Dengan memandang Anda akan diubahkan. Kemenangan Akhir, halaman 467: “Hukum Allah, dari hakikatnya sendiri, tidak dapat diubah.”Berhenti sebentar. Tuhan tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai… {selama-lamanya} selama-lamanya. {Ibr 13:8} Oke? Hukum adalah transkrip tabiat-Nya. {RH, 15 Okt 1895 par. 1} Oleh karena itu, itu tidak dapat berubah, menurut definisi. Apakah Anda paham? {Amin}

Apakah itu termasuk perintah keempat? {Amin} Anda lebih baik percaya itu… rekan Protestan yang terkasih. Anda tidak dapat mengubah Sepuluh Perintah, atau mengubah tabiat Tuhan. “Hukum Tuhan, dari hakikatnya, tidak dapat diubah. Itu adalah ungkapan dari kehendak dan tabiat Penciptanya. Tuhan adalah kasih, dan hukum-Nya adalah kasih. Dua prinsip besarnya adalah kasih kepada Tuhan, dan kasih kepada manusia. Kasih adalah kegenapan hukum Taurat.’ Roma 13:10. Tabiat Tuhan adalah kebenaran dan keadilan; yang merupakan sifat hukum-Nya. Kata pemazmur, ‘Taurat-Mu benar.’ Segala perintah-Mu benar..’ Mazmur 119:142 dan 172. Rasul Paulus menyatakan: Jadi hukum Taurat adalah kudus dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik.’ Roma 7:12. Hukum semacam itu, yang merupakan ungkapan dari pikiran dan kehendak Tuhan, harus bertahan seperti Penciptanya.” {Amin} Cukup jelas, cukup jelas.

Saudara-saudaraku terkasih, Saya memiliki beban yang sangat berat yaitu kita menghargai penyataan kemuliaan Tuhan di dalam hukum. Kita dapat berkata bersama Daud dan Kristus, “Betapa kucintai Taurat-Mu.” {Mz 119:97}Saya menegaskan bahwa tidak mungkin bersikap seperti itu terhadap hukum, sampai kita memiliki hati yang baru. Ketika kita mendapatkan hati yang baru, kita menyadari itu karena Injil, tolong dengarkan saya; karena Injil, hukum adalah hukum yang memerdekakan. {Yakobus 2:12} {Amin} Sekarang, izinkan saya menjelaskan apa yang saya maksud dengan itu. Itu penting untuk dipahami. Tolong ikuti ini.

Mari kita buka Keluaran, pasal 20 Keluaran 20. Kita memiliki versi yang umum, yang paling akrab kita kenal, dari Sepuluh Perintah. Katakan padaku dimana Sepuluh Perintah dimulai. Keluaran pasal 20. Saya perlu sedikit tanggapan di sini. Di mana Sepuluh Perintah dimulai? {Ayat 3} Ayat 3. Diberkatilah hatimu, Anda telah masuk ke dalam perangkap saya secara koperatif; dan saya mengharapkan pertanyaan itu, maksud saya jawaban itu. Setiap kali Anda pergi ke toko buku Kristen dan Anda melihat poster Sepuluh Perintah Allah, di awali dengan apa? “Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku.” Ayat 3 …dan itu tragis. Mengapa itu tragis? Karena saudara-saudaraku terkasih, Tuhan mulai berbicara, di mana? {ayat 2} Di ayat 2. Dan apakah penting apa yang Tuhan katakan di ayat 2? {Amin} Saudara-saudaraku terkasih, saya tidak mungkin terlalu menekankan pentingnya apa yang Dia katakan, di ayat 2. Anda lihat, apa yang Dia katakan di ayat 2 adalah Injil, dan itu adalah dasar dari pernyataan yang luar biasa di ayat 2, bahwa kita dapat mematuhi semua perintah. {Amin} Apa yang Tuhan katakan di ayat 2? Dengarkan. Apa yang Dia katakan dalam ayat 2? “Akulah TUHAN, Allahmu yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.”Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Sekarang apakah Anda mendengar Injil di sana? {Iya} Anda lihat, Yesus mengatakan kepada kita, “Aku adalah Juruselamatmu. Aku telah membebaskanmu dari belenggu alamiahmu dari dosa, manusia lama dan Setan.” Itu ditunjukkan secara simbolis pada perbudakan di Mesir. Aku telah membebaskanmu. Aku telah membawamu keluar; kamu sekarang adalah anak-anakKu.” Itulah mengapa itu menjadi hukum kerajaan, dan itu adalah hukum yang memerdekakan, {Yakobus 2:12} karena kita dibebaskan dari belenggu alami kita dari dosa, manusia lama dan Setan, melalui darah Yesus. {Amin} dan selanjutnya, yang mengikutinya, saudara-saudaraku terkasih, adalah proklamasi emansipasi. {Amin} Amin ?! {Amin}

Tolong jangan biarkan diri Anda sendiri menganggap hukum Tuhan sebagai hal yang negatif. Anda tahu kita biasanya menganggap seperti itu, bukan? “Jangan ini… jangan itu... Jangan…” terdengar sangat negatif bagi saya. Dengar … dalam bahasa Ibrani, itu menggunakan simple future. “Kamu tidak akan melakukan ini, Kamu tidak akan melakukan itu!” Ya, Anda dulu hidup di Mesir ketika Anda menjadi budak, tapi dengarkan Aku membawamu keluar dari Mesir. Kamu bebas! {Amin} Anda tidak akan melakukan hal-hal itu lagi. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Di Mesir engkau terbiasa sujud kepada dewa-dewa lain dan menyembah mereka, tapi itu sudah berlalu. Aku membawamu keluar dari Mesir; engkau tidak akan melakukannya lagi. Di Mesir engkau terbiasa dipaksa bekerja pada hari Sabat, tapi hei, itu sudah berlalu. Sekarang, ingatlah, kuduskanlah hari Sabat. Di Mesir engkau biasa membunuh, berbohong, mencuri… dan mengingini. Tapi itu semua sudah berlalu, engkau tidak akan melakukannya lagi. Aku telah membebaskanmu! {Amin} Oh, Anda harus mencintai hukum seperti itu. Amin? {Amin} Tapi saudara-saudaraku terkasih apakah Anda melihat betapa pentingnya ayat pembuka itu? Tolong jangan pisahkan itu dari hukum; dan kapan pun Anda melihat poster Sepuluh Perintah, keluarkan spidol dan tulis pada ayat pertama. Beri orang-orang kesempatan untuk memahami dasar mengapa mereka menaati Sepuluh Perintah. {Amin} Anda tidak dapat mematuhinya kecuali Anda telah dibebaskan… tidak dapat mematuhinya kecuali Anda telah dibebaskan. Yakobus 2:8 dan Yakobus 1:25adalah alasan kita menuruti hukum kerajaan, yang merupakan hukum yang memerdekakan. Dan saudara-saudaraku terkasih, ini sangat penting bagi dunia, jika mereka ingin menjalin hubungan yang menyelamatkan dengan Pemberi Hukum, untuk mengenali keindahan, sifat positif dari hukum, dan melihatnya sebagai transkrip tabiat Tuhan.

Salah satu cara terbaik, tolong dengarkan saya, salah satu cara paling meyakinkan yang kita dapat lakukan untuk membantu agar orang-orang menyadari itu, adalah dengan menjalani kehidupan yang bebas dari belenggu dosa, dan mengasihi mereka. Anda tahu, hukum membebaskan kita dari keegoisan, tetapi memberdayakan kita untuk mengasihi. {Amin} Amin? {Amin} Dan ketika orang melihat kebebasan dari belenggu keegoisan itu, dan kasih Kristus mengalir melalui kita, mereka diyakinkan bahwa ada sesuatu yang indah, dan positif, dan menarik, tentang hukum Allah … dan mereka ingin berada di bawah otoritasnya, karena mereka menginginkan kegembiraan itu, kesehatan itu, kebahagiaan itu, yang sedang kita wujudkan. Anda lihat, hidup kita seharusnya memberikan bukti yang tak terbantahkan, bahwa adalah baik untuk menaati hukum Allah. Amin? {Amin} Senang rasanya berada di bawah Ketuhanan Pangeran Kasih. Itu membawa kesehatan, itu membawa kebahagiaan, itu membawa keutuhan, itu membawa keharmonisan, itu membawa kedamaian, itu membawa kegembiraan, itu membawa persatuan. {Amin} Itulah ketaatan pada hukum Allah, jika itu adalah ketaatan yang diberdayakan oleh Roh dan dimotivasi kasih. Dengar, Review dan Herald, 9 Maret 1897: “Jika dunia mengetahui prinsip-prinsip hukum pemerintahan Tuhan, jika mereka mematuhi perintah-Nya, mereka akan memahami tabiat Allah dalam hukum, dan tidak lagi bermusuhan dengan Tuhan. Tapi bila berpaling dari hukum Allah, manusia tidak memiliki cara untuk membedakan tabiat-Nya, dan atribut dari tabiat Setan dipelihara dan dipupuk.”

Apakah Anda mengerti mengapa Setan terus-menerus mencoba untuk mendorong dan mempromosikan, sikap negatif terhadap hukum Allah? Apakah Anda melihat mengapa setan datang dengan Injil palsu yang mengatakan, bahwa Yesus menghapus hukum? … yang mendorong sikap ini: jangan beri aku hukum, berikan aku Yesus. Oh, setan tahu … dia tahu, bahwa kemuliaan Tuhan dinyatakan dalam hukum-Nya, dan ia sangat ingin mengaburkan penyataan kemuliaan Tuhan, dalam hukum Allah. Tapi saudara-saudaraku, harap dipahami bahwa hukum dapat diakui sebagai transkrip tabiat Tuhan, hanya jika kita mengenali maksud rohaninya. Apakah Anda mendengar apa yang baru saja saya katakan? Saya ingin mengulanginya: “Hukum dapat diakui dan dihargai sebagai transkrip tabiat Tuhan, hanya jika kita menyadari dan menghargai maksud rohaninya.” {Amin} Apa yang saya maksud dengan maksud rohani? maksud saya ini berlaku lebih dari sekadar perilaku eksternal kita. Ini memiliki pemerintahan dan yurisdiksi melalui apa yang terjadi antara telinga kanan, dan telinga kiri. {Amin}

Anda lihat, inilah yang terus-menerus Yesus coba lakukan, ketika Dia berkhotbah kepada orang-orang munafik. Ingat Khotbah di Atas Bukit? Anda berkata … bahwa jika Anda membunuh – Anda bersalah. Saya katakan jika Anda … marah – Anda bersalah. Apa yang Yesus lakukan di sana? Dia memperkuat hukum, dan Dia membantu kita melihat bahwa hukum memiliki yurisdiksi, tidak hanya atas perilaku kita, tetapi juga emosi kita. Anda dapat melanggar hukum melalui perasaan Anda. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah… pembunuh. {1 Yoh 3:15} Tertulis dalam Alkitab. Hukum itu bersifat rohani; dan Yesus selanjutnya berkata, “Kamu berkata jika kamu melakukan perzinahan, jika Anda melakukan perbuatan itu, Anda bersalah. Saya berkata, setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia.” Di mana? {di dalam pikiranmu} Dalam pikiranmu …di dalam hatimu. {Mat 5:28} Antara telinga kanan dan kiri, Anda dapat melanggar hukum yang mengatakan, “Jangan berzinah,” {Kel 20:14} dalam privasi imajinasi Anda. Mengapa? Karena hukum itu bersifat rohani! Itulah sebabnya! Itu memiliki yurisdiksi tidak hanya atas perilaku kita, sekarang, itu dinyatakan dalam istilah perilaku, tetapi ketika kita memiliki penglihatan secara rohani, kita melihat tingkat yang lebih dalam. Dengan pemahaman rohani itulah, hukum dapat menjadi transkrip tabiat Tuhan, dan pola dasar untuk pembangunan tabiat kita. Apakah Anda mengikuti itu? Ketika kita mengenali sifat rohaniah, kita melihatnya sebagai transkrip tabiat Tuhan, dan kita mulai menghargainya, sebagai pola dasar tabiat kita. … dan ingat, pembangunan tabiat adalah pekerjaan yang paling penting yang pernah dipercayakan kepada manusia. {Ed 225.3} {Amin}

Sekarang jika Anda akan membangun sesuatu, apa yang Anda butuhkan? Ayo para pembangun, bantu saya. Apa yang kamu butuhkan? Anda membutuhkan pola dasar, Anda membutuhkan pola dasar. Apakah kita punya? Ya. Apa itu? Hukum Allah … dipahami secara rohani; karena itu memerintah, dan memiliki yurisdiksi, dan penerapan, untuk pikiran dan perasaan kita, itu menjadi pola dasar. Inilah mengapa Daud berkata, “Betapa kucintai Taurat-Mu aku merenungkannya sepanjang hari.” {Mzm 119:97} Dia mempelajari pola dasar. Dia ingin menjadi seperti Tuhan. Dia ingin tabiat itu… dipulihkan dalam dirinya. Dia ingin diubah oleh pembaharuan budinya {Rom 12:2}, jadi dia mencoba untuk memprogram ulang pikirannya, dengan memahami hukum Tuhan secara rohani; dan begitu juga seharusnya kita. Amin? {Amin} Omong-omong, Tuhan dengan murah hati tidak hanya memberi kita pola dasar, tetapi apa lagi yang telah Ia berikan kepada kita? Dia memberi kita model. Amin? Anda tahu, setiap pembangun yang baik, dia tidak hanya ingin memiliki pola dasar, tetapi dia ingin memiliki konsep 3D tentang seperti apa bangunan itu akan terlihat saat sudah selesai. Siapa modelnya? Yesus Kristus. Dia adalah hukum 3D. Dia adalah hukum, hidup dalam kemanusiaan; dan dua dimensi itu, tiba-tiba, menjadi tiga dimensi di dalam hidup Yesus. Ketika melihat pola dasar, dan memandang modelnya, kita, apa? … berubah menjadi serupa dengan apa yang kita lihat. Saudaraku, saudariku, aku menasihatimu demi Kristus, lihatlah pola dasarnya. Amin? {Amin} Lihatlah pola dasarnya, lihatlah modelnya.

Dengan cepat, kemuliaan Tuhan diungkapkan di mana lagi? Itu terungkap di Bait Suci dan pelayanannya. Izinkan saya menyinggung ini dengan cepat. Keluaran 40:34, “…kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci.” Saya dulu berpikir bahwa berarti ada cahaya yang sangat terang di sana. Ayo, ada di antara kalian yang setuju dengan saya tentang itu? Apa arti kata “kemuliaan”? Tabiat Jadi, apa yang dikatakan ayat itu kepada kita? Ayat itu menjelaskan kepada kita, bahwa segala sesuatu tentang Bait Suci, perabotannya, pelayanannya, setiap detailnya, dirancang khusus oleh Tuhan untuk mengungkapkan tabiat-Nya. Amin? {Amin} … dan apa yang dikatakan Bait Suci, dengan istilah yang tak terbantahkan? Bahwa Tuhan itu Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman. { Keluaran 34;6-7} Keadilan Tuhan serta belas kasihan-Nya terungkap di Bait Suci. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Lihat, Tuhan tidak hanya menyembunyikan dosa. Dia mengampuni dosa dengan menempatkan kesalahan pada kepala Anak Domba yang tidak bersalah. Amin? {Amin} Oleh karena itu, Dia bisa menjadi adil, dan menjadi pembenaran bagi mereka yang datang, dan menerima Yesus – Anak Domba Allah – yang telah disembelih. {Wahyu 13:8} Seluruh tabiat Tuhan terungkap di Bait Suci dan pelayanannya. Oh, saya ingin mengembangkannya lebih jauh, tetapi waktu terbatas Lihatlah Mazmur 26, ayat 8, hanya untuk konfirmasi melalui ayat Alkitab lainnya: “TUHAN, aku cinta pada rumah kediaman-Mu, dan pada tempat di mana,” apa? “…kemuliaan-Mu bersemayam.” Amin? {Amin} Saudara-saudaraku, apakah kamu ingin diubah dari kemuliaan kepada kemuliaan? {Amin} Maka, belajarlah untuk melihat kemuliaan di Bait Suci dan pelayanannya. Itu adalah penyataan yang indah dari tabiat Tuhan. Mazmur 63 ayat 2: “Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu.”Lihatlah kemuliaan, di Bait Suci dan pelayanannya.

Dimana lagi kemuliaan Tuhan terungkap? Dalam Kitab Suci, Perjanjian Lama dan Baru secara keseluruhan, dan itu jelas. Anda lihat, Alkitab adalah kisah tentang Yesus Kristus, yang pertama dan terutama. Apa yang Yesus katakan tentang Kitab Suci? “Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku.” {Yoh 5:39} Jadi, jika kita ingin melihat kemuliaan di dalam Kristus, kita harus belajar, untuk melihatnya di dalam Kitab Suci. Dan omong-omong, ketika Yesus berkata, “Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,” perjanjian apa yang Ia bicarakan? Yang mana itu? Yang Lama. Hanya itu yang tertulis pada waktu itu. Kita biasanya berpikir tentang Perjanjian Baru sebagai satu-satunya tempat di mana kita melihat terungkapnya kemuliaan Kristus. Tidak. Seluruh Alkitab adalah penyataan kemuliaan-Nya.

Oh,saudara-saudaraku, lihatlah kemuliaan dalam Kitab Suci, tapi tolong kenali bahwa, Anda dan saya, secara alami tidak dapat melihat kemuliaan itu. Hal-hal rohani, apa? … dinilai secara rohani. {1 Kor 2:13-14} Da           n lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat. {Wahyu 3:18} Kapanpun Anda bersiap-siap untuk menyaksikan kemuliaan seperti yang dinyatakan dalam Kitab Suci, berhenti sejenak untuk berdoa, doa Musa. “Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku.” {Kel 33:18} “Secara supernatural memungkinkan saya untuk melihat kemuliaan, sehingga dengan melihat, saya dapat diubah.” Saudara-saudaraku, apakah kamu ingin diubahkan? Maka saya mohon, demi kasih Kristus, dan demi dirimu sendiri, belajarlah untuk melihat kemuliaan, pertama, dan terutama, di dalam Yesus Kristus. Tapi juga dimana? Dalam hukum-Nya… dan juga, dimana? Di Bait Suci dan pelayanannya … dan juga, dimana? Dalam Kitab Suci, Perjanjian Lama dan Baru. Dan dengan memandang, pasti kamu akan diubahkan. Marilah kita berdiri untuk doa penutup.

Bapa di surga, saya sangat berterima kasih karena kami dapat diubah dari kemuliaan kepada kemuliaan Tetapi bantu kami untuk menyadari bahwa itu tidak akan terjadi kecuali kami bekerja sama dengan kuasa Roh Kudus yang mengubahkan, dengan melihat kemuliaan. Ajari kami untuk melakukan itu. Ajari kami untuk melihat kemuliaan, pertama, dan terutama, seperti yang diungkapkan kepada kami di dalam Yesus, dan juga di dalam hukum, dan juga di Bait Suci dan pelayanannya, dan juga di seluruh Kitab Suci, Perjanjian Lama dan Baru, setiap halaman, setiap ayat. Tetapi urapi mata kami, agar kami terutama dapat melihat kemuliaan, dan kemudian, dengan kuasa yang sama yang menyatakannya kepada kami, kuasa Roh Kudus, memulihkannya di dalam diri kami agar kami bisa diubahkan dari kemuliaan kepada kemuliaan. Ini adalah doa kami dalam nama Yesus. Amin.