Anda dapat mengunduh Pelajaran disini.
Pengembangan tabiat dikatakan sebagai pekerjaan yang paling penting yang pernah dipercayakan kepada manusia. Selama satu jam kedepan kita akan mendalami hak istimewa kita dan tanggung jawab kita supaya menjadi serupa dengan tabiat Kristus. Bergabunglah bersama kami dalam waktu yang berharga ini untuk pembaharuan diri sebagaimana Pendeta Stephen Wallace akan membawa kita “Dari Kemuliaan kepada Kemuliaan.”
Selamat datang kembali, dan terima kasih banyak atas kesempatan istimewa untuk melanjutkan pelajaran kita. Pelajaran terakhir, mengenai penyataan kemuliaan Tuhan, adalah hal yang sangat, sangat penting. Anda tahu, satu-satunya cara manusia dapat diubah dari kemuliaan kepada kemuliaan adalah dengan melihat kemuliaan. Dan Tuhan tidak dapat mengembalikan kemuliaan itu dalam umat manusia sebelum Dia menyatakankannya kepada umat manusia, dan kemuliaan Tuhan adalah tabiat-Nya. Dan saya ingin melakukan pembelajaran itu dengan Anda tentang Kejadian 3 karena saya ingin Anda tahu, bahwa sejak hari pertama kejatuhan manusia, Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya, sehingga manusia yang memandangnya dapat diubahkan. Dalam korban Anak Domba yang disembelih itu {Wahyu 5:12} membuat pakaian dari kulit binatang, {Kejadian 3:21} kita memiliki gambaran yang indah tentang karakter Tuhan. Amin? …dan itu adalah terang yang bersinar dari Anak Domba yang menghalau kegelapan yang menimpa umat manusia, karena kebohongan Setan. Kegelapan yang pekat {Yesaya 60:2} dimana umat manusia jatuh ke dalamnya, dihilangkan oleh terang yang bersinar dari Anak Domba… Amin? {Amin} …sejak awal.
Saya pikir teks terakhir di atas sangat penting, di akhir pelajaran 7, di bagian atas halaman 14. Apa yang akan menerangi Yerusalem Baru? Wahyu 21:23: “Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya.” Apa, kelas? …kemuliaan. Apa itu kemuliaan Tuhan? Tabiatnya. Dari manakah kemuliaan yang menerangi Surga dan Yerusalem Baru, itu berasal? Kalimat berikutnya: “Anak Domba itu adalah lampunya.” Amin? Sejak awal, Tuhan menyatakan terang kemuliaan-Nya pada anak domba pada hari manusia berdosa, dan Dia akan melakukannya, melalui masa kekekalan yang tiada henti. Anak Domba adalah terang. Amin? Anak Domba adalah terang.
Lihatlah Anak Domba, saudara-saudaraku yang terkasih, lihatlah Anak Domba. Saya tidak bisa terlalu menekankan bahwa… Dengan melihat Anda akan diubahkan.
Sekarang, ada beberapa hal yang saya akan kemukakan, misalnya, keyakinan saya bahwa itu adalah hari Jumat. Saat itu di sore hari, dan saya percaya bahwa Tuhan Allah menyambut hari Sabat bersama mereka. Tapi mungkin alasan utama saya percaya itu hari Jumat, adalah karena apa yang terjadi dalam simbol, maka penggenapan yang sesungguhnya, terjadi kapan? Itu pada hari Jumat; itu pada hari Jumat; dan Anak Domba Allah yang sesungguhnya dikorbankan pada hari Jumat sore.
Dan pakaian dari kulit, saudara-saudaraku terkasih, melambangkan apa?… sehingga anak domba itu mati untuk menyediakan? Anda tahu, itu bukan pakaian dari wol, bukan? Itu bukan domba yang dicukur saja. Apa satu-satunya cara untuk membuat pakaian dari kulit? Anda harus mengambil nyawa hewan itu. Itu bukan pakaian dari wol. Saya yakin bahwa hewan-hewan itu harus mati agar pakaian tersebut tersedia; dan di sini kita telah membangun sistem pengorbanan. Tapi domba-domba itu mati agar umat manusia bisa apa?… berpakaian; dan apa yang dilambangkan oleh pakaian itu? Jubah kebenaran Kristus. {MKA 243.4} Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Itu sebabnya kami menempatkan Yesaya 61:10 di sana – bagian bawah halaman 13: “Aku bersukaria di dalam TUHAN. jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran.” Itulah satu-satunya pakaian yang memadai untuk membuat kita layak saat kita berdiri di hadirat Tuhan Allah. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Semua kebenaran kita adalah seperti, apa? …kain kotor {Yesaya 64:6}, saudara-saudaraku terkasih. Satu-satunya pakaian yang memadai adalah pakaian yang telah disediakan dengan harga yang tak terbatas melalui kehidupan dan kematian Yesus Kristus, Tuhan kebenaran kita, Juruselamat kita. Kita akan belajar lebih banyak tentang itu.
Ngomong-ngomong, ada aspek lain yang ingin saya sampaikan kepada Anda, dan itu adalah, sesuatu yang harus mati; Saya sungguh yakin tentang ini. Ada yang harus mati pada waktu manusia berdosa. Mengapa? Apa yang Tuhan katakan? “Pada hari engkau memakannya, pastilah engkau akan,” apa? “…pasti mati.” {Kejadian 2:17} Jadi, menurut Anda siapa yang mengamati setiap gerakan yang Tuhan buat… hanya menunggu untuk menyebut permainan curang? Setan… dan jika tidak ada yang mati pada hari manusia memakan buah itu, menurut Anda siapa yang akan berdiri, berteriak sekuat tenaga di hadapan seluruh alam semesta, “Sudah saya katakan, kita adalah sekumpulan robot. Kita tidak benar-benar memiliki kebebasan memilih. Buktinya: Adam dan Hawa memilih untuk memakan buah terlarang, dan Tuhan berkata mereka akan mati pada hari mereka memakannya, dan Tuhan tidak akan membiarkan mereka memiliki apa yang mereka pilih. Benarlah apa yang saya katakan. Kita adalah robot.” Siapa yang akan mengatakan itu? Setan akan mengatakan itu. Jangan berpikir setan akan melewatkan kesempatan itu. Tapi dia tidak bisa mengatakan hal seperti itu. Mengapa? Mengapa? Karena dia melihat ada yang mati, dan meskipun pikirannya yang egois tidak dapat memahami fakta bahwa Tuhan benar-benar akan mati sehingga manusia itu tidak perlu mengalaminya dia menyadari bahwa Tuhan telah menemukan cara untuk menghargai pilihan manusia dan tetap membiarkannya hidup… dan itulah inti dari salib. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Itulah arti salib, saudara-saudaraku terkasih.
Itulah adalah kematian Tuhan untuk menghargai pilihan kita dan dengan demikian, mempertahankan kebebasan memilih kita, dan memberikan kita kesempatan untuk memilih lagi. {Amin} Anda harus mengasihi Tuhan yang seperti itu. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Anda harus mengasihi Tuhan seperti itu, saudara-saudaraku terkasih. Anda tahu, hal yang menakjubkan tentang itu adalah bahwa Tuhan rela melakukannya hanya untuk memungkinkan kita, untuk memiliki kesempatan dapat memilih lagi. Hanya untuk memungkinkan, dan berdasarkan itu, setan mencoba meyakinkan-Nya bahwa tidak ada orang yang akan berubah pikiran. Dan omong-omong, setan secara khusus mencoba meyakinkan-Nya tentang hal itu di Getsemani – lebih lanjut tentang itu nanti. “Pengorbanan yang sia-sia,” Setan terus-menerus memberitahu-Nya. “Tidak ada yang akan berubah pikiran. Mengapa kamu melakukan ini? Mereka semua adalah pemberontak yang tidak berpengharapan. Lupakan. Pulanglah. Engkau tentu tidak ingin mengalami penderitaan ini. Lagipula itu tidak akan membuahkan hasil. Lupakan saja.” Anda tahu apa yang Yesus katakan? “Saya bersedia melakukan ini hanya untuk memungkinkan walaupun hanya satu orang untuk kembali ke dalam ketaatan yang dimotivasi oleh kasih kepada Aku dan Bapaku. Saya akan melakukannya walau hanya untuk menyelamatkan satu orang.” Anda harus mengasihi Tuhan seperti itu. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Anda harus mengasihi Tuhan seperti itu… Puji Tuhan untuk Anak Domba. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Puji Tuhan untuk Anak Domba. Sangat penting bahwa Alkitab menyebut Dia “Anak Domba yang telah disembelih,” kapan? “…Sejak dunia dijadikan.” {Wahyu 13:8} Secara simbol, sejak dunia dijadikan; dan ketika Dia datang pada waktu yang digenapi, bagaimana Dia diperkenalkan oleh Yohanes Pembaptis? “Lihatlah Anak Domba Allah.” {Yoh 1:29} …dan apa yang dikatakan Yohanes kepada semua orang disekitarnya? “Ini Dia. Inilah Anak Domba yang sesungguhnya. Inilah Dia yang disimbolkan oleh semua domba itu – termasuk dua ekor yang mati untuk memberi pakaian kepada orang tua kita – inilah Dia yang yang disimbolkan oleh semua domba-domba itu. Ini Dia. Lihatlah Anak Domba itu, dan dengan memandang itu kamu akan diubah.” Oh, puji Tuhan untuk Anak Domba. Amin? {Amin}
Dan dalam memandang Anak Domba, orang-orang akan diubahkan, dan sistem pengorbanan berkembang dan matang secara signifikan dalam pembangunan bait suci dan pelayanannya. Tapi masih pada intinya, apa yang ada disana? Pengorbanan Anak Domba. Pada akhirnya, simbol harus bertemu dengan apa yang sesungguhnya. Simbol itu bukanlah penyataan yang cukup. Setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya {Galatia 4:4} dan ke sanalah tujuan kita pada saat ini.
Tapi sebelum kita melanjutkan, apa yang harus kita lakukan, saudara-saudaraku? Secara pribadi mengundang Roh Tuhan untuk menyertai kita. Tolong doakan saya saat Anda berdoa untuk dirimu sendiri. Doakan agar Tuhan memberikan saya jamahan khusus dan akurasi, saat saya menyampaikan kebenaran yang berharga ini.
Bapa di Surga, betapa berharganya kesempatan yang kami miliki untuk melihat Anak Domba. Tolong buka mata kami. Urapi mata kami dengan pelumas. Bantu kami untuk melihat kebenaran yang lebih dalam dari yang pernah kami lihat sebelumnya. Bantu kami untuk melihat cahaya yang bersinar dari teks-teks lama yang belum pernah kami sadari sebelumnya. Dan dalam terang kemuliaan kasihmu, bersinar dari Kitab Suci – tetapi bersinar terutama dari Firman yang menjadi daging – bantu kami untuk diubah menjadi serupa dengan apa yang kami lihat. Tolong Tuhan, urapi bibir saya; menguasai lidah saya. Arahkan pikiran saya, wujudkan dalam setiap kata saya. Saya ingin berbicara tentang kebenaran dan hanya kebenaran… kebenaran sebagaimana adanya di dalam Yesus; dan kemudian, apa yang berhasil Engkau katakan melalui saya, terlepas dari diri saya sendiri, semoga itu menjamah hati dan pikiran dan menaklukkan kehendak; agar dapat mengubah kehidupan. Ini adalah doa saya dalam nama Yesus. Amin.
Judul pelajaran 8, dimana kita berada saat ini, di halaman 14, “Kita Telah Melihat Kemuliaan-Nya.”Ungkapan itu diambil dari Yohanes 1:14: “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya,” kemuliaan macam apa? “yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Sekarang, Anda mendengar kata kunci kita di sana bukan? “Kemuliaan.” Apakah kemuliaan itu? “Tabiat.” Kita berbicara tentang misi Kristus untuk menyatakan kemuliaan Tuhan kepada kita. Kemuliaan Tuhan dinyatakan dalam simbol, sejak manusia berdosa. Tetapi dalam penggenapan waktu, Kristus datang sebagai Anak Domba yang sesungguhnya. untuk mengungkapkan kepenuhan kemuliaan Bapa. Tetapi untuk melakukan itu, Firman itu harus menjadi, apa? …daging.
Kita pelajari bersama konsep ini. Ayat ini penuh dengan kebenaran. Pertama-tama, perhatikan siapa yang dikirim. Itu adalah Firman … Firman. Siapakah Firman ini? Yohanes 1:1-3 memberi kita jawaban yang jelas untuk pertanyaan itu. “Pada mulanya adalah Firman, Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia, dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup, dan hidup itu adalah terang manusia.” Siapakah Firman itu? Firman itu adalah Allah. Itu adalah pribadi kedua dari Allah, yakni Anak Allah.
Signs of the Times, 13 Februari 1893: “Dalam karya penciptaan, Kristus bersama Allah. Dia adalah satu dengan Allah, setara denganNya, cahaya kemuliaan-Nya, gambar wujud dari pribadi-Nya, wakil dari Bapa. Hanya Dia, Pencipta manusia yang bisa menjadi Juruselamatnya. Tidak ada malaikat disurga yang dapat menyatakan Bapa kepada orang berdosa, dan memenangkan dia kembali untuk setia kepada Tuhan. Tetapi Kristus dapat mewujudkan kasih Bapa; karena Allah ada di dalam Kristus, mendamaikan dunia dengan diri-Nya.” Anda lihat saudara-saudaraku terkasih, satu-satunya cara umat manusia – yang sekarang tersesat dan memberontak – akan dimenangkan kembali, adalah melalui penyataan tabiat Tuhan, kemuliaan Tuhan. Tapi hanya ada satu Pribadi yang bisa melakukan itu secara memadai, dan itu adalah Dia yang adalah Tuhan sendiri. Tidak ada makhluk ciptaan lain yang mampu menyatakan seperti apa Tuhan itu sebenarnya, mereka hanya merupakan pantulan samar. Tapi di sini Dia yang adalah cahaya kemuliaan Bapa-Nya, tabiat Bapa-Nya yang bersinar tanpa berkurang. Hanya Dia yang bisa melaksanakan tugas itu, dan hanya Pencipta manusia yang bisa menjadi Juruselamat manusia, karena menyelamatkan manusia melibatkan penciptaan kembali di dalam dirinya keserupaan dengan Tuhan. Satu-satunya yang dapat menciptakan kembali rupa Tuhan di dalam kita, adalah Dia yang menciptakan rupa Tuhan di dalam kita. Apakah dapat dipahami? Inilah mengapa Juruselamat kita haruslah Pencipta kita.
Ini sangat penting bahwa ketika Daud berseru, “Jadikanlah,” apa? “…hatiku tahir,” {Mazmur 51:10} dalam bahasa Ibrani ada kata, “bara,” itu diterjemahkan “jadikanlah;” dan itu adalah kata yang unik. Itu digunakan secara eksklusif untuk mengacu pada Tuhan; itu menciptakan sesuatu dari yang tidak ada. Itu adalah kata yang sama yang digunakan dalam Kejadian 1:1, “Pada mulanya Allah menciptakan,” “bara.” Anda tahu bahwa dibutuhkan kuasa yang sama untuk berbicara melalui Firman, ke dalam kekosongan di bagian alam semesta ini; dunia yang kita kenal sekarang. Dibutuhkan kuasa yang sama, Firman yang sama, untuk berbicara melalui kuasa kreatif-Nya ke dalam hati kita, ciptaan baru. Amin? …dan menjadikan kita sebagai ciptaan baru. Hanya Pencipta kita yang bisa menjadi Juruselamat kita, karena untuk menciptakan kita kembali membutuhkan daya kreatif; dan kuasa kreatif itu, ada di dalam Firman, dan di dalam Firman saja. Apakah kita semua bersama? OK.
Nah, Firman ini harap dicatat, apa yang Yohanes katakan? “Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.” Sekarang, itu menempatkan Dia dalam kategori yang sama sekali berbeda dari makhluk ciptaan mana pun. Bukankah begitu? Karena semua makhluk ciptaan, segala sesuatu yang dibentuk, dibentuk oleh siapa? …oleh Dia. Oleh karena itu, Dia sendiri bukanlah makhluk ciptaan, atau dibuat, atau bahkan memiliki permulaan. Apakah Anda mengikuti ini?
Ngomong-ngomong ini adalah masalah teologis yang sangat signifikan dan penting. Ada banyak pemikiran yang membingungkan mengenai pribadi Kristus. Ada orang-orang, bahkan di Gereja kita yang tercinta ini, yang bersikeras bahwa pada titik tertentu Dia memiliki permulaan. Saudara-saudaraku terkasih, segala sesuatu yang memiliki permulaan, datang melalui Dia. oleh karena itu, Dia tidak memiliki permulaan – Dia adalah AKU. Dia selalu begitu, Dia akan selalu begitu. Apakah Anda mengikuti ini? “AKULAH AKU,” menempatkan Dia dalam kategori dengan Tuhan. OK. Sangat penting… Kerinduan Segala Zaman, 530: “Dalam Kristus adalah hidup yang asli, tidak dipinjam, tidak diperoleh.” Cukup jelas, apakah saya mendengar “amin”? {Amin} “Di dalam Dia, dalam Kristus adalah hidup yang asli, tidak dipinjam, tidak diperoleh, Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup.’ {1Yohanes 5:12} Keilahian Kristus adalah jaminan hidup kekal bagi orang percaya.” Anda lihat jika Juruselamat kita tidak memiliki dalam diri-Nya, sumber hidup, tidak diperoleh – kehidupan kekal – maka kita tidak benar-benar memiliki jaminan hidup yang kekal. Sangat penting; jangan biarkan siapa pun membingungkan Anda tentang pemikiran itu. OK?
Sekarang, misinya untuk menyatakan tabiat Tuhan memberikan makna khusus pada nama-Nya yang unik. Firman. Dia adalah apa? …Firman, saya suka itu. Apa misinya? Itu adalah untuk menyatakan tabiat Tuhan; dan apakah tabiat itu? Apa kelas definisi nya? Pikiran dan perasaan yang digabungkan. {5T 310.1} Bagaimana mungkin kita mengkomunikasikan pikiran dan perasaan kita? Dengan kata-kata kita, benar? Sekarang, Tuhan ingin menyatakan kepada kita pikiran dan perasaan-Nya yang sebenarnya terhadap kita.
Anda lihat, setan telah berbohong kepada kita tentang tabiat Tuhan. Dia membuat kita berpikir bahwa Tuhan memiliki pikiran dan perasaan yang egois, pikiran dan perasaan yang marah dan penuh dendam, bahwa Dia kejam, Dia sewenang-wenang; dan sekarang kita ada dalam masalah besar, dan kita harus takut kepada-Nya. Lihat, itu semua adalah kebohongan musuh. Apakah Anda mengikuti ini?
Jadi,Tuhan ingin berkomunikasi dengan umatnya yang terasing dan ketakutan, yakni, manusia pemberontak, perasaanNya yang terdalam terhadap mereka. Jadi, apa yang Dia lakukan? Dia mengutus Putra-Nya untuk memberi tahu kita bagaimana perasaan-Nya terhadap kita. Apakah itu masuk akal? Dengarkan: Yeremia 29:11, “Sebab Aku ini mengetahui,” Ini adalah Tuhan yang berbicara. “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” Jadi, apa yang Dia lakukan untuk mengutarakan pikiran-pikiran itu? Dia mengutus Anak-Nya dan Dia menyebut Dia apa? …Firman. Bukankah itu nama yang indah bagi Kristus dalam terang misi-Nya? Youth’s Instructor, 28 Juni 1894: “Siapakah Kristus? Dia adalah Putra tunggal dari Allah yang hidup. Ia bagi Bapa adalah Firman yang menyatakan pikiran. Sebagai pikiran yang dikumandangkan, Kristus adalah Firman Tuhan.”
Sekarang mari kita ambil frasa berikutnya dalam teks kunci kita ini, Yohanes 1:14, “Dan Firman itu telah menjadi,” apa? “…manusia.” “Firman itu telah menjadi manusia.” Sekarang, mengapa itu penting bagi Firman – untuk mengkomunikasikan kepada kita pikiran dan perasaan Tuhan, menyatakan kepada kita tabiat Tuhan – mengapa penting bagi-Nya untuk menjadi daging? Karena saudara-saudaraku terkasih, karena dua alasan. Hanya dengan melakukan itu kita bisa bertahan dari penyataan itu, nomor satu… dan kedua, tolong memahaminya. Apakah Anda mendengar apa yang saya katakan? Firman itu harus menjadi manusia jika kita mau bertahan dari penyataan itu; dan kedua, jika kita mampu memahaminya. Apa yang saya maksud? Ya, Tuhan ada dalam kemuliaan yang tak terbatas. Apakah Anda setuju dengan saya? …dan ketika kita menjadi berdosa, kita menempatkan diri kita begitu tidak selaras dengan kemuliaan – tabiat Tuhan, bahwa kemuliaan Tuhan akan menjadi, apa? …api yang menghanguskan. {Ibrani 12:29} Apakah Anda dapat memahaminya? Kita akan dihanguskan dalam kepenuhan kemuliaan itu.
Inilah sebabnya mengapa Musa ketika di Gunung Sinai berkata, “Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku,” {Keluaran33:18} harus apa? …sembunyi di celah batu, dan Tuhan harus menudunginya dengan tangan-Nya; dan kemudian, Tuhan hanya mengizinkan dia untuk melihat belakang-Nya saat Ia berjalan lewat. {Keluaran 33:20-23} Meski begitu, wajah Musa bercahaya, sebagai pantulan, dan Bani Israel tidak tahan melihatnya. {Kel 34:30} Itulah kemuliaan. Amin? …dan Musa adalah orang yang saleh, orang suci. Dan saudara-saudaraku yang terkasih, itu adalah pribadi Allah yang sama, yang melewati Musa di Gunung Sinai; yang datang, dan berjalan, dan berbicara, di antara kita. Itu orang yang sama.
Apa yang membuat perbedaan? Firman menjadi apa? …manusia. {Yohanes 1:14} Dia menutupi kemuliaan ilahi-Nya dalam kemanusiaan. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Dia menyembunyikan, dan dengan demikian melembutkan dan menundukkan, kemuliaan dalam tubuh manusia. Itulah mengapa Ibrani 10:5 mengatakan, “Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: “Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki–tetapi,”’ apa? “’…Engkau telah menyediakan tubuh bagiKu.”’ “…Engkau telah menyediakan tubuh bagiKu.” Kerinduan Segala Zaman, hal 23: “Kristus akan mengunjungi dunia kita ini, dan menjelma menjadi manusia. Firman-Nya, ‘Engkau telah menyediakan tubuh bagiKu.’ Sekiranya Ia datang dengan kemuliaan yang ada bersama dengan Bapa sebelum dunia ada maka kita tidak akan tahan melihat cahaya hadirat-Nya. Supaya kita dapat melihat-Nya dan tidak menjadi binasa, wujud kemuliaan-Nya diselubungi Keilahian-Nya diselubungi oleh kemanusiaan, kemuliaan yang tidak nampak ada dalam tubuh manusia yang kelihatan.” Amin? Puji Tuhan bahwa Firman telah menjadi manusia. Puji Tuhan bahwa Firman telah menjadi manusia. Saudara-saudaraku terkasih, tolong jangan meremehkan pengorbanan yang dibuat oleh Firman, ketika Dia menjadi manusia.
Anda tahu, kita sering memikirkan pengorbanan Kristus, secara eksklusif berkaitan dengan apa yang Dia lakukan di kayu salib. Dan ya, itu adalah pengorbanan tak terbatas yang Dia buat di kayu salib. Tetapi saya di sini untuk memberitahu Anda, saudara-saudaraku terkasih, Kristus telah membuat pengorbanan yang tidak terbatas, agar Dia bisa disalibkan. Anda tahu, di kayu salib Dia harus mati. Tuhan tidak bisa mati. Jadi, Dia harus menjadi manusia sebelum Dia bisa mati. Apakah Anda setuju dengan saya? …dan ketika Dia menjadi seorang manusia, ketahuilah, bahwa itu adalah – pengorbanan yang tak terbatas, menyakitkan dan kekal – Dia tidak menjadi seorang manusia hanya dalam saat melakukan misiNya, lalu kembali ke status quo; Dia mengambil rupa manusia dan mempertahankan kemanusiaan melewati masa kekekalan yang tiada henti. Itu adalah pengorbanan yang kekal. Tolong ketahuilah itu.
Ketika Yesus bangkit dari kubur, apakah yang Dia minta para murid lakukan? Sentuh Dia. …dan apa yang Dia lakukan di hadapan mereka? Dia makan. Apa yang Dia coba komunikasikan kepada mereka? Dia masih manusia; Dia masih seorang manusia …dan ketika Dia naik ke surga dalam awan itu, pada saat kenaikan, apa yang para malaikat katakan? “Yesus yang sama ini akan datang dengan cara yang sama.” {Kisah 1:11} Saudara-saudaraku terkasih, Dia manusia selamanya. Amin? {Amin} Dia adalah Satu dengan kemanusiaan selamanya, dan omong-omong; itu adalah alasannya mengapa umat manusia telah diangkat dalam lingkup nilai moral dengan Tuhan. Karena untuk menyelamatkan kita, Tuhan menjadi salah satu dari kita. Immanuel, Tuhan beserta kita. {Matius 1:23} {Amin} Pikirkan itu! Ini hampir di luar pemahaman …Tuhan, Pencipta alam semesta yang berdaulat dengan jutaan dan milyaran bintang Dia yang menciptakan semuanya; mau turun ke dunia yang kecil ini, dan menjadi salah satu dari kita bintik kecil di dunia yang kecil ini untuk menyelamatkan kita … dan Dia akan tetap menyatu dengan kita, selamanya. Anda harus mengasihi Tuhan seperti itu. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Anda harus mengasihi Tuhan seperti itu… Firman itu menjadi manusia, dan itu menyakitkan.
Dengarkan ini. Bible Commentary, Volume 7, halaman 915, atas halaman 15: “Kristus, dengan harga yang tak ternilai, melalui proses yang menyakitkan,” oleh apa? “…sebuah proses yang menyakitkan, misterius bagi para malaikat dan juga manusia, mengambil rupa manusia, menyembunyikan keilahian-Nya, dengan mengesampingkan kemuliaan-Nya, Ia lahir sebagai bayi di Betlehem.” Betapa menyakitkan bagi-Nya menjadi seorang manusia
Baris berikutnya, frasa berikutnya dalam teks kita. Kita memisahkan Yohanes 1:14 dan menyatukannya kembali: “Firman itu telah menjadi manusia dan” apa? “…diam,” “…dan diam di antara kita.” Itu adalah kata kerja yang menarik dalam bahasa Yunani. Itu sebenarnya diterjemahkan lebih baik dan lebih harfiah diterjemahkan, “dan tinggal di antara kita.” Itulah yang diterjemahkan dalam Revised Version dalam penjelasan yang ada di pinggir. Yohanes 1:14, “Firman itu telah menjadi manusia,dan diam di antara kita,` dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” Terjemahan lain yang menjadi favorit saya, karena sangat akurat dan literal, adalah Rotherham. Itu berisi pelajaran Alkitab yang sangat bagus. The Emphasized Bible, Yohanes 1:14, menyatakannya sebagai berikut: “Dan Firman itu menjadi manusia dan memasang kemah-Nya di antara kita.” Saya suka itu. “Firman itu telah menjadi manusia, dan” apa? “…memasang kemahnya di antara kita.” Itulah yang dikatakan orang Yunani – kemah, tenda di antara kita. “Dan kita memandang kemuliaan-Nya, kemuliaan, sebagai Satu-satunya yang diperanakkan dari Bapa-Nya, penuh dengan kebaikan dan kebenaran.” Saudara-saudaraku terkasih, ungkapan itu, mengingatkan kita pada apa? Keluaran 25:8: ” Dan mereka harus membuat Bait suci bagiKu, supaya Aku akan” apa? “…diam di tengah-tengah mereka.” Anda lihat, ketahuilah bahwa Baic suci di padang gurun – di kaki Sinai – adalah simbol inkarnasi Kristus. Apakah Anda mendengar apa yang baru saja saya katakan? Bait suci itu apa? …simbol Kristus yang berinkarnasi.
Anda tahu, kita sebagai umat telah mempelajari Bait suci untuk waktu yang lama sebagai simbol rencana keselamatan – dan memang demikian. Tapi kita, pada umumnya, mengabaikan fakta, bahwa Bait suci adalah yang pertama dan terpenting sebuah simbol Kristus yang berinkarnasi sendiri. Anda tahu, seluruh rencana keselamatan terwujud dalam satu Pribadi. Siapakah Orang itu? Yesus Kristus. Saudara-saudaraku terkasih, tempat kudus di padang gurun Sinai adalah yang pertama dan terutama simbol inkarnasi Kristus. Inilah mengapa Yohanes menggunakan bahasa khusus ini. Dengan demikian, dia berkata bahwa di sini kita tidak hanya memiliki Domba yang sesungguhnya, di sini kita memiliki Bait suci yang sesungguhnya di sini ada Imam yang sesungguhnya. Yesus adalah realitas sesungguhnya dari keseluruhan sistem. Apakah kamu melihat itu? “Firman itu telah menjadi manusia dan berkemah, atau bertenda, di antara kita.”
Kerinduan Segala Zaman, hal 23: “Demikianlah Kristus mendirikan Bait Suci-Nya di antara tempat kediaman manusia.” Jelas, dia melihat Kristus sebagai Bait suci yang sesungguhnya. “Didirikan-Nya kemah-Nya di samping kemah-kemah manusia, supaya Ia dapat diam di antara kita, dan membuat kita tahu benar tabiat serta hidup-Nya yang Ilahi.” Itulah yang dikatakan Yohanes kepada kita, dalam ayat 14 pasal 1. oke? Apakah kamu melihat itu? Sekarang, Bait suci adalah simbol inkarnasi Kristus. Saya ingin sekali mendalaminya bersama Anda …Coba pikirkan sebentar; biarkan saya menarik minat Anda, dan saya akan menantang Anda untuk belajar lebih jauh tentang Bait suci, sebagai simbol Kristus yang berinkarnasi.
Ngomong-ngomong, ada banyak kontroversi di Gereja yang kita kasihi ini, tentang sifat manusiawi Yesus Kristus. Saya ingin menangis… Saya ingin menangis ketika saya melihat bagaimana masalah ini, telah memecah belah kita dalam banyak hal, di banyak tempat… khususnya saya ingin menangis, ketika saya melihat betapa tidak seperti Kristus kita berbicara tentang sifat Kristus. Saudara-saudaraku terkasih, saya tidak ingin terlibat dalam pertikaian ini, tapi saya ingin melengkapi Anda dengan terang yang berharga yang akan membantu Anda melihat jalan jika Anda berada di dalamnya, atau mempersiapkan Anda untuk itu – jika Anda belum melihatnya; karena itu mungkin akan datang.
Harap mengerti, bahwa salah satu cara terbaik untuk memiliki pemahaman yang jelas tentang kemanusiaan Kristus, adalah dengan mempelajari Bait suci sebagai simbol itu. Apakah Anda mengikutinya? Mari kita pikirkan dengan cepat. Ikutlah dengan saya ke padang gurun Sinai. Ok? Semuanya teratur. Kita berjalan melewati deretan ratusan, ribuan dari mereka dari berbagai suku – semua berkemah dengan teratur mengelilingi bagian terbuka di tengah. Dan saat kita akhirnya sampai di tempat terbuka yang lebar ini, apa yang kita lihat, saat kita melihat di bagian tengah sana? Kita melihat kemah yang lebih besar. Pertanyaan: Apakah indah di bagian luarnya? Tidak, seperti kemah yang lain di bagian luarnya. Itu ditutupi dengan kulit luak, sama seperti tenda yang lainnya kelihatan coklat dan hitam, belang-belang, sangat biasa terlihat di luar. Apa yang ingin ditunjukkan tentang itu? Apa yang dikatakan di sini tentang kemanusiaan Kristus? Kemah manusia itu … tubuh manusia yang diterima Kristus, apakah itu sangat menarik? Apakah orang-orang tertarik pada penampilan fisik-Nya? Apakah mereka tertarik? Tidak, tidak sama sekali – justru sebaliknya. Sebenarnya, dengarkan apa yang dikatakan Yesaya; pasal 53, ayat 2, “Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN, dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya.” Sangat menarik. Apakah Anda melihat betapa sempurna kemah yang menjadi simbol menggambarkan Kemah yang sesungguhnya? Tidak ada yang menarik di luar.
Sekarang, tunggu sebentar. Bagaimana dengan bagian dalamnya? Bagaimana dengan bagian dalam kemah itu, di tengah-tengah padang gurun Sinai? Apakah itu seperti kemah orang lain? Apakah itu? Ayolah. Saudara-saudaraku terkasih kemah itu sangat berbeda dari kemah semua orang pada bagian dalamnya. Itu sangat indah, seperti yang dibuat oleh pengrajin paling terampil yang dapat membuat apa saja, di bawah bimbingan langsung Roh Kudus. Semuanya dikerjakan dengan sempurna dan itu dilapisi dengan emas yang terbaik dan paling murni; dan itu semua diterangi oleh kemuliaan Shekinah pertanda kehadiran Tuhan sendiri dalam kemah itu Warna-warna kaya yang disulam pada tirai permadani terpantul dari dinding emas itu. Sungguh sangat indah di sana. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Mengapa? Karena itu adalah simbol Kristus yang berinkarnasi, sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan. {Kolose 2:9} Amin? {Amin} Di dalam nya kita memiliki terang tabiat Bapa-Nya, terselubung ya, terselubung; tetapi bagaimanapun sinar ada di dalam Dia. Itu ada di dalam Dia… Dia sangat, sangat indah, indah dalam tabiat-Nya, saudara-saudaraku terkasih. Tolong ketahuilah itu.
Komentar Alkitab, Volume 7, halaman 904: “Seandainya Dia datang di antara manusia dengan bentuk mulia, surgawi, Penampilan luarnya pasti menarik pikiran orang-orang kepada-Nya, dan Dia akan diterima tanpa menggunakan iman… Iman manusia di dalam Kristus sebagai Mesias tidak didasarkan pada bukti-bukti penglihatan, dan mereka percaya kepada-Nya karena ketertarikan pribadi-Nya, tetapi karena,” apa, saudaraku? “…kesempurnaan TABIAT ditemukan di dalam Dia, yang tidak pernah ditemukan, juga tidak dapat ditemukan, pada orang lain.” Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Bisakah Anda menemukan keindahan yang sama dengan yang dapat Anda temukan di Bait suci – di tengah padang gurun Sinai? Bisakah Anda menemukan keindahan yang sama, di kemah orang lain di seluruh perkemahan? Bisakah Anda? Tidak, Anda tidak bisa. Anda tahu, ada kesempurnaan tabiat di dalam Dia yang tidak pernah ditemukan, juga tidak dapat ditemukan pada orang lain. Apakah kita semua dapat memahami? Apakah Anda melihat apa yang dapat kita pelajari dengan melihat Bait Suci, sebagai simbol Kristus yang berinkarnasi? Apa Anda mengerti itu? Ini akan membuat Anda berada di jalur yang kokoh menuju kebenaran, ketika mempelajari kemanusiaan Yesus Kristus.
Ngomong-ngomong, kita akan melangkah lebih maju… Masih ada banyak lagi, tapi kita tidak punya waktu. Apakah hukum itu…? Mari, kita pelajari bersama… Hukum apa yang tertulis di atas tabut perjanjian di Ruang Mahakudus, di Bait suci di tengah padang gurun Sinai? Hukum apakah itu? Apakah itu hukum mementingkan diri sendiri? Ayo, itu bukan? Tidak! Itu hukum tentang apa? …hukum kasih… hukum Allah… Saudara-saudaraku terkasih, Kristus yang berinkarnasi memiliki hukum kasih yang tertulis di hati-Nya, sejak awal. Dan kita akan membuktikannya dengan sangat jelas, saat melanjutkan pelajaran kita. Oh belajarlah… tolong belajar dari Bait suci, sebagai simbol Kristus yang berinkarnasi. In Heavenly Places, halaman 201: “Tuhan telah menyatukan diri-Nya dengan umat manusia, yang pasti Dia dapat menjadi teladan yang dapat diikuti, dan dapat menjadi bahan perenungan kasih kita.” Saya suka ini, dengarkan: “Dia mengundang kita untuk mendekat dan merenungkan cahaya yang agung, Tuhan yang tak kelihatan mengenakan jubah kemanusiaan yang memancarkan kemuliaan yang begitu lembut dan tenang, agar mata kita dapat tahan tatkala memandangnya. Kristus adalah terang Surga. Pada wajah-Nya kita melihat Tuhan.” Amin? {Amin} Tapi apa yang telah Tuhan lakukan melalui anugerahnya pada terang surga itu? Dengan menyelubunginya dalam kemanusiaan, Dia melembutkan dan melemahkannya. agar mata kita dapat tahan tatkala memandangnya. saya berkata, “Puji Tuhan atas inkarnasi.” Apa yang kamu katakan? {Amin}
Dan omong-omong, apakah ini membantu kita lebih memahami frasa itu di teks kunci kita, yang baru saja saya catat – pada malam yang pertama kita bersama? {L02 – hal. 3 atau 13’56 “} 2 Korintus 3:18, “Dan kita semua,” apa? “…dengan muka yang tidak berselubung mencerminkan kemuliaan Tuhan, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar, karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh.”Bisakah Musa melihat kemuliaan dengan wajah yang tidak berselubung? Tidak. Kenapa kita bisa melihat kemuliaan dengan wajah terbuka? Karena Yesus mengenakan selubung. Amin? Dia menutupi kemuliaan ilahi-Nya dalam kemanusiaan, sehingga kita bisa melihat kemuliaan itu dengan wajah yang tidak terselubung. {Amin} Puji Tuhan untuk inkarnasi-Nya. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Puji Tuhan untuk inkarnasi-Nya saudara-saudaraku terkasih.
Signs of the Times, 4 April 1895: “Kristus datang dalam rupa manusia yang berdosa, membungkus keilahianNya dengan kemanusiaan agar Dia dapat membawa ke hadapan dunia kesempurnaan Tuhan dalam tabiat-Nya sendiri. Dia datang untuk mewakili Tuhan, bukan sebagai hakim yang keras, tetapi sebagai,” apa? “…Bapa yang penuh kasih… Tuhan adalah kasih. Ini adalah kebenaran agung Kristus yang datang ke dunia untuk dinyatakan. Setan telah begitu salah menggambarkan tabiat Tuhan kepada dunia, sehingga manusia berdiri jauh dari Tuhan; tetapi Kristus datang untuk menunjukkan kepada dunia sifat Bapa, untuk mewakili wujud gambar Bapa-Nya. Tujuan dari misi Kristus ke dunia adalah untuk,” apa? “…menyatakankan Bapa.” Oh ya. Apakah Dia berhasil melakukan itu? Sempurna …Sebenarnya, apa yang bisa Dia katakan kepada Filipus ketika Filipus berkata, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.” Yohanes 14:9: “Kata Yesus kepadanya: “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku,” apa? “…ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata, “Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami?””” Anda tahu saudara-saudaraku terkasih, Yesus adalah penyataan yang sempurna dari Bapa-Nya, sehingga Dia benar-benar dapat berkata, “Barangsiapa telah melihat Aku,” apa? “…ia telah melihat Bapa.”
Berikut pernyataan yang luar biasa. Dengarkan. Agar Aku Dapat Mengenal Dia, halaman 338: “Seandainya Allah Bapa datang ke dunia kita dan tinggal di antara kita, merendahkan diri-Nya, menutupi kemuliaan-Nya agar umat manusia dapat memandang Dia, cerita tentang kehidupan Kristus yang kita miliki tidak akan berubah… ” {Amin} Bukankah itu pernyataan yang luar biasa? “Dalam setiap tindakan Yesus, dalam setiap pelajaran dari petunjuk-Nya, kita harus melihat dan mendengar serta mengenali Tuhan. Dalam penglihatan, dalam pendengaran, pada dasarnya itu adalah suara dan gerakan Bapa.” Yesus, dengan kata lain, adalah penyataan yang begitu sempurna dari Bapa-Nya, sehingga jika Bapa-Nya adalah Pribadi yang datang dan menyatakan diri-Nya, sejarah – sampai ke semua detail dan semua kata – apakah itu identik dengan yang telah kita catat di Perjanjian Baru. Betapa sempurna pekerjaan yang Dia lakukan… dalam memenuhi misi-Nya untuk menyatakan kemuliaan Tuhan kepada manusia.
Dengarkan bagaimana Paulus mengatakannya, dan ini adalah ayat yang sangat penting. Tolong fokus dengan saya sekarang. Saya ingin benar-benar fokus, pada ayat ini. terdapat dalam Ibrani 1:3. Di sini Paulus berbicara tentang penggenapan sempurna Kristus dari misi-Nya dan Dia melakukannya, dengan cara yang sangat unik dan indah. Dia menggunakan puisi Ibrani. Sekarang, gaya penulisannya dalam buku ini sangat berbeda dari gaya yang dia gunakan ketika menulis surat-suratnya kepada orang bukan Yahudi, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, dll. Sebenarnya gayanya sangat berbeda di kitab Ibrani, ada banyak teolog yang bersikeras, bahwa itu tidak mungkin ditulis oleh Paulus. Ada perdebatan yang seru tentang penulis Ibrani, dan juga isi dari Ibrani, yang sangat berbeda. Dia berbicara tentang Bait suci. Tapi itu dapat dengan mudah dijelaskan pada fakta bahwa Paulus sedang menulis untuk bangsanya sendiri.
Dia tidak dapat berbicara dengan orang bukan Yahudi tentang Bait suci. Mereka tidak mengerti itu.
Tetapi apakah orang Yahudi memahami Bait suci? Iya. Dan dia menggunakan gaya komunikasi Ibrani yang khas, yang sangat nyaman bagi orang Ibrani. Sekarang, saya mengangkat ke permukaan karena saya ingin Anda melihat, yang kita miliki di sini di ayat 3, sebuah puisi Ibrani. Kelas, apa yang kita punya? Puisi Ibrani. Sekarang, harap dipahami bahwa orang Ibrani membuat puisi, tidak seperti yang kita lakukan – bukan dengan mengucapkan frasa berima dengan kata terakhir – tetapi mereka membuat puisi dengan mengatakan hal yang sama tetapi dengan cara yang berbeda. Ini disebut “paralelisme”. Perjanjian Lama penuh dengan itu – khususnya Kitab Amsal dan Mazmur, dll. Paralelisme: mengatakan hal yang sama tetapi dengan cara yang berbeda – bait, sedikit paralel. Di sini ada puisi Ibrani yang menggambarkan dengan indah, Penggenapan misi Yesus yang sempurna, untuk menyatakan tabiat Bapa-Nya. Dengarkan itu.
Frase satu, apa isinya? Frase pertama: “yang menjadi cahaya kemuliaan-Nya.” Ini mengacu pada Kristus, dan Paulus sedang mengatakan kepada kita bahwa Dia adalah cahaya kemuliaan Bapa-Nya. Sekarang, bekerjalah dengan saya dalam hal ini. Kata cahaya itu, seperti yang telah kita catat sebelumnya, berarti “kegemilangan yang tidak berkurang.” OK? Ini bukan hanya pantulan. Ini apa …cahaya. Ini adalah kegemilangan yang tidak pernah pudar dari apa ? …Kemuliaan Bapa-Nya. Apa itu kemuliaan, kelas? Tabiat. Paulus memberi tahu kita bahwa Yesus menyatakan sepenuhnya kesempurnaan tabiat Bapa-Nya. Sekarang, berhenti sejenak dengan saya dan pikirkanlah ini. Tuhan menurut definisi itu mulia tak terhingga… Amin? {Amin} Dia memiliki tabiat yang sangat sempurna. Oleh karena itu, jika Kristus menyatakan kepenuhan – cahaya kemuliaan Tuhan, Kristus juga, pasti telah menyatakan tabiat yang sangat sempurna. Apakah Anda mengerti? Apakah itu masuk akal? Pertanyaannya adalah, apakah Dia? Lihat Testimonies Volume 6, halaman 60. Dengarkan baik-baik: “Kehidupan Kristus menyatakan tabiat yang sempurna tak terbatas.”Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Apakah itu hanya tabiat sempurna yang dinyatakan Kristus? Ayolah, apakah itu hanya sekedar sempurna? Tidak, itu apa? …itu sangat sempurna. Sekarang, saya tidak bisa terlalu menekankan pentingnya memahami konsep itu. Hal itu menjadi sangat penting dalam pelajaran selanjutnya. Jadi, catat saja baik-baik sekarang. Kesempurnaan tabiat seperti apa yang dinyatakan Kristus? Tabiat yang sangat sempurna. Dia adalah cahaya kemuliaan Bapa-Nya. Dia bukan pantulan yang samar. Dia tidak kehilangan kemuliaan Allah. {Roma 3:23}Apakah Anda mengikuti ini? Dia menyatakan tabiat yang sangat sempurna. Itulah yang Paulus katakan dengan menggunakan kata-kata itu: “cahaya kemuliaan Bapa-Nya.”
Sekarang, baris kedua dalam puisi itu sangat, sangat menarik. Ia mengatakan hal yang sama tetapi dengan cara yang berbeda. Sekarang, Anda dan saya tidak dapat mengenali itu, kecuali kita melihat bahasa aslinya. Tolong, izinkan saya melakukannya dengan Anda. Ada kata Yunani yang sangat unik yang digunakan dalam frase kedua puisi kita ini. Apa kalimat kedua dari puisi itu? “Dan wujud gambar dari pribadi-Nya” Frasa pertama: “cahaya kemuliaan-Nya.”Frasa kedua: “wujud gambar dari pribadi-Nya.” Itu adalah satu kata dalam bahasa Yunani yang diterjemahkan: “wujud gambar” hanya satu. Anda akan terkejut apakah itu. Itu adalah kata “khar-ak-tare.” {Strong’s G5481} Apa yang kamu dengar? Karakter. Ini hanya digunakan satu kali di seluruh Perjanjian Baru, di sini, di puisi ini. Itu kata apa? “…khar-ak-tare,” Dan ngomong-ngomong, sangat menarik bahwa kata ini digunakan dalam banyak bahasa: Spanyol, Prancis, segala macam bahasa, Inggris, bahkan Rusia.
Saya pernah ke Rusia memberikan seri ini… dan penerjemah saya… ketika saya mengatakan tabiat, dia berkata, “Khar-ak-tare.” Dan saya tampak terkejut. Mereka memiliki kata yang sama. Anda tahu itu menarik, ada kata-kata tertentu yang kelihatannya begitu penting, bahwa Tuhan jelas telah melindunginya dari perubahan khas dari satu bahasa ke bahasa lain. Apakah ada kata lain seperti itu? Sabat. Sabat. Karakter/tabiat juga seperti itu; dan kita semua mendapatkannya dari kata Yunani ini, “khar-ak-tare.” Menarik, ada beberapa kemungkinan dan perdebatan bahwa itu mungkin berasal dari kata aslinya dalam bahasa Ibrani, bahkan dari bahasa Yunani.
“Khar-ak-tare;” apa arti kata Yunani ini? Itu sangat menarik. Lakukan sedikit studi etimologis, sedikit belajar kata dengan saya. Oke? Apakah Anda siap melakukan ini? Mari kita dapatkan manuskrip paling kuno yang dapat kita temukan. Sekarang, ketahuilah bahwa kita dapat mempelajari manuskrip Yunani yang secara signifikan mendahului tulisan-tulisan Perjanjian Baru – Anda tahu itu – jauh lebih kuno daripada tulisan-tulisan Perjanjian Baru. Ok? Kami mendapatkan dokumen-dokumen Yunani kuno ini, dan kami memeriksanya – kami mencari kata “khar-ak-tare” karena kami ingin memahami maknanya, definisinya. …dan kami menemukan, bahwa dalam manuskrip yang paling kuno, kata “khar-ak-tare,” mengacu pada pembuat koin atau pengukir. Sangat menarik. Mengacu pada apa? …pembuat koin atau pengukir.
Kemudian seiring dengan berjalannya waktu, artinya berubah seperti yang sering terjadi dengan kata-kata, dan saat kita terus belajar dan mendapatkan informasi yang lebih kuno – tapi masih ada sebelum zaman Perjanjian Baru, naskah Yunani kuno – kita menemukan bahwa kata “khar-ak-tare,” telah berkembang sedikit, dan itu mengacu pada peralatan yang digunakan oleh pengukir. Alat pencetak atau untuk mengecap, atau bahkan stempel besi, disebut, sebagai “khar-ak-tare.”
Kemudian, saat kami melanjutkan belajar dan melacak penggunaannya hingga masa Perjanjian Baru, kami menemukan bahwa itu telah berkembang lebih jauh, dan sekarang mengacu pada ukiran itu sendiri, dibuat dengan peralatan oleh pengukir – ukiran, tanda, atau segel yang dibuat oleh pengukir. Arti yang paling dekat dengan ini, katakanlah suatu simbol, huruf-huruf Tiongkok. Apa itu huruf-huruf Tiongkok? Itu adalah gambar kecil, ukiran kecil yang dibuat dengan alat. Apakah Anda mengikutinya? Pada zaman Perjanjian Baru, ini mengacu pada ukiran, tanda, atau segel yang dibuat oleh peralatan pengukir. Tanda atau meterai… tanda atau meterai, apakah itu kata-kata yang sudah dikenal?
Oh, saudara-saudaraku terkasih, pikirkanlah bersama saya sekarang. Apa yang menentukan takdir kita? Apa itu? Itu adalah “khar-ak-tare” kita. Apakah Anda setuju? Itu tanda atau meterainya. Dan di manakah tanda atau meterai ini ditemukan? Ayolah, dimana itu ditemukan? Itu ditemukan di dahi. Apakah itu semacam tanda yang terlihat? 666 ooh, maaf saudara. 777 ah, Tentu Anda bisa tebak. Apakah itu sesuatu yang bisa kita lihat? Apa itu? Itu tabiat kita, saudara-saudaraku terkasih. Itu adalah pikiran dan perasaan kita; {5T 310.1} dan itu adalah pikiran dan perasaan kita, yang sesuai dengan hukum kasih atau hukum egoisme. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin}
Anda tahu, apa yang ada di sini di belakang dahi? Disebut apakah itu? Ini disebut lobus frontal, dan disanalah hati nurani kita berada. Apakah Anda setuju dengan saya? Di sanalah hukum Tuhan tertulis. Anda dan saya, karena kasih Kristus dalam kuasa Roh Kudus, perlu belajar mengendalikan pikiran dan perasaan kita – ayolah, pikiran dan perasaan digabungkan – apa yang kita bicarakan? Tabiat. Kita perlu belajar untuk mengendalikan pikiran dan perasaan kita sesuai prinsip/arti hukum, yaitu kasih. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} …dan itu adalah tabiat yang dimeteraikan untuk selamanya. Apakah Anda mendengar apa yang baru saja saya katakan?
Sekarang, beberapa dari Anda mungkin berkata, “Sebentar tunggu dulu, saya pikir tanda dan materai itu berkaitan dengan hari apa kita pergi ke gereja.” Nah, diberkatilah hatimu, ya pasti berhubungan dengan itu; tapi tolong, rekan-rekan sesama umat Tuhan… Anda tahu, saya sangat khawatir tentang begitu banyak orang Kristen, yang menepuk punggung mereka dan sangat yakin mereka akan baik-baik saja ketika Yesus datang, karena mereka tahu pada hari apa mereka pergi ke gereja … dan mereka akan didapati dengan meterainya. Oh, saudara- saudaraku terkasih, mari kita pikirkan. Saya mohon mari kita pikirkan; itu lebih dalam. Materai melibatkan siapa yang paling Anda kasihi, Anda dan saya perlu mencapai suatu titik di mana kita sangat mengasihi Tuhan, sehingga kita akan dengan senang hati, memilih apa? …mati daripada tidak mentaati-Nya. {5T 53.2} Itulah tabiat yang layak untuk ke surga. Itu adalah materainya.
Ya, akan ada masalah. Itu terjadi karena perintah keempat, itu akan memberi kita semua, kesempatan untuk membuktikan apakah kita memiliki kasih semacam itu atau tidak. Tapi jangan berpikir, meterai itu semata-mata hanya mengetahui kapan hari pergi ke gereja. Apakah Anda mendengar saya? {Amin} Dan tolong, jangan berpikir bahwa Anda akan rela mati daripada melanggar perintah keempat, kecuali jika Anda sangat mengasihi Yesus, Anda akan dengan senang hati mati daripada melanggar sembilan lainnya. {Amin} Apakah Anda mendengar apa yang saya katakan? {Iya} Meterai ini melibatkan lebih banyak hal dari yang kita sadari. Itu begitu teguh di dalam kebenaran, sebab kasih Yesus Kristus, {2 Korintus 5:14} sehingga kita dengan senang hati akan memberikan hidup kita sendiri daripada tidak mematuhi, mengecewakan, atau salah menggambarkan Dia dengan cara apa pun. {GC 619.1} Itu meterai, dan saya ingin Anda memilikinya ketika Yesus datang. Saya ingin memilikinya ketika Yesus datang.
Tapi saudara-saudaraku terkasih, itu tidak akan terjadi dalam semalam. Apakah Anda mendengar saya? Itu adalah sesuatu yang harus kita tumbuhkan, dari kemuliaan kepada kemuliaan. Kita harus mulai bertumbuh dalam kasih kita kepada Yesus, sampai pada titik dimana kita akan rela mati untuk-Nya daripada tidak mentaati-Nya; dan kita harus mulai melakukannya, sekarang.
Kembali ke teks kita, kembali ke teks kita. Yesus, Dia adalah “Khar-ak-tare” dari Bapa. Apakah Anda melihat kata yang sempurna itu yang digunakan Paulus dalam puisi kecilnya yang indah? Siapakah Yesus itu? Nah, Dia pengukirnya, bukan? Bukankah Dia yang mengukir kita pada awalnya? Dalam rupa-Nya? Bukankah Dia Pembuat Koin yang membuat kita … dengan hukum-Nya yang tertulis atas kita? …dan menurut gambar rupa-Nya dibentuknya kita? Iya. …dan kemudian, ketika kita menjadi dirham yang hilang {Lukas 15:8-10}, apa yang Dia lakukan? Dia diutus oleh Bapa sebagai alat untuk mengukir kita kembali. Amin? …lalu, apakah Dia? Dia sendiri telah menjadi benda ukiran itu, sehingga kita sedang dipulihkan menjadi serupa denganNya. Dia adalah “Khar-ak-tare” dari Bapa. Sungguh kata yang indah bagi Yesus. Amin? Apakah Anda melihatnya saudara-saudaraku? Apakah Anda melihatnya? Saya berdoa agar Anda melihatnya.
Oh, saudara, saudari, dengarkan bagaimana Paulus menempatkan ayat ini: “Dia, mencerminkan cahaya kemuliaan Tuhan dan,” apa? “…dicap dengan tabiat Tuhan sendiri…” {Ibrani 1:3} Itulah yang dikatakan orang Yunani secara harfiah. Yesus adalah apa? …Dia dicap dengan tabiat Tuhan sendiri.
Oh, izinkan saya segera menutup dengan perumpamaan yang berharga. Lukas 15:8: “Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu di antaranya tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah, serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan.’ Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.” Beberapa dari Anda mungkin bertanya-tanya, “Mengapa kita pergi ke sini?”
Oh, saudara-saudaraku terkasih, apakah yang digunakan Tuhan untuk mewakili kita dalam perumpamaan ini? Sebuah dirham. Ingat, apa arti paling kuno dari kata “khar-ak-tare”? Pembuat koin. Ketika “Khar-ak-tare” Pencipta kita pertama kali mencetak kita, saat Dia menciptakan kita; apa yang dia lakukan? Dia menuliskan di dalam hati kita, apa? …Hukum-Nya, dan Dia mengukir di dalam diri kita, apa? …rupa-Nya {Kejadian 1:26} – seperti koin lainnya kita dicetak untuk menyatakan gambar Penguasa alam semesta. Amin? …dan Dia mencetak kita, dengan maksud agar kita menjadi mata uang alam semesta, sehingga semua makhluk cerdas dapat melihat koin ini dan menarik kesimpulan yang akurat dan indah, tentang seperti apa Penguasa alam semesta itu. Itulah mengapa Dia mencetak kita menurut gambar-Nya.
Tapi kita menjadi apa? …koin hilang, koin hilang… dan selama 6.000 tahun, kita telah menenggelamkan diri di dalam lumpur kotor planet bumi, dan putra mahkota penguasa dunia ini telah menggilas kita di bawah tumitnya; mencoba untuk melenyapkan sampai sisa-sisanya baik hukum Allah dan rupa Allah, dari koin kita. Tapi puji Tuhan, Dia masih menginginkan kita. Dia melihat nilai dalam diri kita, jadi apa yang Dia lakukan? Pembuat Koin menjadi salah satu dari kita untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang; {Luk 19:10} dan Dia menerangi dunia seperti wanita yang menerangi rumahnya. Dia menyalakannya dengan penyataan kasih Tuhan, dan memberikan cahayanya yang paling terang, dimana? …saat Dia tergantung di kayu salib; dan dalam terang yang berasal dari Kristus dan Dia yang disalibkan, koin-koin yang hilang ditemukan. Amin?
Dan apa yang harus kita lakukan, saudara-saudaraku terkasih? Apa yang harus kita lakukan? Kita harus mempercayakan diri kita pada tangan yang sangat terampil dari Pengukir itu; dan apa yang Dia lakukan? Dia menuliskan kembali, dalam penggenapan perjanjianNya yang baru sekali lagi hukum – pada loh-loh daging yaitu di hati kita. {2 Korintus 3:3} Maka, demi kasih Kristus, dan dalam kuasa Roh Kudus, kita belajar menyelaraskan pikiran dan perasaan kita dengan Prinsip rohani hukum Allah. Amin? …dan kita diubahkan oleh pembaharuan budi kita. {Roma 12: 2} Kita diubahkan dari apa? …kemuliaan kepada kemuliaan; dan rupa-Nya, gambar-Nya, dipulihkan di dalam kita.
Tetapi saudara-saudaraku terkasih, proses itu harus dilakukan. Jika tidak, kita tidak akan siap untuk dikumpulkan dan dibawa ke tepi sungai di surga, ketika Pembuat Koin datang untuk mengumpulkan koin-koin-Nya; dan ketika Dia datang …ketika Dia datang …Dia akan memiliki sebuah pertanyaan. Apakah itu? Markus 12:16: “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Gambar dan tulisan siapa? Keserupaan siapa, tulisan siapa? Hukum siapa yang tertulis di atas loh daging hati ini? Keserupaan siapakah yang dinyatakan dalam hidup ini? …dan jawaban atas pertanyaan itu akan menentukan takdir kita. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Jika tulisannya adalah hukum kasih, maka memiliki keserupaan dengan Tuhan. Dan apa yang bisa dikatakan oleh Pembuat Koin itu? “Berikanlah kepada Tuhan apa yang menjadi milik Tuhan.” Tetapi jika tulisannya itu adalah hukum keegoisan, kemiripan siapakah yang akan ada di koin? setan, dan apa yang akan dia katakan? “Berikanlah kepada Setan apa yang menjadi milik Setan.” Saudara–saudaraku terkasih, saya mohon biarkanlah Pembuat koin mencetak kembali Anda; demi Kristus dan demi dirimu sendiri, pelajari cara bekerja sama dengan proses pencetakan ulang itu. Saya ingin Dia dapat berkata tentang semua orang yang ada di ruangan ini, “Berikanlah kepada Tuhan apa yang menjadi milik Tuhan.”
Maukah Anda berdiri dengan saya untuk doa penutup? Bapa di Surga, terima kasih banyak karena mengutus Yesus untuk menyatakankan kemuliaan-Mu kepada kami; dan terima kasih, bahwa Dia adalah Pembuat Koin itu sendiri, dan Dia pasti mampu memulihkan kemuliaan-Mu di dalam kami. Ajari kami untuk bekerja sama, bahwa ketika Dia datang kami akan siap untuk pulang dan sekali lagi, menjadi mata uang alam semesta untuk memuliakan-Mu melalui masa kekekalan yang tiada henti. Berikanlah Tuhan, karena kami memintanya dalam nama-Nya. Amin.
Thanks for the Revival Seminar, and good lesson to remind me mine…