Anda dapat mengunduh Pelajaran disini.
Pengembangan tabiat dikatakan sebagai pekerjaan yang paling penting yang pernah dipercayakan kepada manusia. Selama satu jam kedepan kita akan mendalami hak istimewa kita dan tanggung jawab kita supaya menjadi serupa dengan tabiat Kristus. Bergabunglah bersama kami dalam waktu yang berharga ini untuk pembaharuan diri sebagaimana Pendeta Stephen Wallace akan membawa kita “Dari Kemuliaan kepada Kemuliaan.”
Selamat datang kembali, Saudara-saudaraku. Kita sedang membahas Pelajaran 11, yang berjudul “Dibenarkan Oleh Darah-Nya.” {Roma 5:9} Kita akan melakukan peralihan dalam pelajaran ini, dari pemahaman tentang tahap penyataan misi ganda Kristus kepada pemahaman tentang tahap pemulihan dari misi ganda Kristus. Ingatlah, Bapa mengutus Anak tidak hanya untuk menyatakan kemuliaan Tuhan kepada manusia, tetapi untuk apa lagi? Untuk memulihkan kemuliaan Tuhan dalam diri manusia. Dan saya percaya Anda ingat pemulihan itu tergantung pada penyataan.
Mengapa? Hanya dalam memandang kita dapat diubahkan. Oleh karena itu Dia harus menyatakan kemuliaan kepada kita agar kita dapat melihatnya, dan dengan demikian memulihkannya dalam diri kita. Dan meskipun kemuliaan telah dinyatakan sejak manusia berdosa dalam peneguhan sistem pengorbanan, kedua anak domba yang menyerahkan nyawa mereka agar orang tua pertama kita mengenakan pakaian dari kulit binatang. {Kej 3:21} Itu bukanlah penyataan yang cukup. Penyataan diperkuat dan diperindah dalam Bait Suci dan pelayanannya, {Kel 25:8} tetapi itu masih hanya sebuah lambang, oleh karena itu tidak cukup. Jadi dalam penggenapan waktu {Dan 9:24}, simbol harus bertemu yang sesungguhnya. Dan ketika Dia melakukannya, bagaimana Yohanes memperkenalkan-Nya? “Lihatlah Anak Domba Allah.” {Yoh 1:29.36} Dan di sanalah saudara-saudaraku terkasihku, di dalam Anak Domba – terutama yang disembelih, tergantung di kayu salib – bahwa kita melihat kemuliaan. {GC 651.2} Dan itulah yang telah kita fokuskan di sini dalam pelajaran terakhir kita, dan pelajaran yang sebelumnya.
Tapi sekarang saya ingin menyampaikan kepada Anda apa yang dihasilkan oleh penyataan itu, dan itu adalah pemulihan. Puji Tuhan bahwa Dia menyatakan kemuliaan-Nya kepada kita di dalam Yesus Kristus. Tetapi saudra-saudaraku terkasih, puji Tuhan juga karena dengan melakukan itu Dia sekarang dapat memulihkan kemuliaan-Nya di dalam kita. Amin? Di sinilah semuanya menjadi menarik. Di sinilah hal itu menjadi menarik.
Tetapi sekali lagi, hal-hal rohani hanya apa? Dinilai secara rohani. {1 Kor 2:13-14} Jadi sebelum kita melanjutkan, apa yang harus kita lakukan untuk berhenti sejenak? Secara pribadi, dan saya menggarisbawahi kata secara pribadi – berdoa bersama-sama itu baik, berharga tetapi itu tidak bisa menggantikan doa pribadi. Jadi mohon, secara pribadi undanglah Roh Tuhan ke dalam hatimu, dan ingatlah saya saat Anda berdoa untuk diri Anda sendiri.
Allah Bapa, sekali lagi kami datang dengan berani ke hadirat-Mu dalam nama Yesus. Kami berterima kasih atas dasar kelayakan-Nya kami dapat bertemu dengan-Mu. Kami berterima kasih kepadaMu karena telah membantu kami untuk melihat kemuliaan-Nya, terutama pada saat-saat terakhir dari kehidupan-Nya di Bumi. Tetapi Bapa, bantulah kami untuk menyadari bahwa Dia melakukan hal yang tidak terbatas itu untuk menyatakan kemuliaan-Mu kepada kami, agar Dia sekarang memulihkan kemuliaan-Mu di dalam kami. Dan Bapa, bantulah kami untuk memahami ketentuan dimana hal ini dapat terjadi, dan bagaimana kami harus bekerja sama dengan ketentuan anugerah itu. Bapa, bimbing dan arahkan pikiran dan kata-kata saya, Saya ingin mengatakan kebenaran dan hanya kebenaran, kebenaran seperti yang ada di dalam Yesus. Dengan Roh Kebenaran, lakukanlah keajaiban dan biarkan saya menjadi utusanmu malam ini, saya berdoa. Dan saya berdoa agar kebenaran dapat didengar, dipahami, dihargai, dan diterapkan pada kehidupan semua orang di sini malam ini, yang mungkin akan kita alami lebih penuh daripada sebelumnya kuasanya yang membebaskan dan menguduskan. Melalui Roh Kebenaran biarlah hal ini dapat terjadi, adalah doa saya dalam nama Yesus. Amin.
Ada satu baris lagi yang ingin saya pertimbangkan dengan Anda secepatnya, dari Doa Tuhan Yesus. Dan lagi dimanakah Doa Tuhan Yesus? Yohanes 17. Kami mencatat ayat 4 dan 5, tetapi kami tidak sampai ke ayat 6. Izinkan saya melakukannya dengan Anda secepatnya. Dia berkata di ayat 4: “Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi, dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya. Dan kemudian permintaan yang luar biasa di ayat 5, “Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri, dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.” Dan itu diikuti dengan pernyataan luar biasa yang Dia buat dalam ayat 6: “Aku telah,” apa? “menyatakan nama-Mu…” “Aku telah” apa? “menyatakan nama-Mu.”
Apakah Anda mengingat malam pertama kita bersama? Saya pikir itu adalah malam pertama kita bersama. {L02, hal. 4} Kita mendengarkan percakapan yang luar biasa itu antara Musa dan Tuhan di Gunung Sinai. dan Musa berkata kepada Tuhan, “Aku berdoa kepadamu, Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku.” {Kel 33:18}Dan apa yang Tuhan katakan? “Aku akan menyerukan namaKu.” {Kel 33:19} Dan kita menyadari bahwa dalam menyerukan nama-Nya, kita memiliki penyataan kemuliaan-Nya, yang ternyata adalah tabiat-Nya. Sungguh nama-Nya hanyalah pengucapan, pengucapan dari kebajikan yang membentuk tabiat-Nya. TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa, tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah. {Kel 34;5-7} Itulah sifat-sifat baik yang membentuk tabiat Tuhan. Tetapi yang menarik adalah di Gunung Sinai, hal terbaik yang bisa Tuhan lakukan adalah menyatakan nama-Nya dengan kata-kata. Apakah Anda mengikuti ini? Tetapi apakah itu penyataan yang cukup? Tidak.
Nama yang diserukan harus menjadi nama yang diwujud-nyatakan. Firman itu telah menjadi manusia. {Yoh 1:14} Apakah Anda melihat itu?
Anda lihat, ketika Anda menyatakan sesuatu, bagaimana Anda mengkomunikasikannya? Dengan kata-kata, secara lisan. Ketika Anda mewujudkan sesuatu, bagaimana Anda mengkomunikasikannya? Anda menjalaninya dalam hidup Anda. Apakah Anda melihat apa yang Yesus katakan di sini? …ketika Dia berkata, “Aku telah menyatakan namaMu”? Dia berkata, “Aku telah berperan sebagai Engkau, Bapa. Aku telah menyatakan tabiatMu di sepanjang hidupku. Aku telah mewujudkan semua sifat-sifat baik yang membentuk tabiat-Mu.” Dan di manakah Dia akhirnya melakukan itu? Saat Dia tergantung di kayu salib, saudara-saudaraku terkasih. Lihatlah Kristus dan Dia yang disalibkan. {1 Kor 2:2} Apakah Anda tidak melihat, apakah Anda tidak memiliki bukti yang tak terbantahkan dan tak dapat disangkal bahwa memang Tuhan, Tuhan Allah penyayang dan pengasih dan panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa, tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah. Bukankah keadilan-Nya dinyatakan dengan sempurna, serta belaskasih-Nya, di dalam Kristus dan Dia yang disalibkan? Amin?
Anda lihat, bagaimana mungkin Tuhan bisa mengampuni orang yang bersalah? Apakah Dia melakukan itu hanya dengan mengabaikan dosa mereka dan menyapunya di bawah karpet? Tidak. Dia telah menanggung dosa-dosa kita dan meletakkannya di atas kepala Anak-Nya yang tidak bersalah. {Yes 53:6} Dan memenuhi persyaratan hukum terhadap semua dosa yang telah kita lakukan. Dan sekarang, karena keadilan telah ditimpakan di kepala Anak Domba, belas kasihan dapat mengalir tanpa henti ke atas kepala kita saat kita datang ke kaki salib dan menerima Anak Domba, dengan iman, sebagai Juruselamat kita. Amin? Baik keadilan dan belas kasihan Tuhan secara sempurna dan sepenuhnya dinyatakan di dalam Kristus dan Dia yang disalibkan; serta setiap sifat lain dari tabiat-Nya.
Jadi, dengan nafas-Nya yang terakhir, apa yang dapat Kristus katakan kepada Bapa? “Sudah selesai!” Oh, saya suka teriakan kemenangan itu. Yohanes 19:30; bagian atas halaman 25: “Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai!’ Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.” Dengan kata lain, Dia mati. “Sudah selesai.” Kepada siapa itu ditujukan? Bapa-Nya. Apa maksudnya? Segala sesuatu yang olehnya Dia kirimkan ke planet bumi untuk diselesaikan. Apa yang Dia maksud dengan perkataan ini? “Misi sudah selesai.” Bapa saya telah melakukannya. Semua yang Engkau minta Aku lakukan, telah kulakukan. Sudah Selesai.”
Sekarang mari kita bahas tentang ini. Bapa, seperti yang telah kita catat dan perlihatkan dari Kitab Suci, telah mengirimkan Anak dalam misi ganda, bukan? Apa itu misi ganda, kelas? Semangati saya sekarang; Dia dikirim untuk apa?
Menyatakan kemuliaan Tuhan kepada manusia dan apa lagi? Mengembalikan kemuliaan Tuhan dalam diri manusia.
Sekarang kita semua dapat segera mengenali, saya percaya terutama setelah pelajaran terakhir ini, bagaimana misinya menyatakan kemuliaan Tuhan kepada manusia, sudah pasti selesai, tercapai sepenuhnya pada titik kematian-Nya. Faktanya, karena kematian-Nya Dia menambahkan sentuhan akhir yang sangat agung untuk sebuah gambar yang indah yang telah dilukiskan seumur hidup-Nya, bukan? Tetapi dalam membuat pengorbanan yang tak terbatas itu, dan dalam penderitaan yang tak terbatas karena kasih kepada manusia, Dia benar-benar merupakan penyataan dari cahaya kemuliaan Bapa-Nya. {Ibr 1:3} Dia menyatakan tabiat yang sangat sempurna. Jadi seruan kemenangan, “Sudah selesai,” sudah tentu, dan pasti mencakup misi pertama, tahap penyataan.
Pertanyaan saya kepada Anda adalah, apakah ini juga mencakup misi kedua? …tahap pemulihan? Saya melihat pendapat yang berbeda di sini dan kebanyakan dari Anda adalah penakut, dan Anda tidak mengatakan apa-apa. Beberapa dari Anda mengatakan tidak, dan beberapa dari Anda mengatakan ya, dengan sangat hati-hati. Anda mengerti pertanyaannya? Teriakan kemenangan itu, “Sudah selesai,” kita semua tahu bahwa itu mencakup tahap penyataan kan? Maksud saya, kita semua bisa melihatnya. Pada saat kematian-Nya, memang karena kematian-Nya, Dia telah dengan sempurna, sepenuhnya, seutuhnya menyatakan kemuliaan Tuhan, tabiat Tuhan, bagi umat manusia, dan juga bagi alam semesta yang memandang.
Ngomong-ngomong, ada dimensi kosmik dari apa yang terjadi di sini. {PK 684.3}
Tapi pertanyaan saya adalah, apakah seruan kemenangan itu, “Sudah selesai,” mencakup tahap pemulihan juga? Dia datang tidak hanya untuk menyatakan kemuliaan Tuhan kepada manusia, tetapi untuk memulihkan kemuliaan Tuhan dalam diri manusia. Saya mendapat jawaban tidak dan ya. Saudara-saudara terkasih, saya harap kita semua akan melihat dan setuju bahwa jawabannya adalah ya. bagi Anda yang mengatakan tidak, tolong, sebelum Anda menganggap saya sesat, marilah, baiklah kita berperkara, {Yes 1:18} oke? Bekerjalah dengan saya dalam hal ini. Saya percaya dengan segenap hati, seruan kemenangan itu, “Sudah selesai,” dipahami bukan hanya tahap penyataan, tapi juga tahap pemulihan. Bagaimana? Dalam arti apa? Dalam arti apa Kristus memulihkan sepenuhnya kemuliaan Tuhan dalam diri manusia, di saat kematiannya? Dalam arti apa?
Dalam dua cara – pikirkan bersama saya tentang ini. Pertama-tama Dia, di saat kematian-Nya, memulihkan sepenuhnya kemuliaan Tuhan di dalam manusia karena Dia melakukannya di dalam diri-Nya, sebagai wakil, atas nama kita. Apakah kita semua setuju? Bisakah kita semua melihatnya? Anda tahu, Anda harus menyetujuinya karena jika Anda setuju bahwa Kristus telah sepenuhnya menyatakan kemuliaan Tuhan kepada kita, Anda harus menyadari itu Dia telah memulihkan dirinya sepenuhnya untuk melakukan itu. Benar? Dan apakah Dia seorang manusia? Apakah Dia? Ya, Dia adalah seorang manusia. Dia adalah Adam kedua {1 Kor 15:45-47}, kepala dari manusia yang baru, wakil dari manusia. Dan saudra-saudaraku terkasih, Dia memulihkan sepenuhnya kemuliaan Tuhan di dalam diri-Nya demi kita. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin}
Izinkan saya menunjukkan itu dari pena inspirasi. Atlantic Union Gleaner, 26 Agustus 1903: “Dia datang,” Dia, Allah, Putra, Yesus Kristus, “Dia datang ke dunia ini dan berdiri sebagai kepala umat manusia,” Adam Kedua, pemimpin baru untuk manusia baru, “Dia datang ke dunia ini, dan berdiri sebagai pemimpin umat manusia, mengerjakan bagi Anda dan saya, suatu tabiat yang sempurna karena ketaatan pada hukum Tuhan.”
Pertanyaan: Apakah Dia melakukan itu pada saat kematian-Nya? Apakah Dia? Ayo, saya butuh jawaban. Apakah Dia melakukan itu pada saat kematian-Nya? Ya, tentu saja, tidak ada pertanyaan. Dia telah bekerja, bagi Anda dan saya, tabiat yang sempurna karena ketaatan pada hukum Tuhan. Oleh karena itu Dia telah memulihkan sepenuhnya kemuliaan Tuhan di dalam manusia, karena Dia melakukannya di dalam diri-Nya sebagai wakil manusia, dan atas nama kita. Apakah kita semua setuju? Baik.
Namun ada cara kedua. Ada cara kedua di mana tahap pemulihan dicapai pada saat kematian-Nya; dan jangan lewatkan ini. Itu juga dicapai pada saat kematian-Nya karena kematian-Nya, Ia telah mempersiapkan dan menyediakan dengan cuma-cuma kepada siapapun yang datang dan menerimanya, setiap kebutuhan yang diperlukan di mana kemuliaan Tuhan dapat dipulihkan di dalam kita, demi Kristus. Izinkan saya mengulanginya: Cara kedua dimana Dia telah memulihkan kemuliaan Tuhan dalam diri manusia… Cara kedua di mana Dia telah memulihkan kemuliaan Tuhan dalam diri manusia, adalah pada saat kematian-Nya, oleh karena kematian-Nya, Dia menyediakan secara penuh dan cuma-Cuma kepada siapapun yang datang dan menerimanya, setiap kebutuhan yang diperlukan di mana kemuliaan Tuhan dapat dipulihkan di dalam kita demi Kristus.
Mari kita meringkasnya seperti ini: Kristus memulihkan kemuliaan Tuhan di dalam diri-Nya demi kita, dan Dia membuat persediaan yang penuh dan lengkap di mana kemuliaan-Nya dapat dipulihkan di dalam kita, demi-Nya.
Apakah itu membantu? Apakah Anda melihat cara kerjanya? Saya akan mengulanginya: Kristus memulihkan sepenuhnya kemuliaan Tuhan di dalam diri-Nya demi kita, sebagai kepala perwakilan kita, tetapi Dia juga membuat persediaan yang penuh dan lengkap di mana kemuliaan-Nya dipulihkan di dalam kita, demi-Nya. Baik?
Sekarang, persediaan yang penuh dan lengkap ini telah ada karena kematian-Nya, kepada siapapun yang akan datang dan menerimanya – Apa persediaan yang penuh dan lengkap ini? Itu ada dua. Itu apa kelas? Itu ada dua. Dan itu adalah pokok dari beberapa pelajaran selanjutnya. Apakah persediaan ganda kasih karunia ini? Saya percaya dengan segenap hati bahwa kita telah melambangkannya dalam apa yang terjadi hanya beberapa menit setelah kemenangan itu berteriak, “Sudah selesai.” Ikuti ceritanya bersama saya dalam Yohanes 19:34. Saya akan membuka Alkitab saya ke bagian itu karena saya ingin mengambil lebih banyak daripada yang telah saya rekam untuk Anda di sana. Yohanes pasal 19, Anda mungkin ingin membuka Alkitab Anda juga. Untuk mengetahui arahnya, mari kita bahas di ayat 30, oke? Yoh 19:30: “Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai!’ Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.” Ayat 31 : “Karena hari itu hari persiapan,” Hari apakah itu? Jumat. “dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib – sebab Sabat itu adalah hari yang besar” – berhenti sejenak.
Apa yang membuat Sabat itu menjadi hari Sabat yang besar? Saat itulah salah satu hari raya Sabat, yang pada tanggal tertentu, dan dengan demikian bergilir sepanjang minggu, seperti halnya Natal: satu tahun Senin, tahun depan Selasa, tahun depan Rabu. Hari raya Sabat berada pada tanggal tertentu dan karenanya dirotasi sepanjang minggu. Dan setiap tujuh tahun, mereka pasti akan jatuh pada hari ketujuh. Dan itu membuatnya menjadi Sabat ganda atau Sabat yang besar. Apakah kamu mengerti itu? Sekarang, ketika Anda memiliki hari Sabat yang besar, itu sangat istimewa, dan Anda ingin menghormatinya dengan cara yang sangat istimewa. Jadi pemelihara Sabat profesional, apa yang membuat mereka benar-benar gugup dan cemas? Memiliki tubuh di kayu salib – tidak bisa melakukan itu dan memelihara Sabat.
Jadi dengarkan: “Oleh karena itu, karena itu adalah hari persiapan, agar mayat-mayat tidak boleh tergantung pada kayu salib pada hari Sabat – karena Sabat adalah hari yang besar – orang-orang Yahudi meminta kepada Pilatus untuk mematahkan kaki mereka, sehingga mereka dapat diturunkan.” Sekarang, mengapa mereka ingin mematahkan kaki mereka? Supaya mereka dapat mati dengan cepat dan mereka bisa mengambil mayatnya dan menguburkannya dengan cepat sebelum Sabat tiba. Anda lihat mereka tidak ingin melanggar hari Sabat, jadi mereka terburu-buru untuk menurunkan Tuhan atas hari Sabat {Mrk 2:28} dari kayu salib, yang baru saja mereka salibkan, agar mereka tidak melanggar hari Sabat.
Saudara-saudaraku terkasih, tolong jangan berpikir bahwa kemunafikan seperti itu adalah dimiliki secara eksklusif oleh para ahli Taurat dan Farisi. Kita juga mampu melakukan kemunafikan semacam itu. Apakah Anda akan mengakuinya? Itulah sifat manusia yang dipertunjukkan; itulah kita semua. Sekarang biasanya, kematian dengan cara penyaliban adalah urusan yang panjang dan berlarut-larut, sangat menyakitkan. Tetapi jika Anda mematahkan kaki, maka korban tidak bisa lagi menopang dirinya. Kakinya tidak akan, tentu saja, menahannya lagi jika patah. Oleh karena itu semua berat badan tergantung di lengan, ada penyempitan di dada dan seseorang segera mati lemas, tidak bisa bernafas. Sekarang dalam kasus pencuri, itu adalah hal yang sangat berbelas kasihan terjadi kepada mereka karena mereka meninggal dengan cepat. Tapi lihat ceritanya; ayat 32: “Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus. tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati mereka tidak mematahkan kaki-Nya.”
Ngomong-ngomong, mereka tidak bisa. Mengapa? Karena kata nubuatan yang pasti mengatakan tidak ada satu tulang pun dari tubuh-Nya yang akan patah. {Maz 34:20} Anda tidak bisa main-main dengan Kitab Suci.
Tetapi hanya untuk memastikan, karena mungkin Dia hanya dalam keadaan koma atau tidak sadar, apa yang dilakukan salah satu prajurit itu? Ayat 34:”Tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak dan segera,” dengarkan saudara-saudaraku; ” segera,” apa yang terjadi? “darah dan air keluar.” Sekarang, ini… ini sangat penting untuk diperhatikan betapa pentingnya itu bagi Yohanes bahwa kita tahu dengan pasti bahwa ini benar-benar terjadi. Lihatlah ayat berikutnya: “Dan orang yang telah melihat hal itu sendiri memberikan kesaksian” Apa yang dia jamin di sana? “Laporan saksi mata, bukan kabar angin; Saya melihatnya sendiri.” Baris berikutnya; “dan kesaksiannya benar;” “Saya mengatakan yang sebenarnya; saya memberi tahu Anda dengan tepat apa yang saya lihat secara pribadi.” Sangat penting baginya bahwa kita memiliki jaminan bahwa ini terjadi, bukan? Baris berikutnya: “dan dia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran.” “Saya sama sekali tidak ragu dalam pikiran saya, saya mengatakan yang sebenarnya, saya melihatnya sendiri. Darah dan air mengalir dari sisi tubuh Yesus yang tertusuk.” Jelas penting baginya bahwa kita tahu itu terjadi, bukan? Mengapa? Baris berikutnya: “Supaya kamu juga percaya.” Baiklah, Tapi mengapa diberitahu, Yohanes begitu penting yang kami percayai tanpa bayangan keraguan, bahwa darah dan air mengalir dari sisi Yesus yang tertusuk? Mengapa itu sangat penting?
Sekarang beberapa orang berkata, itu hanya membuktikan fakta bahwa Kristus adalah Mesias, karena setiap detail nubuatan telah digenapi. Dan ya, itu adalah bagian dari jawabannya; lihat ayat berikutnya: “Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan. Ayat 37: “Dan ada pula nas yang mengatakan: Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka,’ apa? ‘tikam.’ “{Zakharia 12:10}
Tapi tolong perhatikan bahwa Yohanes ingin kita tahu bahwa Dia tidak hanya ditikam, tetapi apa yang terjadi? Darah dan air mengalir keluar. Sekarang semua yang dibicarakan nubuatan adalah Dia ditusuk. Jadi jelas, fakta bahwa darah dan air mengalir keluar lebih penting dari sekedar penggenapan nubuatan. Apakah Anda mengikuti ini? Apakah kalian semua melihatnya? Dan jelas penting bagi Yohanes bahwa kita tahu, tanpa keraguan sedikit pun, bahwa darah dan air mengalir dari sisi tubuh Yesus yang tertikam.
Oke, kenapa Yohanes? Mengapa ini sangat penting? Saudara-saudaraku terkasih, ini sangat, sangat penting karena kita memiliki simbol yang indah tepatnya di dalam darah dan di air anugerah yang penuh dari dua persediaan, di mana kemuliaan Tuhan dipulihkan di dalam kita, demi Kristus. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Kita telah melambangkan di dalam darah dan di dalam air yakni anugerah dalam dua persediaan – anugerah yang penuh dari dua persediaan, di mana kemuliaan Tuhan dapat dipulihkan di dalam kita, demi Kristus.
Sekarang tolong kerjakan dengan saya. Ini sangat menarik; ini adalah kebenaran yang sangat berharga. Darah dan air, mereka dapat, memang harus, dibedakan, tetapi mereka tidak bisa, mereka tidak boleh dipisahkan. Mereka tidak dapat dipisahkan; mereka tidak boleh dipisahkan. Apakah Anda mendengar apa yang baru saja kami katakan di sana? Darah dan air bisa dibedakan, tetapi mereka tidak bisa, mereka tidak boleh dipisahkan, …tidak boleh. Anda lihat mereka mengalir dari tusukan sisi yang sama. Itu adalah dua persediaan dari Juruselamat. Dan omong-omong, keyakinan yang sama yang menerima darah juga akan menerima air. Darah dan air adalah tempat kita akan mengalihkan perhatian kita dalam seminar kita saat ini. Dan dalam dua persediaan inilah yang memungkinkan pemulihan. Anda tahu kemana kita akan pergi?
Darah, apa fungsi darah?
Apa judul pelajaran malam ini? Apa itu? “Dibenarkan oleh Darah-Nya” {Roma 5:9} Apa fungsi darah? Itu membenarkan kita. Menurut Anda apa yang dilakukan air? Itu menyucikan kita. Darah membenarkan, air menyucikan.
Saudara-saudaraku terkasih, tolong, bekerjalah dengan saya dengan tekun untuk memahami dua persediaan ini. Sekarang, kita harus melakukannya satu persatu. Dan saya ingin memberi tahu Anda bahwa saya agak tidak nyaman melakukan itu, karena, dapat diartikan, saya memisahkan keduanya hanya dengan mempelajari satu dulu, dan kemudian yang lain. Jadi saya sangat menganjurkan Anda untuk memastikan bahwa Anda kembali lagi untuk mendengar selengkapnya tentang air. Kita akan fokus pada darah dulu, dan memahami apa yang darah itu lakukan, tetapi ketahuilah, Anda hanya memiliki setengah dari dua persediaan kasih karunia di dalam darah. Anda juga harus memahami dan menghargai apa yang air kerjakan. Apakah Anda setuju dengan saya? Jadi ketika Anda tinggal untuk belajar tentang darah, saya dapat menyimpulkan, komitmen Anda untuk kembali belajar tentang air, bukan? Bisakah saya menyimpulkan itu? Karena jika saya tidak dapat menyimpulkan itu, saya harus berkhotbah sepanjang malam di sini dan menahan Anda di sini sampai Anda mendapatkan gambarannya secara utuh. Oke.
Nah, mengenai darah, mari kita mulai dengan darah. Pertama-tama, apa fungsi darah? Pertanyaan penting. Tidak, mari kita bahas yang lebih mendasar dari itu. Melambangkan apakah darah itu? Melambangkan apa darah itu? Hidup, bagus. Kitab Suci berkata, “Hidup ada di dalam darah.” {Imamat 17:11} Jadi darah Kristus melambangkan kehidupan pengganti dari Kristus. Benar? Kehidupan ketaatan yang sempurna itu. Tetapi apakah itu semua yang dilambangkan oleh darah? Pertumpahan darah, apa artinya itu? Kematian, kematian. Jadi tolong pahami bahwa darah Kristus – Ini penting; kita bukan membedakan sesuatu yg kecil di sini. Mohon dimengerti bahwa darah Kristus melambangkan kehidupan pengganti dan kematian pengorbanan Yesus Kristus, keduanya. Apakah Anda mengikuti ini?
Sekarang, jika Anda menginginkan beberapa istilah teologis, kita dapat menjelaskannya seperti ini: darah melambangkan ketaatan aktif dan pasif dari Kristus. Sekarang izinkan saya menjelaskannya. “Ketaatan aktif Kristus,”apa itu? Itulah kehidupan-Nya dengan kepatuhan yang sungguh dan bertanggung-jawab dengan semua persyaratan hukum, atas nama kita.
Contoh: Ketika Dia turun ke Sungai Yordan untuk dibaptis, apa yang dikatakan Yohanes kepada-Nya? “Bukan aku. Kamu, Kamu yang membaptis aku.” Dan Yesus berkata: “Biarlah hal itu terjadi untuk” apa? “Menggenapi semua kebenaran.” {Mat 3:15} Sangat menarik. Yesus sangat ingin apa? “Menggenapkan seluruh kebenaran.” Dia sangat ingin, dengan kata lain, memenuhi setiap persyaratan tentang hukum yang benar, atas nama siapa? Apakah Dia dibaptis untuk diri-Nya sendiri? Apakah Dia perlu dibaptis? Apakah Dia perlu melalui upacara itu yang mewujudkan pembersihan dari dosa, mati untuk diri sendiri? Apakah Dia perlu melakukan itu untuk diri-Nya sendiri? Tidak. Jadi untuk siapa Dia dibaptis? Untuk kita. Dia memenuhi setiap persyaratan hukum atas nama kita. Dan seluruh hidupnya adalah ketaatan yang sungguh atas dasar kerelaan untuk setiap persyaratan hukum atas nama kita. Kita menyebutnya “ketaatan aktif-Nya.” Apakah Anda mengikuti saya? Dan itu dipahami di dalam darah-Nya, karena hidup ada di dalam darah – bahwa kehidupan ketaatan aktif dan yang sempurna dilambangkan di dalam darah Kristus. Oke? Apakah sudah jelas?
Sekarang, darah yang melambangkan kematian pengorbanan Kristus, itu adalah “Ketaatan pasif-Nya.” Apa yang kami maksud dengan ketaatan pasif? Nah, itulah kematian-Nya. Anda tahu, Paulus berkata dalam Filipi bahwa Ia taat bahkan sampai mati, sampai mati di kayu salib. {Filipi 2:8} Tetapi apakah Dia menyalibkan diri-Nya sendiri? Tidak, Dia membiarkan diri-Nya disalibkan. Itulah mengapa ini disebut ketaatan pasif; itu dilakukan untuk Dia. Dia memenuhi persyaratan hukum tentang ketidaktaatan dengan membiarkan diri-Nya disalibkan, untuk dibunuh. Apakah Anda mengikuti ini? Kita menyebutnya “ketaatan pasif-Nya.”
Sekarang, darah melambangkan apa? Baik kehidupan pengganti dan kematian pengorbanan Yesus, ketaatan aktif dan pasif-Nya. Apakah kita semua jelas akan hal ini? Baik. Sekarang, apa manfaat darah bagi kita? Apa yang darah lakukan untuk kita?? Itu membenarkan kita. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Roma 5:9, dari mana kita mengambil judul pelajaran kita: “Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh,” apa? “darah-Nya kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah.” “Diselamatkan dari murka Allah.” Anda lihat, karena menumpahkan darah-Nya, Kristus telah memadamkan murka terhadap dosa di dalam diri-Nya sehingga kita, ketika kita menerima darah, tidak perlu menerima murka itu, amin? Itulah inti dari cawan {Markus 10:38-39} itu. Kita tidak harus minum cawan karena Yesus telah melakukannya, dan Dia meminumnya sampai habis, …memadamkan murka, keadilan Allah terhadap dosa demi kita. {5BC 1108.3}
Sekarang, dibenarkan: Dibenarkan berarti dibebaskan dari penghukuman. Seperti yang dikatakan Kitab Suci dalam Ibrani 9:22: “…tanpa penumpahan darah tidak ada,” apa? “tidak ada pengampunan dosa.” Sekarang, izinkan saya segera menanyakan sesuatu di sini. Dan ada pergumulan yang sangat nyata di area tertentu dan institusi gereja ini yang mengalami kesulitan dengan konsep ini. “Tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan dosa.” Apakah itu berarti kita punya Tuhan yang haus darah? Lihat, alasan mengapa beberapa orang memiliki masalah nyata dengan konsep ini, bahwa darah harus ditumpahkan sebelum Tuhan dapat mengampuni, karena mereka segera menyamakannya dengan konsep kafir di mana Anda harus mencekik hewan, Anda harus menggorok lehernya untuk menenangkan dewa yang marah dan, Anda tahu, keluarlah dari amarahnya dan Dia harus melihat aliran darah sebelum Dia mengampuni Anda. Itukah yang terjadi di sini? Saudara-saudaraku terkasih, ketahuilah bahwa alasan tidak ada pengampunan, tidak ada pengampunan dosa, tanpa penumpahan darah, itu bukan karena kita memiliki Tuhan yang pendendam dan haus darah. Tidak. Apa itu?
Nah, secara cepat, apakah dosa itu? Itu adalah pilihan untuk menolak Tuhan. Karena ketika Anda memilih untuk menolak otoritas Tuhan, Anda memilih untuk menolak Tuhan sendiri. Mengapa? Karena Tuhan adalah otoritas. Dan dosa adalah penolakan terhadap otoritas Tuhan, itu adalah pelanggaran hukum Tuhan. {1 Yoh 3:4} Sekarang ketika Anda memilih untuk menolak otoritas Tuhan, karena Anda memilih untuk menolak Tuhan, Anda memilih apa? Kematian. Mengapa? Karena Tuhan adalah satu-satunya sumber kehidupan. Apakah Anda mengikuti ini? Karena itu ketika Anda berbuat dosa, Anda telah memilih untuk mati. Apakah semuanya jelas? Tuhan berusaha mencegah kita melakukan itu dengan berkata kepada orang tua pertama kita, “Pada hari kamu memakannya, tentunya kamu akan,” apa? “mati.” {Kej 2:17} padahal mereka memilih untuk makan, oleh karena itu mereka memilih untuk apa? untuk mati.
Sekarang… Saudara-saudaraku terkasih, alasan mengapa Tuhan tidak bisa mengabaikan pilihan kita karena jika Dia melakukan itu, Dia akan melanggar kehendak bebas kita. Ingat, keadilan menuntut agar pilihan kita dihormati. Jadi ketika manusia memilih untuk berdosa, Tuhan benar-benar terikat. Jika Dia mengabaikan itu dan berkata: “Oh, Aku akan memaafkanmu untuk itu; aku tidak akan membiarkanmu mati.” Siapa yang akan berdiri di hadapan seluruh alam semesta, berteriak sekuat tenaga, “Sudah kubilang! Kita adalah sekumpulan robot. Mereka memilih kematian dan Tuhan tidak membiarkan mereka mati.” Siapa yang akan melakukan itu? Setan. Jangan mengira dia akan melewatkan kesempatan itu. Jadi saudara-saudaraku terkasih, inilah alasannya tanpa penumpahan darah, tidak ada pengampunan dosa: karena sesuatu, seseorang harus mati untuk menghormati pilihan kita… Apakah Anda setuju dengan saya? …jika kita ingin diampuni dan pada saat yang sama kehendak bebas kita dipertahankan. Apakah itu jelas bagi Anda? Itulah mengapa Yesus Kristus datang, dan mengambil konsekuensi dari pilihan kita dan mencurahkan darah-Nya untuk memenuhi persyaratan hukum yang mengatakan, “Jiwa yang berdosa akan,” apa? “akan mati.” {Ez 18:4.20} Dan dengan demikian menghargai pilihan kita dan memberikan kita kesempatan untuk memilih lagi. Sangat penting untuk memahami dan mengerti itu.
Sekarang, kembali ke fungsi darah: Itu membenarkan kita, oke? Membenarkan kita. Saya puji Tuhan atas darahnya; apa yang Anda katakan? {Amin} Kita dibenarkan oleh darah. Tetapi saudara-saudaraku, tidak mungkin mengucapkan “amin” seantusias yang seharusnya kecuali jika Anda memahami beberapa hal terlebih dahulu.
Izinkan saya menggambarkannya: Jika saya pergi ke sini di jalan-jalan kota setempat setelah pertemuan ini, dan memukan orang asing, berjalan ke arahnya dan berkata, “Dengarkan saudaraku, saya hanya ingin Anda tahu bahwa dengan darah Kristus, Anda dibenarkan.” Dapatkah saya mengharapkan dia berkata, “Oh, terima kasih banyak. Oh, senang sekali mengetahuinya; Saya sangat berterima kasih kepada Anda untuk memberi tahu saya hal itu.” Dapatkah saya mengharapkan tanggapan itu? Tidak; Mengapa? Ada beberapa hal yang harus dia pahami dulu. Benarkan?
Apa yang perlu dia pahami? Pertama-tama, dia harus memahami bahwa dia berada di bawah penghukuman, hukuman mati, bukan? Dan perlu dibenarkan. Kedua, dia harus memahami apa yang dituntut darinya agar dapat dibenarkan. Jika tidak banyak yang dibutuhkan maka dia tidak akan terlalu menghargai bahwa darah memenuhi persyaratannya. Apakah Anda mengikuti logika di sana? Jadi dia tidak hanya harus memahami apa yang dibutuhkan untuk dibenarkan, tetapi dia harus mengerti bahwa dia sama sekali tidak mampu dalam dirinya sendiri untuk memenuhi persyaratan itu. Apakah itu masuk akal? Ketika dia memahami hal-hal itu, dan hanya setelah itu dia dapat benar-benar menghargai fakta bahwa dengan darah persyaratan yang tidak dapat ia penuhi, dan dia dibenarkan dan dikeluarkan dari bawah hukuman mati yang pasti yang ditimbulkan oleh dosa-dosanya di atas kepalanya.
Sekarang, yang berlaku untuk orang asing tadi di kota setempat, juga berlaku untuk kita semua di ruangan ini. Dan saudara-saudaraku terkasih, alasan mengapa begitu banyak dari kita tidak tertarik dengan kabar baik Injil yang berharga, bahwa dengan darah Kristus kita dibenarkan, karena kita sendiri tidak memahami hal-hal itu. Apakah Anda mengikuti ini? Kita perlu memahami hal-hal ini. Jadi tolong bekerjalah dengan saya.
Pertama-tama, apakah kita semua menyadari bahwa kita berada di bawah penghukuman? Semoga kita semua menyadarinya. Mengapa kita semua berada di bawah penghukuman? Karena “semua telah berbuat dosa,” dan “upah dosa adalah”, apa? “Maut.” {Roma 6:23} “Jiwa yang berdosa akan,” apa? “mati.” {Ez 18:4.20} Apakah Anda memahami apa yang dituntut dari Anda agar dapat dibenarkan? Dan apakah Anda memahami ketidakmampuan Anda Dan ketidakmampuan untuk memenuhi persyaratan itu? Bekerjalah dengan saya. Apa yang dituntut dari kita agar bisa dibenarkan? Apa yang dituntut dari kita agar bisa dibenarkan? Saya mendengar sedikit demi sedikit, beberapa bagian dari jawaban yang bagus. Izinkan saya membacakan kepada Anda apa yang diminta dari kita agar dapat dibenarkan. Dan ini mungkin mengkhawatirkan sebagian dari Anda, tetapi tidak apa-apa. Roma 2:13. Inilah tulisan rasul Paulus: “…karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.” Apa yang dituntut dari kita agar bisa dibenarkan? Ayo sekarang, apa yang dibutuhkan? Kita harus menjadi pelaku hukum Taurat. Apakah kita semua bersama-sama melakukannya? Saya tidak mengatakan itu atas kewenangan saya. Saya mengatakan itu berdasarkan otoritas Kitab Suci. Pelaku hukum akan dibenarkan. Oke?
Jika Anda punya masalah dengan itu, masalah Anda bukanlah dengan saya, melainkan dengan Paulus. Seperti apa kedengarannya? “Pelaku hukum akan dibenarkan.” Seperti apa kedengarannya? Kebenaran oleh perbuatan, bukan? Apakah Paulus membuat kesalahan di sini? Apakah ia telah kembali ke mode farisinya dan gagal? …Dan menjadi seorang legalis? Dalam Roma 3:20… Dalam Roma 2:13, apakah dia terpeleset di sini? Tidak saudara-saudaraku terkasih. “Seluruh Kitab Suci diilhamkan Allah,” {2 Tim 3:16} termasuk Roma 2:13. Anda lihat, tolong pahami sesuatu. Ini bukan legalisme, belum pada titik ini. Kita masuk ke legalisme saat kita sendiri mencoba untuk memenuhi persyaratan dan dengan demikian dibenarkan. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin}
Anda lihat Tuhan itu adil dan benar {Rom 3:26}; apa artinya itu? Artinya Tuhan tidak membenarkan siapa pun dengan mengorbankan hukum. Dia menghormati persyaratan hukum dalam proses membenarkan kita. Itulah kehidupan dan kematian Yesus. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Itu menjadi pelaku hukum atas nama kita, sehingga kita dengan perbuatan-Nya dan kita dengan kematian-Nya dapat dibenarkan. Apakah ini sudah jelas? Tuhan tidak membenarkan siapa pun dengan mengorbankan hukum. Indahnya rencana keselamatan adalah bahwa itu telah menyediakan pemenuhan hukum yang sempurna demi kepentingan kita, oleh iman di dalam Yesus Kristus. Ini disebut kebenaran oleh, apa? …iman. Itu disebut kebenaran oleh iman. Oh, saudara-saudaraku, tolong, harap dipahami.
Sekarang, hanya para pelaku hukum yang akan dibenarkan; mari kita uraikan. Apa persyaratan hukum… bahwa kita harus menjadi pelakunya, agar dapat dibenarkan? Pertama-tama, apa yang dituntut hukum tentang siapa saja yang telah berdosa? Yehezkiel 18:4: “… jiwa yang berbuat dosa akan,” apa? “mati.” Apakah ada di antara kita yang berdosa? Terima kasih saudara, saya senang hanya ada dua orang dari kita. Yang lainnya adalah malaikat yang menyamar malam ini. Apakah ada di antara kita yang berdosa? Baik. Semua telah berbuat dosa. {Roma 3:23} Oke, kita semua sudah berdosa. Dan apakah upah dosa? Roma 6:23: “Maut,” oke? Sekarang, karena kita semua telah berdosa dan karena tuntutan hukum adalah kematian, jika Anda telah berbuat dosa, jika Anda ingin menjadi pelaku hukum, yang harus Anda lakukan agar dibenarkan, apa yang harus Anda lakukan? Anda harus mati untuk dosa-dosa Anda. Apakah kita semua bersama? Hanya pelaku hukum yang dibenarkan. Hukum mengatakan jika Anda telah berdosa, Anda harus mati untuk dosa-dosa Anda. Jika Anda akan menjadi pelaku hukum sebagai orang berdosa, apa yang harus Anda lakukan? Anda harus mati karena dosa-dosa Anda. Anda tidak bisa membantahnya.
Sekarang puji Tuhan bahwa ada beberapa cara bagi Anda untuk memenuhi persyaratan itu. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Pertama-tama, Anda dapat memilih untuk menanggung sendiri. Dan tahukah Anda, hal yang benar-benar menakjubkan dan mencengangkan adalah bahwa sebagian besar umat manusia akan memilih hal itu. Mereka akan memilih untuk memenuhi persyaratan hukum melawan dosa itu sendiri. Sungguh gila, sungguh luar biasa gila. Dan apa yang harus dilakukan Allah Bapa, jika kita bersikeras untuk mati demi dosa-dosa kita? Apa yang harus Dia lakukan? Dia harus membiarkan kita mati untuk selamanya karena dosa-dosa kita. Tolong jangan membuat pilihan itu! Tolong jangan membuat pilihan itu.
Dengan harga yang tak terhingga bagi diri-Nya dan bagi Putra-Nya, Ia telah membuat alternatif yang indah. Sebuah Pilihan: Anda dapat memilih untuk menerima dengan iman, darah Yesus, karena itu melambangkan kematian pengorbanan-Nya, dan dengan iman pada darah-Nya, Anda dapat memenuhi persyaratan hukum melawan dosa-dosa Anda – karena Yesus sedang sekarat…, memang mati untuk dosa-dosa Anda. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Dia tidak mati untuk diri-Nya sendiri. Semua dosa kita telah diperhitungkan kepada-Nya, dan Dia mati bagi mereka untuk memenuhi tuntutan hukum atas nama kita. Silakan pilih untuk menerima dengan iman darah-Nya karena itu melambangkan kematian pengorbanan-Nya, agar tuntutan hukum tentang dosa-dosa Anda, dapat dipenuhi demi Anda oleh iman di dalam darah Yesus. Apakah kita sudah jelas tentang itu? Tetapi kita belum selesai; kita belum selesai.
Ingat darah tidak hanya melambangkan kematian korban, darah melambangkan apa? Kehidupan pengganti. Bagaimana hal itu cocok? Tunggu; bekerja lah dengan saya. Anda tahu persyaratan hukum tidak hanya bahwa semua ketidaktaatan dibayar lunas, hukum juga mengharuskan kita memiliki apa yang sempurna? ketaatan. Apakah Anda setuju dengan saya? Seberapa sempurna? Ketika Yesus sedang berkhotbah tentang hukum di sana pada khotbah di Bukit, Dia menyimpulkan pelajaran yang luar biasa itu dengan kata-kata ini di ayat 48, Matius 5:48: “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” Wow. Tapi Anda hanya mengharapkan itu; lagipula, apa hukumnya? Naskah tertulis tentang tabiat Allah. {RH, Feb 4, 1890 par. 1} Seberapa sempurna Tuhan? Sempurna tanpa batas. Jadi, seberapa sempurna standarnya? Sempurna tanpa batas. Apakah Anda mendengar bahasa yang kami gunakan di sini? …sangat sengaja.
Dengarkan; Christ’s Object Lessons, halaman 315: “Tuhan menuntut kesempurnaan anak-anak-Nya. Hukum-Nya adalah transkrip dari tabiatNya sendiri, dan itu adalah standar dari semua tabiat. Standar tak terbatas ini,” Standar macam apa, kelas? “Standar tak terbatas ini ditunjukkan kepada semua orang agar tidak ada kesalahan dalam hal jenis orang yang akan menjadi milik Tuhan untuk mendirikan kerajaan-Nya.” Itu adalah standar yang tidak terbatas, hukum. Mazmur 119:96, dengarkan Daud: “Aku melihat batas-batas kesempurnaan tetapi perintah-Mu luas sekali.” Itu melampaui pengukuran, itu tidak terbatas.
Manuscript 21, Manuscript Release volume 21, halaman 409, dengarkan: “Sebagai umat pilihan Tuhan kita harus dalam segala hal menjadi apa yang Dia inginkan untuk kita. Kita harus membuat ketaatan yang ketat pada hukum yang diucapkan oleh Kristus dari Sinai. Hukum ini adalah standar tabiat Tuhan, dan tidak ada bandingannya dan apapun yang dapat dibingkai oleh pikiran manusia. Itu adalah standar kesempurnaan mutlak yang tidak dapat diubah didirikan oleh Tuhan yang tidak terbatas. Tanpa bantuan pikiran manusia tidak dapat memahaminya. Sebuah ungkapan dari tabiat Tuhan, itu setinggi langit dan di luar ukuran… ” Standar macam apa ini? Di luar pengukuran, tak terbatas.
Ini satu lagi hanya untuk pengantar pulang. Selected Messages, volume 1, halaman 198: “Kebenaran Tuhan itu mutlak. kebenaran-Nya mencirikan semua pekerjaan-Nya, semua hukum-Nya. Sebagaimana Tuhan, begitu pula umat-Nya.” Kedengarannya seperti apa? Kata-kata Yesus: “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” Apakah Anda mendengar, saudara-saudaraku terkasih, persyaratan hukum? Apakah Anda mendengarnya? Itu membutuhkan kesempurnaan yang sama seperti siapa? Tuhan. Apakah cukup mendengarnya? Tidak, tidak, tidak, tidak, tidak. Bukan pendengar hukum Taurat yang dibenarkan, tetapi apa? Pelaku hukum Taurat. {Rom 2:13}
Diberkatilah hatimu, saya punya pertanyaan untuk anda malam ini. Bagaimana dengan Anda? Bagaimana Anda saat memenuhi standar tak terbatas ini? Apakah Anda memiliki ketaatan sehingga Anda siap untuk mempersembahkannya kepada Tuhan yang cukup untuk memenuhi standar kebenaran yang tak terbatas? Apakah Anda memilikinya? Apakah ada orang di sini yang memilikinya? Ayo sekarang… Apa yang selanjutnya dikatakan ayat yang sama yang mengatakan kepada kita bahwa “semua orang telah berbuat dosa,” …Semua orang telah berbuat dosa dan,” apa? “telah kehilangan kemuliaan”, {Rom 3:23} Apa itu kemuliaan? Tabiat. Apa transkripnya? Hukum.
Ngomong-ngomong, dalam bahasa Yunani itu ada di present active tense. Cobalah lihat kapan-kapan. Ingat, present active tense artinya terus menerus, tindakan yang terus menerus, apapun tindakan itu. Dalam hal ini, itu gagal. Dengan kata lain, apa yang dikatakan Paulus bahwa adalah semua telah berbuat dosa, yaitu, melanggar hukum, dan kita semua terus gagal dari standar tak terbatas itu. Berapa banyak dari kita? Kita semua. Maksud Anda bahkan orang suci yang paling suci? Iya. Bahkan orang suci yang paling suci pun masih memiliki kekurangan. Dan omong-omong, orang suci yang paling suci adalah yang pertama mengakuinya.
Oh,saudara-saudaraku, apa masalah kita? Kita sudah jatuh, dan dalam kondisi itu semua kebenaran kita seperti apa? Kain kotor. Yesaya 64:6: “Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis, dn segala kesalehan kami seperti kain kotor…” Dan itu adalah terjemahan ringan dari bahasa Ibrani, omong-omong, kain kotor. Saya tidak nyaman memberi tahukan Anda apa yang sebenarnya dikatakan orang Ibrani. Mungkin kita akan membahasnya nanti. Itulah hal-hal baik yang kita lakukan: kebenaran kita, itu seperti kain kotor. Dapatkah Anda membayangkan seperti apa hal buruk itu? Dan mengapa? Karena kita semua najis, dan dalam kondisi najis ini, hal terbaik yang kita lakukan adalah kotor. Dengan apa kita najis? Kita najis dengan lendir keegoisan, dan itu mencemari bahkan perbuatan baik kita yang terbaik. Kebahagiaan Sejati, halaman 58: “Itu mungkin saja,” harap dicatat, bentuk apakah itu? Past tense, itu sejarah, itu adalah sesuatu yang dulu ada tetapi sekarang tidak ada lagi. “Mungkin bagi Adam, sebelum kejatuhan,” bagi Adam kapan? “sebelum kejatuhan membentuk satu tabiat yang benar dengan penurutan kepada hukum Allah. . Namun dia tidak berhasil melakukan ini, dan karena dosanya keadaan kitapun jatuh dan kita tidak dapat membuat diri kita sendiri benar.” …karena dosa siapa? “dosanya.” Sifat kita adalah apa? “…jatuh, dan kita tidak dapat membuat diri kita sendiri benar.” “Karena kita berdosa,” harap perhatikan, tidak dikatakan karena kita menjadi berdosa. Kita diberitahu, “Karena kita” apa? “berdosa…” “tidak suci, kita tidak dapat secara sempurna mematuhi hukum yang suci.” Kita tidak dapat menurut? Tidak. “…kita tidak bisa” apa? “dengan sempurna mematuhi hukum yang suci.” “Kita sendiri tidak memiliki kebenaran yang dapat digunakan untuk memenuhi tuntutan hukum Allah.” Apakah kita semua bersama? Bisakah kita semua mengatakan “amin” untuk itu? {Amin} Apakah kalian semua tahu itu? “Dalam kondisi kita jatuh, kita tidak memiliki kebenaran kita sendiri yang dapat digunakan untuk memenuhi tuntutan hukum Tuhan.” Apakah itu benar bahkan untuk orang suci yang paling suci sekalipun?
Oh, dan inilah jebakan yang membuat banyak orang jatuh. Banyak yang bilang, “Nah, begitulah keadaannya, begitulah kondisinya, dan itulah situasi di mana orang-orang yang belum bertobat berada. Tetapi ketika saya bertobat dan saya memiliki kuasa Roh Kudus maka saya dapat menghasilkan ketaatan yang memenuhi standar kebenaran yang tak terbatas.” Oh saudara-saudaraku terkasih, bahkan orang suci yang paling suci pun masih kekurangan. Dengarkan, Sanctified Life, halaman 81: “Mereka yang memiliki kasih yang tulus kepada Tuhan akan mewujudkan keinginan yang sungguh-sungguh untuk mengetahui kehendak-Nya dan melakukannya. Tetapi dia yang sungguh-sungguh mencari kesucian hati dan hidup menyukai hukum Tuhan dan hanya bersedih karena ia gagal memenuhi persyaratannya.”Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Mereka yang sungguh-sungguh mencari kesucian hati dan kehidupan,apa yang mereka lakukan? Mereka berduka hanya karena mereka gagal sejauh ini. Dan inilah yang membuat saya takut tentang Laodikia. Mereka pikir mereka itu apa? “…kaya dan telah memperkayakan diriku dan tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang. “{Wahyu 3:17}
Jadi saudara-saudaraku, kemana kita akan mendapatkan kebenaran, ketaatan yang akan memenuhi standar tak terbatas? Kita harus memilikinya jika kita ingin dibenarkan. Hanya para pelaku hukum yang akan dibenarkan. {Rom 2:13} Hanya mereka yang memiliki ketaatan yang memenuhi standar yang mengatakan, “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” {Mat 5:48} Hanya mereka yang memiliki ketaatan yang memenuhi standar itu yang akan dibenarkan. Di mana kita akan menemukannya? Bisakah kita menemukannya dalam diri kita sendiri? Tidak, jadi di mana kita harus menemukannya? Kita harus menemukannya di tempat lain. Dan puji Tuhan, itu dapat ditemukan dalam pribadi Yesus Kristus. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Dan itu menjadi milik kita karena iman di dalam darah-Nya, tetapi di dalam darah-Nya kali ini karena itu mewakili kehidupan pengganti-Nya, ketaatan aktif-Nya. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin}
Apakah kehidupan itu memenuhi standar yang tidak terbatas? Melakukannya? Ya! Iya! Dia adalah cahaya kemuliaan Bapa-Nya. {Ibrani 1:3} Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan. {Kolose 2:9} Yesus Kristus memiliki ketaatan yang memenuhi standar yang tak terbatas. Dengarkan, Testimonies, volume 6 halaman 60: “…kehidupan Kristus menyatakan tabiat yang sempurna tanpa batas.” Akankah tabiat yang sangat sempurna memenuhi standar yang tidak terbatas? Iya. Apakah Yesus memiliki kesempurnaan yang setara dengan Allah Bapa? Iya. Dia berkata, “Barangsiapa telah melihat Aku, kamu,” apa? “telah melihat Bapa.” {Yoh 14:9} Kitab Suci mengatakan Dia adalah gambaran nyata dari Bapa, cahaya kemuliaan-Nya. {Ibr 1:3} Yesus memiliki semua kesempurnaan yang dituntut oleh hukum. Dan Yesus memiliki semua kesempurnaan yang kita butuhkan untuk menjadi pelaku hukum Taurat karena iman di dalam darah-Nya. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Itulah Injil, saudara-saudaraku terkasih, itulah Injil.
Kebahagiaan Sejati, 58, dengarkan ini: “Kita tidak mempunyai kebenaran kita sendiri yang dapat memenuhi segala tuntutan hukum Allah itu. Tetapi Kristus telah membuat sebuah jalan kelepasan bagi kita. Dia hidup di dunia ini di tengah-tengah pencobaan dan godaan, sama seperti yang kita hadapi. Dia menghidupkan satu kehidupan tanpa dosa. Dia mati untuk kita, dan sekarang Dia mau mengangkat dosa-dosa kita lalu memberikan kebenaranNya pada kita.” Apakah itu tawaran yang bagus? “Jika engkau mau menyerahkan dirimu sendiri padaNya lalu menerima Dia sebagai Juruselamatmu, kemudian, betapa besarpun dosamu dalam hidupmu di masa lampau, demi Dia maka engkau” apa? “diperhitungkan benar,” atas dasar apa? Dengarkan; “Tabiat Kristus akan menggantikan tempat tabiatmu, dan engkau diterima di hadapan Allah seolah- olah seorang yang belum pernah berdosa.” Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Itu adalah tabiat yang sangat sempurna, ketika Anda datang ke kaki salib dan menerima dengan iman darah Yesus, yang dikreditkan ke akun Anda. Tabiat-Nya menggantikan tabiat Anda. Karena itulah Anda diperhitungkan benar, karena meskipun Anda tidak berada di dalam diri Anda sendiri, Anda ada karena iman di dalam Dia. Dan dengan demikian Anda dibenarkan, bukan atas dasar apa yang telah Anda lakukan – bukan atas dasar perbuatanmu, lebih dari atas dasar kematianmu – tetapi atas dasar perbuatan dan kematian Juruselamatmu, Yesus Kristus, Anda dibenarkan. Puji Tuhan atas darahnya. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Mari kita berdiri untuk berdoa.
Bapa di surga, terima kasih banyak karena dengan darah kami dibenarkan. Tetapi terima kasih juga untuk airnya, karena jika kami siap untuk hidup di surga, kami tidak hanya perlu dibenarkan, kami perlu disucikan. Jadi bawa kami kembali saat kami melanjutkan pelajaran kami. Kami berdoa dalam nama Yesus, amin. Tuhan memberkati Anda, saudara-saudaraku.