Anda dapat mengunduh Pelajaran disini.

Pengembangan tabiat dikatakan sebagai pekerjaan yang paling penting yang pernah dipercayakan kepada manusia. Selama satu jam kedepan kita akan mendalami hak istimewa kita dan tanggung jawab kita supaya menjadi serupa dengan tabiat Kristus. Bergabunglah bersama kami dalam waktu yang berharga ini untuk pembaharuan diri sebagaimana Pendeta Stephen Wallace akan membawa kita “Dari Kemuliaan kepada Kemuliaan.”

Selamat malam, saudara-saudara yang kekasih, dan selamat Sabat untuk Anda. Anda benar-benar membuat anak Montana ini merasa nyaman. Ada salju di jalan, dan itu telah, saya kira, menakutkan sebagian dari Anda disini, di daerah selatan, dimana jarang turun salju. Namun, terima kasih sudah memberanikan diri dan memilih untuk hadir malam ini.

Adalah suatu kesempatan istimewa untuk mempelajari bersama Anda tentang pekerjaan yang paling penting yang pernah dipercayakan kepada manusia. Pakerjaan apa itu? Pengembangan tabiat. Membina Pendidikan Sejati halaman 210. Mari ucapkan bersama-sama. Ingat, ini merupakan persyaratan khusus, Anda harus menghafalnya menjelang akhir dari pembelajaran ini. Mari kita ucapkan: “Pembangunan tabiat merupakan tugas terpenting yang pernah dipercayakan kepada manusia; dan belum pernah sebelumnya hal itu dipelajari lebih sungguh-sungguh seperti sekarang ini.” Banyak dari Anda yang lebih hafal pada kata-kata yang terakhir daripada pernyataan sebelumnya. Pembangunan tabiat, sungguh, merupakan tugas terpenting, dan belum pernah lebih penting dari sekarang karena Raja akan datang segera.

Tetapi ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Ada Injil yang kekal untuk diberitakan kepada semua bangsa, suku, bahasa dan kaum {Why 14:6} dan kita harus mempersiapkan diri kita sendiri. {Why 14:7} Tetapi sekali lagi keberhasilan dari kedua tugas itu bergantung pada hal yang sama, yaitu pengembangan tabiat yang seperti Kristus. Karena kita tidak bisa menjadi saksi yang efektif untuk Raja ataupun warga negara yang layak untuk kerajaan kecuali kita memiliki tabiat seperti Kristus. Saudara-saudara yang kekasih, tidak banyak waktu lagi. Butuh waktu untuk mengembangkan tabiat seperti Kristus.{5T 618.1} Jangan sia-siakan waktu. Terima kasih sudah hadir kembali dan belajar dengan tekun bersama saya tentang firman Tuhan mengenai peran kerja sama kita dalam proses pembangunan tabiat ini.

Kita tidak dapat membentuk tabiat kita sendiri seperti Kristus, kita harus diubahkan “dalam kemuliaan yang semakin besar, oleh… “ siapa? “…Roh Tuhan” {2 Kor 3:18} Namun, Roh Kudus tidak dapat mengubahkan kita kecuali kita bekerja sama. Sangat penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana kita bekerja sama. Dan kita melihat pada pertemuan kali ini, kedua sarana dan apa yang dihasilkannya. Dua sarana itu kita dapat temukan ketika kita berlutut pada kaki salib, dilambangkan dalam darah dan dalam air yang mengalir keluar dari lambung Yesus yang ditikam. {Yoh 19:34} Kita sudah mempelajari tentang itu melalui darah yang olehnya kita dibenarkan. Dengan air kita disucikan. Dan melalui anugerah kedua sarana ini, kemuliaan Kristus dipulihkan dalam kita. Darah itu menjadi fondasi. Air itu memberikan kekuatan. Ketika kita belajar untuk bekerja sama dengan Roh Kudus, yang dilambangkan sebagai air, kita dapat membangun bait tabiat untuk kemuliaan Tuhan, yang tidak hanya bertahan sementara waktu, tetapi akan bertahan selamanya. Amin? {Amin} …sampai selamanya. Namun, tabiat seperti itu harus dibangun di atas batu kebenaran melalui iman… dalam Kristus saja.

Dan saudara-saudara yang kekasih, agar dapat membangun tabiat seperti itu dengan berhasil, kita harus memiliki motivasi yang kuat dan benar. Saya ulangi lagi: Kita harus memiliki motivasi yang kuat dan benar. Mengapa? Karena itu membutuhkan usaha yang tekun dan gigih untuk bekerja sama dengan kuasa Roh Kudus yang mengubahkan. Seperti yang sudah tercatat, kita harus menjaga hati kita dengan segala… apa? …kewaspadaan. {Ams 4:23}. Apakah kata “segala kewaspadaan” berarti suatu usaha? oh, tentu saja. Dan mengapa kita harus belajar menjaga hati dengan segala kewaspadaan? Karena “seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri, demikianlah ia.” {Ams 23:7} Dan ingat, itulah tabiat yang sesungguhnya. Itu adalah aktivitas hati kita. Dan hati, seperti yang kita sudah definisikan, adalah sesungguhnya jiwa karena itu meliputi akal dan kasih sayang.

Apa yang disebut sebagai aktivitas akal? Pikiran.

Apa yang disebut sebagai aktivitas kasih sayang? Perasaan.

Dan ingat, apa definisi dari kata “tabiat”? “Gabungan pikiran dan perasaan membentuk tabiat moral.” Testimonies, volume 5, halaman 310. Jadi itu masuk akal, bila kita akan membangun tabiat seperti Kristus, kita harus belajar dengan rajin bagaimana mengendalikan pikiran dan perasaan kita. Kita harus belajar bagaimana memiliki pikiran Kristus. Menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus {Flp 2:5} Itulah yang dimaksud dengan menjadi orang Kristen. Itu jauh melebihi dari sekedar berbicara dan berbuat. Yang pertama dan terutama adalah menaruh pemikiran itu. Amin? {Amin} Dan saudara-saudara yang kekasih, kita sering tertipu dengan memikirkan bahwa hanya karena kita melakukan hal yang cukup baik dalam berbicara dan bertindak maka kita adalah umat Kristen, sementara mungkin sama sekali tidak seperti itu. Mungkin saja Anda bukanlan seperti yang Anda pikirkan, tetapi apa yang Anda pikirkan adalah Anda. “Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri, demikianlah ia.” {Amsal 23:7} Dan belajar untuk mengendalikan pikiran menuntut usaha yang tekun dan gigih.

Dan itu memerlukan motivasi yang kuat. Anda dan saya tidak akan berhasil, dalam belajar menawan segala pikiran dan menaklukannya kepada Kristus – yang adalah tujuan kita. {2 Kor 10:5} – Kita tidak akan pernah berhasil dalam mencapai tujuan tersebut kecuali kita termotivasi dengan kuat. Dan malam ini, saya mau membahasnya bersama Anda yang semata-mata merupakan motivasi yang cukup kuat dan tepat. Pelajaran malam ini sangat penting. Kita akan melihat misi Tuhan bagi kita. Setelah menyediakan melalui diri-Nya, darah dan air dengan harga yang tak terbatas, anugerah yang cukup dari dua sarana itu, di mana kemuliaan Tuhan dipulihkan di dalam kita demi Kristus, Ia memerintahkan kita dengan kata-kata yang luar biasa dan sederhana itu. Judul pembelajaran kita malam ini: “Aku Mengutus Kamu” Ah, maknanya, sesederhana itu tetapi amanat yang yang luar biasa komprehensif adalah hal yang perlu kita perhatikan.

Namun sebelum kita membuka Alkitab kita, kita harus berhenti sejenak untuk melakukan apa? Membuka hati kita. Ingat alat pengingat kita? Jangan pernah Anda membuka Alkitab, kecuali Anda sudah, apa? Membuka hati Anda. Jadi, marilah kita bertelut bersama-sama untuk beberapa saat untuk berdoa dalam hati, mengundang Roh Tuhan secara pribadi ke dalam hati kita. Dan tolong, saya merindukan doa Anda malam ini. Doakan saudara Anda juga.

Bapa kami di surga, saya berterima-kasih atas waktu yang suci saat ini kami telah memasuki hari suci ini. Dan saya berterima kasih juga atas tempat suci ini, rumah doa yang suci ini. Dan saya berterima kasih karena waktu dan tempat ini suci ketika Roh Kudus-Mu hadir. Dan itulah yang kami undang sekarang…Roh-Mu. Hadirlah di tempat ini…penuhi setiap momen waktu ini. Yang paling penting, masuklah ke dalam hati kami. Kami tahu bahwa Engkau ada di sini, di tengah-tengah kami sebagai jemaat karena Engkau telah berjanji, “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” Tetapi kami tidak puas jika hanya memiliki Engkau di sini di tengah-tengah kami sebagai jemaat. Kami ingin Engkau berada di tengah-tengah kami sebagai individu. Maka kami membuka pintu bait tubuh kami lebar-lebar, dan kami berkata: “Masuklah Tamu surgawi, tolong masuklah.” Bangkitkan dan kuatkan kemampuan mental dan spiritual kami. Bukakan mata rohani kami yang harus kami pakai apabila kami ingin dapat memahami kebenaran dengan akal budi, memeluknya dengan kasih, dan yang paling penting, berserah kepada kebenaran itu melalui kehendak. Tuhan Allah, tolong bantu kami untuk mengerti, khususnya pada malam ini, bagaimana kami dapat dan harus termotivasi dengan benar untuk bertekun dalam membangun tabiat seperti Kristus demi kemuliaan Juruselamat kami dan kemuliaan-Mu, sebuah pembangunan tabiat yang akan bertahan sepanjang waktu, dan selama masa kekekalan. Tolong bimbing dan arahkan pikiran dan kata-kata saya. Saya ingin berbicara mengenai kebenaran dan hanya kebenaran saja atas nama-Mu. Buatlah lidah saya melekat pada langit-langit mulut saya jika saya mengatakan hal yang akan membalikkan kebenaran. Tapi fasihkan lidah saya dan pandu dan arahkan agar saya memberitakan, dengan jelas dan akurat, kebenaran sebagaimana adanya di dalam Yesus. Saya memberikan kepada-Mu seluruh keberadaan saya untuk itu. Tolong berkenan untuk menggunakan saya. Saya meminta ini di dalam nama Yesus, Amin.

Judul pembelajaran kita, “Aku Mengutus Kamu” diambil dari Yohanes 20:21. Kita berada pada halaman 34, pada pelajaran 15, “Aku Mengutus Kamu”. Yohanes 20:21: “”Maka kata Yesus sekali lagi: “”Damai sejahtera bagi kamu! ” Sama seperti Bapa mengutus Aku, Aku juga mengutus kamu.” Itu dari versi New King James. Versi King James yang lebih akrab adalah: “demikian juga sekarang Aku mengutus kamu” Saudara-saudara yang kekasih, tolong pertimbangkan signifikansi yang mendalam dalam misi tersebut. Yesus menugaskan kita untuk melakukan bagi-Nya apa yang Ia lakukan untuk Bapa. Apakah itu jelas? “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.”

Apa yang Bapa tugaskan kepada Anak untuk Ia lakukan? Kita sudah mempelajari bahwa: Ia mengutus Yesus untuk misi ganda. Apa itu? Untuk menyatakan kemuliaan Tuhan kepada manusia, dan memulihkan kemuliaan Tuhan dalam diri manusia.

Saudara-saudara yang kekasih, tolong ketahuilah bahwa itulah tepatnya yang diperintahkan Kristus untuk kita lakukan bagi-Nya. “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Anda lihat, saat itu Yesus akan kembali kepada Bapa. Dan Ia sepenuhnya sadar bahwa harus ada penerus di planet Bumi sebagai wakil yang tepat dari tabiat-Nya. Karena bagaimanapun juga, Setan akan terus berbohong kepada umat manusia dan berusaha untuk selalu salah menggambarkan tabiat Tuhan. Oleh karena itu, harus ada orang yang meluruskan. Amin? Harus ada orang yang menyatakan kebenaran tentang tabiat Tuhan. Dan siapakah itu? Mereka adalah murid-murid-Nya… mereka yang berserah pada otoritasNya dan disiplin-Nya, itulah artinya menjadi seorang murid. Artinya berada di bawah disiplin dan otoritas Yesus Kristus. Itu artinya menjadi umat-Nya.

Kebahagiaan Sejati, halaman 108; dengarkan pernyataan luar biasa ini: “Anak-anak Allah dipanggil untuk menjadi wakil-wakil Kristus, menunjukkan kebaikan dan kemurahan Tuhan. Sebagaimana Yesus telah menyatakan kepada kita tabiat Bapa yang sejati, demikian pulalah kita menyatakan Kristus kepada dunia yang belum mengenal kasihNya yang lembut dan ramah itu. Sebagaimana Engkau mengirim Aku ke dalam dunia ini, ”kata Yesus begitu juga Aku mengirim mereka ke dalam dunia.'” Apakah Anda melihat kesejajaran langsung antara misi Kristus kepada umat manusia, yang diberikan oleh Bapa, dan misi yang diberikan kepada kita oleh Yesus? Itu jelas, tepat. Anda lihat, saudara-saudara yang kekasih, harap pahami tanggung jawab yang serius yang seseorang pikul ketika ia mengaku sebagai orang Kristen. Kita, dengan demikian, adalah menjadi duta-duta Kristus. Kita harus mewakili Dia di dunia ini.

Dan ketahuilah, bahwa dunia mempunyai hak untuk menarik kesimpulan tentang siapa Yesus itu sendiri melalui bagaimana cara orang-orang Kristen bertindak. Amin? Begitukah? Ya, begitu. Kita harus menjadi surat-surat yang hidup, yang dikenal dan dibaca oleh semua orang. Dan pesan yang kita berikan adalah untuk menjadi penyataan seperti apa Yesus itu. Itu merupakan tanggung jawab yang serius, bukan? Saya memohon kepada Anda, saudaraku, saudariku, jangan menyebut nama Kristus dengan sembarangan! Dan saya tidak berbicara tentang sumpah, bukan? Saya sedang berbicara tentang bentuk yang jauh lebih halus dalam menyebut nama-Nya dengan sembarangan. Saya berbicara tentang mengaku sebagai seorang Kristen, tetapi memiliki tabiat yang tidak seperti Kristus. Apakah itu menyebut nama-Nya dengan sia-sia? Oh, pasti begitu.

Salah satu dakwaan yang paling menakutkan dan serius ditemukan di dalam Kitab Suci yang diucapkan Tuhan tentang umat pilihannya. Ia mengatakan mengenai mereka: “Sebab oleh karena kamulah nama Allah dihujat di antara bangsa-bangsa lain.” “Sebab oleh karena kamulah nama Allah dihujat di antara bangsa-bangsa lain.” {Rm 2:24} Anda lihat, mereka dikenal sebagai umat pilihan Tuhan, tetapi apakah mereka mewakili Dia dengan benar? Apakah mereka mengabarkan kebenaran mengenai tabiat-Nya? Tidak, bahkan Tuhan mendapat tekanan yang sangat buruk karena surat-surat yang mati itu. Saudara-saudara yang kekasih, Tuhan melarang setiap orang disini memiliki dakwaan yang diucapkan tentang mereka. “Sebab oleh karena kamulah nama Allah dihujat”

Dan saya bersikeras bahwa tanggung jawab yang yang diberikan pada umat Kristen Advent Hari Ketujuh sangat besar karena Anda tahu, kita… bukan saja mengaku sebagai orang Kristen, namun kita juga mengaku sebagai umat Tuhan yang sisa. dengan misi yang khusus dan serius untuk diselesaikan pada penutupan sejarah bumi ini. Amin? {Amin} Dan saya percaya itu dengan segenap hati saya, saudara-saudara yang kekasih. Itu tidak membuat kita lebih baik dari yang lainnya, tetapi sebaiknya Anda percaya itu membuat kita lebih bertanggung jawab dari siapapun. {Amin} Kita mempunyai tanggung jawab yang serius.

Kita telah dibesarkan dan didenominasi dan diberi pesan yang sangat khusus untuk diberitakan kepada setiap bangsa, suku, bahasa dan kaum. Apa itu? Itu adalah pekabaran tiga malaikat. Bagaimana itu dimulai? “Ada Injil yang kekal…” {Why 14:6} Oh, tolong jangan lupakan konteks itu. Kita tidak mungkin memberitakan pekabaran tiga malaikat kecuali kita mempunyai Injil yang kekal. “Ada Injil yang kekal, berseru dengan suara nyaring, Takutlah akan Allah dan berikan… {kemuliaan} kemuliaan bagi-Nya.'” Apa yang dimaksud dengan memuliakan Allah? Itu artinya menyatakan tabiat-Nya dalam diri kita, saudara-saudara. Bagaimana kita dapat berhasil memenuhi misi kita dan memberitakan pekabaran seperti itu jika kita sendiri tidak memperlihatkan tabiat Tuhan? …dan dengan demikian memuliakan Tuhan? Jadi, saya mengatakan dengan tegas bahwa tanggung jawab itu lebih berat bersandar pada pundak anggota Kristen Advent hari Ketujuh.

Ini ada pernyataan lainnya, Review and Herald, 30 April 1889: “Kristus datang untuk menyatakan Bapa kepada manusia. Ia menyatakan sifat Allah kepada dunia. Setan telah salah menggambarkan Bapa. Ia menggambarkan Dia sebagai sosok yang penuh dendam, yang tidak memiliki kesabaran, tanpa belas kasihan, tidak sabar, tanpa kasih. Setan mengenakan pada Dia dengan cirinya sendiri; tetapi Kristus datang, dan mengambil kemanusiaan, agar Dia dapat menyatakan kepada manusia tabiat Bapa yang sesungguhnya; dan kita harus menyatakan Kristus kepada dunia, seperti Kristus menyatakan Bapa.” Apa Anda melihat persamaannya? Oh saudara, saudariku…betapa itu tanggung jawab yang serius. Sungguh pemikiran yang serius.

Sekarang, bagaimana kita dapat melaksanakan misi ini? Bagaimana? Bagaimana kita dapat melakukan untuk Kristus apa yang Dia lakukan untuk Bapa? Bagaimana kita dapat digunakan oleh Dia untuk menyatakan kemuliaan-Nya pada manusia, dan bekerja sama dengan Dia agar kemuliaan-Nya dipulihkan dalam diri manusia? Bagaimana? Hanya, saya berkata dengan tegas, hanya dengan datang setiap hari ke bawah kaki salib dan dengan iman menerima pemberian kasih karunia dua sarana; yang dilambangkan dalam darah dan air. Dan saudara-saudaraku, kita memiliki, dalam konteks misi itu, kedua sarana tersebut. Dan saya ingin Anda memperhatikan dengan cermat urutan yang diberikan. Ini sangat penting. Mari kita lihat konteks misi yang lebih luas.

Misi tersebut terdapat dalam Yohanes 20:21. “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Tapi perhatikan dalam konteks yang lebih luas; mari kita baca pada ayat 19. Yohanes 20:19: “Ketika hari sudah malam, pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!” Oh, kata-kata salam yang mulia. Apa Anda mendengarnya? “Damai sejahtera bagi kamu.” Apa arti kata-kata tersebut? Tolong perhatikan ayat 20: Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan…. tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi,” ayat 21: Maka kata Yesus sekali lagi: “Damai sejahtera bagi kamu!” Apa makna dari ucapan yang diulang dua kali itu … bahwa ada damai sejahtera? Apa maknanya? Saudara-saudara yang kekasih, Dia meyakinkan mereka bahwa atas dasar darah, mereka dibenarkan, dan dengan demikian mereka memiliki damai dengan Tuhan.

Anda lihat, Roma 5:1, apa yang dikatakan kepada kita? “Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam…” apa? “damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.” Apa satu-satunya dasar kita berdamai dengan Tuhan? Dibenarkan oleh…apa?…oleh iman. Iman yang… apa? Roma 5:9: “dibenarkan oleh darah-Nya.” Adalah oleh iman di dalam darah Kristus kita memiliki damai sejahtera dengan Allah. Saya percaya itu sebabnya setelah Yesus berkata, “Damai sejahtera bagi kamu” pertama kali, apa yang Dia lakukan? Dia menunjuk pada apa? Tangan-Nya. Apa yang mengalir dari tangan-Nya yang tertusuk? Darah. Dan Dia menunjuk pada apa? Lambungnya. Apa yang mengalir dari lambungnya yang tertusuk? Darah. Seolah-olah Dia berkata, “Damai ini didasarkan pada darah-Ku yang tercurah. Dan karena apa yang telah Aku lakukan, dan kamu telah menerimanya dengan iman, kamu memiliki damai sejahtera dengan Tuhan.” Anda lihat, saudara-saudaraku, ini adalah dasar dimana kita harus membangun tabiat di atasnya. Dan inilah satu-satunya motivasi yang tepat untuk melakukannya.

Sekarang ikuti baik-baik apa yang saya maksud dengan itu. Sungguh sangat penting bahwa sebelum Kristus meminta murid-murid-Nya melakukan apa saja untuk-Nya, Dia dua kali meyakinkan mereka bahwa mereka sudah memiliki damai sejahtera dengan Tuhan atas dasar apa yang telah Dia lakukan untuk mereka. Apa yang saya tekankan adalah hal yang sangat penting. Saya mau mengulanginya. Sebelum Dia menugaskan para murid, dan ketika itu bergema, sebelum Dia menugaskan kita dengan misi yang luar biasa ini, “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Dua kali Dia meyakinkan kita tentang apa? … bahwa kita memiliki apa? Damai sejahtera dengan Allah atas dasar apa yang telah Dia lakukan untuk kita. Sekarang, mengapa itu begitu penting? Mengapa itu begitu penting?

Karena saudara-saudara yang kekasih, Yesus ingin kita termotivasi dengan benar untuk melakukan bagi Dia apa yang telah Dia lakukan bagi Bapa. Anda lihat, itulah mengapa Dia tidak mengatakan, “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu. dan jika engkau melakukan melakukan pekerjaan sebaik yang Aku lakukan untuk-Nya, engkau akan mendapat damai sejahtera dengan Tuhan.” Puji Tuhan, Dia tidak berkata seperti itu. Amin? Jika Ia berkata seperti itu, apa yang akan kita lakukan? Kita semua akan menyingsingkan lengan baju kita, bekerja dan mencoba mendapatkan penerimaan, damai sejahtera kita dengan Tuhan, atas dasar perbuatan kita. Apa Anda mengerti? Dan Yesus tahu betul bahwa sifat alamiah manusia pada umumnya cenderung untuk melakukan itu. Jadi, untuk melindungi kita dari kecenderungan manusia seperti itu, dua kali sebelum Dia meminta melakukan apapun bagi Dia, dia meyakinkan kita bahwa kita telah menerima dan mendapatkan damai sejahtera dengan Tuhan atas dasar apa yang Dia sudah lakukan bagi kita. Sekarang, saudara-saudara yang kekasih, kita akan bekerja bagi-Nya bukan untuk mendapatkan penerimaan, namun karena kita sudah diterima. Apa saya mendengar “amin”? {Amin}

Dan itu, omong-omong, adalah motivasi paling kuat yang dapat diketahui oleh hati manusia. Anda lihat, tolong pahami.. dan omong-omong, psikologi dan psikiatri modern menyadari hal ini. Harap dipahami bahwa kebutuhan terbesar dalam hati manusia adalah untuk penerimaan. Apakah Anda mendengarnya? Kebutuhan terbesar dalam hati manusia adalah untuk mendapat apa? Penerimaan. Dan harap pahami lebih jauh, bahwa apa yang memotivasi kita dengan kuat adalah apa yang memenuhi kebutuhan terbesar kita. Apa Anda mengikuti itu? Bahwa apa yang memotivasi kita dengan kuat adalah apa yang memenuhi kebutuhan terbesar kita. Dan apa kebutuhan terbesar kita? Yaitu untuk diterima. Kebutuhan inilah yang sangat kuat sehingga kita semua mengerahkan upaya besar terhadap kebutuhan ini.

Tetapi setiap orang dapat terbagi menjadi satu dari dua kelompok -hanya ada dua – satu dari dua kelompok: mereka yang mengerahkan upaya untuk mendapatkan penerimaan, dan mereka yang mengerahkan upaya karena rasa syukur dan penghargaan atas fakta bahwa mereka telah diterima. Apa Anda mengerti itu? Kebutuhan akan penerimaan ini begitu besar, sehingga semua orang bekerja mengacu padanya, namun tiap orang jatuh pada salah satu dari dua kategori itu. Mereka yang bekerja untuk mendapatkan penerimaan, atau mereka yang bekerja karena telah diterima.

Apakah orang Kristen harus berusaha keras untuk memenuhi misi ini? Oh, iya, saudara-saudara kekasih. Itu membutuhkan usaha yang tekun untuk melakukan bagi Kristus apa yang Ia telah lakukan bagi Bapa. Dan kapan pun Anda mulai berbicara tentang upaya dalam pengalaman Kristiani, hampir pasti, apa yang orang mulai lakukan? Mereka mulai merasa tidak nyaman dan menyimpulkan bahwa Anda terlibat dalam apa? Kebenaran melalui perbuatan. Ah, saudaraku, saudariku, harap dengarkan saya. Apakah upaya manusia sesungguhnya adalah perbuatan? Apa itu perbuatan? Apakah upaya manusia pada hakekatnya merupakan perbuatan? Apakah selalu merupakan perbuatan? Tentu tidak. Seperti dalam kebenaran melalui perbuatan, dengan sangat tegas, tidak. Apa yang membuat upaya manusia menjadi legalisme? … Menjadi benar karena perbuatan atau bukan? Apa yang membuatnya … Itu adalah motif di balik itu, bukan? Motif di balik itulah yang membuat semua perbedaan. Jika kita berusaha keras untuk mendapatkan penerimaan, itu adalah apa? Itu adalah perbuatan, itu adalah legalisme.

Tetapi, jika saya mengerahkan upaya karena saya sangat mengasihi dan menghargai Yesus untuk pemberian cuma-cuma berupa penerimaan bahwa Dia, dengan harga tak terhingga bagi diri-Nya, telah memberi saya sebagai pemberian cuma-cuma, dan saya ingin melakukan apapun, untuk menunjukkan kepada-Nya betapa saya mengasihi dan menghargai-Nya, apakah itu legalisme? Sama sekali bukan. Itulah iman yang bekerja oleh kasih dan menyucikan jiwa. {Gal 5:6, 1 Pet 1:22} Amin? {Amin; Puji Tuhan}

Dan saudara-saudara yang kekasih, saya memberitahukan Anda bahwa tidak ada yang bekerja lebih keras daripada seseorang yang dimotivasi oleh kasih. Dan bahkan mereka tidak memperhitungkan itu sebagai pekerjaan atau tugas. Sungguh, itu adalah kesukaan. Amin? Itu adalah kesukaan.

Oh, saudara, saudari, tolong, mari kita hindari reaksi spontan ini ketika kita mulai berbicara tentang upaya manusia dalam pengalaman Kristiani. Ini bukan kebenaran karena perbuatan atau legalisme. Motif di balik itulah yang membuatnya seperti itu, atau tidak. Ketika kita mendengar dan menerima jaminan damai sejahtera yang dua kali diulang, dan mengetahui bahwa kita telah diterima sepenuhnya, dibenarkan oleh iman dalam darah Yesus, dan bersukacita karena kita sudah diterima oleh Yang Terkasih, dan ketika kita mulai mengerti harga yang telah dibayar oleh Allah Bapa, dan Allah Anak, maka kita bisa menjadi seperti itu. Hati kita menanggapi, setidaknya seharusnya, dalam kasih dan syukur. Amin? Dan kita mau melakukan dan menjadi semampu kita untuk menunjukkan kepada-Nya betapa kita mengasihi Dia.

Dan apa yang kita dengar dari-Nya? “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu. {Yoh 20:21} “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.”” {Yoh 14:15} dan biarlah Aku memulihkan tabiat-Ku di dalam dirimu oleh ketaatan yang dimotivasi oleh Roh, yang didorong oleh kasih. Karena Hukum-Ku adalah naskah tertulis dari tabiat-Ku. {GC 434.1} Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa {Maz 19:8} Saat kita mencintai itu dan mentaati makna rohaninya, itu merupakan kasih tertinggi bagi Tuhan dan kasih yang tidak mementingkan diri untuk orang lain. Amen? Kasih tertinggi untuk Tuhan memampukan kita untuk mentaati 4 hukum pertama. Kasih yang tidak mementingkan diri memampukan kita untuk mentaati 6 hukum terakhir. “Kasih adalah kegenapan hukum Taurat.” {Rm 13;10} Dan ketika kita, dalam rasa syukur, mengasihi Kristus karena semua yang Dia telah lakukan untuk menyelamatkan kita, kita bahkan tidak menganggap ketaatan sebagai kewajiban, kita menganggapnya sebagai apa? Sebuah hak istimewa dan kesenangan. Dan kita diubahkan dari dalam ke luar… diubahkan dalam kemuliaan yang semakin besar.

Oh saudara-saudara yang kekasih, semoga kita mengerti makna yang mendalam dari ucapan damai sejahtera yang diulangi dua kali yang mendahului amanat itu, “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Hanya jika kita memahami bahwa kita bisa termotivasi dengan benar dan kuat untuk melakukan bagi Krisutus apa yang Ia lakukan bagi Bapa. Sekarang, setelah memberikan dasar yang pasti dan motivasi yang benar, Dia memberikan kita amanat. “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.”

Kemudian, setelah memberikan amanat, apa yang Ia lakukan? Inilah air itu. Apa yang Ia lakukan? Yohanes 20:21: “Maka kata Yesus sekali lagi: “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” ayat 22: Dan sesudah berkata demikian, Ia…” melakukan apa? “…mengembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh Kudus.” Itulah air itu. Ingatlah bahwa air melambangkan Roh Kudus. Jadi, dalam konteks langsung amanat itu, apa yang kita temukan? Darah dan air.

Oleh darah, kita mendapatkan damai sejahtera dengan Tuhan. Dan oleh air, kita mendapatkan kuasa dari Tuhan.

Dan dengan damai sejahtera dan kuasa, saudara-saudara yang kekasih, kita dapat melakukan bagi Kristus apa yang Ia lakukan bagi Bapa-Nya. Amin? {Amin} Kita bisa… kita bisa. Roh Kudus yang dihembuskan kepada kita, apa tugas-Nya? Apa yang Ia lakukan? Kolose 1:19 dan 20: “Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus.” Ada damai sejahtera, dan itu mendatangkan motif apa? Kasih. Dalam 2 Korintus 5:14 dan 15: “Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. “Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup,” tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.” Damai sejahtera adalah fondasinya. Kuasa adalah Roh Kudus, dan apa yang Roh Kudus lakukan? 2 Korintus 3:18, itu ayatnya: Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan… ayat kunci kita, dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya dalam kemuliaan yang semakin besar,” saudara-saudaraku. Hanya Roh Kudus yang dapat mengubahkan kita. Kita tidak dapat mengubah diri kita sendiri. Itulah mengapa, untuk memenuhi amanat ini, Kristus harus memberikan kita kekuatan supernatural. Ia harus menginspirasi kita. Dia harus mengembuskan Roh-Nya di dalam diri kita. sehingga kita dapat memiliki kekuatan yang cukup untuk melakukan bagi-Nya apa yang Ia lakukan bagi Bapa.

Apa yang Kristus katakan mengenai Roh? Yohanes 16:13 dan 14: “Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.” Sangat menarik; menurut Yesus, apa yang akan dilakukan Roh Kudus? “Ia akan memuliakan Aku.” Mohon perhatikan bahwa Bapa mengutus Anak untuk memuliakan Dia. Yesus mengutus Roh Kudus untuk memuliakan Diri-Nya.

Tetapi, saya punya pertanyaan: Apakah Roh Kudus memuliakan Yesus sama seperti Yesus memuliakan Bapa? Tidak. Mengapa? Yesus memuliakan Bapa dalam diri-Nya sendiri. Betul? Ia dapat mengatakan, “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa.” {Yoh 14:9} Ia adalah cahaya kemuliaan Allah. {Ibr 1:3} Apakah Roh Kudus adalah pribadi yang terlihat di planet bumi ini? Tidak. Roh Kudus dengan jelas memuliakan Kristus dalam cara yang berbeda dari Kristus memuliakan Bapa. Bagaimana Roh Kudus memuliakan Kristus? Dengan memulihkan tabiat seperti Kristus dalam diri kita, saudara-saudara, ya, sungguh. Dengan memulihkan tabiat seperti Kristus dalam umat-Nya. Itulah bagaimana Roh Kudus memuliakan Kristus.

Perhatikan pernyataan luar biasa ini. Buku Desire of Ages halaman 671: “Tentang Roh Kudus Yesus berkata, “Ia akan memuliakan Aku.” Juru-selamat datang untuk memuliakan Bapa dengan menunjukkan kasihNya, demikian juga Roh harus memuliakan Kristus oleh menyatakan rahmat-Nya kepada dunia. Peta Allah harus ditunjukkan kembali dalam manusia. Kehormatan Allah, kehormatan Kristus, terjalin dalam kesempurnaan tabiat umat-Nya.” Oh, saudara, saudari… Harap pahami apa yang dipertaruhkan di sini. Pertama-tama, bagaimana Roh Kudus memuliakan Kristus? Peta Allah harus ditunjukkan kembali dalam manusia…itulah kita. Roh Kudus memuliakan Kristus dengan mengubahkan kita dalam kemuliaan yang semakin besar. kepada tabiat seperti Kristus. Dengan mengubahkan kita, dengan memperbaharui pikiran kita, dan menyanggupkan kita untuk menyatakan dengan kata-kata dan tindakan kita dan ya, bahkan dalam keadaan kita, yakni kapasitas kita yang total rusak karena dosa, dapat menyatakan kemuliaan, tabiat Yesus Kristus.

Sekarang ingatlah, ketika kita melakukan yang terbaik … kita, walau dengan kuasa Roh Kudus, kita tetap apa? telah kehilangan kemuliaan Allah…telah kehilangan kemuliaan Allah. {Rm 3:23} Namun, itu seharusnya tidak mematahkan semangat kita. Lihat pernyataan pada halaman 34, di bagian bawah sana; Testimonies, volume 2, halaman 618: Dia [Kristus] memiliki pengaruh yang besar, karena Dia adalah Putra Allah. Kita jauh di bawah-Nya, dan jauh dari sempurna, sehingga walau melakukan yang terbaik, upaya kita masih kurang baik. Kita tidak dapat memperoleh dan memiliki pengaruh yang Dia miliki, tapi mengapa kita tidak mendidik diri sendiri untuk meniru sedekat mungkin dengan pola Teladan yang bisa kita lakukan, agar kita dapat memiliki pengaruh sebesar mungkin atas orang lain.” Saudara-saudara yang kekasih, bahkan orang yang paling saleh dari umat-Nya masih merupakan pantulan samar.

Bagaimana pena inspirasi menyatakannya dalam pernyataan yang kita bagikan tadi malam? “Yang paling mulia dan paling lembut di antara manusia hanyalah … apa? Sebuah pantulan samar dari keindahan ilahi dari tabiat Kristus. {MB 49.2} Namun, itu seharusnya tidak mematahkan semangat kita. Anda lihat, Tuhan tidak mengharapkan kita bersinar seterang matahari. Tetapi Ia memang mengharapkan kita untuk bersinar seterang yang dapat kita lakukan. Amin? Yesus adalah cahaya kemuliaan Allah. {Ibr 1:3} Dia menyatakan tabiat yang sangat sempurna, Dia adalah Matahari Kebenaran. Yang terbaik dari kita hanyalah seperti bulan purnama. Amin? Sempurna dalam lingkup kita sebagaimana Ia sempurna dalam lingkup-Nya, bersinar pada kapasitas kita yang total rusak karena dosa. Tetapi, bahkan bulan purnama hanya merupakan pantulan samar dari keindahan ilahi tabiat Kristus. Tapi Tuhan membantu kita berjuang, demi kasih Kristus, menjadi bulan purnama, amin? …menjadi semua yang kita bisa untuk Dia.

Dan kembali pada pernyataan Kerinduan Segala Zaman: Kalimat terakhir sangat penting. “Kehormatan Allah, kehormatan Kristus, terjalin dalam kesempurnaan tabiat umat-Nya.” Oh, saudara, saudari…setiap orang yang mengasihi Kristus, itu seharusnya menjadi motivasi yang kuat. Anda lihat, jika kita benar-benar mengasihi Kristus, kita ingin menghormati Dia, bukan? Apa saya mendengar “amin”? {Amin} Kita ingin menghormati Dia. Dan bagaimana kita menghormati Dia? Dengan mewakili Dia dengan benar. Itulah mengapa kita diberi tahu bahwa kehormatan Tuhan, kehormatan Kristus, terjalin dalam kesempurnaan tabiat umat-Nya. Semuanya dipertaruhkan disini…semuanya dipertaruhkan.

Saya ingin berbagi cerita dengan Anda. Ayah saya menceritakan ini kepada saya, namun ia mendengarnya dari ayahnya. Kakek saya adalah seorang pendeta di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh begitu juga ayah saya. Kakek saya, diberkatilah hatinya, mengajar di sekolah, pelajaran Alkitab, selama pelayanannya. Dan ia dulu adalah seorang pengajar Alkitab yang berhasil. Saya mengetahui itu karena sering kali ada orang-orang suci berambut perak mendatangi saya dan berkata, “Apakah Anda mungkin memiliki hubungan dengan Lyle Wallace?” Dan saya selalu tersenyum dan berkata “Ya, dia adalah kakek saya.” Lalu, biasanya mereka berlinang air mata, dan mereka berkata, “Saya tidak dapat memberi tahu kamu dampak yang dia berikan pada hidup saya pada kelas Alkitab, di sekolah.” Dia dikenal karena cerita yang dia ceritakan untuk menggambarkan kebenaran spiritual. Dan ayah saya menceritakan ini. Dan saya berharap bisa menceritakannya seperti yang dikatakan ayah saya, dan ayah saya berharap dia bisa menceritakannya seperti yang dikatakan ayahnya. Jadi mungkin menurun kualitasnya dari generasi ke generasi tetapi saya akan melakukan yang terbaik, karena ini menceritakan dan menggambarkan kebenaran yang ingin saya bawa ke hati Anda malam ini.

Yesus telah menyelesaikan misi-Nya di planet bumi, untuk menyatakan kemuliaan Allah kepada manusia, dan memulihkan kemuliaan Allah di dalam manusia. Dia telah menyelesaikan kedua fase itu pada saat seruan kemenangan itu “sudah selesai.” {Yoh 19:30} Anda ingat… Juga fase yang kedua, Dia telah memulihkan sepenuhnya kemuliaan Tuhan dalam Diri-Nya sebagai wali kita, tetapi juga karena Dia telah membuat sarana yang penuh dan lengkap dan cukup, sehingga kemuliaan-Nya dipulihkan di dalam kita atas nama-Nya. Dan setelah Ia memenuhi misinya dengan sempurna dan tanpa ada kekurangan, Ia kembali ke surga, kepada puji-pujian alam semesta yang tak berdosa. Dan ketika Dia mendekat terdengar teriakan, “Siapakah itu Raja Kemuliaan?” {Maz 24:8, 10} “Siapakah Raja tabiat ini?” Dan jawabannya diberikan. Lalu, pertanyaannya diulang, bukan karena mereka tidak mendengar atau mengerti pertanyaan pertama, namun karena mereka ingin mendengar suara Tuhan, yang mereka kasihi dengan sepenuh hati, dipuji. Dan pintu gerbang terbuka, dan Dia masuk, dan semua malaikat malaikat bergegas maju untuk sujud dan menyembah Dia, tetapi Dia… mengangkat tangan-Nya; dan Dia tidak mau menerima penyembahan mereka sampai Dia memiliki jaminan dari Bapa, bahwa pengorbanan-Nya sudah cukup bagi kita untuk bergabung dengan-Nya di sana.

Anda harus mengasihi Tuhan yang seperti itu. Apakah saya mendengar “Amin”? {Amin} Anda harus mengasihi Tuhan yang seperti itu.

Dan ketika Ia pergi kepada Bapa dan telah yakin sepenuhnya bahwa Dia telah melakukan semua yang diperlukan untuk memungkinkan siapa pun yang datang ke kaki salib dan menerima dengan iman ke dua sarana anugerah itu untuk berada di sana bersama-Nya selama-lamanya dan melihat-Nya sebagaimana adanya, untuk melihat kemuliaan-Nya dan untuk merefleksikannya melewati masa-masa yang kekal. Ketika Dia mendapat jaminan itu, maka Dia keluar dan Dia menerima puji-pujian dan penyembahan dari para malaikat, tetapi setelah itu semua. Lalu mereka maju untuk bertanya kepada Dia mengenai misi-Nya. Dan mereka senang mendengar cerita-Nya, bagaimana Dia dengan sempurna dan meyakinkan dan tidak dapat disangkal mendiskreditkan semua kebohongan iblis tentang tabiat Tuhan, dan bagaimana Dia menyatakan kebenaran dengan sempurna. Dan ada kegembiraan di hati semua malaikat-malaikat ketika mereka menyadari betapa indahnya Kristus telah menyatakan tabiat Tuhan kepada manusia yang telah jatuh.

Tapi kemudian, setelah jangka waktu tertentu, ada sekelompok malaikat yang jelas telah membicarakan sesuatu di antara mereka sendiri. Dan salah satu dari mereka mengangkat tangannya, dan Tuhan mengenalnya, dan dia berkata, “Tuhan, kami sangat bersyukur, atas cara-Mu memenuhi misi-Mu dengan sempurna, untuk mengungkap tabiat Bapa. Kami sangat bersyukur atas cara-Mu membantah dan menyangkal semua tuduhan iblis tentang tabiat Tuhan. Tapi kami memiliki kekhawatiran, dan kami hanya ingin tahu siapa yang akan terus melakukan itu di planet bumi sekarang karena Engkau ada di sini? Engkau melihat, kita tahu Setan tidak berubah. Dia terus berbohong tentang tabiatMu sekarang, dan juga tabiat Bapa. Dan dia terus menerus berusaha untuk salah menggambarkanMu dan menjauhkan orang dariMu, dengan meyakinkan mereka bahwa Engkau bukanlah Tuhan kasih. Jadi kami sepenuhnya sadar bahwa ada kebutuhan nyata di planet bumi untuk seseorang untuk terus mengungkap kebenaran tentang tabiat-Mu. Siapa yang akan melakukan itu Tuhan, tolong. Kami mengkhawatirkannya… katakanlah siapa yang akan melakukan itu sekarang? “

Lalu Yesus menjawab, “Baiklah, kalian tidak perlu khawatir. Aku telah meninggalkan beberapa pria dan wanita pilihan. Ada Petrus, ada Yakobus, ada Yohanes dan ada Tomas, dan…”

Para malaikat berkata, “Ya Tuhan, Engkau tahu itulah yang kami khawatirkan. Kami mengenal orang-orang itu. Tuhan, Engkau tahu, Petrus… belum lama ini, dia menyangkal Engkau dengan sumpah. Yakobus dan Yohanes, anak-anak guruh itu… mereka ingin membakar seluruh kota karena mereka tidak diperlakukan dengan benar. Dan Tomas, Engkau tahu berapa banyak waktu yang dibutuhkannya untuk mempercayai sesuatu. Tentu Engkau tidak mengandalkan mereka. Bagaimana bila mereka mengecewakan Engkau? Maksud saya… apakah ada rencana lain? Pasti Engkau punya, Engkau pasti mempunyai rencana alternatif, sebuah rencana cadangan. Maksud saya, Engkau tidak dapat benar-benar mengandalkan mereka, bukan?”

Lalu Tuhan berkata, “Ya, tidak hanya mereka. Ada orang lain juga… ada yang lain. Ada David… ada Mary… dan ada juga Steve, dan ada juga Jeff… ada Phill dan ada Les.”

Dan malaikat itu menyela dan berkata, “Ya Tuhan, Kau tahu kami tidak memiliki pengetahuan masa depan seperti Engkau, jadi kami tidak mengenal orang-orang itu, tapi bukankah itu semua manusia biasa yang Kau namai?”

Dan Tuhan berkata, “Ya”.

Kemudian malaikat berkata, “Engkau tahu, kami masih khawatir. Kami tetap khawatir, karena Enkau tahu… mereka mempunyai rekaman masa lalu yang buruk, Tuhan, Engkau tahu itu. Mereka semua berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Tentulah Engkau tidak dapat bergantung pada manusia untuk menyatakan kebenaran tentang tabiat-Mu. Dan Engkau tahu di akhir kontroversi besar ini, harus ada orang yang menyatakan tabiat-Mu kepada dunia. Itulah yang akan membawa semuanya kepada klimaks yang utama dan menyelesaikannya. Jadi, tolong katakan kepada kami Engkau punya rencana cadangan, bukan? Bagaimana bila mereka mengecewakan Engkau? Apa rencana lainnya, Tuhan? Katakanlah…pasti Engkau mempunyai rencana cadangan.”

Kemudian ada keheningan untuk beberapa waktu dan pada akhirnya Tuhan menjawab, “Tidak.”

“Aku tidak mempunyai rencana cadangan. Aku dapat mengandalkan mereka. Mereka tidak akan mengecewakan-Ku. Semuanya … dipertaruhkan.”

Marilah kita berdiri untuk berdoa.

Bapa yang di surga, tolong bantu kami agar tidak mengecewakan-Mu… pada penutupan sejarah dunia ini, ketika Engkau membutuhkan orang-orang untuk memberitakan kepada semua bangsa, suku, bahasa dan kaum sebuah pesan penting dan menyatakan kasih-Mu kepada mereka. Tuhan, sangatlah penting bagi kami untuk menjadi orang-orang seperti itu. Bantulah kami, demi kasih Kristus, untuk datang ke kaki salib dan menerima darah dan air, kedamaian dan Roh Kudus, pengampunan dan kuasa, kasih karunia yang mengampuni dan kasih karunia yang memampukan, agar kami dapat melakukan untuk Kristus apa yang Dia lakukan bagi-Mu, tolong Tuhan. Bantu kami agar kami tidak mengecewakan-Mu. Di dalam nama-Mu kami berdoa. Amin.