Anda dapat mengunduh Pelajaran disini.

Pengembangan tabiat dikatakan sebagai pekerjaan yang paling penting yang pernah dipercayakan kepada manusia. Selama satu jam kedepan kita akan mendalami hak istimewa kita dan tanggung jawab kita supaya menjadi serupa dengan tabiat Kristus. Bergabunglah bersama kami dalam waktu yang berharga ini untuk pembaharuan diri sebagaimana Pendeta Stephen Wallace akan membawa kita “Dari Kemuliaan kepada Kemuliaan.”

Selamat malam saudara-saudara; senang melihat Anda di sini malam ini. Terima kasih telah berusaha untuk datang dan terus belajar dengan rajin pekerjaan terpenting yang pernah dipercayakan kepada manusia, pembentukan tabiat. {Mps 210} Kita memiliki waktu yang baik kemarin dan kita fokus pada peran kerjasama kita; yang adalah pengendalian pikiran. Peran kerja sama itu dapat diringkas dan disimpulkan dengan akurat dalam kata-kata orang bijak, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan.” {Amsal 4:23} Itu masuk akal. “…sebagaimana seseorang berpikir di dalam hatinya, demikianlah dia.” {Amsal 23:7} Di situlah letak tabiat, hati adalah intelek dan kasih sayang, yang dipahami sebagai pikiran dan perasaan. Dan gabungan pikiran dan perasaan membentuk tabiat moral. {5T 310.1} Oleh karena itu jika kita ingin diubah oleh pembaharuan budi kita, {Rom 12:2} jika kita ingin belajar untuk berpikir dan berperasaan seperti Yesus, yang merupakan inti dari pembentukan tabiat, kita harus belajar untuk “Menjaga hati dengan segala kewaspadaan.” {Amsal 4:23} Itu masuk akal.

Dan kita mencatat bahwa tujuan dari pengaturan pikiran ini telah ditetapkan untuk kita oleh Firman Tuhan. Kita akan membawa, apa? “Setiap pikiran menjadi tawanan bagi ketaatan Kristus.” {2 Kor 10:5} Itu adalah standar yang tinggi. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Itu standar yang tinggi. Dan kita mencatat beberapa alasan mengapa itu menjadi tugas kita – kita tidak dapat mengulasnya – untuk menjaga hati dengan segala kewaspadaan.Tapi kita sampai pada kesimpulan dalam pelajaran tersebut bahwa tidak mungkin bagi manusia alami melakukannya. Faktanya, manusia alami tidak dapat membawa satu pikiran ke dalam tawanan untuk ketaatan Kristus. Bagaimana kita tahu itu? Karena apa yang dikatakan Kitab Suci. “Keinginan daging adalah,” apa? “…perseteruan terhadap Tuhan,karena ia tidak takluk kepada hukum Allah, hal ini memang tidak mungkin. “{Rom 8:7}

Jadi apa solusinya? Saudara-saudaraku terkasih, satu-satunya jalan agar kita mampu “menjaga hati dengan segala kewaspadaan,” adalah dengan mendapatkan yang baru, amin? {Amin} Tapi kita harus menyadari bahwa kita tidak akan mendapatkan yang baru kecuali kita memintanya, dan kita tidak akan memintanya kecuali kita menyadari kebutuhan kita. Jadi kita… Kita meluangkan waktu membiarkan hukum menjadi penuntun bagi kita {Gal 3:24}, bukan? Kita mengijinkannya untuk memberikan sinar lasernya hingga ke inti keberadaan kita, dan menyatakan kepada kita akar dari masalah dosa. Kita cukup pandai mengenali buahnya karena itu keluar pada ranah perilaku di mana Anda bisa melihatnya. Tapi akar terletak di bawah permukaan, dan dibutuhkan penglihatan rohani untuk melihat di bawah permukaan. Hati egois yang menjadi milik kita sebagai warisan adalah akarnya. {LHU 326,4} Dan ketika kita menemukan akarnya, maka kita melihat sepenuhnya masalah dosa.

Dan ketika Anda melihat sepenuhnya masalah dosa, Anda akan pergi mencari solusi dosa yang tuntas.

Dan sementara hukum menghalau kita, Anak Domba menarik kita. {1 SM 341.2} Dan ketika kita sampai di kaki salib, kita akan berseru seperti Daud, bukan hanya untuk pengampunan atas dosa-dosa kita, tapi apa lagi? “Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh.” {Mz 51:10} Di situlah kita berakhir.

Diberkatilah hatimu, banyak dari Anda, walau tidak semua dari Anda, maju ke depan, saat kami mengundang Anda untuk melakukannya, sebagai indikasi keinginan Anda akan hati yang baru itu. Dan bagi semua yang dengan tulus mencari hati yang baru itu, saya tahu bahwa Tuhan menggenapi janji perjanjian baru-Nya kepada Anda. Ada dua: “Aku akan menulis hukum-Ku,” dimana? “…di dalam hati dan pikiran mereka.” {Ibr 8:10} – pikiran dan perasaan – “…dan dosa-dosa mereka serta perbuatan melanggar hukum mereka tidak akan kuingat lagi.” {Ibr 8:12} Lihat, janji perjanjian baru memenuhi dua kebutuhan: Pengampunan atas dosa, tapi juga hati yang baru untuk membantu kita mendapatkan kemenangan atas Dosa, sifat egois itu.

Sekarang, kemana kita akan melanjutkan malam ini? Kita memiliki pelajaran yang sangat, sangat penting malam ini, diberkatilah hatimu. Kita perlu fokus dan mengenali faktor oposisi yang harus kita hadapi walaupun sudah sebagai orang Kristen yang telah lahir baru, jika kita ingin bisa menjaga hati dengan segala kewaspadaan dan diubahkan oleh pembaharuan pikiran kita. Ada faktor oposisi. Apa itu? Judul pelajaran ini mungkin memberi Anda petunjuk bagus: “Keinginan Daging Berlawanan dengan Keinginan Roh.” Sekarang apa artinya itu? Itulah topik yang sedang dibahas. Tapi hal-hal rohani hanya, apa? Dilihat secara rohani. Jadi sebelum kita melanjutkannya, sebelum kita berani membuka Firman Tuhan, apa yang harus kita lakukan sejenak? Buka hati kita dan mengundang Roh Tuhan untuk masuk. Maukah Anda bergabung dengan saya, seperti latihan kita, untuk beberapa saat berlutut. Dan saat Anda berdoa untuk diri sendiri, mohon, saya menginginkan doa Anda. Doakan saya.

Bapa di surga, dalam nama Yesus Kristus, saya datang kembali atas nama saya sendiri dan atas nama saudara dan saudari yang dibeli dengan darah, pertama-tama, terima kasih atas hak istimewa memanggil-Mu Bapa. Senang sekali menjadi milik-Mu. Engkau menjaga anak-anak-Mu dengan baik. Tapi Bapa, kami datang mencari karunia yang paling berharga sekarang, dan itu adalah karunia Roh Kudus. Tolong curahkan itu atas kami. Kami harus mengerti apa yang menjadi oposisi kami dalam pembelajaran kami akan tabiat Kristus, tetapi untuk melakukan itu kami membutuhkan penglihatan rohani. Jadi tolong Bapa, curahkanlah kepada kami, Roh Kudus yang dapat membangkitkan dan menguatkan kemampuan mental dan rohani kami dan memungkinkan kami untuk memahami kebenaran dengan akal, untuk memeluknya dengan kasih sayang, dan tunduk padanya dengan kehendak. Bapa mohon, dengan keajaiban anugerah, ambillah bejana tanah yang hina ini dan biarlah saya menjadi saluran berkat kebenaran. Terimalah doa ini, karena saya memintanya dalam nama Yesus. Amin.

Hati baru, yang kita terima atas permintaan di kaki salib itu dapat dijaga. Amin? {Amin} Itu bisa dikendalikan, puji Tuhan. Ada pernyataan yang ingin saya sampaikan kepada Anda di akhir Pelajaran 20, tapi saya kehabisan waktu, seperti biasa. Itu ditemukan di bagian bawah halaman 44. Review and Herald, 17 Mei 1887: “Saat hukum Tuhan tertulis di dalam hati itu akan ditunjukkan dalam kehidupan yang murni dan suci. Perintah-perintah Tuhan bukanlah huruf mati. Itu adalah roh dan kehidupan, membawa imajinasi dan bahkan pikiran tunduk pada kehendak Kristus. {2 Kor 10: 5} Hati di mana hukum itu tertulis akan dijaga dengan segala kewaspadaan; karena dari situlah terpancar kehidupan. “{Ams 4:23}

Hati yang mana yang dapat dijaga dengan segala kewaspadaan? Hanya hati baru yang diatur oleh hukum atau roh kasih. Hanya hati seperti itu yang dapat dijaga dengan segala kewaspadaan. Tapi yang harus saya tekankan, saudara-saudaraku terkasih, adalah bahwa hati yang barupun membutuhkan segala kewaspadaan untuk dikendalikan Itu membutuhkan, apa? Segala kewaspadaan. Anda lihat, untuk pertama kalinya, kita memiliki kapasitas untuk mengendalikan pikiran dan perasaan kita saat kita menerima hati baru ini. Tapi mohon dipahami bahwa itu tidak mudah atau otomatis untuk mengendalikannya. Masih membutuhkan apa? Semua kewaspadaan.

Sekarang, pertanyaan saya adalah ini: Mengapa hati yang baru masih membutuhkan semua kewaspadaan untuk mengendalikannya? Karena yang masih tetap tinggal, meskipun tidak lagi memerintah, faktor oposisi yang disebut daging. Apakah Anda memahaminya? Mengapa masih membutuhkan segala kewaspadaan untuk mengatur aktivitas, pikiran dan perasaan, bahkan hati yang baru? Karena yang masih tinggal, meskipun tidak lagi memerintah, faktor oposisi disebut, “daging”.

Nah, itulah judul pelajaran kita: “Keinginan Daging Berlawanan dengan Keinginan Roh” dan itu diambil dari Galatia 5:17. Perhatikan ayat itu dengan saya; mari kita bahas di ayat 16: Paulus berkata, “Aku berkata kemudian: Hiduplah oleh Roh;” Jeda: “Berjalan dalam Roh.” Siapakah yang jelas-jelas dia tuju dengan nasihat itu? Mereka yang telah lahir dari Roh, benar? Tidak ada yang bisa berjalan kecuali mereka telah lahir. Anda tidak dapat berjalan dalam Roh kecuali Anda telah dilahirkan dari Roh. Jadi Paulus berbicara kepada mereka yang telah melakukan panggilan itu ke kaki salib, seperti yang kita lakukan kemarin, dihalau ke sana oleh hukum, ditarik ke sana oleh Anak Domba, dan berseru dengan tulus, “Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh.” {Mz 51:10} Dia berbicara kepada mereka yang telah dilahirkan kembali, dan menerima hati yang baru. Hanya mereka yang mampu berjalan dalam Roh. Apakah kita semua bersama? Perhatikan baris selanjutnya: “Saya katakan kemudian, Hiduplah dalam Roh dan kamu tidak akan” – punya-? “…keinginan daging?” Apa itu yang dia katakan?

Jangan biarkan saya melakukan itu, diberkatilah hatimu. Perhatikan saya dengan seksama – pertanggungjawabkan saya untuk membaca Kitab Suci dengan benar. Apa itu yang dia katakan? Hidup di dalam Roh dan Anda tidak MEMILIKI keinginan daging?

Tidak, dia berkata, “Hidup dalam Roh dan kamu tidak akan,” apa? “…memenuhi keinginan daging.” Apakah ada perbedaan? Oh, ya, ada bedanya. Apa itu? Saudara-saudaraku terkasih, itu fakta yang sederhana bahwa orang Kristen yang telah dilahirkan kembali masih memiliki keinginan daging. Tapi puji Tuhan, orang Kristen yang lahir baru tidak lagi harus memenuhinya. Amin? {Amin} Ketahuilah bahwa ketika kita dilahirkan kembali, kita kemudian memiliki dua alam. Apakah Anda memahami ini? Saat kita lahir pertama kali, kita hanya punya, apa? Satu alamiah, itu sifat duniawi. “Yang lahir dari daging adalah daging,” {Yoh 3:6} dan itulah satu-satunya sifat/alamiah yang kita miliki sampai kita dilahirkan kembali. Kemudian, “Apa pun yang lahir dari Roh adalah roh.” {Yoh 3:6} Tapi mohon diperhatikan bahwa ketika kita memiliki sifat rohani, kita masih memiliki sifat kedagingan atau duniawi. Ia tidak lagi memiliki kita, tetapi kita masih memilikinya. Itu tidak lagi berkuasa, tetapi Anda lebih baik percaya itu masih ada. Apakah kita bersama dalam hal ini?

Perhatikan betapa jelasnya Paulus mengemukakan hal ini. Dan mohon diingat, yang dia bicarakan pengalaman orang Kristen yang dilahirkan kembali dalam bagian ini. “Hidup dalam Roh, dan kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Karena keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh, dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging ; karena keduanya bertentangan, sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. “{Gal 5:16-17}

Sekarang, izinkan saya mencatat sesuatu untuk Anda di sini. Dalam bahasa Yunani, kata kerja yang diterjemahkan “keinginan/nafsu,” menurut Anda, bentuk kata kerja apa itu? Present active tense. Dengan kata lain, secara harfiah Paulus mengatakan tentang orang Kristen: “Karena daging adalah,” apa? “terus menerus ingin melawan Roh, dan Roh secara terus menerus ingin melawan daging.”

Apakah Anda mendengar apa yang saya katakan? Roh itu terus menerus, apa? Ingin. Mohon pahami sesuatu yang sangat penting di sini. Ketika Anda dan saya menggunakan kata ini, ingin, kita biasanya memikirkan gairah seksual, bukan? Tapi untuk bahasa Yunani, dan dalam bahasa Yunani, meskipun jelas digunakan mengacu pada hal itu, itu memiliki pengertian yang jauh lebih umum, dan itu hanya berarti keinginan yang kuat. Artinya, apa? Keinginan yang kuat, nafsu. Itulah sebabnya Paulus berkata bahwa Roh ingin melawan daging. Roh memiliki keinginan yang kuat – sifat rohani, hati yang baru. Dan kedagingan memiliki nafsu yang kuat, dan keduanya adalah, apa? “Bertentangan satu sama lain.” Apa arti dari bertentangan? Lawan, mereka sangat berlawanan. Dan kita sebagai orang Kristen, saudara-saudariku terkasih, harus berhadapan dengan faktor oposisi ini. Kita menerima hati baru yang memiliki keinginan baru, tetapi kita masih memiliki sifat lama yang bertentangan dengan keinginan baru itu. Apakah Anda mengikuti ini? Terus menerus menentang keinginan baru itu, dan kita harus mengenali faktor oposisi ini, dan yang terpenting kita harus belajar bagaimana mengatasinya. Kita harus belajar bagaimana menolak “memenuhi keinginan daging.” Kita masih memiliki itu, tapi puji Tuhan kita tidak perlu lagi, apa? menurutinya, menyerah padanya, tunduk padanya.

Dan omong-omong, dari sinilah sebenarnya pencobaan itu datang. Itu adalah alam bawah sadar yang rusak dan dinamakan daging. Apakah seorang Kristen dapat masuk dalam pencobaan? Iya, tentu saja. Dan dari mana datangnya pencobaan? Yakobus 1 {ayat 14} “Tetapi tiap-tiap orang dicobai karena ia diseret dan dipikat oleh, keinginannya sendiri. “” Keinginannya sendiri.” Ya, Setan terlibat, tentu. Tetapi Setan menggoda kita dengan merangsang dan mengobarkan nafsu dan selera yang menyimpang dari sifat alamiah kita. Dan itulah yang harus kita lakukan pada saat ini.

Mari kita pastikan memahami apa yang dimaksud “daging”, oke? …yang selalu ingin melawan dengan Roh.Apakah daging ini? Apakah ini sesuatu yang melekat di tulang saya seperti mantel yang sangat tipis? Itukah yang dia(Paulus) bicarakan, daging harfiah ini? Tidak. Sekarang jangan di salah mengerti, ini terkait erat dengan hal ini, terkait erat dengan hal ini, tapi ini tidak sama dengan benda yang melekat di tulang saya. Apa itu? Berikut adalah definisi yang diilhami dari buku yang sangat bermanfaat dan menolong. Buku itu adalah Membina Keluarga Bahagia, halaman 119. Dengarkan baik-baik: “Hawa nafsu yang alamiah menetap dalam tubuh dan bekerja melalui tubuh itu sendiri.” Jeda.

Apakah Anda mengerti mengapa saya mengatakan itu terkait erat dengan hal ini? Hawa nafsu alamiah berada,apa? berada dalam tubuh dan bekerja melalui tubuh itu sendiri

Bacaan selanjutnya:Perkataan “daging” dalam tanda petik, atau “‘keinginan,'” lagi dalam tanda petik, “atau ‘hawa nafsu’,” sekali lagi dalam tanda petik, “meliputi sifat alamiah yang rusak. daging,” tidak dalam tanda petik, yang mempunyai arti literal ini, “… daging itu sendiri tidak dapat bertindak bertentangan kepada kehendak Allah.” Apakah Anda melihat apa yang baru saja diberitahukan kepada kita di sana? Dapatkah daging yang menempel di tulang saya bertindak bertentangan dengan kehendak Tuhan? Tidak. Tapi bagaimana dengan “daging” dalam tanda petik? …yang menetap dalam tubuh dan bekerja melalui tubuh itu sendiri- melalui sistem hormonal, melalui sistem saraf. Apakah itu memiliki kapasitas untuk bertindak bertentangan dengan kehendak Tuhan? Saudara-saudaraku terkasih, hanya itu yang dilakukannya. Itu sangat bertentangan dengan kehendak Tuhan, karena itu pada dasarnya egois. Apakah Anda mengerti?

Sifat alami, hakikat kita yang kita terima sebagai hak kesulungan dari orang tua kita yang jatuh, telah rusak. Dan inti dari kebejatan adalah, apa? Egoisme. {ST, 25 Des 1901 par. 9} Ketika sifat manusia menjadi bejat, terjadilah kerusakan moral, penyimpangan dari semua kemampuan kita. {1MCP 228.1} Ini disebut kebejatan. Dan semua kemampuan yang serupa pada gambar ilahi, sebelum kejatuhan dilakukan untuk memuaskan dan memuliakan Tuhan, dan hanya cenderung melakukan itu, ketika mereka menjadi bejat, ketika mereka terinfeksi dan secara moral rusak karena keegoisan; mereka sekarang pada dasarnya cenderung untuk memuaskan dan mengagungkan, siapa? Diri! Diri sendiri.

Dan kapan itu terjadi? Itu terjadi 6.000 tahun yang lalu di Taman Eden. 6.000 tahun yang lalu. Sekarang, coba pahami hal ini dengan saya. Sangat penting untuk melakukannya. Manusia selalu memiliki natur jasmani, bahkan sebelum kejatuhan. Manusia memiliki sifat alamiah, atau fisik. Dia berbagi itu dengan kerajaan hewan. Tapi manusia dibedakan dari kerajaan hewan dalam hal itu Tuhan memberinya natur rohani juga, yang membuatnya serupa dengan Tuhan, dengan cara yang tidak dimiliki kerajaan hewan. Dan natur rohani ini dipahami sebagai hati nurani manusia, kapasitas manusia untuk bernalar, mengingat, mengevaluasi, untuk membuat keputusan berdasarkan pemahamannya tentang kehendak Tuhan. Ini semua adalah fungsi dari natur rohaninya. Dan manusia dengan natur rohaninya, adalah untuk mengendalikan natur jasmaninya yg lebih rendah, dan menjaga agar tetap selaras dengan kehendak Tuhan. Dan selama natur rohani manusia itu tetap tunduk pada otoritas Tuhan, dia mampu mengendalikan dengan sempurna atas nafsu dan selera makannya. Dan dia hanya memanjakan kebutuhan itu dengan cara yang benar, yang hanya melakukannya demi kesehatan dan kebahagiaannya. Dan itulah cara yang Tuhan inginkan untuk selalu terjadi. Apakah Anda memahami gambaran ini? Manusia tidak memiliki nafsu atau selera yang menyimpang dan dengan natur rohani yang tunduk kepada Tuhan, dia memiliki kendali sempurna atas selera makan dan nafsu berahi dari natur jasmaninya.

Sekarang, apa yang terjadi pada waktu kejatuhan? Sesuatu yang sangat radikal terjadi pada waktu kejatuhan. Apa itu? Nah, Setan mendatangi orang tua pertama kita dan memikat melalui tiga kategori keinginan pada natur jasmaninya. Anda tentu ingat kita mencatat ini sebelumnya, Kejadian 3:6: “Wanita itu melihat bahwa pohon itu baik untuk dimakan,” apa itu? Kebutuhan jasmani, itulah yang sekarang menjadi keinginan daging. {1 Yoh 2:16}“…menyenangkan mata,” apa itu? Keindahan… Yang kini menjadi keinginan mata, pasca-kejatuhan. “…dan ingin membuat orang bijak,” apa itu? Itulah sekarang, yang telah menjadi, pasca-kejatuhan, keangkuhan hidup.

Tetapi ketika Setan memikat melalui 3 kategori itu pada natur sebelum kejatuhan, mereka belum sesat, bukan? Mereka belum memiliki sifat egois atau berdosa. Apakah kita semua bersama dalam hal ini? Tapi, ketika dia berhasil membuatnya menuruti keinginan itu di tiga area itu, dengan cara yang dilarang Tuhan, yaitu dengan memakan buah terlarang, {Kej 3:17} apa yang terjadi dengan keinginan itu? Dua hal:

Yang pertama, keinginan itu menjadi tercemar, rusak secara moral karena mereka terinfeksi oleh roh atau prinsip keegoisan ini.

Dan kedua, keinginan itu memperoleh kekuasaan dalam natur manusia. {AH 64.3}

Dua hal apakah yang terjadi pada waktu kejatuhan? Natur jasmani menjadi rusak; itu menjadi sifat yang lebih rendah dan korup. Dan kedua, apa yang terjadi? Itu menguasai sifat manusia. Dan sekarang kita adalah apa yang dikatakan Alkitab, berpikiran kedagingan. Apa maksudnya itu? Itu berarti bahwa sekarang kita mematuhi, atau memperhatikan, perintah daging. Kita dizalimi oleh sifat rendah dan korup ini. Karena sejak kejatuhan, itu tidak hanya menjadi sesat, tetapi ia memperoleh kekuasaan. Apakah kita semua bersama? Nah, begitulah cara kita semua dilahirkan ke dunia ini secara alami. Kita dilahirkan dengan sifat kedagingan, sifat egois, kacau, moral yang rusak, bejat, kita dilahirkan dengan sifat-sifat itu yang melampaui kemampuan kita yang lebih tinggi. dan meskipun kita masih memiliki kemampuan yang lebih tinggi, hati nurani misalnya, kita tidak mampu menguasai sifat kedagingan kita di dalam dan dari diri kita sendiri. Kita tidak memiliki kekuatan itu. Tanpa Dia kita dapat melakukan apa? Tidak ada. {Yoh 15:5} Kita bisa ingin menjadi lebih baik dan melakukan yang lebih baik. Kita bisa merasa bersalah karena melakukan kesalahan. Tapi tanpa pertolongan Tuhan, kita tidak akan bisa menang dan berkuasa atas sifat kedagingan kita. Apakah Anda setuju dengan saya? Manusia alami kita menguasai natur rohani kita. Ia berkuasa, ia memerintah meskipun sifat rohaninya masih, apa? Ada, meskipun pada manusia yang berdosa.

Sampai tentu saja – dan saya harus memasukkan persyaratan ini – melalui pemanjaan yang disengaja, manusia benar-benar melenyapkan bahkan sisa-sisa suara hati nuraninya. Dan akhirnya dia menjadi kedagingan dan sepenuhnya duniawi. Dan itu, omong-omong, adalah kondisi yang dicapai umat manusia sebelum air bah, ketika “setiap pikiran yang ada di hati manusia hanyalah kejahatan terus menerus.”{Kej 6:5} Dan saudara-saudaraku terkasih, umat manusia dengan cepat mendekati kondisi itu sekali lagi. “Seperti pada zaman Nuh, demikianlah pulalah halnya kelak pada hari-hari kedatangan Anak Manusia. “{Luk 17:26} Tetapi masih banyak orang yang memiliki sisa-sisa natur spiritualnya. Gambar Tuhan “rusak dan hampir musnah,” {Ed 15.2} dalam kata-kata inspirasi, tapi tidak seluruhnya. Apakah Anda mengikuti ini?

Tetapi meskipun masih ada, ia tidak mampu, apa? Memerintah, tanpa kekuatan ilahi. Dan dari mana kita mendapatkan kekuatan ilahi itu? Kita mendapatkan kekuatan ilahi itu ketika kita pergi ke kaki salib, dan berseru, apa? “Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh.” Ketika kita melakukan itu, apa yang Tuhan lakukan? Dia membangkitkan dan memberi energi pada kerohanian kita yang sebelumnya dizalimi. Dan memberdayakan dan mengangkat itu dan memungkinkannya untuk, apa? mendapatkan kekuasaan. Apakah Anda mengikuti ini? Kita sekarang adalah apa yang Alkitab sebut sebagai bersifat rohani tidak lagi bersifat kedagingan. Kita tidak lagi harus memperhatikan atau menuruti perintah daging. Sekarang kita berpikiran rohani. Sekarang kita memiliki kekuatan untuk memelihara, atau mematuhi, perintah Roh Kudus melalui hati nurani kita. Apakah Anda dengan saya dalam hal ini?

Tapi di sini, saudara-saudaraku terkasih, adalah pertanyaannya: Saat perubahan supernatural ini terjadi, apa yang terjadi dengan sifat daging? Apakah itu hilang begitu saja? Apakah itu lenyap begitu saja, tidak lagi mengganggu kita? Tidak, tidak sama sekali, itu masih ada. Sekarang, ingatlah, itu tidak memerintah, tetapi tetap ada. Itu tidak memimpin, tapi lebih baik Anda percaya itu masih ada. Apakah Anda setuju dengan saya? Dalam diri saya, itu tidak memerintah lagi, Yesus Kristus yang memerintah. Tapi masih ada.

Dan inilah yang harus kita semua pahami, sifat berdosa itu, sifat daging itu, dan Alkitab menyebutnya “manusia lama,” {Rom 6:6} dia tidak puas hanya tinggal, bukan? Dia ingin, apa? Memerintah. Dia tidak puas hanya tinggal, dia ingin memimpin. Dia ingin menguasai hidup Anda dan hidup saya lagi, dan dia terus menerus terpancing dan didorong untuk melakukannya oleh, siapa? Oleh Setan dan semua yang ada di dunia dan dari dunia. Dan saudara-saudaraku terkasih, kita baru saja mengidentifikasikan faktor oposisi. Itulah yang harus kita hadapi; itulah yang kita lawan. Manuscript Release, Volume 10, hal 288: “Kecenderungan alami kita,” apa kita? “Kecenderungan alami kita,” pasca-kejatuhan, karena apa yang terjadi 6.000 tahun yang lalu di Taman Eden, “Kecenderungan alami kita, kecuali dikoreksi oleh Roh Kudus Tuhan, memiliki di dalamnya benih kematian moral. Daging dengan segala dorongannya keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengankeinginan daging.'”Permisi.

Anda tahu, kita tidak lagi memiliki apa yang dimiliki orang tua pertama kita, dan itu adalah kesucian jasmani. Apa yang dimiliki orang tua pertama kita? kesucian jasmani. Tentu saja, Tuhan menjadikan mereka suci. Dan mereka memiliki selera makan dan nafsu yang secara alami serasi dan sempurna dengan hukum Tuhan yang suci. Dan mereka memiliki panca indera rohani yang telah diserahkan sepenuhnya pada hukum Allah yang suci. dan dengan sempurna mengendalikan selera dan nafsu alami itu, sehingga mereka tidak memiliki kecenderungan dan mereka terus menerus diatur dan tetap patuh. Tapi ketika manusia berdosa, itu semua berubah. Sekarang natur jasmaninya tidak suci. Itu rusak, itu tercemar dan kacau oleh keegoisan. Apakah kita semua bersama dalam hal ini? Dan meskipun natur itu, setelah pertobatan, tidak lagi berkuasa, natur itu, apa? Tetap ada, dan itulah mengapa kita harus selalu waspada, selalu waspada.

Petrus, dalam 1 Petrus 2:11, dia menasihati kita, “Saudaraku, aku mohon…” Apakah Anda mendengar kegelisahan dan kesungguhan dalam suaranya? “Saudaraku, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau menjauhkan diri dari,” apa? “…keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa.” Dia sedang berbicara dengan orang Kristen yang telah lahir baru, bukan? Dia tahu bahwa mereka masih punya, apa? Keinginan daging. Karena keinginan daging terus menerus melawan Roh, bahkan orang Kristen yang telah dilahirkan kembali. maka ia menasihati mereka dengan segenap hati: Tolong “hindari keinginan daging yang,” apa? “…berjuang melawan jiwa.” Anda lihat, itu adalah keinginan manusia lama itu, dan sekutunya, kerajaan kegelapan, untuk menjatuhkan Yesus Kristus, untuk berperang melawan pengalaman rohani kita, dan mendapatkan kembali kekuasaannya dalam hidup kita. Kita harus terus berjaga-jaga.

Nah, keinginan ini, keinginan daging yang harus kita hindari, apa artinya? Dan tolong pahami arti umum yang luas dari kata ini. Pena Inspirasi membantu kita melakukan itu. Review and Herald, 28 Juli 1891: “Nafsu ini tidak dipahami hanya mengacu pada kecabulan, tapi untuk, ” apa? “…semua keinginan yang melanggar hukum, ambisi, perebutan kekuasaan, keinginan akan pujian manusia. Itu memahami semua keinginan hati yang egois.” Itu cukup inklusif, bukan? Cukup komprehensif. “…semua keinginan hati yang egois.”

Sekarang, dalam pertobatan, ya, kita mendapatkan hati yang baru, natur/sifat rohani. Tapi ketahuilah bahwa kita masih memiliki sifat/natur yang lama, atau daging. “Kita memiliki hati yang egois dengan kecenderungan dan keinginan egois. ” Dan kita harus terus waspada terhadap mereka. Testimonies, Volume 5, halaman 397: “Pergumulan terus-menerus harus dilanjutkan melawan keegoisan dan korup dari hati manusia.” Anda tahu, kita punya dua hati, kita punya dua natur/sifat. Hanya satu yang bisa memerintah; yang lainnya tetap ada. Jadi apa yang harus selalu diwaspadai oleh orang Kristen dan dalam pergumulannya ? Testimonies, Volume 5, halaman 397: “Pergumulan terus-menerus harus dilanjutkan melawan keegoisan dan korup dari hati manusia” Ini satu lagi, Manuscript Release, Volume 21, 158: “Umat Tuhan musti mencurigai natur jasmani mereka.” Jangan percaya, saudara-saudaraku. “Umat Tuhan musti mencurigai sifat kedagingan mereka. Mereka harus berperang melawan keinginan daging. Hati yang jahat dari orang yang tidak percaya terus-menerus berperang dengan rencana Tuhan, menggoda jiwa-jiwa untuk menjauh dari sisi Kristus ke jalan yang terlarang.”

Apakah Anda lihat, saudara-saudaraku terkasih, dalam pengalaman Kristiani ke depan, faktor oposisi utama, musuh nomor satu yang harus kita lawan, apa? Itu sifat egois kita sendiri; itu diri sendiri. Apa itu? Itu diri sendiri! Oh, tolong kenali ini. Anda lihat, kebanyakan orang Kristen berpikir bahwa musuh nomor satu adalah Setan. Dan ya, Setan adalah musuh yang tangguh, tapi tolong dipahami, musuh yang paling kita takuti adalah musuh yang tinggal di dalam diri kita. Itu adalah manusia lama yang masih ada, dan secara alami bersekutu dan sangat serasi dengan Setan dan kerajaan kegelapan. Dan dia, omong-omong, penipu di atas segalanya dan sangat jahat. {Yer 17:9} Dan dia benar-benar ahli dalam menyamar, dan membuat Anda berpikir bahwa memanjakan dia adalah tidak melakukan sesuatu yang salah, tidak apa-apa. Mohon diperhatikan; curigailah. Saya suka apa yang dikatakan pena inspirasi di sana: “Umat Tuhan musti mencurigai sifat rendah/natur jasmani mereka.” Jadilah sangat, sangat curiga tentang keinginan yang muncul dari hati Anda sendiri, hati Anda yang egois.

Sekarang, pernyataan ini dengan indah merangkum apa yang baru saja kita bagikan, dan saya ingin membacakannya untuk Anda. Itu ditemukan dalam Acts of the Apostles, halaman 476 dan 477. “Tetapi karena pengalaman ini adalah miliknya…” Jeda. Dalam konteksnya, pengalaman ini mengacu pada pertobatan, oke? Tiba di kaki salib tempat kita menerima hati yang baru. “Karena pengalaman ini adalah miliknya, karena itu orang Kristen tidak boleh melipat tangannya, puas dengan apa yang telah dicapai untuknya.” Mengapa? “Dia yang telah memutuskan untuk memasuki kerajaan rohani akan menemukan bahwa semua kekuatan dan keinginan dari sifat/natur lama,” Apa yang sedang kita bicarakan? Daging. “…semua kekuatan dan keinginan dari sifat/natur lama, didukung oleh kekuatan kerajaan kegelapan,” Siapa itu? Setan dan semua bala tentaranya. “…dipadukan untuk melawan dia.” Wah, faktor oposisi yang luar biasa, saudara! Mereka yang bertobat, apa yang akan mereka temukan? Mereka akan menemukan bahwa manusia lama itu, bersekutu dengan kerajaan kegelapan, berada dalam oposisi, dipadukan untuk melawan mereka. Orang yang benar-benar bertobat akan mengalami itu. Membaca: “Setiap hari dia harus memperbarui pengabdiannya, setiap hari bergumul dengan, ” apa? ” …kejahatan.” Setiap hari! Sekarang, kejahatan apa yang harus dia lawan secara spesifik? Saya sangat menghargai apa yang terjadi selanjutnya. Ini sangat membantu kita memahami apa yang kita hadapi. “Kebiasaan lama dan kecenderungan turun-temurun untuk berbuat salah, akan berjuang untuk penguasaan, dan melawan ini dia harus selalu waspada, berjuang dalam kekuatan Kristus untuk kemenangan.” Oh, saudara-saudaraku terkasih, ini adalah faktor oposisi yang luar biasa. Tapi puji Tuhan, Dia yang bagi kita lebih besar dari pada dia yang melawan kita. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Tapi itu akan membutuhkan pergumulan terus-menerus dalam kekuatan Kristus untuk mendapatkan dan mempertahankan kemenangan atas kebiasaan lamadan, apa? Kecenderungan turun-temurun. Itulah kejahatan yang harus kita lawan setiap hari sebagai orang Kristen yang telah dilahirkan kembali.

Sekarang, bekerjalah dengan saya dalam hal ini: kebiasaan lama dan kecenderungan turun-temurun.Mengingat kenyataan bahwa itulah yang dilakukan oleh orang Kristen yang dilahirkan kembali harus diatasi dan itulah yang menentangnya, itulah yang menentangnya, setiap hari setelah pertobatan, tidak bisakah kita melihat bahwa seorang Kristen mungkin memiliki faktor oposisi yang lebih kuat yang harus dihadapi daripada orang lainnya? Apakah Anda melihat itu? Jika itu kebiasaan lama dan kecenderungan turun-temurun, dapatkah Anda melihat bahwa seseorang mungkin memiliki lebih kuat, manusia lama untuk dihadapi dari pada yang lain?

Biar saya ilustrasikan. Ambil contoh Jimmy, oke? Tidak ditujukan ke pribadi jika kita mengambil contoh nama Jimmy malam ini, hanya untuk ilustrasi. Kita ambil contoh Jimmy. Sekarang Jimmy dilahirkan dari orang tua yang tidak bertuhan, orang tua yang sangat memanjakan diri sendiri. Dan menurut hukum keturunan, Jimmy menerima hak kesulungan yang mengerikan. Dia memiliki banyak sekali kecenderungan terhadap kejahatan tepat di area yang sama di mana orang tuanya melakukannya. Ada faktor warisan ya saudara-saudaraku. Kita melihatnya digambarkan secara grafis dalam istilah, “bayi yang cacat.” Anda pernah mendengar tentang itu? Bayi yang terlahir kecanduan “kokain”,karena, mereka memanjakan diri? Tidak, karena ibu memanjakan, tetapi mereka menerimanya sebagai hak kesulungan. Dan itu hanya satu ilustrasi di wilayah kecanduan fisik yang lebih jelas. Tapi saudara-saudaraku terkasih, ada yang jauh lebih halus gejala dan kecenderungan yang diwariskan oleh hukum keturunan. Sekarang Jimmy, menurut hukum keturunan ini, telah sangat dirugikan sejak hari kelahirannya. Sebenarnya, dari saat ia dikandung, kita dapat mengatakannya.

Sekarang biasanya, ikuti ini: Biasanya, orang tua tak bertuhan yang sama yang sangat merugikan Jimmy melalui hukum keturunan bisa lebih merugikan Jimmy dengan gagal menjalankan disiplin yang saleh dalam membesarkannya, bukan? Biasanya. Jimmy kecil yang malang, demikianlah dia, Anda tahu… ibunya tidak ingin segala sesuatu yang mengambil waktunya untuk dirinya sendiri, jadi apa yang dia lakukan? Dia memiliki TV yang besar, dan dia menempatkan Jimmy di depannya, dan dia membiarkannya menonton apa pun. Dan musuh benar-benar memiliki waktu pemrograman yang indah pikiran kecilnya yang mudah terpengaruh dengan segala macam sampah.Ketika Jimmy bertambah besar, dia pergi keluar, berlari-lari, dan diizinkan untuk bermain dengan siapa pun, dan dia mempelajari segala macam kebiasaan buruk dari teman-teman yang tidak saleh, dan kecenderungan yang diwariskan itu menjadi kecenderungan yang dikembangkan, dan dia memperoleh banyak praktik baru yang salah dan kebiasaan dari gaya hidupnya. Tidak bisakah Anda melihat bahwa ketika Jimmy sampai di kaki salib… Dan ngomong-ngomong, kasih karunia Tuhan cukup bahkan untuk menyelamatkan Jimmy. {2 Kor 12:9} Ya, benar! Namun, tidak bisakah Anda melihat bahwa ketika Jimmy datang ke kayu salib, dia akan memiliki faktor oposisi yang jauh lebih kuat untuk melawan, sejak hari itu dan seterusnya, dari Johnny.

Sekarang, siapa Johnny? Nah, Johnny dikandung oleh orang tua yang saleh, orang tua yang pemenang. Dan menurut hukum keturunan, Johnny menerima keuntungan yang luar biasa sebagai hak kesulungan. Sekarang, tolong jangan berlebihan; jangan salah paham. Apakah saya menyarankan jika kita “memilih orang tua kita dengan cukup baik,” kita bisa dilahirkan tanpa kecondongan atau kecenderungan untuk berbuat dosa? Oh tidak, saudara-saudaraku terkasih; tidak ada orang yang lahir sudah “dilahirkan kembali”. Ya, kita dapat menerima keuntungan yang luar biasa, kecenderungan yang jauh lebih radikal terhadap kejahatan, dengan dikandung oleh orang tua yang saleh. Tapi kita semua; berapa banyak dari kita? Kita semua cenderung berbuat jahat, sebuah kekuatan yang tanpa bantuan kita tidak dapat melawan. Perhatikan bagaimana pena inspirasi dengan jelas menyatakan hal ini bagi kita. Ada di atas halaman 46. Pendidikan, halaman 29: “Hasil dari memakan pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat terwujud dalam pengalaman setiap orang.” Itu termasuk Jimmy, bukan? Dan Johnny. “Hasil memakan dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat terwujud dalam pengalaman setiap orang. Ada dalam sifatnya yang cenderung jahat, sebuah kekuatan yang, tanpa bantuan, kita tidak dapat melawan.” Jadi, bahkan Johnny pun punya, apa? “kecenderungan terhadap kejahatan, suatu kekuatan yang, tanpa bantuan, ia tidak dapat melawannya.”

Tapi dengarkan saya, ikuti: Kecenderungan terhadap kejahatan itu bisa secara signifikan lebih atau kurang radikal. Kita semua, sebagai keturunan Adam, yang makan dari pohon pengetahuan yang baik dan jahat, pasti akan memiliki kecenderungan ke arah kejahatan. Tapi apakah yang menentukan seberapa radikal pembengkokan itu? Apa yang menentukan jenis kejahatan apa yang menjadi kecenderungan kita? Ini adalah turunan langsung dari orang tua kita. “Yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya,” apa? ” …keturunan yang ketiga dan keempat.”{Kel 20:5} Itu dia. Itulah yang menentukan kecenderungan tertentu menuju kejahatan yang masing-masing kita terima sebagai warisan. Itu adalah warisan langsung dari orang tua kita.

Dan omong-omong, apakah itu penting untuk dipertimbangkan? Benarkah? Oh, saudara-saudaraku terkasih… Testimonies, Volume 4, halaman 439: “Akan sangat baik untuk mengingat kecenderungan tabiat itu ditularkan dari orang tua ke anak-anak. Renungkanlah dengan serius hal-hal ini, dan kemudian dalam takut akan Tuhan kenakan baju zirah untuk konflik kehidupan dengan kecenderungan turun-temurun, tidak meniru apapun kecuali Pola ilahi. Anda harus bekerja dengan ketekunan, keteguhan, dan semangat jika ingin berhasil. Anda akan menaklukkan diri Anda sendiri.” Anda akan menaklukkan siapa? Diri Anda sendiri! “…yang akan menjadi pergumulan tersulit dari semuanya. Lawan dengan tegas terhadap cara Anda sendiri dan kebiasaan Anda yang salah akan mengamankan bagi Anda kemenangan yang berharga dan abadi.”

Tapi saudara-saudaraku terkasih, ini akan menjadi suatu pergumulan. Terutama ini akan menjadi pertarungan untuk siapa? Jimmys Sekarang, Johnny, mari kita kembali ke Johnny; kita belum selesai dengannya. Oang tua saleh yang sama yang menguntungkannya melalui hukum keturunan, biasanya akan lebih menguntungkannya lebih jauh dalam menjalankan disiplin yang saleh dalam membesarkannya. Benar? Iya. Mereka dengan bijaksana dan hati-hati akan melindunginya dari pengaruh yang salah pada pikiran mudanya yang mudah dipengaruhi. Mereka tidak akan membesarkannya di depan televisi. Tetapi mereka akan menceritakan kepadanya kisah-kisah berharga dari Firman Tuhan, dan tentang kasih Yesus. Dan mereka akan melindunginya dari pengaruh negatif pergaulan yang salah. Mereka akan memantau dengan cermat dengan siapa dia bergaul, karena mereka memahami pengaruh yang kuat dari teman-temannya kepada dia. Dan mereka menuntunnya, pada usia yang sangat muda, ke kaki salib, dan dia akan mengalami pertobatan sejati. Sekarang, tidak bisakah Anda melihat bagaimana Johnny akan memiliki lebih sedikit faktor oposisi yang tangguh untuk dihadapi, jika menyangkut kebiasaan lama dan kecenderungan turun-temurun, dibanding Jimmy? Anda bisa melihatnya, bukan?

Sekarang, saudara-saudaraku terkasih, mengapa kita mengembangkan ini? Nah, karena beberapa alasan: Pertama-tama, tolong dimengerti bahwa kita perlu mempertimbangkan hal-hal ini karena kita berhubungan satu sama lain. Saya ingin mengulanginya. Kita perlu mempertimbangkan hal-hal ini sebagaimana kita, apa? Berhubungan satu sama lain. Anda lihat, apa yang benar-benar menantang adalah agar Johnnys bersabar dengan Jimmys. Mengapa? Karena orang-orang seperti Jhonny tidak tahu apa yang kelompok Jimmy alami. Apakah Anda mendengar apa yang saya katakan? Dan omong-omong, tahukah Anda apa yang benar-benar menantang? ketika seseorang dari golongan Johnny berakhir menikah dengan seseorang dari keluarga Jimmy. Itu sangat menantang, dan itu terjadi. Apakah Tuhan mempertimbangkan hal-hal ini dalam hubungannya dengan kita? Benarkah? Tentu saja, saudara-saudaraku terkasih, tentu saja.

Sekarang tolong, jangan salah paham. Apakah Tuhan berkata kepada Jimmys, “Engkau mengetahui, terlahir memiliki sifat-sifat sangat buruk. Aku katakan padamu, Aku hanya akan menutup mata pada itu. Aku akan mengabaikan pemanjaan itu. Kami selanjutnya akan membiarkan Anda memanjakannya.” Itukah yang saya katakan? Tidak, pasti. Saya tidak. Tapi saya mengatakan ini, saudara-saudaraku terkasih, “Di mana dosa melimpah, kasih karunia jauh lebih berlimpah.” Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Orang-orang dalam kelompok Jimmy bersemangatlah! Saya tidak peduli betapa tidak beruntungnya Anda karena kecenderungan yang diwariskan dan dipupuk untuk kejahatan, kasih karunia-Nya cukup. Dengarkanlah janji yang indah ini. Saya ingin berbagi ini dengan kelompok Jimmys. Dan mungkin ada beberapa yang hadir malam ini. Bawah halaman 45, Kerinduan Segala Zaman2, halaman 52: “Malaikat-malaikat kemuliaan, yang senantiasa memandang wajah Bapa di surga, bergembira dalam melayani anak-anak-Nya. Jiwa-jiwa yang gemetar, yang mempunyai banyak sifat tabiat yang tidak disuka, menjadi,” apa? ” …tanggung jawab mereka yang utama. Malaikat-malaikat senantiasa hadir di tempat mereka yang paling diperlukan, dengan orang-orang yang mempunyai pergumulan yang paling keras terhadap diri sendiri, dan yang keadaan sekitarnya paling mengecewakan. Dan dalam pelayanan ini, para pengikut Kristus yang sejati mau bekerja sama.” Apakah Anda dengar itu kelompok Johnnys? Kita harus ekstra sabar dengan kelompok Jimmys. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Tuhan itu sabar, Allah itu sabar.

Sekarang, cepat, apakah Anda seperti Jimmy atau Johnny, berapa lama… Atau di antara keduanya, dan Anda memahami apa yang baru saja kita lakukan. Kami mengilustrasikannya secara ekstrem. Sebagian besar dari kita berada di antaranya, di antara dua ekstrem itu, bukan? Beberapa dari kita mungkin di tengah, beberapa dari kita cenderung berada dekat Jimmy, beberapa dari kita cenderung seperti Johnny. tetapi apakah Anda seorang Jimmy atau Johnny, atau di antara keduanya, berapa lama Anda harus menghadapi faktor oposisi ini yang disebut daging? Berapa lama? Sampai kematian atau pemuliaan, mana yang lebih dulu. Oh, saudara-saudaraku terkasih, izinkan saya menyelesaikan yang ini; tolong mengerti ini. Kita harus melawan faktor oposisi yang disebut daging, yaitu manusia lama, sampai kematian atau pemuliaan, mana yang lebih dulu. Anda lihat, dengarkan saya.

Saya ingin membuat pernyataan radikal, tetapi saya yakin itu benar. Mengapa kita harus terus menerus harus berurusan dengan manusia lama itu? Dengan sifat kedagingan? Karena manusia lama itu tidak pernah bertobat. Apakah Anda mendengar apa yang baru saja saya katakan? Manusia lama itu, apa? Dia tidak pernah bertobat. Itulah mengapa engkau harus mati padanya setiap hari. {1 Kor 15:31} Anda harus mengalahkannya, sampai “dalam sekejap mata,” {1 Kor 15:52} dia akhirnya dimusnahkan, dan kamu mendapatkan tubuh yang suci. Anda lihat, saudara-saudaraku, tidak ada yang namanya daging suci di sisi pemuliaan ini. Itu sebabnya Anda dan saya harus menyalibkan kedagingan dengan hasrat dan keinginannya setiap hari. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Jika dia bertobat, Anda tidak perlu melakukan itu. Tapi dia tidak bertobat! Dimensi sifat/alamiah Anda itu melawan terus, bertentangan dengan kehendak dan kedaulatan Tuhan. Itulah mengapa Anda harus mengatasinya setiap hari dalam hidup Anda. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Apakah Anda memahami ini?

Perhatikan bagaimana pertempuran ini berlangsung dan berkelanjutan.

Testimonies, Volume 4, halaman 439: “Ïkat baju zirah untuk konflik seumur hidup dengan kecenderungan yang diwariskan…” Berapa lama? Seumur hidup.

Testimonies, Volume 2, halaman 479: “Pergumulan terus menerus melawan pikiran duniawi harus dipertahankan…” Pergumulan apa? Pergumulan yang terus menerus.

Testimonies, Volume 3, halaman 537; dengarkan yang ini: “Tuhan sedang membentuk hati menjadi sesuatu yang lebih menyerupai diriNya. Namun diri sendiri terus-menerus menuntut kemenangan.

Wow, Anda tahu nalar manusia akan berkata, “Baiklah jika Tuhan, jika Dia membentuk hatiku menjadi sesuatu yang lebih seperti diri-Nya, maka oposisi saya akan semakin berkurang sampai akhirnya Saya begitu suci sehingga saya tidak memiliki oposisi lagi.” Bukankah penalaran manusia akan mengatakan kepada Anda demikian? Saudara-saudaraku terkasih, jangan percaya pada penalaran manusia. Ya, Tuhan sedang membentuk hati Anda yang baru, sifat/natur Anda yang baru semakin serupa dengan-Nya, tetapi Anda masih memiliki, apa? sifat manusia lama ini, dan dia tidak pernah bertobat. Dan dia akan selalu menentangmu. Karena itulah, meskipun “Tuhan sedang membentuk hati menjadi sesuatu yang lebih seperti diri-Nya, namun diri sendiri menuntut,” apa? “Terus menerus untuk kemenangan.” Anda tahu bahwa dari pengalaman pribadi, jika Anda benar-benar telah dilahirkan kembali, dan berjuang dalam pertandingan iman yang benar.

Ini satu lagi; Acts of the Apostles, halaman 565: Änak-anaknya… harus terus berjuang melawan diri sendiri.” Kata apa yang Anda dengar lagi? Konstan, konstan, konstan.

Ini satu lagi; Review and Herald, 30 Mei 1882: “Kita harus berjuang setiap hari melawan kejahatan lahiriah dan,” apa lagi? “…dosa batiniah.” “Setiap hari berjuang melawan kejahatan lahiriah,” ya, tapi apa lagi? “…dosa batiniah.”

Apakah dosa batiniah ini? Itu adalah huruf besar D-O-S-A, sifat berdosa itu, sifat egois itu. Meskipun tidak lagi berkuasa, masih, apa? Tinggal/tetap ada. Tapi tidak puas hanya tinggal, jadi setiap hari kita harus berjuang melawan dosa batiniah, karena terus-menerus berusaha merebut kembali tahta, merebut kembali tahta.

Sekarang, ini satu hal yang sangat saya hargai karena tidak hanya menandai dimulainya pertempuran, tapi itu menandai akhirnya, menjelaskan seluruh durasinya. Dengarkan baik-baik; Review and Herald, 29 November 1887: “Dari salib ke,” apa? “…mahkota”, bahasa simbolis. Kita akan kembali dan menjelaskannya. “Dari salib ke mahkota ada pekerjaan yang sungguh-sungguh harus dilakukan. Ada pergulatan dengan dosa bawaan; ada peperangan melawan kesalahan lahiriah. Kehidupan Kristen adalah pertempuran dan kesaksian. Mari kita maju, karena kita sedang berjuang untuk mahkota yang abadi. ” Oh, apakah Anda lihat gambarnya? Berapa lama durasi pertempurannya? Kapan itu dimulai? Di kaki salib. Apa yang dilambangkan itu? Pertobatan. {AA 246.1} Itulah yang kita bicarakan tadi malam, atau kemarin. Jika kita dihalau oleh hukum dan ditarik oleh Anak Domba dan kita berseru “Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh.” {Mz 51:10} Saat itulah kita bertobat; saat itulah kita dilahirkan kembali. Dan saat itulah pertempuran, apa? Dimulai, diberkatilah hatimu! Anda tahu, begitu banyak orang yang berpikir demikian ketika mereka bertobat, pertempuran telah berakhir. Tidak demikian! Pertempuran hanya dimulai ketika Anda bertobat, pertempuran rohani, pertempuran untuk mengatur pikiran. Anda tidak dapat memulai pertarungan itu kecuali jika Anda memiliki pikiran baru.

Dan pertempuran itu berlanjut sampai kapan? Dari salib ke, apa? …mahkota. Mahkota apa? Itu adalah mahkota keabadian, mahkota yang tidak dapat rusak. Itulah yang kita terima “dalam sekejap mata pada waktu,”apa? …bunyi nafiri yang terakhir.” {1 Kor 15:52} Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Dari salib ke mahkota, ada pergulatan dengan apa? Dosa bawaan.

Sekarang, apakah di dunia ini ada dosa bawaan? Historical Sketches, page 138: “Keegoisan tertanam dalam diri kita. Itu telah menjadi milik kita sebagai warisan… ” Itu adalah dosa bawaan. Dan sifat egois yang harus kita hadapi sepanjang hidup Kekristenan kita. Sekarang, diberkatilah hatimu, jika itu terdengar mengecewakan, mohon, kita perlu kembali dan mempertimbangkan lebih jauh bagaimana kita tidak hanya bisa bertarung dan menang, tapi diberkati dengan melakukannya. Dan saya tegaskan bahwa ada berkat dalam pertarungan dan memenangkan pertarungan yang bagus {1 Tim 6:12} melawan faktor oposisi ini yang disebut daging. Tapi mari kita berdiri untuk berdoa, dan setelah istirahat sejenak, kita akan melanjutkan pelajarannya.

Bapa di surga, terima kasih banyak karena telah membantu kami lebih memahami apa yang menentang kami saat kami terus maju menuju sasaran, dan berusaha untuk bekerja sama dengan Roh Kudus dan diubahkan dari kemuliaan kepada kemuliaan dengan memperbarui pikiran kami. Di dalam diri kami ada faktor oposisi yang disebut kedagingan, dan itu akan melawan kami terus menerus. Kedagingan terus menerus mau mengatur keinginannya terhadap sifat/natur rohani kami. Tapi Tuhan ajari kami, tolong, tidak hanya bagaimana mengatasi ini, tetapi bantulah kami untuk mempelajari bahwa dengan melakukan ini, kami menerima berkat yang luar biasa. Dan itulah mengapa Engkau membiarkan faktor oposisi ini tetap ada, dan itulah mengapa Engkau memberi kami kasih karunia yang cukup untuk mencegahnya memerintah. Bantulah kami untuk memahami hal-hal ini sementara kami melanjutkan pelajaran kami adalah doa kami dalam nama Yesus. Amin. Terima kasih, saudara-saudaraku terkasih.