Anda dapat mengunduh Pelajaran disini.
Pengembangan tabiat dikatakan sebagai pekerjaan yang paling penting yang pernah dipercayakan kepada manusia. Selama satu jam kedepan kita akan mendalami hak istimewa kita dan tanggung jawab kita supaya menjadi serupa dengan tabiat Kristus. Bergabunglah bersama kami dalam waktu yang berharga ini untuk pembaharuan diri sebagaimana Pendeta Stephen Wallace akan membawa kita “Dari Kemuliaan kepada Kemuliaan.”
Selamat datang kembali, saudara-saudara. Terima kasih untuk tetap tinggal. Saya menghargai hak istimewa untuk belajar dengan Anda; dan saya telah berdoa dengan sungguh-sungguh agar Tuhan mau membimbing dan mengarahkan dalam pelajaran berikutnya malam ini. Saya berharap mendapatkan hasil yang lebih baik dari yang kita dapatkan dengan materi yang telah kami bagikan, dan yang menurut saya perlu kita lakukan adalah memulai pelajaran lain, di bagian atas halaman 49. Tulislah di sana pelajaran nomor 23, “Biarlah Ia Terus Menguduskan Dirinya.” {Wahyu 22:11} Pelajaran 22 adalah, “Biarlah Ia Terus,” apa? “Tetap Benar.” Pelajaran 23 akan dimulai di bagian atas halaman 49, dan kita akan menyebutnya, “Biarlah Ia Terus Menguduskan/Menyucikan Dirinya.” Saya belum bisa meninggalkan topik ini, karena saya ingin mendefinisikan untuk Anda dengan cermat dari Kitab Suci, dan Roh Nubuat apakah kekudusan ini. Ini adalah kelayakan esensial kita untuk surga, tetapi apakah yang termasuk dalam kekudusan ini? Pengalaman seperti apa yang akan dimiliki oleh orang-orang tebusan Tuhan pada penutupan pintu kasihan bahwa Tuhan dapat berkata kepada mereka, “Barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya”? Jadi tolong, mari kita alihkan perhatian kita ke hal itu sambil melanjutkannya malam ini. Tapi sebelum kita melanjutkan, apa yang harus kita lakukan untuk berhenti sejenak? …secara pribadi mengundang Roh Kudus untuk menyertai kita. Maukah Anda berlutut dengan saya? …dan saat Anda berdoa untuk diri sendiri, mohon doakan saudara Anda ini.
Bapa di surga, sekali lagi kami datang dan sekali lagi kami meminta – bukan karena kami pikir Engkau perlu diyakinkan, tetapi karena kami yang perlu diyakinkan. Kami, oh, sangat cenderung untuk merasa mampu/cukup. Ampuni kami untuk itu. Dalam meminta, kami mengakui kebutuhan kami, dan dengan demikian melatih kehendak bebas kami; dan yang memungkinkan Engkau untuk memberi kami apa yang ingin Engkau berikan kepada kami, yang tidak dapat Engkau lakukan kecuali kami memintanya. Urapilah kami dengan Roh Kudus-Mu agar pelajaran tentang Firman-Mu dapat lebih dari sekedar mengasah otak malam ini. Semoga ini menjadi pengalaman yang mengubahkan hidup. Kami ingin, Bapa, tidak hanya untuk memahami kebenaran dengan akal, kami ingin memeluknya dengan kasih sayang, dan yang terpenting, kami ingin tunduk dengan kehendak bebas kami, agar kami bisa mengalaminya dalam hidup kami. Dengan kuasa Roh Kudus, saat Engkau memberkati saya dalam memimpin pelajaran ini, dan saat Engkau memberkati saudara dan saudariku saat mereka belajar dengan saya, semoga kami menjadi lebih seperti Yesus karena telah melakukannya, adalah doa kami dalam nama Yesus. Amin.
“Tanpa kekudusan, tidak seorang pun akan melihat Tuhan,” {Ibr 12:14} Kitab Suci berkata; dan saudara-saudaraku terkasih, ketika Hakim yang juga Pembela kita… Secara singkat, bukankah itu keuntungan kita? Hakim adalah Pembela kita? Itu terdengar seperti tidak adil, tapi puji Tuhan, begitulah adanya. Hakim kita adalah Pembela kita! Bagaimana Anda bisa salah bila Anda punya teman di pengadilan seperti itu? …dan Dia sangat mengasihi kita sehingga Dia memberikan hidup-Nya untuk kita. Ketika Hakim berkata, “Dia yang kudus, biarlah dia tetap menguduskan dirinya,” pengalaman apa yang Dia kukuhkan? Ingat, Dia berkata, “BIARLAH ia terus menguduskan dirinya…” Ini bukanlah sesuatu yang Dia buat untuk kita pada saat itu. Ini adalah sesuatu yang telah Dia buat untuk kita, dan Dia menganugerahi kita selamanya. Apakah Anda mengikuti itu? Apakah kekudusan ini?
Nah, ketahuilah bahwa itu harus, tentu saja, berurusan dengan apa yang ada di dalam pikiran. Mengapa? “Seperti orang yang berpikir dalam hatinya, demikian juga dia…” {Ams 23:7} Oleh karena itu, jika kita ingin menjadi suci, kita harus suci dimana? …di dalam hati kita, di dalam pikiran kita. Kita harus menjadi suci antara telinga kanan dan telinga kiri. Inilah mengapa Yesus berkata, “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.” {Mat 5:8} Apakah Anda ingin melihat Allah? – kita akan segera… dalam kemuliaan yang dinyatakan, dan saudara-saudaraku yang terkasih, jika kita akan melakukan itu, kita harus menjadi apa? …suci hatinya. Kita harus memiliki kekudusan di mana sangat diperlukan, di dalam hati kita, dan ini adalah kelayakan esensial kita untuk surga; dan Kristus, ketika Dia berkata, “Biarlah dia tetap kudus,” mengeluarkan pernyataan yang tidak dapat dibatalkan tentang kelayakan kita untuk surga. Bagaimana kita bisa mendapatkannya? …dan apa artinya memiliki kelayakan seperti itu?
Kolose 2:9, dan ini adalah ayat yang lain, dan kita menemukannya di seluruh Kitab Suci, yang menyatukan hak/gelar dan kelayakan yang tak terpisahkan – pembenaran dan penyucian. Kita mencatatnya sebelumnya, tapi catat lagi dengan saya dalam konteks ini, “Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan, dan kamu telah dipenuhi,” di mana? “di dalam Dia yang merupakan kepala dari semua pemerintah dan penguasa.” Itu adalah status/posisi kita dihadapan Tuhan; itu adalah pembenaran. Tapi tolong – permisi – harap perhatikan, bahwa jika kita memiliki hubungan itu dengan Dia dan sempurna di dalam Dia, apa juga yang akan kita alami? Ayat 11: “Di dalam Dia kamu telah,” apa? “disunat bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa, dengan sunat Kristus… ” Oh saudara-saudaraku terkasih, inilah kesucian yang harus kita miliki. Hati kita harus disunat sepenuhnya dan terpisah dari sifat daging kita yang tidak suci. Apakah Anda mengikuti itu?
Ingatlah, pena inspirasi mengatakan kepada kita bahwa kita dapat memiliki hati yang suci di sini dan saat ini, tetapi kita tidak dapat memiliki daging yang suci di sini dan saat ini. {2SM 32.1} Tapi ketahuilah bahwa hati kita tinggal di dalam alam kedagingan; jadi bagaimana hati yang suci bisa tinggal dalam daging yang tidak suci? “Daging” itu harus disunat sepenuhnya. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Mereka harus memiliki semua keterikatan mereka kepada hawa nafsu daging dihentikan. Itulah tepatnya yang dibicarakan Paulus dalam Roma 2:29, “…dan sunat adalah hati, di dalam Roh, bukan di dalam arti harafiah.” Anda tahu, ada sunat yang merupakan simbol/lambang yang umat Tuhan miliki di masa lalu, dan mereka berpikir bahwa itulah yang membuat mereka suci; tapi itu hanya simbol dari sunat rohani yang bisa membuat kita suci, dan itu adalah sunat hati. Apakah Anda mengikuti ini?
Nah, sunat hati ini, saudara-saudaraku terkasih, adalah pemotongan dari semua keterikatan kita pada semua keinginan daging, bahkan dan terutama pada tingkat pikiran dan perasaan kita. Dengarkan bagaimana pena inspirasi berbicara tentang ini; Review and Herald, 24 April 19″Kita harus belajar tentang Kristus. Kita harus tahu siapa Dia bagi mereka yang telah Dia tebus. Kita harus menyadari itu dengan percaya kepada-Nya merupakan hak istimewa kita untuk mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan menghindar dari kebusukan yang ada di dunia melalui nafsu. Kemudian kita disucikan dari segala dosa, semua cacat tabiat. Kita tidak perlu mempertahankan satu kecenderungan berbuat dosa…” “Kita tidak perlu,” apa? “mempertahankan satu kecenderungan berdosa.” Sekarang, tunggu sebentar. Ingat tentang pencatatan kita bersama – saya pikir Anda memilikinya di halaman 47, sebenarnya – Counsels to Parents, Teachers and Students, ke atas sana – halaman 20. “Ada kecenderungan yang diwariskan dan dikembangkan terhadap kejahatan yang harus diatasi. Nafsu makan dan gairah harus dikendalikan oleh Roh Kudus. Tidak ada akhir dari peperangan di sisi keabadian ini.”
Jadi jika kita tidak perlu mempertahankan satu kecenderungan berdosa, apakah itu berarti kita bisa bebas dari semua kecenderungan berdosa di sisi keabadian ini? Tidak. Saudara-saudaraku kita tidak mendapatkan daging yang suci sampai kapan? …kedatangan kedua, “dalam sekejap mata,” {1 Kor 15:52} “…tubuh yang hina ini diubah menjadi seperti tubuh-Nya yang mulia.” {Fil 3:21} Saat itulah kita memiliki daging yang suci, dan daging yang suci itu tidak akan lagi memiliki kecondongan atau kecenderungan untuk jahat; dan saya tidak sabar menunggu sampai saya mendapatkan daging itu. Tapi sifat daging kita di sini sebelum saat itu masih memiliki kecenderungan berdosa. Jadi apa yang kita bicarakan di sini ketika kita diberitahu “kita tidak perlu mempertahankan satu kecenderungan untuk berdosa…”? Kita diberitahukan, tolong dimengerti, bahwa kita tidak perlu melekat atau menyayanginya di alam hati kita. Dengar, itu menjadi sangat jelas. Saya terus membaca: “Sebagai bagian dari kodrat ilahi, kecenderungan untuk salah yang diwariskan dan dikembangkan dihilangkan dari” apa? “tabiat”. Ini adalah sunat hati. Semua kecenderungan alami kita terhadap keegoisan, kita dengan aksih karunia Tuhan, dapat belajar untuk menolak secara instan dan konsisten bahkan di ranah apa kita? …pikiran kita. Itu adalah sunat hati, dan itu, saudara-saudaraku terkasih, adalah kesucian sejati. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} “Saat kita mengambil bagian dalam kodrat ilahi, kecenderungan untuk berbuat salah yang diwariskan dan dikembangkan harus terputus dari tabiat, dan kita dibuat menjadi kekuatan hidup untuk kebaikan. Selalu belajar dari Guru Ilahi, setiap hari mengambil bagian dari kodrat-Nya, kita bekerja sama dengan Tuhan dalam mengatasi godaan Setan. Tuhan bekerja, dan manusia bekerja, agar manusia menjadi satu dengan Kristus sebagaimana Kristus bersatu dengan Bapa.”
Sekarang,saudara-saudaraku terkasih, tolong mengerti bahwa sunat hati ini bukanlah proses yang sulit dan menyakitkan. Ya, itu mungkin membutuhkan penyangkalan diri, dan tentunya membutuhkan upaya yang rajin dan tekun. Tapi poin yang harus saya buat dan tekankan, adalah ketika kita dimotivasi oleh kasih Kristus, itu bukan kewajiban karena itu apa? …menyenangkan; dan itu bukanlah seperti melepaskan hal-hal yang tidak suka kita lepaskan, itu adalah pembelajaran untuk melekat dan melingkupi hati dan pikiran kita di sekeliling-Nya yang semakin kita kasihi setiap hari. Amin? …dan sebagaimana hati dan pikiran kita, pikiran dan perasaan kita, tertarik kepada Kristus, kita secara alami melepaskan semua hal yang dari daging. Apakah Anda mengerti apa yang baru saja saya coba jelaskan di sana? Apa yang Yesus katakan? “Dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi,” apa? “akan menarik semua orang datang kepada-Ku.” {Yoh 12:32} Sahabat-sahabatku yang terkasih, sebagaimana kita melihat Kristus yang disalibkan, saat kita merenungkan kasih-Nya yang tak terbatas, Dia akan menjadi semakin menarik bagi kita… Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} …sampai Dia menjadi obsesi kita yang luar biasa, dan hati kita, kasih sayang kita, pikiran kita semua dilingkupi di sekitar Dia; dan semakin banyak pikiran dan perasaan kita melekat pada-Nya, semakin sedikit pikiran dan perasaan itu melekat pada keinginan daging, dan hal-hal duniawi.
Bagaimana lagu tema kita menjelaskannya? “Pandanglah pada Yesus, Lihat wajah-Nya yang mulia, Dan kesenangan dunia, “apa? “…lenyaplah dalam t’rang kemuliaan-Nya.” Anda lihat, semakin kita terpikat dengan kemuliaan, tabiat, Tuhan, semakin kurang menarik hal-hal duniawi, dan hal-hal yang dari daging. Jadi saya ingin Anda melihat sisi positifnya dari proses penyunatan hati ini. Ini bukanlah pelepasan yang menyakitkan dari hal-hal yang bersifat daging, dan hal-hal duniawi, namun itu adalah kasih kepada Yesus yang memberi sukacita. Saat itulah semuanya menjadi positif dan indah.
2 Korintus 5:14-15, “Sebab kasih Kristus yang menguasai kami…” Anda lihat, apa kekuatan motivasi dalam hal sunat daging ini? …menghilangkan semua kecenderungan kita untuk memanjakan diri dan hidup untuk diri sendiri? Apa itu? Itu adalah kasih Kristus! Itu adalah kasih Kristus. “Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati, supaya mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk,” untuk siapa? “…untuk diri mereka sendiri, tetapi untuk Dia yang mati untuk mereka dan bangkit kembali.” Tapi saudara-saudaraku terkasih, saat kita mengenali betapa Kristus sangat mengasihi kita, kita mengasihi-Nya sebagai balasannya. Faktanya, itulah satu-satunya cara kita dapat mengasihi-Nya. “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.” {1 Yohanes 4:19} Tapi tolong dipahami bahwa semakin kami mengerti betapa Dia lebih dulu mengasihi kita, semakin kita akan membalas kasih-Nya; dan semakin kita mengasihi Kristus, semakin berkurang kita akan mengasihi dosa. Apakah Anda mengikuti itu?
Tolong, ketahuilah bahwa jika kita memiliki kesukaan, untuk dosa, keinginan daging dan hal-hal dunia ini, itu adalah tanda-tanda yang jelas yang memberitahu kita bahwa kita belum sungguh-sungguh mengasihi Kristus seperti yang seharusnya kita lakukan. Anda tahu, Anda tidak dapat mengasihi Kristus dan mengasihi dunia pada saat yang bersamaan. Anda tidak bisa. Oleh karena itu, jika Anda ingin terlepas dari semua keinginan alamiah Anda, untuk hal-hal yang dari daging dan hal-hal duniawi, Anda harus memiliki ikatan kasih Anda dengan Kristus yang diperkuat setiap hari, setiap hari. Signs of the Times, 8 Juli 1897. Mohon diperingatkan di sini: “…dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, akan menarik semua orang datang kepada-Ku.’ Pertanyaan yang diajukan, ‘Lalu mengapa semua tidak tertarik kepada Kristus?’ Itu karena mereka tidak akan datang; karena mereka tidak memilih mati untuk diri sendiri; karena mereka ingin, seperti halnya Yudas, mempertahankan individualitas mereka sendiri, sifat alami dan tabiat mereka yang dikembangkan. Meskipun mereka diberikan setiap kesempatan, setiap hak istimewa, namun mereka tidak akan melepaskan kecenderungan yang, jika tidak dipisahkan dari tabiat, akan memisahkan mereka dari Kristus.” Mohon diperingatkan! “Jika, terus mengasihi sifat-sifat tabiat ini, mereka dimasukkan di surga, mereka akan menyebabkan pemberontakan kedua.” Wah! Ada begitu banyak kebenaran dalam hal itu, saudara-saudaraku terkasih. Tolong pikirkan tentang itu dengan saya.
Pertama-tama, sadarilah bahwa jika kita tidak memiliki keterikatan pada keinginan daging ini diputuskan dari tabiat kita, hati kita… dan ingatlah apa yang terjadi di dalam hati itulah yang menjadikan kita seperti ini, dan itu dipahami sebagai pikiran dan perasaan kita. Jadi, jika kita tidak punya, di alam kehidupan pikiran kita semua keterikatan kita pada keinginan daging itu dibuang, jika kita tetap menyayangi satu keinginan daging saja, kita akan mendiskualifikasi diri kita sendiri untuk masuk ke surga. Saya harus mengatakan ini secara langsung, saudara-saudaraku terkasih. Anda lihat, ketika Tuhan menangani dosa kali ini, Dia akan menanganinya sedemikian rupa untuk memastikan bahwa tidak akan pernahapa? …bangkit kembali. {GC 504.1} Apakah kita semua bersama?
Sekarang bagaimana Ia memastikan bahwa dosa tidak akan pernah bangkit lagi? Apakah Dia melakukan itu dengan memperbaiki kembali pikiran manusia? …dan mencabut kebebasan memilih kita? …dan benar-benar memastikan bahwa tidak ada yang akan memilih untuk memberontak melawan Dia lagi karena Dia membuat mereka tidak mungkin melakukannya? Itukah cara Dia membuatnya sehingga dosa tidak akan pernah bangkit lagi? Tidak, dengan sangat tegas tidak. Saudara-saudaraku yang terkasih, yang ditebus masih memiliki kebebasan, sesungguhnya, mereka lebih bebas dari sebelumnya. Mereka memiliki kehendak bebas, dan secara teknis, secara teknis, mereka bisa memilih untuk memberontak melawan Tuhan. Mereka dapat memilih untuk berdosa, tetapi mereka tidak akan pernah melakukannya. Mengapa? Mengapa? Karena selama masa percobaan, mereka telah tiba di tempat di mana mereka sangat mengasihi Tuhan dan sangat membenci dosa sehingga mereka dengan senang hati memilih apa? …mati daripada ada hubungannya dengan dosa; dan hanya orang-orang seperti itu yang aman untuk dipercayakan dengan kekekalan karena meski secara teknis mereka bisa membangkitkan kembali pemberontakan dosa yang buruk, mereka tidak akan pernah melakukannya. Amin? {Amin} Mereka tidak akan pernah melakukannya; dan omong-omong, ketahuilah bahwa Tuhan bertanggung jawab atas kebahagiaan semua makhluk yang tidak jatuh dan yang tak berdosa di alam semesta; dan mereka, saya jamin, prihatin tentang siapa yang akan Dia percayakan dengan kehidupan kekal, bukan? Jadi Dia hanya dapat membawa mereka ke surga yang hatinya telah disunat sepenuhnya. Apakah itu masuk akal bagi Anda?
Karena Anda lihat, ketika Dia datang, pahami ini: Dia akan menyingkirkan sifat rendah dan korup itu yang disebut kedagingan, bukan? Dia akan mengubah “tubuh hina ini, dan membentuknya seperti tubuh-Nya yang mulia.”{Fil 3:21} Tapi, bisakah Dia melakukan itu…? Dapatkah Dia menghilangkan sifat rendah yang tersisa itu yang disebut kedagingan dan menggantikannya dengan tubuh yang dimuliakan, jika kita tetap menyayangi bahkan satu nafsu kedagingan? Bisakah Dia menghapusnya tanpa melanggar kebebasan memilih kita? Apakah Anda melihat apa yang saya coba gambarkan di sini? Jika saya bergantung hanya pada satu dosa kesayangan – hanya itu yang diperlukan, hanya satu – jika saya melekat pada itu, ketika tiba waktunya untuk mengubah tubuh hina itu, “dalam sekejap mata,” dapatkah Yesus, dapatkah Tuhan mengambilnya dari saya tanpa melanggar kehendak saya? Dapatkah Dia? Tidak, saudara, saudari terkasih karena saya memilih untuk melekat padanya; dan jika Anda dan saya memilih untuk tetap melekat padanya, kita harus dimusnahkan dengannya. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Tolong, tolong jujurlah pada diri sendiri tentang hal ini. Jangan bermain-main dengan diri sendiri tentang yang satu ini. Yang dibutuhkan hanyalah menyayangi satu dosa {COL 316.2} untuk menjelaskan kepada Tuhan bahwa Anda tidak mau menyerah, dan jika Anda bersikeras untuk tetap melekat padanya, Anda telah memilih untuk dihancurkan dengannya. Saya tahu itu mungkin hal yang sulit untuk diterima, tapi tolong mengerti bahwa saya mengatakan yang sebenarnya. Tolong mengerti saya mengatakan suatu kebenaran.
Tuhan tidak akan mengambil sifat daging Anda, dan menggantinya dengan tubuh yang dimuliakan kecuali hati Anda sepenuhnya disunat; dan Anda, demi kasih Kristus, telah mengizinkan Dia untuk memotong semua keterikatan Anda pada nafsu daging apa pun; dan perlu diketahui, bahwa sunat hati ini, tidak terjadi pada pemuliaan, itu terjadi sebelum pemuliaan… tepatnya karena apa yang baru saja saya jelaskan. Tuhan tidak dapat mengambil, “dalam sekejap,”yang merupakan pemuliaan, sifat kedagingan itu, kecuali kita telah mengizinkan Dia untuk memotong semua keterikatan kita padanya – semuanya. God’s Amazing Grace, halaman 243: “Kita percaya tanpa keraguan bahwa Kristus akan segera datang.” Saya berharap saya akan mendengar “amin” di sebelah sana. Saya akan memberi Anda kesempatan kedua: “Kita percaya tanpa keraguan bahwa Kristus akan segera datang.” {Amin} Bagus. “Ini bukan dongeng bagi kita; ini adalah kenyataan… Ketika Dia datang Dia tidak akan menyucikan kita dari dosa-dosa kita, untuk menghilangkan cacat pada tabiat kita, atau untuk menyembuhkan kita dari kelemahan emosi dan watak kita. Jika dibuat untuk kita sepenuhnya, pekerjaan ini akan diselesaikan sebelum waktu itu. Ketika Tuhan datang, mereka yang kudus akan menjadi,” apa? “tetap kudus”. “Mereka yang telah menjaga tubuh dan jiwa mereka dalam kekudusan, dalam pengudusan dan penghormatan, kemudian akan menerima,” apa? “…sentuhan akhir keabadian. Tapi mereka yang jahat, tidak disucikan, dan cemar akan tetap seperti itu selamanya. Tidak ada pekerjaan yang akan dilakukan bagi mereka untuk menghilangkan cacat mereka, dan memberi mereka tabiat yang suci. Pemurni tidak akan duduk untuk mengejar proses pemurnian-Nya, dan menghapus dosa dan kerusakan mereka. Ini semua harus dilakukan dalam saat-saat percobaan ini. Sekarang pekerjaan ini harus diselesaikan untuk kita.” Amin, Saudara, saudari? Kapan? Sekarang. Pemuliaan hanyalah apa? “…sentuhan terakhir.”Itu adalah konfirmasi terakhir dari kehidupan yang telah diubahkan dari kemuliaan ke kemuliaan ke kemuliaan: bertumbuh lebih penuh ke dalam tabiat-serupa dengan Kristus; belajar untuk membawa pikiran kita lebih dan lebih konsisten menjadi tawanan bagi ketaatan Kristus; dan menolak untuk memanjakan keinginan daging; bahkan dalam privasi imajinasi kita, sampai kita akhirnya dimeteraikan; dan kemudian, “dalam sekejap mata”, dimuliakan.
Anda lihat, seperti yang dikatakan dalam Yesaya 60, dan ini adalah bagian penting bagi kita di awal seminar ini. Ayat 7: Tuhan berkata, “Aku akan memuliakan rumah…” apa? “Kemuliaan-Ku.” Siapakah calon untuk pemuliaan? Mereka yang telah mengijinkan tabiat Kristus dipulihkan di dalam diri mereka. Anda lihat, kita diciptakan untuk menjadi bait suci Tuhan dan untuk memuliakan Tuhan di dalam tubuh kita dan di dalam roh kita, yang adalah milik-Nya, benar? {1 Kor 6: 19-20} …dan saat kita belajar, dengan kasih karunia, untuk dipulihkan dari kemuliaan ke kemuliaan dan untuk mencerminkan kemuliaan-Nya, hingga kapasitas penuh kita oleh kerusakan dosa di dalam bait suci tubuh ini, kita menjadi rumah kemuliaan-Nya; dan Dia akan apa? Dia akan memuliakan rumah kemuliaan-Nya. Dia akan menyelesaikan prosesnya, “dalam sekejap mata,” dengan penebusan tubuh kita, dan Dia akan memberi kita tubuh, tubuh yang mulia, seperti milik-Nya.
Oh, saya merindukan itu! Oh, saya merindukan itu. Saya tidak tahu persis seperti apa tubuh itu nantinya, tetapi, Anda tahu, hamba Tuhan mengatakan kepada kita bahwa itu akan menyenangkan Dia. Dia akan memberi kita tubuh yang akan menyenangkan-Nya, {Mar 301.1} dan itu menggetarkan hati saya sampai ke lubuk terdalam, karena hasrat saya dan keinginan saya sepenuhnya adalah untuk menyenangkan Yesus; dan kemungkinan memiliki tubuh yang akan Dia berikan kepada saya yang akan menyenangkan Dia menggetarkan saya; itu menggetarkan saya. Ada pernyataan yang ingin saya sampaikan kepada Anda. Ini agak panjang, tapi sangat penting tentang sunat hati ini, dan kesucian ini yang harus kita miliki. Saya salah memasukkan. Itu ditemukan dalam Kemenangan Akhir, tapi tidak halaman 425; ada di halaman 623, dan saya ingin membagikannya dengan Anda. Tapi catat saja di sana, Kemenangan Akhir, 623, dan saya akan membacanya dari buku. Ini sangat pokok dan penting untuk dipahami. Mohon dengarkan baik-baik; dan saya telah memberi tahu Anda di awal pelajaran ini bahwa kita akan sangat, sangat dekat dengan apa yang dikatakan Tuhan, sehingga kita dapat memastikan bahwa kita tetap berada di jalan kebenaran yang lurus dan sempit. Saya mengutip: “Sekarang, sementara Imam Besar kita sedang mengadakan pendamaian bagi kita, seharusnyalah kita berusaha menjadi sempurna di dalam Kristus. Tidak dalam satu pikiranpun Juruselamat kita dapat dibawa untuk menyerah kepada kuasa pencobaan” “Tidak dalam satu,” apa? “…Satu pemikiranpun…” “Setan mencari di dalam hati manusia beberapa tempat di mana ia dapat berpijak; beberapa keinginan berdosa dimanjakan… ” Jeda. Apa masalahnya di sini? Kita tidak disunat dalam hal ini, bukan? Kita melekat pada nafsu daging. Kita belum terputus darinya, karena kasih Kristus. Kita masih mencintai dosa; kembali ke pernyataan kita: “Setan mencari di dalam hati manusia tempat di mana ia dapat berpijak; melalui keinginan dosa yang dimanjakan… “Jeda. oleh mana pencobaan-pencobaannya menunjukkan kuasannya. Tetapi Kristus menyatakan diri-Nya, “Sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku.” (Yohanes 14:30) Setan tidak menemukan sesuatu pada Anak Allah yang menyanggupkannya memperoleh kemenangan. Ia telah memelihara perintah-perintah Bapa-Nya, dan tidak ada dosa di dalam Dia yang dapat digunakan Setan menjadi keuntungannya. Seperti inilah seharusnya keadaan mereka yang akan berdiri teguh pada waktu kesesakan.”
Sekarang, tolong di mengerti, ada dosa di dalam kita. Ada “dosa bawaan…” jelas sampai kapan? “…pemuliaan.”Itu tidak berarti bahwa harus ada dosa di dalam kita yang dapat digunakan setan sebagai keuntungan darinya. Karena jika hati kita sepenuhnya disunat, meskipun kita masih memiliki nafsu kedagingan yang Setan akan coba bangkitkan; kita secara instan dan konsisten akan menolaknya, dan membawa pikiran kita ke dalam penawanan pada ketaatan Kristus {2 Kor 10:5} demi kasih Kristus, dalam kuasa Roh Kudus. Itu adalah kemenangan; itulah kemenangan yang konsisten. Apakah Anda mengerti itu? Itulah, saudara-saudaraku terkasih, pengalaman yang dapat dan harus kita miliki, datang ke tempat di mana kita sangat mengasihi Kristus sehingga kita secara instan dan konsisten menolak godaan, dan membawa pikiran kita ke dalam tawanan kepada-Nya. Saya membaca: “Dalam hidup inilah kita harus memisahkan dosa dari kita, melalui iman dalam darah penebusan Kristus. Juruselamat kita yang mulia mengundang kita untuk bergabung dengan-Nya, untuk menyatukan kelemahan kita dengan kekuatan-Nya, ketidaktahuan kita pada kebijaksanaan-Nya, ketidaklayakan kita pada jasa-Nya. Pemeliharaan Tuhan adalah sekolah tempat kita harus belajar kelembutan dan kerendahan hati Yesus. Tuhan selalu menghadapkan kepada kita, bukan cara yang kita pilih, yang tampaknya lebih mudah dan menyenangkan bagi kita, tetapi merupakan tujuan hidup yang sebenarnya. Terserah kita untuk bekerja sama dengan agen-agen yang dipekerjakan Surga dalam pekerjaan menyesuaikan tabiat kita dengan model ilahi. Tidak ada yang dapat mengabaikan atau menunda pekerjaan ini kecuali yang paling membahayakan jiwa mereka.” – kutipan akhir.
Oh, saudara, saudari, tolong jangan menunda untuk menyunat hati Anda. Mohon jangan! Ya, sunat akan menimbulkan rasa sakit, tapi saudara-saudaraku terkasih, Saya meyakinkan Anda bahwa kegembiraan yang akan Anda alami dengan mengizinkan Yesus untuk memutuskan semua keterikatan Anda tentang daging dan hal-hal duniawi, akan membuat penderitaan karena sunat tidak berarti sehingga Anda bahkan tidak akan mengingatnya. Anda lihat, “penderitaan tidak layak untuk dibandingkan dengan,” apa? “…kemuliaan.” {Rom 8:18} Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} …dan apa kemuliaan? – “tabiat”, bukan? …dan saat kita bekerja dengan Kristus, demi kasih Kristus, dalam kuasa Roh Kristus, dan belajar membawa pikiran dan perasaan kita, tabiat kita, semakin konsisten sesuai dengan roh hukum, dan belajar untuk semakin cepat menolak memanjakan nafsu daging, ya, itu mungkin membutuhkan beberapa penderitaan dan penyangkalan diri dan pengorbanan, tetapi penderitaan tidak layak dibandingkan dengan kemuliaan,dan saya tidak hanya berbicara tentang kemuliaan yang akan datang. Saya sedang berbicara tentang kegembiraan dan kebahagiaan kekudusan di sini dan saat ini.
Ketahuilah bahwa satu-satunya cara bagi Anda untuk berbahagia adalah belajar menjadi suci! …dan kesucian harus diperoleh di sini. “Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia.” {Amsal 23:7} Jadi ya, memang ada sejumlah penderitaan dan ketidaknyamanan dalam menyangkal diri, tapi saya jamin, itu akan lebih dari sekedar ditebus baik dalam waktu maupun kekekalan, dengan kegembiraan dan kebahagiaan yang datang melalui kesucian dan keserupaan dengan Tuhan. Ketahuilah itu; tolong ketahuilah itu. Tujuan: tujuan Injil adalah membawa kita ke tempat dimana hati kita sepenuhnya disunat, saudara-saudaraku. Semua pikiran dan perasaan kita terputus dari keterikatan alaminya hal-hal yang dari daging dan hal-hal duniawi, dan semuanya diliputi dan diserap oleh, dan terpikat oleh, dan terobsesi oleh, Yesus Kristus. Itulah tujuan Injil, untuk mengubah kita dengan pembaharuan budimu. {Rom 12:2} untuk mengubah orang yang secara alamiah mencintai dosa dan membenci Tuhan, dan menjadikan mereka orang-orang yang secara supernatural membenci dosa dan mencintai Tuhan. Amin? Itulah yang Injil lakukan.
Itu adalah “kekuatan Tuhan untuk keselamatan.” {Rom 1:16} Itu menyelamatkan kita tidak hanya dari hukuman dosa, tapi itu juga menyelamatkan kita dari kuasa dosa, dan kita harus mengalami kekuatan itu dalam hidup kita. 1 Yohanes 2:1, “Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat,” apa? ” Dosa.” Itulah tujuannya, agar kita berhenti berbuat dosa. Itulah mengapa seluruh Injil tertulis, dan Yohanes yang menulis ini adalah orang yang menulis cerita Injil yang paling indah, di dalam kitab Yohanes – menurut perkiraan saya; Saya suka buku Yohanes – …dan dia berkata, “Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu,” apa? “, kamu jangan berbuat dosa. “{1 Yohanes 2:1} Seluruh tujuan Injil adalah untuk membebaskan kita dari ikatan tirani kita pada dosa, diri sendiri, dan Setan. Tapi perhatikan apa yang dia tambahkan, dengan penuh rahmat, “…dan jika ada yang berbuat dosa, kita punya,” apa? “…kita memiliki Perantara dengan Bapa, Yesus Kristus yang benar;” dan dalam 1 Yohanes 1:9, “Jika kita mengaku dosa kita, Dia adalah,” apa? “…setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”
Tapi saudara-saudaraku terkasih, tolong pahami sesuatu di sini. Anda dan saya harus mengalami sepenuhnya kuasa Injil yang mengubahkan sehingga kita akan datang ke tempat di mana kita lebih memilih mati daripada berbuat dosa. Mengapa? Karena kita tidak akan selalu memiliki Imam Besar kepada siapa kita dapat mengakui dosa-dosa kita dan menerima pengampunan. Ini adalah konsep yang penting untuk dipahami. Anda lihat, ketika Yesus Kristus menghentikan pelayanan Imam Besar-Nya, tidak ada lagi siapa pun kepada siapa kita dapat mengakui perbuatan dosa yang disengaja. Apakah Anda setuju dengan saya? Inilah sebabnya saudara-saudaraku terkasih, kita harus datang ke tempat di mana kita mengatasi perbuatan dosa yang disengaja, dan kita harus datang ke tempat itu sebelum Yesus berhenti dari pelayanan Imam Besarnya. Selected Messages,, Volume 1, halaman 343-344; Tolong pahami kebenaran yang signifikan di sini: “Kristus Yesus digambarkan terus berdiri di depan altar, dalam waktu singkat mempersembahkan korban bagi dosa-dosa dunia. Dia adalah pelayan dari Kemah yang sejati Tuhan yang mendirikan dan bukan manusia. Korban penebusan melalui seorang perantara adalah penting karena,” apa? “Perbuatan dosa yang terus menerus.” Mengapa korban penebusan itu penting secara berkelanjutan? …karena apa? “…perbuatan dosa yang terus menerus.”
Saudara-saudaraku terkasih, Yesus Kristus musti memiliki umat yang, karena kasih-Nya, tidak lagi melakukan dosa yang disengaja. Jika Dia memiliki orang-orang seperti itu, Dia dapat menyisihkan jubah Imam Besar-Nya, dan datang untuk membawa kita pulang. Apakah Anda melihat itu? Tuhan tolong kami menjadi orang seperti itu. Yudas 24, “Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung, dan yang membawa kamu dengan tak bernoda di hadapan kemuliaan-Nya dengan penuh kegembiraan.” Imam Besar kita ingin melakukan lebih dari sekadar mengampuni kita karena tersandung dan jatuh. Dia ingin membantu kita agar tidak lagi tersandung dan jatuh. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Anda lihat, kita mencatat sebelumnya, seperti yang dikatakan Yohanes, “Setiap orang yang lahir dari Allah,” apa? “tidak berbuat dosa.” {1 Yoh 3:9} Tapi dalam bahasa Yunani, itu dalam bentuk kata kerja aktif saat ini. Artinya secara harfiah: “Siapapun yang lahir dari Tuhan tidak,” apa? “tidak terus melakukan dosa lagi.” Tetapi mereka yang lahir dari Tuhan masih, kadang-kadang, masih melakukan dosa. Mereka tersandung dan jatuh karena kurangnya kewaspadaan dan doa. Bahwa dalam bahasa Yunani ada dalam bentuk aorist, dan itulah yang dikatakan Yohanes ketika ia berkata, “Jika kita berdosa, kita memiliki,” apa? “Pengantara pada Bapa.” {1 Yoh 2:1} Jika kita lengah dan tersandung dan jatuh, karena, Anda tahu, kita tidak sungguh-sungguh mengasihi Yesus selayaknya, atau kita telah mengalihkan pandangan kita dari-Nya, atau, Anda tahu, kita tidak hati-hati, lalu, puji Tuhan, kita memiliki Pengantara; kita bisa mengakuinya.
Tapi Dia ingin membawa kita ke tingkat kedewasaan di mana kita begitu mengasihi-Nya dan sangat bergantung kepada-Nya, sehingga kita mengizinkan Dia untuk menjaga kita dari tersandung dan jatuh. Amin? {Amin} Dia mampu mencegah kita bahkan dari tersandung dan jatuh! Apakah Anda percaya itu, saudara-saudaraku? Saya berdoa agar Anda melakukannya, dan itulah pengalaman, tingkat kedewasaan yang harus kita miliki. Itulah tingkat kedewasaan yang harus kita miliki. Testimonies, Volume 5, halaman 53: “Walau hanya satu tabiat yang salah, satu keinginan yang berdosa yang disayangi, pada akhirnya akan menetralkan semua kekuatan Injil.” Itu pernyataan yang bijaksana, saudara-saudaraku terkasih! Saya tahu bahwa beberapa dari hal-hal ini mungkin tidak mudah atau dapat diterima secara positif oleh sebagian orang di sini, tetapi saya tetap harus membagikannya. “Walau hanya satu tabiat yang salah, satu keinginan berdosa yang disayangi, pada akhirnya akan menetralkan semua kekuatan Injil.”
Injil adalah kekuatan Tuhan untuk keselamatan, {Rom 1:16} untuk menyelamatkan kita tidak hanya dari hukuman dosa tetapi dari kuasanya, dan jika Anda menolak untuk membiarkan Injil membebaskan Anda dari kuasa dosa, Anda menolak untuk membiarkan Injil membebaskan Anda dari hukuman dosa. Anda menetralkan kekuatan Injil dengan menyayangi walau hanya satu dosa. Membaca: “Pembiasaan satu keinginan dosa menunjukkan angan-angan jiwa. Setiap pemuasan keinginan itu memperkuat keengganan jiwa kepada Tuhan. Penderitaan dalam tugas dan kesenangan dalam dosa adalah tali pengikat yang olehnya Setan mengikat manusia ke dalam jeratnya. Mereka yang lebih memilih mati daripada melakukan tindakan yang salah adalah satu-satunya yang akan ditemukan setia.” Tapi apa yang Setan gunakan untuk menahan kita dari pengalaman itu? “- penderitaan dalam pelayanan dan kesenangan dalam dosa.” Tapi saudara-saudaraku terkasih, ketahuilah bahwa kekuatan Setan, menggunakan rasa sakit dan kesenangan dosa, agar kita tetap dalam belenggu dosa, hancur saat kita mulai untuk mengasihi Yesus Kristus. Karena Anda lihat, semakin kita mengasihi-Nya, tugas bukan lagi tugas, itu apa? Itu menyenangkan. Itu bukan penderitaan dalam tugas dan kesenangan dalam dosa; Itu adalah kesenangan dari tugas dan sakitnya dosa. Apakah saya mendengar “amin”? Karena Anda lihat, semakin Anda mengasihi Kristus, semakin Anda ingin menyenangkan Dia, dan semakin Anda senang melakukannya; dan semakin menyakitkan Anda untuk menyakiti-Nya, dan Anda tahu bahwa dosa menyakiti Dia! Jadi dosa menjadi menyakitkan bagi Anda karena itu menyakiti Yesus. Apakah itu masuk akal bagi Anda? Tapi ini semua menjadi pengalaman kita hanya saat kita bertumbuh dalam kasih dengan Yesus. Jika Anda mencoba menyunat hati Anda tanpa benar-benar mengasihi Yesus, ini adalah proses yang sangat menyakitkan. Sebenarnya, itu tidak akan terjadi; itu tidak bisa terjadi. Anda harus bertumbuh dalam kasih dengan Yesus.
Sekarang ada konsep lain yang ingin saya kembangkan secepatnya, tentang penutupan konsep pintu kasihan ini dan penghentian peran perantara Kristus. Banyak yang dapat kita pelajari dari pengalaman Nuh. Sungguh, apa yang Yesus katakan? Matius 24:37, “Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.” Sekarang Anda ingat, bukan, bahwa Nuh dan keluarganya masuk ke dalam bahtera, dan setelah mereka masuk, apa yang terjadi? Pintu ditutup. Apakah mereka menutup pintunya sendiri? Tidak. Pintu itu ditutup oleh siapa? Oleh Tuhan. {Kej 7:16} Sekarang, mohon pahami sesuatu. Setelah mereka masuk, pintu tetap terbuka beberapa saat. Apa yang Tuhan lakukan? Dia mengulur waktunya dengan penuh belas kasihan, menunggu orang lain yang mungkin memilih untuk masuk. Apakah Anda mengikuti ini? Tapi ketika sudah sangat jelas, sama sekali tidak ada orang lain ingin masuk, apa yang Tuhan lakukan? Dia menutup pintu. Apakah itu penting? Oh, itu sangat penting, saudara-saudaraku terkasih. Anda lihat, pintu kasihan itu akan segera ditutup, tapi Tuhan dengan murah hati tetap menunggu, dan membiarkannya terbuka. Mengapa?
Petrus memberitahukan kita: “Tuhan tidak ingin ada yang binasa melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. “{2 Pet 3:9} Sekarang, pahamilah bahwa ketika umat manusia tiba di tempat di mana mereka mengeraskan hati terhadap penarikan kasih Kristus dan menolaknya, dan begitu terikat pada keinginan daging dan hal-hal duniawi, sehingga mereka tidak akan pernah datang untuk bertobat, tidak peduli apa yang Tuhan lakukan, kekurangan kekuatan, dan Tuhan tidak akan pernah memaksa, lalu karena pilihan terakhir mereka sendiri yang tidak dapat dibatalkan, Tuhan akan melakukan apa? …menutup pintu; Tuhan akan menutup pintu.
Anda tahu, saya ingin Anda memahami bahwa penutupan pintu kasihan “bukanlah sesuatu yang sewenang-wenang yang telah Tuhan tetapkan, ” dan tepat pada waktu tertentu Dia akan berkata, “Baiklah, pintu kasihan ditutup,”dan jika Dia menunggu lima menit lebih lama, seseorang akan datang untuk bertobat dan lahir baru. Saya dulu berpikir begitu, tapi saudara-saudaraku terkasih, itu tidak sesuai dengan fakta bahwa “Tuhan tidak ingin ada yang binasa, tetapi semua harus,” apa? “…berbalik dan bertobat.” {2 Pet 3:9} Karena saat pintu kasihan ditutup, siapa yang tidak ada di bahtera akan apa? …akan binasa, dan dunia tidak akan dibersihkan kali ini dengan air, Kali ini akan dibersihkan dengan api. {2 Pet 3:10-12} Jadi ketika pintu itu tertutup, semua orang yang tidak ada di dalam akan binasa, dan karena “Tuhan tidak ingin ada yang binasa, tapi semua harus bertobat,” Saya tegaskan bahwa ketika pintu itu ditutup, karena tidak seorang pun akan bertobat lagi jika dibiarkan terbuka selamanya. Apakah Anda mengikuti itu? Itu sebabnya penutupan pintu kasihan bukanlah hal yang sembarangan. Itu ditentukan oleh umat manusia ketika setiap orang, perlu diketahui, setiap orang telah mengambil keputusan yang tidak dapat ditarik kembali.
Oleh karena itu, ngomong-ngomong, hanya ada dua putusan. “Dia yang tidak benar, atau jahat, biarlah dia,”apa? “tetap jahat. Dia yang najis, biarlah ia tetap najis. Dia yang benar, biarlah dia tetap benar. Dia yang suci, biarlah dia tetap suci;” dan Dia tidak berkata, “Dia yang bimbang, biarkan dia tetap ragu-ragu.” Benarkah? {Tidak} Kenapa tidak? – karena tidak ada yang ragu-ragu. Setiap orang telah mengambil keputusan yang tidak dapat ditarik kembali, dan itulah mengapa setiap orang hanya dapat memiliki meterai atau apa? …tanda (binatang itu). Apakah Anda mengerti apa yang saya jelaskan kepada Anda di sini? Apakah sudah jelas? Meterai itu adalah begitu teguh dalam kebenaran sehingga kita lebih baik mati daripada sengaja berbuat dosa. Tanda (binatang) itu adalah sudah begitu melekat pada dosa sehingga kita lebih baik mati daripada menurut; dan Tuhan pada akhirnya harus mengijinkan kita untuk mendapatkan pilihan kita; dan pintu kasihan akan apa? …Ditutup. Tolong, saya ingin Anda masuk ke dalam bahtera ketika itu terjadi, saudara, saudari. Tolong, pastikan Anda berada di dalam bahtera saat itu terjadi. Bahtera itu adalah Yesus Kristus.
Conflict and Courage, halaman 39: “Belas kasihan telah berhenti dari permohonannya untuk manusia berdosa. Binatang-binatang di padang dan burung-burung di udara telah memasuki tempat perlindungan. Nuh dan seisi rumahnya ada di dalam bahtera, …dan Tuhan menutupnya .´ Pintu besar yang tidak mungkin ditutup oleh orang-orang di dalamnya, perlahan-lahan diayunkan ke tempatnya dengan tangan yang tak terlihat. Nuh terkunci di dalam, dan penolak belas kasihan Tuhan di luar. Meterai Surga ada di pintu itu; Tuhan telah menutupnya, dan hanya Tuhan yang dapat membukanya. Jadi, ketika Kristus akan menghentikan perantaraan-Nya bagi orang-orang yang bersalah, sebelum kedatangan-Nya di awan-awan, pintu kasihan akan ditutup. maka anugerah Allah tidak akan lagi menahan orang fasik, dan Setan akan memiliki kendali penuh atas mereka yang menolak belas kasihan. Mereka akan berusaha keras untuk menghancurkan umat Tuhan, tetapi karena Nuh terkunci di dalam bahtera, jadi orang benar akan dilindungi oleh kuasa ilahi.” Amin?
Oh, saudara, saudari, tolong, ketika pintu kasihan ditutup, kita terkunci di dalam Kristus dan Kristus terkunci di dalam kita dan kita adalah satu yang tidak terpisahkan dengan-Nya, satu dengan-Nya yang tidak terpisahkan; dan saat kita berada di dalam bahtera, kita aman; dan saya katakan pada Anda, saudara-saudaraku, itu akan menjadi sangat penting untuk berada di bahtera saat pinitu kasihan ditutup. Karena saat pintu kasihan ditutup, kekuatan, kuasa Tuhan untuk menopang, melalui kuasa Roh Kudus-Nya di planet bumi, akan diapakan? …ditarik, dan secara harfiah keadaan neraka akan datang di planet bumi; dan seketika kita akan melihat apa yang terjadi dengan keadaan manusia, yang biadab, menjijikkan, sangat buruk. Tidak akan ada lagi kuasa yang menahan, dan omong-omong, Tuhan memberi kita, saya percaya, Tuhan memberi kita sedikit gambaran tentang hal ini yang terjadi di tempat-tempat seperti Rwanda, seperti Yugoslavia, di mana ketidakmanusiawian manusia terhadap sesamanya diekspos dan Anda melihat orang-orang yang kerasukan setan, saling membacok sampai mati. Saudara-saudaraku terkasih, itu hanya gambaran sekilas mengenai keadaan umat manusia kelak ketika pintu kasihan ditutup, dan Roh Kudus ditarik dari planet bumi; … dari seluruh umat manusia; dan kita akan tiba-tiba menyadari betapa berhutangnya kita pada kuasa Roh Kudus yang menopang, ketika itu ditarik; dan saya beri tahu Anda semua, ini akan menjadi sangat, sangat penting berada di dalam bahtera saat itu terjadi.
Tulisan-tulisan Permulaan, halaman 43: “Setan sekarang menggunakan segala tipu muslihat pada masa pemeteraian ini untuk mengalihkan pikiran umat Allah dari kebenaran dan menjadikan mereka bimbang. Aku melihat suatu selubung,” Puji Tuhan! “Aku melihat suatu selubung yang didatangkan Allah untuk menudungi umat-Nya untuk melindungi mereka pada masa kesukaran itu; maka tiap2 orang yang berdiri teguh pada pihak kebenaran dan yang suci hatinya akan ditudungi oleh selubung dari Yang Maha Kuasa.” Dia masih melindungi kita. Amin? Ya, Dia menghentikan pelayanan Imam Besar-Nya, tapi Dia masih melindungi kita. Anda tahu, Dia tidak lagi menjadi perantara dosa-dosa dan pengakuan dosa kita, karena, demi kasih Kristus, kita sudah melewatinya. Kita tidak lagi melakukan dosa apapun. Kita lebih baik mati daripada melakukan itu, jadi Dia tidak harus melanjutkan peran pengantara itu. Tapi saya di sini untuk memberitahu Anda bahwa Dia masih bersyafaat untuk perlindungan kita, …untuk perlindungan kita. Itu sebabnya Ibrani 7:25, “Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah,”apa? “…sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara bagi kita;” dan pernyataan berikutnya menunjukkan bagaimana Dia hidup untuk menjadi pengantara bagi kita.
Oh, saudara, saudari, saya memohon kepada Anda, demi diri Anda sendiri dan demi Kristus, selama momen-momen yang tersisa ini, hari-hari sisa masa percobaan ini, demi kasih Kristus, biarlah Dia menyunat hati Anda, biarlah Dia melepaskan Anda dari semua keterikatan pada daging itu, dan biarlah Dia membuat Anda kudus, agar Dia dapat berkata tentang Anda tidak hanya, “Dia yang benar, biarlah dia tetap benar,” tetapi Dia dapat juga berkata, “Dia yang kudus, biarlah dia terus menguduskan dirinya.” Bisakah kita berdoa?
Bapa di surga, saya sangat berterima kasih kepadaMu karena kasih karuniaMu cukup, tidak hanya untuk membenarkan, tapi untuk menguduskan; bukan hanya untuk memperhitungkan kami benar, tetapi untuk membuat kami kudus; tidak hanya memberi kami hak ke surga, tapi membantu kami mendapatkan kelayakan untuk ke surga; dan saya berdoa Bapa, agar kami dapat ditemukan, pada penutupan pintu kasihan, dengan hati yang sepenuhnya disunat, dan memiliki tabiat yang suci yang akan memungkinkan Kristus berkata tentang kami, “Dia yang kudus, biarlah dia tetap menguduskan dirinya.” Ini adalah doa saya dalam nama Yesus. Amin. Tuhan memberkati Anda, saudara-saudaraku terkasih; Terima kasih banyak.