Select Page

Anda dapat mengunduh Pelajaran disini.

Pengembangan tabiat dikatakan sebagai pekerjaan yang paling penting yang pernah dipercayakan kepada manusia. Selama satu jam kedepan kita akan mendalami hak istimewa kita dan tanggung jawab kita supaya menjadi serupa dengan tabiat Kristus. Bergabunglah bersama kami dalam waktu yang berharga ini untuk pembaharuan diri sebagaimana Pendeta Stephen Wallace akan membawa kita “Dari Kemuliaan kepada Kemuliaan.”

Selamat malam saudara-saudari, dan selamat hari Sabat untuk kalian. saya memuji Tuhan bahwa hari Sabat telah tiba. Sungguh berkat yang diberikan oleh Pencipta kita, yang sekarang Penebus kita, pada hari Sabat, sebuah peringatan akan pekerjaan penciptaan yang telah diselesaikan-Nya. Yang diakhiri 6.000 tahun yang lalu. {AH 539.3} Tapi lebih dari itu, bukan? 2.000 tahun yang lalu kembali Dia berseru, Pencipta kita yang menjadi Penebus kita, “Sudah selesai,” di kayu salib {Yoh 19:30}; dan kapan Dia berseru seperti itu? – pada hari Jumat sore; dan apa yang Dia lakukan setelah pekerjaan keselamatan diselesaikan? Dia beristirahat di dalam kubur; jadi sekarang kita beristirahat di dalam dan bersama-Nya, tidak hanya sebagai Pencipta kita, tapi sebagai Penebus kita. Amin? {Amin} Puji Tuhan untuk hari Sabat. Puji Tuhan untuk hari Sabat. Saya mengantisipasi pencurahan Roh-Nya secara khusus atas kita pada hari yang suci ini. Tapi saudara-saudari terkasih, itu hanya akan menjadi milik kita jika kita, apa? Memintanya. Dia rindu mencurahkan Roh-Nya ke atas kita, dan saya percaya bahwa Dia senang memberi kita takaran yang lebih dari Roh-Nya pada hari Sabat-Nya ini. Tapi seberapa besar Dia ingin melakukannya, Dia tidak bisa kecuali jika kita memintanya. “Mintalah, maka akan diberikan.” {Mat 7:7} Saudara-saudari sesama anggota Laodikia, apakah Anda mendengar Dia malam ini, mengetuk? Mengetuk pintu hati Anda? Anda tahu bahwa Dia mengatakan itu secara khusus kepada kita, Saksi Sejati, “Lihatlah, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok.” {Wahyu 3:20} Dia ingin masuk, tapi Dia menunggu apa? Undangan kita. Dia menunggu kita membuka pintu dan mengundang Dia masuk. Maukah Anda mengambil kesempatan untuk melakukannya malam ini? Dan saat Anda berdoa untuk diri sendiri, maukah Anda berdoa untuk saya? Saya menginginkan doa Anda; Saya membutuhkan doa-doa Anda. Mari kita mengambil waktu untuk berdoa sebelum memulai pelajaran kita malam ini.

Bapaku di surga, dalam nama Yesus Kristus, Tuhan Kebenaran kami, aku datang untuk memuji-Mu dan mengucap syukur kepada-Mu untuk berkat yang indah di hari Sabat ini. Saya berterima kasih kepada-Mu karena telah menjadikan begitu berarti. Kami menghormati-Mu dan kami beristirahat di dalam-Mu sebagai Pencipta kami dan sebagai Penebus kami. Kami sangat berterima kasih karena Engkau bersedia untuk datang dan bersekutu dengan kami dengan cara yang sangat istimewa pada Sabat ini. Kami mengundang Engkau untuk itu; dan sesungguhnya kami memohon kepada-Mu untuk mengisi tempat ibadah ini dengan kehadiran-Mu sepanjang hari suci ini. Tapi Bapa, kami ingin lebih dari itu. Kami ingin Engkau memenuhi tubuh kabah kami dengan cara yang istimewa sepanjang hari ini. Kami tidak dapat menguduskan hari Sabat-Mu, kecuali Roh Kudus-Mu ada di dalam hati kami. Hanya hadirat-Mu yang dapat menyucikan segala sesuatu, jadi isilah waktu dan ruang ini – tempat ini dan hati kami – dengan Roh Kudus. Bangkitkan dan kuatkan kemampuan mental dan spiritual kami, dan saat kami mempelajari Firman KudusMu, semoga Roh KudusMu memampukan kami untuk memahami dan menghargai serta menerapkan hukum dan prinsip-prinsip yang suci dan kebenaran suci Firman-Mu yang kudus dalam hidup kami, agar oleh Roh Kudus, kita dapat disucikan. Kami ingin menjadi kudus bagi Yesus dan Engkau kudus dan kami ingin menjadi seperti Engkau. Jadi tolong, Tuhan, agar itu dimungkinkan. Bimbing dan arahkan pelajaran kami malam ini dengan cara yang istimewa; Engkau tahu betapa pentingnya itu; dan aku berdoa agar Engkau membimbing pikiranku dan merangkaikan setiap kata-kataku; dan apa yang dapat Engkau katakan melalui aku, Bapaku, semoga menemukan hati dan pikiran yang menerima, dan terutama kehendak yang tunduk sehingga dapat mengubah kehidupan. Kuduskan kami dengan kebenaran. Kami memohon di dalam nama Dia yang adalah Kebenaran, nama Yesus. Amin.

Kita telah belajar bersama tentang peran kehendak, dan kita mendapat kesimpulan itu benar-benar penting; dan kita telah menyadari kebenaran pernyataan yang diilhami, Segala sesuatu, “semuanya tergantung pada tindakan kehendak yang benar.” {SC 47.1} Kita secara khusus mencatat itu dalam hal mengatasi pencobaan, dan kita mempelajari sangat dalam ayat-ayat di kitab Yakobus yang menjelaskan proses pencobaan dengan sangat sistematis menggunakan proses kelahiran sebagai ilustrasi, yang secara lahiriah dapat kelihatan; dan kita sangat berhutang budi kepada Yakobus karena itu sangat membantu kita lebih memahami apa yang terjadi di ranah yang tidak kelihatan, alam rohani, selama kita memahami persamaan dari setiap tahapan proses kelahiran; dan kita membahasnya tadi malam dan saya harap itu jelas dan bahwa Anda menyadari betapa pentingnya supaya kehendak Anda diberikan tanpa syarat kepada Yesus Kristus.

Kehendak kita secara alami terikat pada manusia lama itu, dan melalui dia, dalam perbudakan setan, karena setan dapat memanipulasi dan mengendalikan kehendak kita melalui nafsu kedagingan kita; dan begitulah manusia lama itu tetap ada, karena Anda lihat, sampai maut memisahkan kita, kehendak kita diatur oleh suami pertamanya, manusia lama itu. Pada saat penciptaan, kehendak manusia menikah dengan Tuhan Allah. Yesaya 54, “Karena Penciptamu adalah Suamimu, dan Tuhan Semesta Alam adalah nama-Nya.” Tapi di Taman Eden, manusia yang dicipta oleh Khaliknya menceraikan Dia; dan tragisnya, tidak hanya menceraikan Dia, tapi menikah dengan manusia lama dan sekutunya, setan; dan sejak itu kita dikuasai oleh suami diktator yang menyusahkan, manusia lama itu; dan begitulah keadaannya sampai, apa? … maut memisahkan kita.

Ingat hukum sang suami? “Engkau akan berahi kepada suamimu dan dia akan berkuasa atasmu.” {Kej 3:16} Selama manusia lama memerintah, kehendak manusia… dan kita beri nama apa tadi malam? – Wilma. Wilma adalah istri yang penurut dan tak berdaya; tidak bisa berbuat apa-apa selain mengatakan, “Ya, sayang.” “Apa pun yang kamu inginkan, sayang, itulah yang aku inginkan, sayang.” Tapi sebaiknya kita tidak membiarkan dunia luar tahu; mari kita merahasiakannya, karena jika kita membiarkan dunia tahu, itu bisa merusak reputasi kita. Dan begitu juga dengan motivasi ego, kita berhasil menyembunyikan dibalik tirai dan pintu tertutup rahasia, dosa fantasi, di mana kita pikir tidak ada yang tahu apa yang terjadi. Tapi siapa yang selalu tahu? Tuhan mengetahuinya. Lihat, Dia tidak melihat seperti yang dilihat manusia. Manusia melihat penampilan luar, tetapi Dia melihat, di mana? …di dalam hati; {1 Sam 16:7} dan setiap kali Wilma menyetujui keinginan daging, dan membolehkannya untuk berfantasi, dibayangkan, disayangi, dalam privasi pikiran kita, di mata Tuhan kita telah apa saudara-saudari? Kita telah berdosa, karena pada saat itu, “keinginan telah dibuahi;” {Yak 1:15} dan cepat atau lambat, coba tanya pada ibu mana pun, jika Anda hamil, apa yang akan Anda lakukan? …melahirkan. Pada saat itulah kita melakukan tindakan. Ia keluar dari rahim pikiran ke alam perilaku dan orang-orang melihatnya, dan sering-kali mereka tercengang karena mereka belum tahu apa yang sedang terjadi di balik tirai dan pintu tertutup di dalam privasi pikiran. Mereka tidak menduganya.

Saudara-saudari terkasih, jika kita sudah mengandung, kita akan melahirkan kecuali kita melakukan, apa? …kecuali kita melakukan pengguguran. Anda ingat itu? 1 Yohanes 1:9, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil sehingga,” apa? “…Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” Puji nama-Nya, proses itu dibatalkan, dan kita tidak perlu melakukan tindakan itu. Tapi Anda harus menyadari bahwa itu adalah dosa sebelum Anda mengakuinya, dan di sinilah kebanyakan orang bingung dan keliru. Mereka pikir mereka tidak berdosa sebelum melakukannya. Tapi saudara-saudari terkasih, bukan itu yang Yesus ajarkan. Kamu mengatakan jika kamu sudah melakukan perzinahan, kamu bersalah; “Tetapi Aku mengatakan  jika kamu memandang perempuan serta menginginkannya, kamu sudah berzinah dengan dia,” di mana? “…di dalam hatimu.” {Mat 5:28} Dalam privasi pikiran. Jadi mengakui bahwa kita telah melakukan dosa, kita perlu mengakuinya sebelum itu berpindah ke ranah perilaku.

Konsep yang sangat penting, Saya merasa terkesan untuk mengulanginya malam ini, terutama demi kalian yang tidak hadir di sini tadi malam. Tapi yang harus kita semua kenali adalah bahwa Wilma tidak mampu menolak rayuan/bujukan dari manusia lama itu, yang lebih dikenal sebagai pencobaan, dalam dan dari dirinya sendiri. Dia harus diberikan kepada yang lain; dia harus menikah dengan orang lain, dan bagaimana dia menikah dengan orang lain? Yah, dia harus mati… Atau suami pertamanya harus mati. Dia harus mati untuk manusia lama itu adalah cara lain untuk mengatakannya, dan bagaimana dia melakukannya? Dengan datang ke kaki salib dan mengklaim kematian Kristus atas dosa sebagai kematian kita. Kita mengatakan “Aku telah mati” untuk manusia lama itu, lalu apa yang kita lakukan? Kita mengatakan “Aku menerima” Yesus dan kita memberikan kehendak kepada suami yang baru dan Dia mengambilnya menjadi milik-Nya; Dia mengambilnya menjadi milik-Nya, dan kita menjadi satu dengan Dia, satu dalam roh; dan saudara-saudari, ada beberapa pernyataan yang saya… Saya ingin berbagi dengan Anda bahwa saya terlalu terburu-buru untuk membagikannya tadi malam. Ada di halaman 65, di halaman 65, halaman kedua dari atas. Review and Herald, 15 Maret 1892: “Ketika Kristus diam di dalam hatimu oleh iman, pengalaman yang berharga ini akan menjadi milik Anda. Kemudian Anda akan mengetahui bahwa kasih mengalir ke dalam hati Anda, dan menaklukkan setiap kasih sayang dan setiap pikiran, dan membawanya kepada ketaatan pada Kristus. Anda tidak bisa menjelaskannya; bahasa manusia tidak pernah bisa menjelaskan bagaimana kasih Kristus dapat menguasai jiwa, dan menawan setiap kekuatan pikiran. Tapi Anda akan mengetahuinya melalui pengalaman pribadi.”

Saudara-saudari, jika Anda tidak memiliki pengalaman pribadi itu, ketahuilah bahwa itu karena Anda belum menikah dengan Yesus. Anda tahu, ketika Anda menikah dengan Yesus, Dia menjadi “yang menyolok mata di antara selaksa orang.” {Kidung 5:10} Tentang dia dikatakan”segala sesuatu padanya menarik;” {Kidung 5:16} dan itu adalah ungkapan dari Kidung Agung, yang menggunakan persatuan pernikahan sebagai simbol persatuan kita dengan Kristus; dan kasih kita kepada-Nya yang menguasai kita, {2 Kor 5:14} dan itu membawa setiap pikiran, setiap perasaan kepada ketaatan kepada-Nya. {2 Kor 10:5} Dia menjadi obsesi kita yang luar biasa.

Review and Herald, 30 Mei 1882; dengarkan yang ini: “Untuk menjadi orang Kristen yang sejati, kita harus memiliki hubungan yang vital dengan Kristus. Orang percaya sejati dapat berkata, ‘Tetapi aku tahu: Penebusku hidup.’ {Ayub 19:25} Persekutuan intim dengan Juruselamat kita akan menghilangkan keinginan untuk kepuasan duniawi dan sensual. Semua kekuatan tubuh, jiwa, dan roh kita harus dipersembahkan kepada Tuhan. Ketika kasih sayang dimurnikan, kewajiban kita kepada Tuhan dijadikan yang utama, yang lainnya sekunder.” Dan kita dapat mengatakan bersama Daud, Mazmur 73:25, “Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.”Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.”

Oh, saudara-saudari, apakah Anda memiliki hubungan seperti itu dengan Yesus? Tolong pahami bahwa jika Anda tidak memiliki hubungan seperti itu dengan Yesus, maka Anda tidak memiliki kasih Kristus yang mendorong Anda, menguasai Anda; dan tidak mungkin Anda bisa untuk melawan keinginan daging kecuali dengan kasih Kristus. Ini satu-satunya cara.

Sekarang, setelah membagikannya, saya ingin mempertimbangkannya dengan Anda salah satu tanggung jawab utama Wilma dalam rumah tangga saya, di dalam di Anda. Ketika kita memberikannya kepada Kristus, Dia menjadi Suaminya dan keinginannya adalah untuk Dia, dan Dia memerintah atas dirinya; dan ada perubahan radikal dalam segala hal, karena dia sekarang menikah dengan suami yang sangat berbeda dari yang dulu dia nikahi. Manusia lama itu memiliki keinginan yang merusak yang disebut nafsu kedagingan. Segala sesuatu yang cenderung memenuhi keinginannya untuk kesenangan indrawi, kesenangan jasmani, untuk harta duniawi dan untuk kepuasan ego adalah apa yang dia inginkan, dan kehendak kita terikat untuk mengabulkan keinginan itu ketika dia menikah dengannya. Tapi sekarang dia menikah dengan Suami yang berbeda dan Dia memiliki keinginan yang berbeda. Dia menginginkan rumah tanggamu segala sesuatu yang akan meningkatkan iman, pengharapan, dan kasih, tapi terutama, apa? …kasih.

Omong-omong, menarik untuk membandingkan keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup {1 Yoh 2:16}, yang merupakan keinginan manusia lama itu, dengan iman, pengharapan dan kasih yang merupakan keinginan yang bersifat rohani. Menarik. Itu ada pembahasannya sendiri. Ada perubahan radikal sehingga dia sekarang, sebagai istri yang penurut ingin menyenangkan suami barunya, menyadari bahwa ada konsumsi yang sangat berbeda yang perlu dipersiapkan untuk memberi makan pikiran. Saudara-saudari terkasih, itulah topik yang dibahas, diet secara mental, dan pengaruhnya terhadap perkembangan tabiat.

Soalnya, dalam Amsal 31, yang menggambarkan model ibu dan istri, apa salah satu tanggung jawab utamanya? Amsal 31:15, “Ia bangun ketika masih malam, dan menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayannya perempuan.” Anda tahu, Wilma adalah pengelola dalam rumah tangga. Kehendak adalah kuasa yang mengatur dalam diri manusia. Tapi dia sendiri berada di bawah otoritas suaminya, dan dia harus memberi makan seisi rumah menurut keinginan-Nya. Tetapi jika dia benar-benar menikah dengan-Nya, keinginannya adalah keinginan-Nya. Anda ketahui, apa yang dikatakan hukum sang suami? “Namun engkau akan berahi kepada suamimu, dan dia akan berkuasa atasmu.” {Kej 3:16}

Tapi di mana kita mendapat masalah, saudara-saudari terkasih, adalah saat kita mencoba berpura-pura seperti kita menikah dengan Kristus saat kita masih menikah dengan manusia lama itu. Apakah Anda mendengar apa yang saya coba jelaskan di sini? Itu sesuatu yang sulit karena secara alami kita tidak punya selera makan untuk apa yang Kristus inginkan agar kita memberi makan pikiran kita. Kita masih dikuasai oleh selera manusia lama yang menyimpang itu. Jadi yang harus kita lakukan adalah, setiap hari, pastikan kita datang ke kayu salib dan mengatakan dua hal. Apakah itu? “Aku telah mati” bagi manusia lama itu, dan apa? “Saya menerima” Yesus. “Saya mau” menyerahkan kehendak saya kepada-Mu, Tuhan Yesus; Saya menginginkan apa yang Engkau inginkan; dan dengan kuasa Roh Kudus, Dia akan mengubah selera kita. Tapi kita harus bekerja sama dengan Dia dalam proses itu; itu tidak terjadi dalam satu malam saja; dan cara kita mengembangkan nafsu makan baru adalah dengan memutuskan untuk berhenti memberi makan apa pun kepada manusia lama itu, dan dengan sungguh-sungguh memberi makan manusia baru semua yang dibutuhkannya. Paulus mengatakannya seperti ini. Roma 13:14, “Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus, dan janganlah,” apa? “…memberi makanan untuk daging.” …jangan apa? … memberi makan sekali-sekali? Tidak. Jangan apa? … memberi bekal/makanan untuk daging.

Nah, mengenai perbekalan, apakah perbekalan itu? Ketika Anda melakukan perjalanan untuk berkemah, apa yang nomor satu dalam daftar perbekalan Anda? – makanan. Oke, beberapa dari Anda memiliki prioritas yang sama dengan yang saya lakukan dalam perjalanan berkemah. Apalah artinya perjalanan berkemah tanpa makanan enak? Ketika Paulus berkata, “Janganlah memberi bekal/makan kepada daging untuk memenuhi hawa nafsunya,” dia menasihati kita untuk tidak memberi makan manusia lama itu apa pun. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Dan saudara-saudari terkasih, itulah satu-satunya cara kita dapat mengenakan Tuhan Yesus Kristus, menahtakan Dia dalam hidup kita dan buat Dia tetap bertahta. Anda tahu, apa yang banyak dari kita coba lakukan adalah menahtakan Kristus dan kemudian melanjutkan memberi makan manusia lama itu. Tapi jika kita memberi makan manusia lama itu, apa yang akan dia lakukan? Mendapatkan kembali kekuasaannya. Dia tidak tidak hanya tinggal, tapi dia akan memerintah lagi. {Rm 6:12} Anda tahu, jika kita memenuhi keinginan daging, jika kita menuruti keinginan daging, dosa tidak hanya tinggal, tapi ia berkuasa; dan jika dosa berkuasa, siapa yang tidak? Yesus tidak berkuasa. Jadi sangat penting bahwa jika kita mengenakan Tuhan Yesus Kristus, dan ingin tetap Dia di sana, kita harus, dengan anugerah-Nya, untuk apa? …tidak memberi makanan untuk daging, tidak samasekali! Tidak ada bekal/makanan untuk daging.

Dan apakah itu penting dalam hal pengembangan tabiat untuk membuat Yesus Kristus tetap bertahta? Dalam Medical Ministry, halaman 201, “… kenakan Kristus, jangan menanggalkan Dia lagi, tetapi membiarkan Roh-Nya memeteraikan pikiran dan tabiat Anda.” Hanya ketika, saudara-saudari, kita membuat Kristus tetap bertahta maka Dia dapat dengan Roh-Nya mengembalikan keserupaan-Nya sekali lagi dalam tabiat kita.

Masalah diet mental ini, tolong pertimbangkan bersama saya. Dalam Education, halaman 126, “Pikiran, jiwa, dibangun oleh apa yang ia makan/masukkan; dan itu tergantung pada kita untuk menentukan makanan apa yang harus diberikan. Setiap orang berhak memilih topik yang akan mengisi pikiran dan membentuk tabiat…”

Sekarang tolong telusuri tiga langkah terakhir itu. Mari kita lakukan dari belakang. Apa yang membentuk tabiat? Itu yang memenuhi pikiran, dan apa yang memenuhi pikiran? Itu apa yang kita pilih untuk memberi makan pikiran, topik-topik yang kita pilih untuk mengisi pikiran. Mohon dipahami ya saudara-saudari, hubungan langsung, antara diet mental dan tabiat yang kita miliki. Anda tahu, apa itu tabiat? Itu adalah pikiran dan perasaan digabungkan. {5T 310.1} Apa yang menentukan bagaimana kita berpikir dan berperasaan? Itulah cara kita memprogram pikiran kita. Pikiran adalah komputer yang luar biasa; kita telah menggunakan ilustrasi ini sebelumnya, dan yang menentukan secara langsung cara kerjanya adalah cara pemrogramannya; dan bagaimana Anda memprogramnya? Melalui indra Anda. Sebenarnya adalah apa yang Anda pilih untuk diizinkan masuk, terutama melalui mata dan telinga Anda, itulah yang secara langsung menentukan cara Anda berpikir; dan cara berpikir Anda menentukan siapa diri Anda. “Seperti orang berpikir dalam hatinya, demikianlah ia.” {Ams 23:7} Jadi tolong jangan meremehkan pentingnya mengatur pola makan mental Anda dengan bijaksana. Itu sangat penting  jika Anda ingin mengembangkan tabiat seperti Kristus. Apakah kita semua memahami? Apakah Anda mengerti?

Nah, yang harus Anda ketahui sebagai orang Kristen, Anda dihadapkan pada dua selera yang sangat berlawanan. Apa itu? Galatia 5:17, “Karena keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging; dan mereka adalah,” apa? “keduanya bertentangan…” Anda tahu, ingatlah bahwa ketika kita menerima sifat baru, meskipun sifat lama tidak lagi berkuasa, tapi masih, apa? Ada. Meskipun tidak lagi menguasai, ia masih tinggal; dan ia masih memiliki semua selera menyimpang ini, bukan? Mengidam akan apa yang akan memuaskan kecenderungan dan keinginan egois; dan yang harus kita lakukan adalah menolak memberi makan apa yang ia inginkan.

Jika Anda ingin mengambil secarik kertas dan duduk mewawancarai manusia lama Anda, dan menanyakan apa yang dia inginkan, apa yang dia inginkan secara alami sejauh menyangkut makanan mental, dan tulis di atas lembar Anda “menu duniawi” dan membuat daftar, Anda akan menemukan segala sesuatu yang cenderung memuaskan keinginan daging, keinginan mata dan apa lagi? …keangkuhan hidup; dan semuanya berada di bawah satu kategori apa? …keegoisan, keegoisan. Kemudian balik halaman dan mewawancarai manusia rohani Anda, dan menanyakan apa yang dia inginkan, sejauh menyangkut diet mental, dan di bawah kategori “menu rohani”, daftar apa yang dia katakan pada Anda yang dia inginkan; dan Anda tahu apa yang akan Anda temukan? Segala sesuatu yang memuaskan keinginan untuk iman yang lebih besar, pengharapan yang lebih besar, dan kasih yang lebih besar. Lalu, ambil kedua menu itu dan bandingkan, dan apa yang akan Anda temukan? Mereka sangat berlawanan dalam segala hal, sangat berlawanan. Inilah tepatnya mengapa Kitab Suci mengatakan “Tidak seorang pun DAPAT mengabdi kepada dua tuan.” {Mat 6:24} Tidak ada istri yang BISA melayani dua suami. Tidak akan BISA melayani dua kodrat. Jadi apa? “Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan melayani.” {Yos 24:15} Anda harus membuat pilihan, bukan? Anda harus membuat pilihan; dan saudara-saudari, ketahuilah bahwa pilihan itu sangat penting, karena apa yang Anda pilih untuk memberi makan pikiran Anda, akan langsung menentukan tabiat yang Anda kembangkan. Apakah Anda semua bersama saya dalam hal ini?

Dalam Signs of the Times, 9 Maret 1882: “Pikiran bertumbuh dengan apa yang dikonsumsinya. Pemahaman secara bertahap…” hati-hati! “Pemahaman secara bertahap menyesuaikan dengan subjek yang harus dipahami.” Pengadaptasian pikiran secara bertahap terhadap topik dan materi yang Anda berikan berpotensi menipu dan berpotensi mengecewakan. Apa yang saya maksud? Nah, berpotensi menipu dalam arti jika Anda menuruti sifat duniawi Anda, dan memuaskan nafsunya yang menyimpang, karena tabiat, pikiran, secara bertahap beradaptasi dengannya, Anda bisa ditipu untuk berpikir bahwa Anda tidak terpengaruh secara negatif dengan apa yang Anda berikan pada pikiran Anda. Apakah Anda mendengar apa yang saya coba peringatkan di sini? Anda dapat berpikir bahwa itu tidak berdampak negatif pada Anda. Mengapa? Karena perubahannya lambat, adaptasinya bertahap, tapi sebaiknya Anda percaya itu pasti. Anda, menurut hukum, menentukan tabiat yang Anda akan kembangkan dengan apa yang Anda berikan pada pikiran Anda. Meskipun Anda tidak menyadari perubahan radikal yang dramatis. Itu bertahap.

Perubahan yang sedikit demi sedikit ini juga bisa mengecilkan hati. Bagaimana bisa? Nah, ketika Anda memutuskan, demi kasih Kristus, untuk mengubah pola makan mental Anda, dan mulai menolak memberi makan manusia lama Anda apa pun – tidak memberikan bekal/makanan untuk daging {Rom 13:14} – dan bertekad untuk memberi makan manusia rohani Anda dengan sungguh-sungguh apa yang diidamkan dan apa yang dibutuhkannya, Apakah Anda menyadari perubahan, yang radikal dan cepat menjadi tabiat yang menyerupai Kristus? Tidak, Anda tidak menyadarinya. Bahkan, perubahannya akan sangat lambat, dan Anda bahkan mungkin tergoda untuk berpikir bahwa Anda tidak membuat kemajuan sama sekali, dan itu bisa mengecilkan hati, bukan? Tapi tolong, jangan berkecil hati. Teruslah memberi makanan rohani untuk pikiran Anda dan saya berjanji, itu akan merohanikan, menguduskan, menjadikan tabiat Anda seperti Kristus. Itu akan terjadi.

Sekarang, berdasarkan prinsip ini, apa yang tidak boleh kita berikan pada pikiran kita? Saya ingin memulai dengan melihat apa yang tidak boleh kita berikan pada pikiran kita lalu besok pagi kita akan melihat apa yang harus kita berikan pada pikiran kita. Mengingat fakta bahwa diet mental secara langsung menentukan tabiat, apa yang tidak boleh kita berikan pada pikiran kita? Apa yang harus kita tolak untuk memprogram otak kita melalui indera kita, terutama adalah melalui mata kita. Dengarkan komitmen Daud, perjanjiannya dengan Tuhan, dan tolong, saudara-saudari, ketahuilah bahwa itu baik untuk diteladani. Mazmur 101:3-4, “Tiada kutaruh di depan mataku perkara dursila.” Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} “Tiada kutaruh di depan mataku perkara dursila.” Karena dengan memandang kita diubahkan {RH, 6 Des 1881 par. 15}, mengingat fakta bahwa apa yang kita masukkan dalam pikiran kita, membentuk tabiat… secara langsung menentukan tabiat kita, betapa pentingnya untuk tidak menaruh apa pun yang jahat di depan mata kita; dan, harap perhatikan, jika kita berjanji dengan Tuhan untuk melakukan itu dan dalam kekuatan-Nya sungguh-sungguh menolak untuk menaruh apa pun yang jahat di depan mata kita, apa saja keuntungan yang akan kita alami? Itu berikutnya.

Nomor satu: “perbuatan murtad aku benci.” {Mz 101:3} Bagaimana cara kerjanya? Nah, tolong ketahui bahwa memberi celah pada kejahatan membuat Anda tidak peka terhadap keburukannya. Itu prinsip psikologis yang tak terelakkan. Pembukaan celah pada kejahatan membuat Anda tidak peka terhadap keburukannya. Jadi jika Anda menaruh apa yang jahat di depan mata Anda, Anda tidak akan membencinya. Malah, jika Anda terus menaruh apa yang jahat di depan mata Anda, Anda akan apa? Memeluknya dan menyukainya. Jadi bagaimana Anda bisa membenci perbuatan yang tidak terpuji? Membenci perbuatan yang jahat? Anda harus memutuskan untuk tidak menaruh apa pun yang jahat di depan mata Anda, agar oleh Roh Kudus Anda menjadi peka kembali untuk keburukannya. Apakah Anda memahami itu? Dan dengan anugerah Allah, melalui kuasa Roh Kudus, Anda dapat membenci perbuatan jahat, membenci perbuatan mereka yang tidak terpuji. Tetapi Anda harus bekerja sama dengan Roh Kudus dalam proses mengembalikan kepekaan itu dengan memutuskan untuk tidak menaruh apa pun yang jahat di depan mata Anda. Apakah itu jelas?

Perhatikan apa lagi yang dialami David, dan Anda dan saya akan mengalaminya jika kita memutuskan untuk tidak menaruh apa pun yang jahat di depan mata kita. “Itu tidak akan melekat padaku.” {Mz 101:3} Apa yang kita lihat adalah yang menarik perhatian kita, dan jika kita terus melihatnya, itu akan menguasai pikiran kita secara tirani, dan satu-satunya cara kita dapat melepaskan cengkraman itu adalah, dengan anugerah Tuhan, agar tidak menaruh apa yang jahat di depan mata kita. Hanya setelah itu maka kita dibebaskan dari yang jahat.

Perhatikan manfaat lain, ayat 4: “Hati yang bengkok akan menjauh dari padaku; kejahatan aku tidak mau tahu.” Itu sudah jelas. Kondisi hati kita secara langsung ditentukan oleh bagaimana kita memberinya makanan, bagaimana kita memprogramnya. Jadi jika kita memutuskan untuk tidak menaruh apa pun yang jahat di depan mata kita, hati yang benkok akan menjauh dari kita dan kita tidak akan menyatu dengan kejahatan. Apakah Anda melihat hubungan sebab-akibat di sana? Berkat yang luar biasa, tapi itu semua hanya bisa menjadi bagian kita ketika kita, dengan anugerah Tuhan, memutuskan untuk, apa? …tidak menaruh apa yang jahat di depan mata kita, apa yang jahat di depan mata kita.

Perhatikan apa yang dikatakan Ayub dalam hal ini: “Jikalau langkahku menyimpang dari jalan, dan hatiku menuruti pandangan mataku…” {Ayub 31:7} Bukankah itu menarik? Apa yang dilakukan hati kita? Itu menuruti pandangan mata kita. Mengapa? Karena hati berfungsi atas dasar bagaimana kita memprogramnya dengan mata kita; dan jika Anda melihat apa yang buruk, apa yang merangsang, yang duniawi, yang jahat, hati Anda akan mengikutinya, dan secara langsung akan terpengaruh.

Dalam Testimonies, Jilid 2, halaman 561: “Kamu harus menjadi prajurit yang setia…” Apa itu prajurit yang setia? – seorang penjaga yang selalu bertugas. Amin? “Kamu harus menjadi prajurit yang setia atas mata, telinga, dan semua indra Anda jika Anda ingin mengendalikan pikiran Anda dan mencegah pikiran yang sia-sia dan buruk menodai jiwa Anda. Hanya kuasa anugerah saja yang dapat menyelesaikan pekerjaan ini.” Oh, saudara-saudari, sangat penting bagi kita untuk menjaga semua jalan yang menuju ke jiwa kita, dan itu adalah mata, telinga, dan indera lainnya. Tapi khususnya mata dan telinga adalah jalan yang melaluinya pikiran diprogram secara langsung.

Perhatikan apa yang Petrus katakan kepada kita dalam hal ini. 1 Petrus 1:13-16, “Sebab itu siapkanlah akal budimu.” Jeda. Anda tahu, itu sudah hilang di dalam budaya barat kita, tetapi kepada mereka yang kepadanya Petrus menulis ini, mereka mengerti persis apa yang dia katakan. “siapkanlah akal budimu.” Anda tahu, di zaman Alkitab, pria mengenakan jubah panjang yang agak longgar, dan jika mereka harus pergi dari titik A ke titik B, terutama jika mereka harus tiba di sana dengan cepat, apa yang harus mereka lakukan untuk memastikan mereka tidak tersandung? Mereka harus mengambil jubah itu dan melilitkannya dengan kuat di pinggang mereka lalu menyelipkannya dan kemudian mereka dapat melanjutkan dengan aman. Jika mereka membiarkannya melambai-lambai, itu bisa dengan mudah tersangkut di batu atau batang atau cabang atau semak berduri, dan mereka akan mendapat masalah. Petrus memberi tahu kita saudara-saudari, bahwa kita harus menaruh pikiran kita dan melilitkannya di sekeliling Yesus Kristus jika kita ingin tidak tersandung saat kita berlari-lari kepada tujuan. “Oleh karena itu siapkanlah akal budimu, sadarlah, dan menaruh harapanmu sepenuhnya pada anugerah yang akan diberikan kepadamu pada penyataan Yesus Kristus; sebagai anak-anak yang taat, tidak menuruti kepada keinginan yang lama, seperti dalam ketidaktahuanmu; tetapi karena Dia yang memanggilmu adalah kudus, Anda juga kudus dalam semua perilaku Anda, karena ada tertulis, ‘dan haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus.'” {Im 11:45}

Dan saudara-saudari terkasih, ingat, jika kita ingin menjadi kudus, di mana kita harus menjadi kudus? Baik, di manakah itu?  “Sebab seperti orang berpikir dalam dirinya sendiri, demikianlah ia.” {Ams 23:7} Jadi untuk menjadi kudus/suci, kita harus suci dalam pikiran. Inilah sebabnya mengapa sangat penting bagi kita untuk mempersiapkan akal budi jika kita ingin menjadi kudus/suci. Kita harus mengatur pikiran kita. Kita harus menaklukkan setiap pikiran kepada ketaatan Kristus jika kita benar-benar akan menjadi kudus.

Buku Acts of the Apostles, halaman 518, mengomentari bagian ini. “Kata-kata rasul telah ditulis untuk instruksi orang percaya di setiap zaman, dan itu memiliki arti khusus bagi mereka yang hidup pada saat ‘kesudahan segala sesuatu sudah dekat.'” {1 Pet 4:7} Siapa itu, saudara-saudariku? Itulah kita. Baca terus: “Rasul berusaha untuk mengajar orang-orang percaya betapa pentingnya agar pikiran tidak mengembara ke hal-hal terlarang atau dari menghabiskan energinya untuk hal-hal yang sia-sia. Mereka yang tidak mau menjadi mangsa tipu daya Setan, harus menjaga jalan ke jiwa dengan baik; mereka harus menghindari membaca, melihat, atau mendengar sesuatu yang akan membuat pikiran tidak murni.” Saya harus membacanya lagi. “Mereka harus menghindari,” apa? “membaca, melihat, atau mendengar yang akan membuat pikiran tidak murni. Pikiran tidak boleh dibiarkan melekat secara sembarangan pada setiap subjek yang mungkin dibisikkan oleh musuh jiwa. Hati harus dijaga dengan setia, atau kejahatan di luar akan membangkitkan kejahatan di dalam, dan jiwa akan mengembara dalam kegelapan. ‘Siapkanlah akal budimu,’ tulis Petrus, ‘sadarlah, dan berharap sampai akhir untuk anugerah yang akan diberikan kepadamu pada penyataan Yesus Kristus… tidak merawat dirimu menurut keinginan yang lama. dalam ketidaktahuanmu: tetapi sebagaimana Dia yang telah memanggilmu adalah kudus, jadilah kudus dalam segala macam percakapan; karena ada tertulis, Kuduslah kamu; karena Aku kudus.'”

Oh, saudara-saudari, mengapa kata-kata ini, kata-kata Petrus ini, mengapa mereka memiliki arti khusus bagi mereka yang hidup di akhir zaman? Kapan “kesudahan segala sesuatu sudah dekat”? {1 Pet 4:7} Mengapa? Dengarkan pernyataan berikut ini, dan pelajari jawaban untuk pertanyaan itu. Dalam Sabbath School Worker, 1 Juli 1894: “Saat kita mendekati penutupan sejarah bumi, Setan menggandakan usahanya untuk melemparkan bayangan nerakanya ke atas kita, agar ia dapat membuat kita mengalihkan pandangan kita dari Kristus.” Dia apa? Dia menggandakan usahanya.Jika dia dapat mencegah kita memandang Yesus, kita akan dikalahkan; tapi kita tidak boleh mengizinkan dia melakukan ini; karena kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh maka kita diubah menjadi serupa dengan gambarNya, dalam kemuliaan yang semakin besar.’ {2 Kor 3:18} Apakah kemuliaan Tuhan? … Kemuliaan Tuhan adalah tabiat-Nya, dan itu dinyatakan kepada kita di dalam Kristus. Oleh karena itu dengan memandang Kristus, dengan merenungkan tabiat-Nya dengan mempelajari pelajaran-Nya, dengan menaati firman-Nya, maka kita diubahkan menjadi serupa dengan-Nya… dalam merenungkan kebaikan, kemurahan dan kasih Tuhan, tabiat kita akan diubahkan. Yesus berkata, ‘Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau berikan kepadaKu; supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu.’ {Yoh 17:22} Pada dia yang menerima Kristus, kemuliaan Tuhan telah terbit, Matahari Kebenaran telah bersinar, dan bangkit dari keadaannya yang rendah dan duniawi, orang percaya memantulkan cahaya kemuliaan Kristus. Saat ia terus memandang kepada Yesus dan merenungkan keindahan-Nya, dia semakin berubah menjadi anak terang.”

Pernyataan ringkasan yang indah dari banyak hal yang telah kita pelajari di seminar ini. Dan adalah tepat, saudara-saudari terkasih, karena setan tahu bahwa Yesus akan segera datang, dan jika kita sebagai umat akan menjadi saksi yang efektif untuk Raja di jam-jam terakhir sejarah bumi ini, dan warga negara yang layak untuk Kerajaan, kita harus menjadi seperti Kristus dalam tabiat; dan dia(setan) tahu bahwa satu-satunya cara seseorang akan menjadi seperti Kristus tabiatnya adalah dengan memandang kemuliaan Tuhan, tabiat Allah sebagaimana dinyatakan dalam Kristus; jadi dia melipatgandakan usahanya untuk membuat apa saja dan semua yang dia bisa untuk mencegah orang memandang/melihat Kristus; dan apakah dia melakukan itu di dunia saat ini, saudara-saudari terkasih? Tentu saja. Ini benar-benar mengherankan melihat semua hal-hal buruk yang terlihat di luar sana, semua hal yang cenderung mengalihkan perhatian dari Yesus; dan saya pikir komputer, internet, dan game-game komputer, ada di papan atas daftar tersebut. Benar-benar menakutkan melihat berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk melihat hal-hal itu; dan saudara-saudari terkasih, itu bukan hanya di dunia luar sana saja hal itu sedang dilakukan. Itu sedang dilakukan juga di gereja kita yang terkasih.

Sungguh menakjubkan bagi saya melihat hampir semua orang terhubung sekarang ini. Pernahkah Anda memperhatikan itu? Mereka memasang headphone atau alat pendengar. Saya sering bepergian, dan semua orang terhubung. Atau mereka punya ponsel, dan mereka berbicara melaluinya. Atau mereka punya… Apa namanya itu komputer genggam kecil itu? {Blackberry/sekarang iPhone} Dan mereka bermain game komputer. Saya melihatnya selalu. Pikiran mereka sepenuhnya terserap oleh hal-hal duniawi.

Sekarang, setelah mengatakan itu, Saya mungkin perlu memperingatkan Anda bahwa jika Anda melihat saya di bandara, Anda akan melihat saya dengan iPod saya dan alat pendengar di telinga saya; dan Anda mungkin tergoda untuk mengatakan, “Dia benar-benar tidak mempraktekkan apa yang dia khotbahkan.” Tapi Anda datang ke saya dan saya akan memberikan alat pendengar saya. Saya sedang mendengarkan Kitab Suci. Soalnya, saudara-saudari, saya punya semangat untuk menebus waktu. {Ef 5:16} Apakah Anda bersama saya dalam hal ini? Kita tidak punya banyak waktu yang tersisa, dan saya tidak ingin kehilangan sedikitpun jadi mengapa tidak menggunakan teknologi dan menjadikannya berkat? Apakah itu masuk akal? Tentu saja. Saya juga memiliki Roh Nubuat di iPod saya, dan saya memberi makan pikiran saya dengan makanan rohani, dan saya benar-benar menjauh dari keduniawian, dan itu adalah berkat yang luar biasa, berkat yang luar biasa. Mohon waspada terhadap taktik musuh di saat-saat terakhir ini. Harap berhati-hati.

Dalam Education, halaman 57: “Penuhi segenap hati dengan firman Tuhan…” Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} “Tubuh kita dibangun dari apa yang kita makan dan minum; dan seperti dalam alam jasmani, demikian juga dalam alam rohani, apa yang kita renungkan itulah yang akan memberi kesehatan dan kekuatan kepada alam rohani kita.” Anda lihat, kebenaran itu, “Kita adalah apa yang kita makan,” tidak hanya berlaku untuk makanan fisik, itu berlaku khususnya dan terutama untuk apa? Diet mental, diet spiritual: “Kamu adalah apa yang kamu makan.” Apa yang Anda masukkan ke pikiran Anda membuat Anda menjadi diri Anda sendiri, saudara-saudari terkasih. Harap dipastikan bukan hanya untuk tidak memberi bekal/makanan untuk daging {Rom 13:14}, tetapi bertekadlah untuk memberi bekal/makanan bagi Roh. Amin? Untuk rajin, sungguh-sungguh, teliti, tekun mencari terus apa yang Anda bisa untuk memberi makan manusia rohani Anda makanan yang sangat dibutuhkan jika manusia rohani itu akan bertumbuh, jika dia akan bertumbuh.

Dalam Sons and Daughters of God, halaman 108: “Pikiran harus diberi makan dengan makanan murni jika hati ingin menjadi murni.” Apakah Anda menginginkan hati yang murni? Saudara-saudari terkasih, Anda harus memiliki hati yang murni jika ingin melihat Tuhan. “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.” {Mat 5:8} Tapi bagaimana Anda akan memiliki hati yang murni? Anda harus memasukkan ke pikiran Anda makanan murni; Anda harus memasukkan ke pikiran Anda makanan murni. Sekarang, izinkan saya memperingatkan Anda. Bukan tugas yang mudah untuk mengubah kebiasaan dalam diet mental. Bahkan, mungkin lebih sulit dari mengubah kebiasaan diet fisik, dan itu memang cukup sulit. Apakah Anda semua dengan saya? Omong-omong, ada persamaannya. Jika Anda menyukai makanan instan… Sekarang kita berhenti khotbah dan mau ikut campur urusan Anda dulu, boleh kan? Jika Anda telah memupuk rasa lapar dan haus, keinginan untuk makan McDonald’s, makanan instan, dan kemudian Anda diyakinkan karena Anda perlu makan makanan bergizi dan sehat, dan Anda memutuskan untuk membuat perubahan, bagaimana rasanya makanan bergizi dan sehat itu bagi Anda pada awalnya? Sangat hambar, tidak membangkitkan selera. Mengapa? Karena Anda telah melatih lidah Anda untuk bergantung pada rasa dan bumbu yang sangat merangsang selera dan Anda telah menyukai semua lemak, lemak jenuh dan bumbu manis dan kental dari, Anda ketahui, makanan instan yang diproses. Anda telah melatih diri Anda untuk bergantung pada itu; lidah Anda menyukai itu; dan saat Anda mulai makan makanan sederhana yang sehat, lidah Anda berkata, “Aaah, payah, kamu tidak berharap kita menikmati ini, kan?” Dan diberkatilah hati Anda, Anda tidak akan menikmatinya segera, tapi tolong tetap semangat. Jika Anda bertahan, Anda dapat melatih kembali selera Anda. Anda benar-benar dapat melatih kembali lidah Anda untuk mengingini dan menikmati cita rasa yang sederhana dan alami. Sebenarnya, saya berjanji, jika Anda bertahan di situ, Anda akan dapat lebih menikmati makanan sehat daripada makanan instan yang pernah Anda nikmati. Saya tahu dari pengalaman pribadi; Saya bisa bersaksi. Jauh lebih enak daripada makanan instan yang pernah Anda nikmati. Dan saya di sini untuk memberi tahu Anda bahwa ini jauh lebih memuaskan juga; dan petunjuk itu berlaku juga untuk diet mental Anda, semua itu. Apakah saya perlu membuat aplikasi?

Ketika Anda mulai memberi makan pikiran Anda apa yang benar-benar dibutuhkan, itu akan terasa sangat hambar untuk selera mental Anda, dan Anda tidak akan benar-benar menikmatinya; tapi diberkatilah hati Anda, bertahanlah di sana. Teruslah jangan memberi makanan untuk daging. Karena Anda tahu, jika Anda menggunakan makanan instan lagi, apa yang Anda lakukan pada selera duniawi Anda? Anda secara cepat melatih kembali dan memperkuatnya. Jadi janganlah memberi makanan untuk daging. Jangan beri makan apapun manusia lama itu, dan teruslah memberi makan manusia rohani dan saya berjanji, Anda akan lebih menikmatinya daripada makanan instan yang pernah Anda nikmati.

Sekarang, sejauh faktor kepuasan yang kita lihat, perhatikan ini. Mikha 6:14, “Engkau ini akan makan, tetapi tidak menjadi kenyang; dan perutmu tetap mengamuk karena lapar.” Jika kita memberi makan pikiran kita dengan makanan duniawi, kita makan tapi tidak apa? Kita tidak puas. Kita belum puas. Kita masih merasakan kehampaan. Tapi Anda tahu hal yang menyedihkan tentang itu adalah sangat banyak orang begitu cepat memberi makan pikiran duniawi mereka namun mereka tidak tahu atau menyadari bahwa mereka tidak puas; dan terkadang dibutuhkan masa krisis untuk menyadarkan mereka. Ingat perumpamaan itu? Lukas 15:17, “Lalu ia menyadari keadaannya,” Ini adalah tentang anak yang hilang. “…katanya, ‘Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya? tetapi aku di sini mati kelaparan!” Anda tahu, dia telah melahap untuk dirinya sendiri dengan semua yang duniawi, tapi dia kelaparan. Semoga Tuhan menolong kita mengenali bahwa kita benar-benar lapar meskipun kita kenyang dengan makanan duniawi, dan Tuhan membantu kita datang kepada Yesus dan menerima makanan yang sesungguhnya.

Yohanes 6:35, “Kata Yesus kepada mereka, ‘Akulah roti hidup, Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.'” Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Oh, saudara, saudari terkasih, silakan cicipi, “Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan itu.” {Mz 34:8} “Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan itu.” Bertekadlah untuk berhenti memberi makan manusia duniawi Anda. Mulailah memberi makan diri Anda dengan Firman Tuhan, dan saya berjanji, itu akan menjadi diet mental yang paling menyenangkan dan memuaskan yang pernah Anda ketahui. Marilah kita berdiri?

Bapa di surga, tolong bantu kami untuk mengerti pentingnya membuat pilihan yang benar mengenai apa yang kami masukkan ke dalam pikiran; dan saat kami melanjutkan pelajaran ini, bantu kami untuk mengenal salah satu sumber makanan mental yang paling merusak yang telah menyebabkan banyak kerugian bagi umat-Mu daripada apa pun. Tuhan, beri kami hati yang terbuka dan roh yang dapat diajar saat kami melanjutkan pelajaran ini. Ini adalah doa kami dalam nama Yesus. Amin.

0

Your Cart