Select Page

Anda dapat mengunduh Pelajaran disini.

Pengembangan tabiat dikatakan sebagai pekerjaan yang paling penting yang pernah dipercayakan kepada manusia. Selama satu jam kedepan kita akan mendalami hak istimewa kita dan tanggung jawab kita supaya menjadi serupa dengan tabiat Kristus. Bergabunglah bersama kami dalam waktu yang berharga ini untuk pembaharuan diri sebagaimana Pendeta Stephen Wallace akan membawa kita “Dari Kemuliaan kepada Kemuliaan.”

            Selamat pagi, selamat pagi, dan selamat hari Sabat. {Selamat Sabat} Apa yang terjadi dengan cuaca menyenangkan di luar sana? Terima kasih Anda telah memberanikan diri datang pagi ini. Sungguh suatu  kehormatan untuk berkumpul di rumah Tuhan pada hari Sabat ini untuk mempelajari Firman-Nya. Amin? {Amin} Nah, saudara-saudari terkasih, kita berkumpul dengan sia-sia kecuali Roh Kudus bergabung dengan kita. {Amin} Dan Dia siap untuk hadir atas undangan kita. Ya, Dia ada di sini, karena Dia telah berjanji, “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” {Mat 18:20} Tapi saudara-saudari, tolong jangan puas hanya dengan memiliki Dia di tengah-tengah jemaat ini. Pastikan Dia ada di tengah-tengah Anda secara pribadi. Ada perbedaan; apakah saya mendengar kata “amin”? {Amin} Itu sangat berbeda.

Soalnya, Roh nubuat memberitahu kita bahwa hujan akhir bisa turun di sekitar kita tapi kita tidak mengetahuinya. {LDE 195.4; EW 71.2} Mengapa? Karena meskipun Roh Kudus hadir, Dia hanya bisa memenuhi mereka yang hatinya terbuka. Amin? {Amin} Ya, oleh karena itu, apakah Anda mendengar ketukan pada pagi ini? Sebelum kita membuka Alkitab, kita harus membuka hati kita. Ingatlah kalimat pengingat itu, dan secara pribadi mengundang Roh Tuhan untuk masuk. Hal-hal rohani hanya dilihat secara rohani {1 Kor 2:13-14}, dan Anda pernah mendengar saya mengatakan itu sebelumnya. Tolong, jangan membenci saya karena mengingatkan kembali, termasuk saya, berulang-ulang kali. Kita, oh, sangat cenderung untuk merasa cukup dalam hal mempelajari Firman Tuhan. Kiranya Tuhan mengampuni kita. Kita sangat bergantung, saudara-saudari, pada kuasa Roh Kudus jika kita ingin mengalami perubahan hidup dalam mempelajari Firman Tuhan. Tentu, kita bisa memahami hanya di kepala tanpa kuasa Roh Kudus. Anda tahu, kita bisa mengisi waktu tanpa kuasa Roh Kudus. Tapi semoga tidak terjadi bahwa kita mengisi waktu hanya untuk latihan intelektual. Amin? {Amin} Tuhan akan mengabulkan kita untuk memiliki pengalaman yang mengubah hidup hari ini. Itu bisa dan akan menjadi bagian kita jika kita secara pribadi mengundang Roh Tuhan ke dalam hati kita. Saat Anda berdoa untuk diri sendiri, saya memohon doa Anda. Saya membutuhkan Roh Kudus dengan urapan-Nya hari ini. Maukah Anda berdoa untuk saya juga? Mari kita berlutut, seperti kebiasaan kita, untuk beberapa saat dalam doa hening. Bapa di surga, terima kasih banyak untuk hak istimewa berkumpul bersama pada hari-Mu ini, di Tempat kudus-Mu ini. Dan aku berterima kasih kepada-Mu karena Engkau ada di sini, karena engkau telah berjanji.

Bapa, kami ingin secara pribadi mengundang Roh-Mu untuk masuk ke dalam hati kami. Sehingga masing-masing kami memilih untuk membuka pintu hati kami dan berkata, “Masuklah, masuklah Tamu surgawi.” Dalam pribadi Roh-Mu, Bapa, tinggal dalam kami. Bangkitkan dan berikan kekuatan pada kemampuan mental dan rohani kami; khususnya kepadaku. Aku tidak layak mendapat hak istimewa memimpin dalam mempelajari Firman-Mu. Aku juga tidak mampu untuk tugas ini. Tetapi berdasarkan kelayakan Kristus, dan karena segala kecukupan, kelimpahan kasih karunia-Nya, mohon pakailah aku. Berikan kuasa kepadaku, mampukan aku untuk berbicara kebenaran dan hanya kebenaran, kebenaran sebagaimana ada di dalam Yesus. Arahkan pikiranku, kata-kataku; tolong sentuh bibirku dengan arang. Bersihkan aku dan jangan biarkan aku membumbui, apalagi mengotori, kebenaran yang ingin Engkau curahkan melalui aku, tolong Bapa. Jika ada yang menerima berkat, kami semua akan tahu siapa yang mendapat kehormatan dan kemuliaan, rasa syukur dan pujian. Itu adalah Engkau, dan bukan untuk bejana tanah liat yang hina  yang Engkau pakai. Ya Tuhan, berkatilah gereja-Mu agar ia bangkit dan bersinar dengan tabiat yang dipantulkan oleh Mempelai Laki-laki Ini adalah doaku dalam nama Yesus. Amin.

Kita sedang ada dalam beberapa bagian pelajaran mengenai diet mental. Apa itu diet mental? Itu adalah apa yang kita berikan pada pikiran. Bagaimana kita memberi makan pikiran? Melalui indera kita, khususnya mata dan telinga kita. Anda tahu, pikiran itu luar biasa, menakjubkan, seperti komputer yang sangat canggih dan sangat handal. Dan yang secara langsung menentukan fungsinya adalah cara pemrogramannya. Apa yang kita berikan untuk pikiran memprogram pikiran dan perasaan kita. Dan pikiran dan perasaan kita digabungkan membentuk, apa? Tabiat moral kita. {5T 310,1} Itulah tepatnya mengapa dalam memandang kita diubahkan, berubah menjadi serupa dengan apa yang kita lihat. {RH, 6 Des 1881 par. 15} Karena apa yang kita lihat mempengaruhi pikiran kita dan pikiran kita menentukan siapa diri kita. Anda melihat hubungan sebab-akibat langsung di sana, bukan? Ini sangat penting saudara-saudari terkasih, agar kita memilih dengan sangat hati-hati apa yang kita berikan untuk pikiran. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin}

Apakah ada bermacam-macam jenis diet mental yang tersedia di dunia saat ini? Ya, tentu. Namun yang mudah ditemukan secara alami, adalah yang dirancang dan disiapkan oleh ahlinya dalam dosa, yakni Setan sendiri. Itu dipersiapkan secara matang untuk memenuhi dan memuaskan nafsu daging yang menyimpang. Dan ada banyak sekali makanan semacam itu di luar sana. Dan kita semua memiliki kecenderungan alami {1MCP 105.4} untuk tetap menginginkannya. Maukah Anda mengakuinya? Jadi itu sudah tersedia dan kita memiliki lapar dan haus untuk itu, itu tidak bisa dihindari bahwa kita akan memuaskannya, kecuali dengan pertolongan dan anugerah ilahi.

Sekarang untuk memulai, kita tidak memiliki selera alami apa pun kecuali yang duniawi. Jadi kita harus memulai dengan mendapatkan hati yang baru, dan hati baru itu memiliki keinginan baru, selera baru. Dan itu kita terima sebagai anugerah pemberian di kaki salib, atas dasar permintaan. “Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh.” {Mz 51:10} Pada saat itu, kita menerima kapasitas. Kita menerima, apa? Kapasitas untuk lapar dan haus akan Firman Tuhan. {EW 281.2} Tapi saudara-saudari, kita harus mengembangkan dan memperkuat selera rohani yang baru dengan bekerja sama dengan Roh Kudus dan memberi makan diri kita sendiri dengan makanan rohani. {Amin} Kita harus “Mengecap dan melihat bahwa Tuhan itu baik.” {Mz 34:8} Semakin kita mengecap, semakin kita akan melihat bahwa Tuhan itu memang baik. Kita akan mengembangkan dan memperkuat selera spiritual. Kita akan melatih cita rasa rohani sehingga dapat menikmati rasa enaknya Roti Kehidupan.

Tapi tantangannya, tentu saja, karena kita memiliki cita rasa lama yang telah menjadi kecanduan makanan instan duniawi yang sangat berbumbu itu. Apakah Anda mengikuti ini? Bukan tugas yang mudah untuk menahan godaan sesekali menolak permintaan “McDonald’s” manusia lama itu. Maafkan saya karena terlalu masuk ke ranah yang kelihatan, tapi saya mencoba membuat yang rohani lebih bisa dimengerti. Ada banyak macam mental “hamburger” di luar sana. Karena manusia lama itu secara alami menginginkannya, dan karena sudah tersedia – ada banyak jenis tempat “makanan cepat saji” yang Anda bisa mampir untuk waktu yang cepat dan harga yang murah, dan memberikan pada pikiran makanan yang duniawi. Anda bisa duduk di ruang tamu Anda sendiri dan memberi pikiran Anda banyak makanan instan yang duniawi, jika Anda punya TV. Kita sudah membahasnya tadi malam, dan saya akan mencoba untuk tidak mengulanginya hari ini. Diberkatilah hati Anda. Saya merasa sangat kuat tentang itu karena saya sendiri, telah menjalaninya. Saudara, saudariku, apa yang saya lakukan dalam kurun waktu yang lama adalah saya pikir saya bisa selektif dan saya bisa cukup bijaksana tentang apa yang akan saya tonton. Permainan yang kita mainkan dengan diri kita sendiri. Apakah Anda mendengar apa yang saya katakan?

Soalnya, ada makanan “junk” (huruf kecil) dan ada makanan yang termasuk “JUNK” (huruf besar).

Saya pikir saya hanya akan makan yang “junk”, dan lolos begitu saja. Saya di sini untuk memberi tahu Anda jika Anda benar-benar ingin tumbuh secara konsisten, Anda harus mengenakan Tuhan Yesus Kristus dan TIDAK memberikan makanan untuk daging. {Rom 13:14} {Amin} Bahkan tidak sedikitpun makanan “junk” yang perlu Anda berikan pada pikiran Anda. Apakah saya mendengar “amin”? Ayo sekarang! Kita harus mulai serius jika kita ingin bersedia untuk kedatangan Yesus. Kita harus membuat manusia lama itu kelaparan dan memberi makan manusia rohani kita. Setiap kali, saya tahu ini dari pengalaman pribadi, setiap kali Anda menikmati sedikit makanan “junk” yang relatif tidak berbahaya, apa yang Anda alami? Anda segera memperkuat selera duniawi itu dan dia semakin menginginkannya. Oke? Lalu tidak lama kemudian Anda akan kehabisan makanan “junk” yang relatif tidak berbahaya, dan karena nafsu makan Anda meningkat, Anda mulai memanjakan makanan “junk” yang agak berbahaya. Ayolah, Anda tahu apa yang saya bicarakan. Dalam permainan ini saya bermain dengan diri saya sendiri di mana saya ingin selektif tentang apa yang saya tonton.

Omong-omong, kami tidak punya TV, tapi kami punya mesin pemutar DVD di pusat penelitian kami. Anda harus memilikinya; ada banyak materi bagus di DVD yang tersedia untuk pendidikan rohani, jadi kami memiliki mesin pemutar DVD. Tapi ketika saya mendapatkannya, saya ingat benar-benar gemetar ketika saya membawanya pulang, karena saya sangat takut dengan potensi yang saya miliki menggunakannya untuk memberi makan manusia lama saya.

Dalam waktu yang cukup lama, saya bermain-main dengan diri saya sendiri, di mana saya hanya akan memilih tontonan yang relatif bagus. Saya tidak akan berpikir untuk melihat sampah, tapi film/video yang relatif bagus. Setiap kali saya melakukan itu, saya akan memperkuat nafsu duniawi saya, dan saya akan menghidupkan kembali kecanduan saya. Kemudian Anda segera kehabisan tontonan yang relatif bagus, lalu apa yang harus Anda lakukan? Anda harus menurunkan sedikit standarnya, dan mulai menonton lagi.

Saudara-saudariku yang terkasih, dalam membuka diri kita terhadap segala sesuatu yang duniawi, tolong ikuti ini, itu membuat diri kita tidak peka terhadap keburukan sifat kedagingan. Diberkatilah hati Anda, beberapa dari Anda yang hadir tadi malam, Anda mungkin berpikir, “Ya ampun, orang ini benar-benar punya masalah dengan televisi, video, dan film. Lagi pula apa buruknya tontonan itu?” Saya di sini untuk memberi tahu Anda, saudara-saudari, jika hal seperti itu terlintas di benak Anda, itu adalah tanda peringatan, yang akan menegur Anda bahwa Anda berada dalam tingkat kepekaan yang sudah gawat. Apakah Anda mendengar apa yang saya coba katakan kepada Anda? {Amin} Jika Anda tidak mengenali kekotoran dan kecemaran dari sampah duniawi yang dipompa ke dalam pikiran manusia melalui layar ini – televisi, video, dan film – maka Anda berada dalam tingkat kepekaan yang parah. Mohon bangun dari tidur! Dengan anugerah Allah, janganlah menaruh sesuatu yang jahat di depan matamu {Mzm 101:3}, dan saat Anda kembali menjadi peka terhadap buruknya kejahatan, Anda akan menemukan bahwa itu benar-benar sangat, sangat menjijikkan.

Bahkan dalam “komedi” juga tidak pantas, ada begitu banyak kebodohan. saudara-saudari terkasih, kita harus sadar. Dan itu bukan berarti murung dan muram dan tidak bahagia, tapi itu berarti sangat serius dan sungguh-sungguh dan sepenuhnya menyadari posisi kita dalam sejarah dunia ini dan menyadari pentingnya untuk bersedua dan membantu orang lain juga bersedia di saat-saat terakhir sejarah dunia ini. Selain itu, kita punya musuh yang terus-menerus berusaha menghancurkan kita. Kita harus sadar. Dan kebodohan yang dianggap ringan ini, adalah hal-hal yang relatif tidak berbahaya yang muncul di layar ini, jika kita memberi makan pikiran kita sehingga, kita akan membuat diri kita seperti ringan dan bodoh. “Kamu adalah apa yang kamu makan.” Apakah saya mendengar kata “amin”? {Amin} Mari, kita akui itu bersama. “Anda adalah apa yang Anda makan.”

Tolong, Anda ketahui, dan saya kembali pada televisi lagi. Saya tidak akan melakukannya tapi… Yang benar-benar mengherankan saya, saudara-saudari, adalah adanya acara rutin yang ditayangkan di televisi sekarang ini di negara kita berupa tontonan yang tidak akan pernah diizinkan belum lama ini. Bahkan, Anda membaca, Anda membaca pedoman resmi yang mengatur program televisi, yang dikeluarkan oleh pemerintah 20 tahun yang lalu, dan Anda hanya dapat menggelengkan kepala dan tertawa. Mereka tidak akan mengizinkan apa pun, misalnya, yang mengucapkan kata-kata kotor. Tidak ada yang, apa? … menyebutkan kata-kata kotor. Sekarang apa yang Anda dengar? Hampir terus menerus, terus-menerus, bahkan di televisi keluarga? Kata-kata kotor. Apa yang terjadi? Bagaimana musuh melakukannya? Sangat, sangat halus dan pelan-pelan dan bertahap dengan membuat kita melihat sehingga kita tidak peka lagi terhadap keburukannya. Dan kata-kata kotor hanyalah salah satu ilustrasi. amoralitas, luar biasa, terang-terangan, amoralitas kotor dipertontonkan dengan berwarna, tidak pernah ditayangkan di televisi kapanpun belum lama ini. Semua orang tidak hanya tidak bangkit dan berseru, tetapi ia duduk santai dan menikmatinya, dan minta lagi. Anda tahu saya mengatakan kebenaran. Saudara-saudari terkasih, jika kita duduk dan membiarkan diri kita terkena pada sampah semacam ini, kita tidak hanya membuat diri kita tidak peka terhadap keburukannya, kita menumbuhkan selera yang menyimpang untuk itu. Jangan bermain-main dengan diri sendiri dengan yang satu ini. Tolong jangan. Saya menjalaninya untuk waktu yang lama dan itu selalu menjadi penghalang dan menghambat pertumbuhan rohani saya. Saya harus benar-benar serius dan memutuskan bahwa saya sudah selesai, bahkan dengan makanan “junk” yang relatif tidak berbahaya. Saya akan memberi makan pikiran saya hanya dengan makanan mental terbaik. Hanya dengan demikian saya dapat benar-benar mengalami kemenangan yang konsisten dalam pengalaman dan pertumbuhan Kristen pribadi saya.

Oh saudara-saudari, tolong, masalah diet mental ini sangat penting, tapi yang saya ingin kita perhatikan hari ini adalah pentingnya memberi makan diri sendiri dengan apa yang sehat. Apa yang telah kita pelajari adalah pentingnya tidak memberi makan diri kita, dengan makanan yang tidak bergizi. Sekarang, mari berpikir positif. Mari kita lihat perlunya memberi makan diri kita dengan yang bergizi.

Judul pelajaran kita, “Memandang Pada Yesus.” {Ibr12:2}

Kita berada di pelajaran 32, halaman 69. Pelajaran 32, ya 32, halaman 69. Sekarang, pengalaman kehidupan Kristen dirangkum dalam kata-kata Paulus dalam Roma 12:2. “Jangan kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi,” apa? “…berubahlah oleh pembaharuan budimu…” Apa yang membuat serupa dengan dunia ini? Itu dengan memprogram pikiran kita dengan hal-hal dunia ini. Apakah Anda mengikuti saya? Jika kita mau berubah, kita harus berhenti memprogram pikiran dengan hal-hal dunia ini, dan mulai memprogramnya dengan hal-hal dari Tuhan. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Anda lihat, “Seperti orang berpikir dalam hatinya, demikianlah ia.” {Ams 23:7} Jadi untuk menjadi seorang Kristen, kita harus mengubah cara berpikir kita. Kita harus memiliki pikiran Kristus. {Amin} Amin? Kita kembali ke dasar, kita harus… Kita harus mengingatkan diri kita sendiri tentang hal-hal ini. “Hendaklah kamu menaruh pikiran…  yang terdapat juga dalam Kristus Yesus.” {Fil 2:5} Itulah inti dari pengalaman hidup orang Kristen.

Sekarang, jika kita akan melakukan itu, kita harus memprogram pikiran dengan hal-hal tentang Kristus. Itu sebabnya teks kunci kita berperan di sini lagi. Apa itu – dari sepanjang seminar? 2 Korintus 3:18, “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.” Bagaimana pikiran kita dapat diubahkan? Bagaimana kita diubahkan oleh pembaharuan budi kita? Dengan memandang kemuliaan Kristus; dan apakah kemuliaan Kristus? …itu adalah tabiat-Nya. {AA 545.2} Kita diubah menjadi serupa dengan apa yang kita lihat. Berubah menjadi serupa dengan apa yang kita lihat.

Sekarang, kita harus tiba, saudara-saudari terkasih, untuk memiliki hati yang murni, pikiran seperti Kristus, jika kita ingin menjadi saksi yang efektif bagi sang Raja atau warga negara yang layak untuk Kerajaan-Nya. Dan itu membutuhkan usaha keras di pihak kita. Perlu, apa? Usaha keras di pihak kita. Tapi usaha itu bukan untuk mengubah diri kita sendiri, usaha itu adalah agar mata rohani kita tetap tertuju pada Yesus. Saya baru mengatakan sesuatu yang sangat penting. Usaha itu bukan untuk mengubah diri kita sendiri, usaha itu adalah agar mata rohani kita tetap tertuju pada Yesus, agar dengan Roh Kudus-Nya Ia mengubah kita dari kemuliaan ke kemuliaan. Itu sangat penting; dengarkan: Dalam Ministry of Healing, halaman 491: “Kita perlu kesadaran terus menerus akan kekuatan pikiran yang murni. Satu-satunya keamanan bagi setiap jiwa adalah (dalam) pikiran yang benar. Sebagaimana seseorang ‘berpikir dalam hatinya, demikianlah ia.’ {Ams 23:7} Kemampuan dalam penguasaan diri diperkuat dengan latihan.” Berani; “Kemampuan dalam penguasaan diri,” apa? “…diperkuat dengan latihan.”Yang pada mulanya kelihatan sulit, dengan pengulangan terus-menerus menjadi,” apa? “…mudah,” puji Tuhan, “…sampai pikiran dan tindakan yang benar menjadi kebiasaan.” Anda dapat membuat kebiasaan baik dan juga kebiasaan buruk. Amin? Tapi mengubah pola kebiasaan membutuhkan usaha yang gigih dan tekun, bukan? Terutama dalam hal diet mental. Kembali ke pernyataan kita: “Jika kami mau,” Jika kita, apa? …mau, dan itu melibatkan kuasa memilih. “Jika kita mau, kita dapat berpaling dari semua yang murah dan rendah, dan naik ke standar yang tinggi; kita dapat dihormati oleh manusia dan dikasihi Tuhan.” Tapi tolong perhatikan, apa yang mutlak diperlukan jika kita ingin naik ke standar yang lebih tinggi dan bertumbuh dari kemuliaan ke kemuliaan? Itu adalah berpaling dari semua yang murah dan rendah. Itu sebabnya kita membaca tadi malam di Mazmur 119:37, “Lalukanlah mataku dari pada melihat hal yang hampa, dan hidupkanlah aku dengan jalan-jalan yang Kautunjukkan.” Apakah kita memerlukan kebangunan sebagai umatNya? {Ya} Kita semua membutuhkan kebangunan. {LDE 189.1} Tapi apa syarat mutlak untuk kebangunan? Itu mengalihkan mata kita dari pada melihat hal yang hampa. Amin? Dan mengarahkannya kepada, siapa? Pada Yesus. Mengarahkannya pada Yesus. Tapi diri sendiri dan setan akan terus-menerus menentang kita, saudara-saudari terkasih, saat kita berusaha mengalihkan mata kita, khususnya mata rohani kita, dari hal-hal duniawi, dan mengarahkan mata rohani kita pada Yesus.

Dan omong-omong, harap perhatikan bahwa saya berbicara mengenai dua hal di sini. Saya berbicara tentang mata fisik dan mata rohani. Ada perbedaan; sekarang, keduanya sangat erat berkaitan, dalam kesatuan yang tak terpisahkan, tetapi ada perbedaannya. Mata fisik adalah, yang tentu saja, kita gunakan untuk melihat segala sesuatu, dan melihat gambar. Tapi perlu diketahui, bahwa apa yang dilihat mata fisik memiliki akibat langsung dan dramatis pada apa yang dilihat oleh mata rohani. Bukankah demikian? Ada korelasi langsung di sana. Sekarang demikian, Anda dapat melihat sesuatu dengan mata fisik Anda dan pikiran Anda bisa berada di tempat lain. Anda tahu itu. Itulah tatapan TV yang saya temui sekali-sekali. Saya tahu itu, meskipun Anda melihat saya, pikiran Anda ada di tempat lain. Tapi jangan biarkan saya beralih ke TV lagi. Mata fisik memiliki efek langsung dan dramatis pada apa yang dilihat oleh mata rohani. Itu sebabnya dalam memandang kita, apa? Berubah. Karena apa yang dilihat mata fisik kita memprogram mata pikiran/rohani, mempengaruhi fokus mata rohani, yang menentukan siapa kita. Sekarang, menjaga mata rohani tetap tertuju pada Kristus bukanlah tantangan kecil. Tapi kita harus, dengan anugerah Tuhan, belajar melakukannya. Apakah saya mendengar kata “amin”?

Dengarkan pernyataan ini: Dalam buku Mind, Character and Personality, Volume 2, halaman 595: “Jika setan berusaha mengalihkan pikiran ke hal-hal yang rendah dan sensual, kembalikan lagi dan arahkan ke hal-hal yang kekal;” dan dengarkan: “…dan ketika Tuhan melihat usaha yang gigih dibuat hanya untuk mempertahankan pikiran murni, Dia akan menarik pikiran, seperti magnet,” Oh, saya sangat suka itu! “Dia akan menarik pikiran seperti,” apa? “…seperti magnet, memurnikan pikiran dan memampukannya untuk menyucikannya dari setiap dosa tersembunyi.” Puji Tuhan untuk itu! Tapi, saudara-saudari terkasih, kapan Dia akan menarik pikiran seperti magnet? Kapan? Tolong, apakah Anda memperhatikan?”Ketika Tuhan melihat usaha yang gigih dibuat hanya untuk mempertahankan pikiran murni.”

Anda lihat, sekali lagi, kita kembali ke fakta bahwa Tuhan tidak dapat melepaskan kekuatan supernatural pada siapa pun yang tidak benar-benar menginginkannya; dan pilihan kita untuk menerima kuasa itu harus diteguhkan dengan usaha melaksanakan pilihan itu. Ingat pelajaran itu? {L24, hal. 8} Dan mukjizat yang dilakukan Kristus, bagi Anda yang telah belajar bersama kami? Jadi kunci di sini, jadi kunci. Jadi “ketika Tuhan melihat usaha yang sungguh-sungguh… Dia akan melakukan,” apa? “…Dia akan menarik pikiran seperti magnet, memurnikan pikiran, dan memampukan untuk menyucikan pikiran itu dari setiap dosa yang tersembunyi.”

Kemudian kita memiliki salah satu teks kunci kita, “Membuang semua imajinasi, dan segala sesuatu yang meninggikan dirinya melawan pengetahuan tentang Allah, dan menawan,” berapa banyak pikiran? “…setiap pikiran kepada ketaatan Kristus.” {2 Kor 10:5} Wah; setiap pikiran, saudara-saudari terkasih, Anda tahu itulah tujuan kita: yaitu memiliki mata rohani yang tetap , terus menerus dan semata-mata memandang pada Yesus! Setiap pikiran ditawan kepada siapa? … kepada Yesus, ya.

Sekarang, bagaimana ini dilakukan? “Akhirnya, saudara-saudara,” Filipi 4:8, “…semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji – renungkan” (atau dalam King James, “pikirkanlah“) “…semuanya itu.” Saudara-saudari terkasih, itu semua adalah menu mental Anda. Umat Kristen terkasih, jika Anda ingin diubahkan oleh pembaharuan pikiran Anda {Rom 12:2}, Anda harus memberi makan pikiran Anda hanya apa yang ada di menu itu yang baru saja kita baca. Apakah saya mendengar kata “amin”? Anda harus mulai menjadi sangat berhati-hati dan selektif mengenai apa yang Anda berikan pada pikiran Anda. Pilihan ada di tangan Anda. Dan ketahuilah bahwa “tak seorangpun dapat mengabdi kepada“, apa? “…dua tuan.” {Mat 6:24} Kedua-duanya memiliki selera yang benar-benar berlawanan, sifat daging dan sifat rohani. Karena keduanya bertentangan. {Gal 5:17} Itu sebabnya Yesus berkata “Tak seorang pun DAPAT mengabdi kepada dua tuan.” Karena Anda ketahui, tidak ada makanan, tidak ada makanan mental, yang akan memuaskan keduanya pada saat yang bersamaan. Apakah Anda memahami ini? Selera makan mereka sangat bertolak belakang sehingga Anda hanya dapat memberi makan yang satu atau yang lainnya; Anda tidak akan pernah bisa memberi makan keduanya secara bersamaan.

Karena itu, apa yang harus Anda lakukan? “Pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah/melayani.” {Yos 24:15} Yang mana yang akan Anda beri makan? Sekarang apa yang kebanyakan dari kita coba lakukan… Mohon dengarkan saya sekarang, jujurlah pada saya. Meskipun tidak mungkin memberi makan keduanya secara bersamaan, yang kita coba lakukan adalah memberi makan yang satu dulu dan kemudian yang lainnya secara bergantian. Ayo sekarang, maukah Anda mengakuinya? Dan kita mulai di pagi hari untuk meluangkan waktu untuk yang rohani, dan kita memberinya makanan, dan kemudian di malam hari, karena ada acara televisi favorit, kita duduk dan memberi makan yang duniawi. Itulah tepatnya mengapa kita disebut orang Laodikia. Apakah Anda mendengar apa yang saya katakan? Itulah tepatnya mengapa kita suam-suam kuku. {Wahyu 3:16} Kita belum serius untuk menjadi seperti Kristus, dan kita belum melakukannya atas dasar komitmen yang serius, konsisten, berketetapan {Dan 1:8} mengenai diet mental. Kita belum memutuskan untuk membuat manusia lama itu kelaparan, dan hanya memberi makan manusia baru yang rohani. Saudara-saudari terkasih, kita akan tetap menjadi orang Laodikia sampai kita membuat keputusan itu. Apakah Anda mendengar apa yang baru saya katakan? Mohon pahami bahwa; jangan bermain-main dengan diri Anda sendiri dalam hal ini. Anda harus serius, Anda harus menjadi radikal! Jika Anda ingin diubahkan dari kemuliaan kepada kemuliaan dan bersedia untuk kedatangan Yesus, dan melayani-Nya dalam membantu orang lain bersedia juga. Pilihan ada pada Anda. Tapi saya harus menjelaskan kepada Anda apa yang diperlukan. Tolong jangan membodohi diri sendiri untuk yang satu ini. Tolong jangan.

Di mana kita menemukan semua hal seperti itu yang ada di menu ini? Yang benar, yang mulia, yang adil, apa yang suci, apa yang manis, apa yang sedap didengar, kebajikan, yang patut dipuji… {Flp 4:8} Di mana, pada akhirnya, kita dapat menemukan semua penyataan yang indah itu? Di mana kita menemukannya? Di dalam Yesus Kristus Tuhan kita. Amin? Oleh karena itu, moto orang Kristen adalah seperti yang dinyatakan Paulus dengan sangat ringkas dalam Ibrani 12:2, “Memandang pada Yesus.” Apakah saya mendengar kata “amin”? {Amin} Saudara-saudari terkasih, itu tidak hanya harus menjadi moto kita, kita harus mengakui itu sebagai mandat kita. “Memandang pada Yesus.” Bahkan saya tidak puas hanya sampai di sana. Itu yang menjadi motto dan mandat kita harus menjadi obsesi kita yang luar biasa: “Memandang Pada Yesus,” begitulah. Hanya pada saat itu menjadi obsesi luar biasa kita, maka kita akan dapat, melalui kerja sama yang konsisten dengan Roh Kudus dengan mengarahkan mata kita pada Yesus, diubah dari kemuliaan ke kemuliaan {2 Kor 3:18} dan dengan demikian kita menjadi umat yang Tuhan inginkan. “Memandang kepada Yesus, pencipta dan penyempurna iman kita, yang karena sukacita yang disediakan di hadapan-Nya menanggung salib, tidak mempedulikan rasa malu, dan telah duduk di sebelah kanan takhta Allah.”

Mari kita bahas kata ini, “memandang.” “Memandang,” itu bermakna ringan dalam bahasa Inggris. Itu adalah terjemahan yang ringan dari bahasa Yunani. Bahasa Yunaninya adalah kata yang sangat unik. Kata Yunaninya adalah “aphorao” “ah-fo-rah-o,” {Strong’s G872} dan terdiri dari dua kata: awalan, “apo” {Strong’s G575} yang berarti “dari“, dan kata kerja “horao” {Strong’s G3708} yang artinya “menatap, memandang terus-menerus.” Apakah Anda mengikuti ini? Anda satukan dan Anda mendapatkan kata yang diterjemahkan “memandang,” “aphorao.” Mohon dipahami apa yang Paulus katakan kepada kita, dengan menggunakan kata kerja yang unik ini. Dia memberi tahu kita bahwa pertama-tama kita harus berpaling dari melihat yang lainnya – itulah bagian “apo”. Anda harus mengalihkan pandangan dari semua yang mudah mengalihkan perhatian Anda, dan Anda harus memusatkan mata rohani/pikiran Anda, memfokuskan pikiran Anda, menatap dengan tatapan kuat yang terus menerus pada Yesus Kristus. Itulah inti dari kata kerja ini. Itu secara harfiah apa yang dikatakan. Dan omong-omong, Konkordansi Lengkap Strong mendefinisikan kata kerja itu seperti ini: “Untuk mengalihkan pandangan dari yang lain dan memusatkan perhatian pada sesuatu.” Diambil langsung dari Strong’s – itulah arti “aphorao”. “Apo” dan “horao” bersama-sama, Anda mengatakannya “ah-fo-rah-o.” Apa artinya? Untuk mengalihkan pandangan dari hal-hal lain dan memusatkan perhatian pada sesuatu.

Apa yang dimaksud dengan “pada sesuatu” dalam kalimat di atas ? Itu adalah Yesus. Saudara-saudari terkasih, singkatnya, itu adalah peran kerja sama kita yang penting, tapi itu membutuhkan ketekunan. Itu membutuhkan usaha yang gigih dikombinasikan dengan kekuatan ilahi. Itu membutuhkan latihan kehendak, dan disiplin mental spiritual yang sebagian besar dari kita sama sekali tidak mengenalnya. Semoga Tuhan menolong kita mengenal disiplin mental spiritual itu dengan mengalihkan mata rohani/pikiran kita dari apapun dan mengarahkannya semata-mata pada Yesus. Anda tahu, ini sangat penting jika kita ingin bertumbuh dan mempertahankan kemenangan.

Dengar; Dalam Testimonies, Jilid 5, halaman 744: “Pekerjaan kita setiap hari dan setiap jam dinyatakan dalam kata-kata rasul: ‘Memandang kepada Yesus Pencipta dan Penyempurna iman kita.'” {Ibr 12:2} Apakah kita memiliki pekerjaan yang harus dilakukan dalam pengalaman Kristen kita? Apakah memiliki? Ya, apakah itu? Apakah untuk mengubah diri kita sendiri? Tidak, Anda tidak bisa melakukan itu. Macan tutul tidak dapat mengubah bintiknya atau orang Etiopia warna kulitnya. {Yer 13:23} Anda tidak bisa melakukan itu; Anda harus diubah. Tapi apakah itu berarti Anda tidak memiliki pekerjaan yang harus dilakukan? Tidak, tolong jangan menyimpulkan bahwa Anda tidak memilikinya hanya karena Anda tidak dapat mengubah diri sendiri. Hanya Roh Kudus yang dapat mengubah Anda; tetapi Roh Kudus tidak dapat mengubah Anda kecuali Anda bekerja sama! Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Dan bagaimana Anda bekerja sama? Dengan memandang kepada Yesus; agar Dia dapat mengubah Anda menjadi serupa dengan apa yang Anda lihat. Amin?

Tidak mungkin kita bisa berubah dari kemuliaan kepada kemuliaan kecuali kita bekerja sama dengan memandang kemuliaan Tuhan! {2 Kor 3:18} Itulah alasannya mengapa kita begitu Laodikia, kembali lagi. Kita belum serius mengenai mengalihkan pandangan kita dari hal-hal dunia, dan mengarahkannya pada Yesus. Dan itulah mengapa kita suam-suam kuku, tidak panas atau dingin. {Wahyu 3:16} Kami memiliki bentuk kesalehan {2 Tim 3:5}; kita menjalani rutinitas, dan kita berperilaku sangat baik, khususnya bila dibandingkan dengan orang lain. Tapi itu hanya kuburan dilabur putih {Mat 23:27}, saudara-saudari. Mohon diakui saja. Saya tidak berusaha menghakimi siapa pun di ruangan ini, Saya hanya membagikan kepada Anda putusan Saksi yang Benar. {Wahyu 3:14-21} Ini adalah penilaian-Nya atas gereja akhir zaman. Kita tidak dapat menyangkal keputusan-Nya. Alasannya karena kita memiliki mata rohani/pikiran yang masih terlalu sering melihat hal-hal duniawi, dan kita meluangkan sedikit waktu untuk memusatkan pikiran kita pada Yesus. Tentu saja, dengan memandang kita diubahkan menjadi serupa dengan apa yang kita pandang. Saya harus mengatakannya secara terus-terang saudara-saudariku, tolong jangan membenci saya karena berbicara blak-blakan kepada Anda. Dan Anda perhatikan saya menggunakan kata ganti orang. saya berbicara tentang kita, “kita.”

Kita perlu kebangunan sebagai umat-Nya. {LDE 189.1} Amin? {Amin} Jadi apa yang harus kita lakukan? Kita harus mengalihkan pandangan kita dari hal-hal yang hampa dan mengarahkannya pada Yesus. Kita harus “tetap memandang.” Kita harus “menatap terus.” Itulah pekerjaan kita setiap hari, setiap jam – pekerjaan kita setiap hari, setiap jam. Apa bentuk kata kerja “memandang” menurut Anda dalam bahasa Yunaninya? Bagi Anda yang sudah pernah hadir. Itu kata kerja aktif waktu sekarang; dan apa arti dari kata kerja aktif waktu sekarang? Itu adalah tindakan yang terus-menerus dilakukan, apa pun itu. Memandang – ini dalam bentuk kata kerja aktif waktu sekarang dalam bahasa Yunani. Artinya kita harus terus-menerus memandang kepada Yesus, tidak hanya sesekali. Apa? terus menerus. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Ini adalah latihan rohani yang radikal yang sedang kita bicarakan. Sebagian besar dari kita sama sekali tidak terbiasa dengan itu. Tapi itulah yang akan terjadi jika kita benar-benar memperoleh dua hal itu. Ikuti ini, dua hal itu:

  1. kemenangan terus-menerus atas pencobaan,
  2. dan bertumbuh terus menjadi serupa dengan Kristus dalam tabiat.

Kita harus “terus memandang”, mengalihkan pandangan kita dari semua hal lain dan mengarahkan mata kita pada Yesus, terutama mata rohani/pikiran, jika kita ingin selalu mendapatkan kemenangan atas pencobaan dan mengalami pertumbuhan terus-menerus menjadi serupa dengan Kristus dalam tabiat. Sekarang, mari kita bahas kedua-duanya.

Di sisa waktu kita di sini, mari kita lihat perlunya melakukan ini untuk selalu mendapatkan kemenangan atas pencobaan. Oke? Testimonies, Volume 4, halaman 357: “Yang paling berbahaya adalah…” Omong-omong, kalimat apa pun yang dimulai seperti itu seharusnya membuat Anda duduk dan benar-benar memperhatikan. Apa yang paling berbahaya, saudara-saudari? “Yang paling berbahaya adalah mengalihkan pikiran dari Kristus.” Itu adalah apa? Yang paling berbahaya bagi kita. Yaitu mengalihkan mata rohani/pikiran dari Kristus.

Nah, jika dia ada di sini pagi ini, menurut Anda siapakah yang akan berdiri dengan suara nelayannya yang menggelegar dan berkata, “Amin, kotbahkan terus saudaraku”? Siapa? Petrus. Petrus, rasul itu. Bukankah dia memiliki pengalaman yang sangat nyata mengenai bahaya utama mengalihkan mata rohani/pikiran dari Kristus? Itu tercatat dalam Kitab Suci, dan saya pernah bertanya-tanya mengapa itu dicatat. Maksud saya, itu semacam cerita yang menarik, berjalan di atas air, wow, tapi saya tidak memahami makna rohani pelajaran itu. Tapi saya memahaminya sekarang. Bagaimana dengan Anda? Dan omong-omong, mengapa Yesus sendiri berjalan di atas air? Apakah Dia hanya mau pamer? “Hei, lihat apa yang bisa Aku lakukan. Aku adalah Tuhan; Aku bisa berjalan di atas air.” Apakah itu yang Dia lakukan? Tidak. Mengapa Dia berjalan di atas air? Karena itulah satu-satunya cara Dia bisa menyeberang? Tidak. Ada banyak cara lain yang bisa Dia lakukan. Jadi mengapa Dia berjalan di atas air? saudara-saudari yang terkasih, tolong dipahami bahwa untuk pikiran orang Ibrani, air adalah jurang maut, wilayah dan alam kerajaan kegelapan. Fakta bahwa Yesus dapat berjalan di atas air adalah contoh nyata, sebuah pelajaran bahwa dengan kuasa-Nya, kita bisa berjalan di atas kerajaan kegelapan, dan kita bisa menahan diri agar tidak tenggelam ke dalam lubang itu. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Ini adalah sebuah bentuk pelajaran rohani yang mendalam. Tetapi Yesus ingin para murid tahu bahwa bukan hanya Dia, sebagai manusia yang bergantung pada Bapa, dapat berjalan di atas air, tetapi kita sebagai orang berdosa, bergantung pada-Nya, juga dapat berjalan di atas air. Apakah Anda dapat memahaminya? Itu sebabnya ketika Petrus berkata, “Tuhan, jika itu adalah Engkau, perintahkan aku untuk datang kepada-Mu,” Yesus berkata apa? “Datanglah.”

Dengar. Kisah ini dicatat dalam Matius 14:25. “Kira-kira jam tiga malam Datanglah Yesus kepada mereka, berjalan di atas air. Ketika murid-muridNya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut, dan berseru ‘Itu hantu!’ Lalu berteriak-teriak karena takut. Tetapi segera,” saya suka itu, “…segera,” “Yesus berkata kepada mereka, ‘Tenanglah! Ini Aku; jangan takut.’ Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia, Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.’ Kata Yesus, ‘Datanglah.'”Datanglah.” “Maka Petrus turun dari perahu, dia berjalan di atas air mendapatkan Yesus.” Sejauh itu, berjalan lancar. Apa yang dia lakukan? Dia sedang “memandang”. Dia mengalihkan pandangannya dari yang lainnya dan dia mengarahkannya pada Yesus. Tapi lalu apa yang terjadi? Ayat 30, “Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia; dan mulai tenggelam lalu berteriak, ‘Tuhan, tolonglah aku!’ Dan segera,” ada kata itu lagi; Saya menyukainya, “…segera, Yesus mengulurkan tangan-Nya dan memegang dia, dan berkata, Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?‘”

Saudara-saudari, tolong pahami makna pelajaran rohani yang mendalam di sini dan belajar darinya; lalu terapkan pada kehidupan pribadi Anda, tolong. “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?” Kenapa dia bimbang? Dia mengalihkan pandangannya dari Yesus. Anda tahu, “inilah kemenangan yang mengalahkan dunia, yaitu,” apa? “…iman kita;” {1 Yoh 5:4} dan bagaimana kita memperoleh iman? “Memandang kepada Yesus yang memimpin dan menyempurnakan iman kita.” {Ibr 12:2} Amin? Saat kita memandang kepada-Nya, Dia memulai iman kita. Saat kita terus memandang Dia, Dia apa? Dia mendewasakan, Dia mengembangkan, Dia menguatkan, Dia menyempurnakan, Dia menyelesaikannya. Tapi saat kita mengalihkan pandangan dari Yesus, apa yang terjadi? Kita mulai bimbang; kita kehilangan kepercayaan; dan ketika kita kehilangan kepercayaan, apa yang terjadi? Apa yang terjadi, mau tidak mau? Hukum gravitasi mengambil alih.

Sekarang, tolong pahami persamaan rohani di sini. Harap mengerti persamaan rohani. Hukum gravitasi adalah kecenderungan alami kita menuju kejahatan. {Ed 29.1} Apakah Anda menangkapnya? Apa hukum gravitasi? Itu kecenderungan alami kita terhadap kejahatan, kecenderungan alami kita untuk tenggelam turun ke lubang kotor dari pikiran dan perasaan duniawi. Paling tidak itulah jika bukan melalui kata-kata dan tindakan. Apakah Anda mengikuti ini? Itu adalah gravitasi. Sekarang, saudara-saudari terkasih, satu-satunya cara Anda dan saya dapat mengatasi gravitasi, mengatasi kecenderungan alami itu menuju kejahatan, adalah dengan menjaga persekutuan yang kuat dengan Dia yang memiliki kekuatan untuk memampukan kita melakukannya. {Amin} “Sebab di luar Dia kita tidak dapat berbuat apa-apa.” {Yoh 15:5} Tapi dengan Dia kita bisa berjalan di atas air. Apakah saya mendengar kata “amin”? {Amin} Dengan Dia, kita dapat bertahan di atas gelombang yang bergelora dari pikiran dan perasaan duniawi. Anda dapat melakukannya dalam privasi pikiran Anda, pemikiran Anda, tetapi Anda dapat berhasil mengatasinya jika Anda menjaga mata rohani/pikiran Anda apa? Tetap memandang pada Yesus. Saat Anda memutuskan persekutuan dengan Yesus Kristus, mohon, akui saja… Saat Anda memutuskan persekutuan dengan Yesus Kristus, apa yang terjadi? Anda akan tenggelam… Anda tenggelam!

Dan iblis tahu ini, itu sebabnya dia terus-menerus mencoba untuk mengalihkan mata rohani/pikiran Anda dari Yesus Kristus. Dia tahu bahwa tidak ada yang bisa berjalan di atas air. Tak seorang pun memiliki kekuatan dalam diri mereka untuk mengatasi gravitasi. Mereka hanya dapat melakukannya karena mereka terus-menerus bergantung pada Yesus. Jadi apa yang terus dia coba lakukan? Setan – apa yang terus dia coba lakukan? Memutuskan hubungan kita dengan Yesus, Anda mengetahui itu.

Saat Petrus mulai melihat keadaan: angin dan ombak. Ngomong-ngomong, Roh nubuat memberi tahu kita bahwa dia melihat ke belakang untuk melihat apakah para murid mengkagumi apa yang dia lakukan. {DA 381.5} Sedikit keangkuhan terlibat di sana. Omong-omong, saudara-saudari, ketika kita belajar berjalan di atas air, sangat, sangat mudah untuk mulai mengambil pujian untuk pribadi kita, dan merasa benar dan bangga. {BEcho, 15 Mei 1892 par. 5} Apakah Anda mendengar apa yang saya katakan? Perlu diketahui bahwa setiap saat Anda dapat mengatasi gravitasi, itu hanya karena Dia dan bukan Anda. Apakah saya mendengar kata “amin”? Anda tidak dapat mengambil pujian/keuntungan untuk itu. Jangan melihat ke belakang untuk melihat apakah ada yang mengkagumi apa yang Anda lakukan. Hanya Yesus yang memampukan. Hanya Yesus yang memampukan.

Pertahankan persekutuan yang kuat itu dan Anda akan memiliki akses terus-menerus ke kekuatan ilahi, dan Anda dapat mengatasi hukum gravitasi. Anda dapat mengatasi kecenderungan alami Anda terhadap kejahatan. Puji Tuhan! Amin? Anda bisa berjalan di atas air. Anda bisa. Percayalah padaNya. Pandanglah Dia. Berharap padaNya, dan dalam kuasa-Nya menjaga agar tidak terus tenggelam ke dalam lubang kotor dari pikiran dan perasaan duniawi itu. Omong-omong, jika Anda sesaat mengalihkan pandangan dari Yesus, dan mendapati Anda sedang tenggelam, setidaknya memiliki pikiran seperti yang Peter lakukan berteriak, “Tuhan, selamatkan aku!” {Mat 14:30} Puji Tuhan, segera Anda akan mendapatkan tangan yang kuat untuk menarikmu keluar dari lubang kotor itu.

Tapi apa yang telah Anda lakukan? Ayo, apa yang sudah Anda lakukan? Anda telah mencemarkan diri sendiri. Anda telah menajiskan diri Anda sendiri. Anda telah mencemari pikiran Anda. Tapi puji Tuhan, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan,” apa? “…menyucikan kita dari segala kejahatan.” {1 Yoh 1:9} Puji Tuhan. Tapi, saudara-saudari, mari kita belajar dari kesalahan kita {7T 244.4}, oke? Mari belajar dari kesalahan kita. Kapan pun kita tersandung dan jatuh, karena kurangnya kewaspadaan dan doa, mari kita duduk dan meminta Tuhan untuk membantu kita belajar dari kesalahan, agar kita tidak mengulanginya lagi. {ST, 10 Februari 1890 par. 7}

Anda tahu, setiap kali saya melakukan itu, mau tidak mau, tahukah Anda apa alasannya saya tenggelam? Itu karena beberapa alasan, Saya mengalihkan pandangan saya dari Yesus. Saya membiarkan sesuatu mengalihkan mata rohani/pikiran saya dari Yesus. Yang paling bahaya adalah kita mengalihkan pikiran dari Kristus. Hanya itu. Tolong, saudara-saudari, ketahuilah bahwa jika Anda ingin mendapatkan kemenangan yang konsisten, maka, Anda harus mendisiplinkan mata rohani/pikiran Anda untuk selalu tertuju pada Yesus. Apakah Anda semua setuju dalam hal ini? Ini penting. Ini penting. Saat Anda memutuskan hubungan erat dengan Yesus, gravitasi akan mengambil alih dan Anda akan tenggelam. Anda tidak bisa bertahan di atas lubang kotor yang bergejolak dari pikiran dan perasaan duniawi Anda tanpa kekuatan ilahi sama seperti Petrus berjalan di permukaan laut Galilea tanpa kekuatan ilahi. Ada persamaanya. Sama persis. Perlu diketahui itu.

Review and Herald, 11 Juli 1907: “Selama kamu memandang kepada Kristus.” “Selama kamu,” apa? “…memandang kepada Kristus, kamu aman; tapi saat,” apa? “…saat Anda percaya pada diri sendiri, Anda berada dalam bahaya besar. Ia yang selaras dengan Tuhan akan terus-menerus bergantung pada-Nya untuk pertolongan.” Amin? {Amin} Ini adalah rahasia, saudara-saudari terkasih, untuk selalu dan terus-menerus mendapatkan kemenangan. Yakni terus-menerus, bergantung secara total pada Yesus Kristus. Ini rahasianya. Dengarkan bagaimana Daud mengatakannya dalam Mazmur 25:15, “Mataku tetap terarah kepada TUHAN,”Mataku,” apa? “…tetap terarah kepada TUHAN,” “sebab Ia mengeluarkan kakiku dari jaring.”

Dalam Signs of the Times, 19 September 1900: “Kita membutuhkan persekutuan yang konstan.” “Kita butuh,” apa, saudara-saudara? “…persekutuan terus-menerus dengan Yesus sama seperti kita membutuhkan makanan sehari-hari untuk menyehatkan tubuh. Jika ada saat dimana kita tidak dalam bahaya ditipu oleh musuh, maka untuk saat itu kita dapat melepaskan bantuan ilahi.” Tapi pernahkah kita tidak dalam bahaya ditipu oleh musuh? Apakah pernah? Tidak, tidak pernah.

Dan omong-omong, siapa musuh yang paling perlu kita takuti yang selalu siap menipu kita? Siapa itu? Itu bukan setan, itu diri. Yeremia 17:9, “Betapa liciknya hati lebih licik dari segala sesuatu, hatinya sudah membatu; siapa yang bisa mengetahuinya?” Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Musuh Anda yang paling jahat, yang perlu Anda takuti, adalah ia yang tinggal di dalam tubuh kita. Omong-omong, saat Anda mengalahkan dia, Anda juga mendapatkan kemenangan atas sekutunya (setan). {Haleluya} Itu sebabnya kita yang mengalahkan daging dengan segala nafsunya, nafsunya yang menipu seperti yang dikatakan Paulus dalam Roma 8:37, adalah “lebih dari pemenang“, karena kita tidak hanya menaklukkan daging, kita menaklukkan kerajaan kegelapan dalam prosesnya. Puji Tuhan. Puji Tuhan.

Mazmur 16:8, inilah rahasia kemenangan Daud. “Aku senantiasa memandang kepada TUHAN;” “Aku memandang TUHAN,” berapa kali, saudara-saudari? “…senantiasa.” Apakah Anda mendengar tema yang konsisten dan berulang di sini? Kita berbicara tentang hubungan erat yang terus-menerus dengan Yesus. “Aku senantiasa memandang kepada TUHAN. Karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku takan goyah.” Tak terkalahkan terhadap serangan dosa, diri/manusia lama dan setan; Mengapa? Karena dia selalu memandangn kepada Tuhan. Apakah Anda ingin menjadi tak terkalahkan? Ayo, saya membutuhkan sedikit tanggapan dari itu. Apakah Anda ingin menang dari serangan dosa, diri sendiri dan setan? {Ya} Maka Anda juga harus belajar untuk selalu memandang kepada Tuhan.

Omong-omong, kapan David mendapat masalah? Ketika dia mengalihkan pandangannya dari Tuhan dan mengarahkannya kepada Batsyeba {2 Sam 11:2}; dan seberapa cepat dia tenggelam saat melakukan itu, saudara-saudari? David adalah orang yang berkenan di hati Tuhan. {1 Sam 13:14; PP 722.4} Dia adalah orang yang saleh. Tolong jangan pernah meremehkan seberapa cepat dan seberapa dalam Anda bisa tenggelam jika Anda mengalihkan pandangan dari Yesus.

Dalam buku This Day With God, halaman 232: “Hadirkan Tuhan bersamamu di setiap tempat. Pintu terbuka untuk setiap putra dan putri Tuhan. Tuhan tidak jauh dari jiwa yang mencari Dia. Alasan kenapa…” Dengar: “Alasan mengapa begitu banyak orang berada dalam berbagai pencobaan adalah karena mereka TIDAK memandang kepada Tuhan. Di tempat-tempat di mana Tuhan paling tidak dipikirkan adalah tempat dimana Anda perlu membawa pelita kehidupan. Jika Tuhan dialihkan dari pandangan, jika iman kita dan persekutuan kita dengan Tuhan rusak, jiwa berada dalam keadaan bahaya. Integritas tidak akan dipertahankan.” Anda dengar itu? Apakah dia berkata, “Integritas mungkin tidak dapat dipertahankan?” Tidak, tapi dia berkata, “Integritas,” apa? “… tidak akan dipertahankan.” Mengapa? Karena gravitasi akan menarik Anda ke bawah saat Anda memutuskan hubungan dengan satu-satunya sumber yang memungkinkan Anda melawan hukum gravitasi. Anda memutuskan persekutuan dengan Yesus Kristus dan kecenderungan Anda pada kejahatan AKAN mengambil alih. Integritas tidak akan dipertahankan. Harap mengerti ini. “Jika Tuhan dialihkan dari pandangan, jika iman kita dan persekutuan kita dengan Tuhan rusak, … integritas tidak akan dipertahankan.” Harus mengingat itu saat Anda pulang.

Jadi apa yang perlu kita lakukan, saudara-saudari, jika kita ingin meraih kemenangan yang konsisten? Kita harus mendekat kepada Tuhan, dan Dia akan apa? Mendekat kepada Anda. Mazmur 69:18. Yakobus 4:8 “Mendekatlah kepada Allah…” Maksud saya, Mazmur 69:18 adalah “Datanglah kepadaku, tebuslah aku; Bebaskanlah aku oleh karena musuh-musuhku.” Yakobus 4:8, “Mendekatlah kepada Allah dan Ia akan,” apa? “…mendekat kepadamu.”

Tapi bagaimana kita bisa mendekat kepada-Nya? Bagaimana kita dapat mendekat kepada-Nya? Dengan memilih untuk tidak menolak daya tarik kasih-Nya. Dan dengan memilih untuk membuka diri kita pada penyataan kasih-Nya. Apakah Anda mendengar apa yang baru saja dikatakan? Itu sangat penting. Bagaimana cara kita mendekatkan diri kepada Tuhan? Dengan memilih untuk tidak menolak daya tarik kasih-Nya, melainkan memilih untuk memandang penyataan kasih itu. Yeremia 31:3, “Dari jauh Tuhan menampakkan diri kepadaku:, berfirman Aku mengasihimu dengan kasih yang kekal; Sebab itu dengan kasih setia Aku,” apa? “…menarikmu.'” Oleh apa Tuhan menarik kita kepadaNya? Oleh karena apa? Itu adalah kasih setia-Nya. Tapi kita harus memilih untuk memandang penyataan itu jika itu akan memiliki daya tarik kepada kita. Jika Anda tidak memandangnya, itu tidak dapat menarik Anda. Apakah Anda mengikuti saya?

Di manakah daya tarik dari kasih setia Tuhan pada akhirnya dinyatakan? Selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. {1 Kor 2:2} Amin? Inilah sebabnya mengapa Yesus berkata dalam Yohanes 12:32, “Dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, akan,” apa? “…Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku.” Di mana kasih setia-Nya yang paling sempurna dan sepenuhnya dinyatakan? Ada dalam pengorbanan Tuhan yang begitu besar {5T 515.1} untuk menyelamatkan kita, yang Dia buat di kayu salib. Saat kita memandang itu, itu akan menarik kita; jika kita tidak menolaknya, itu akan menarik kita. Karena kita tidak hanya melihat sepintas Anak Domba {Yoh 1:29.36}, tetapi terus memandang Anak Domba itu, saat kita memiliki mata rohani/pikiran yang terpaku pada Kristus, kita akan terus diberikan kekuatan ilahi untuk mengatasinya. Mazmur 26:3, “Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.” Anda tetap memandang pada kasih setia Tuhan sebagaimana dinyatakan dalam Kristus dan Dia yang disalibkan, dan Anda dapat berjalan di atas air. Apakah saya mendengar “amin”? {Amin} Anda bisa berjalan di atas air.

Dalam buku That I May Know Him, That I May Know Him, halaman 250: “Jiwa yang mangasihi Tuhan senang mendapatkan kekuatan dari-Nya dengan persekutuan terus-menerus dengan-Nya. Ketika jiwa bercakap-cakap dengan Tuhan sudah menjadi kebiasaan, kekuatan si jahat hancur…” Apakah saya mendengar “amin”? “…karena setan tidak dapat tinggal di dekat jiwa yang mendekat kepada Tuhan. Jika Kristus adalah rekan Anda, Anda tidak akan menyayangi pikiran yang sia-sia dan tidak murni; Anda tidak akan menuruti kata-kata sia-sia yang akan mendukakan-Nya yang telah menjadi pemurni jiwamu… Mereka yang disucikan melalui kebenaran adalah puji-pujian yang hidup dari kuasaNya, dan wakil dari Tuhan mereka yang telah bangkit. Agama Kristus akan memperbaiki rasa, menyucikan pertimbangan, meninggikan, memurnikan, dan memuliakan jiwa, membuat orang Kristen semakin layak menjadi warga bersama para malaikat di surga”. Apakah Anda mendengar paragraf terakhir itu? Memandang Dia terus-menerus membuat kita menjadi apa? Saksi efektif untuk sang Raja dan warga negara yang layak bagi Kerajaan-Nya. saudara-saudari yang terkasih, lihatlah Anak Domba itu dan Anda akan memperoleh kemenangan. Mari berdoa.

Bapa surgawi, terima kasih banyak karena kami bisa berjalan di atas air jika mata rohani/pikiran kami tetap tertuju pada Yesus. Dalam nama-Nya kami memuji-Mu, amin. Terima kasih saudara-saudari.

0

Your Cart